Minggu, 28 Desember 2008

Ustadz Ba'asyir Tetap Dijadwalkan Isi Khotbah Idul Adha

Kamis, 04/12/2008 21:46 WIB
Ormas Islam Lumajang Menentang
Ustadz Ba'asyir Tetap Dijadwalkan Isi Khotbah Idul Adha
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang - Meski ada yang menentang, Ustadz Abu Bakar Ba'asyir dijadwalkan tetap akan diundang untuk memberikan khotbah pada Sholat Idul Adha di Lapangan GOR Wira Bhati Lumajang, Senin (8/12/2008).

Hal ini disampaikan Ketua Takmir Masjid Al-Huda Lumajang H. Achmad Hidayat di rumahnya di Jl. Teratai Desa Labruk Lor kecamatan Lumajang, Kamis (4/12/2008).

Menurut H. Achmad Hidayat, Abu Bakar Ba'asyir pernah datang di Lumajang pada tahun 2005 dan memberikan khotbah Idul Adha. Namun tidak ada yang menetang seperti saat ini.

"Aku kok heran dulu tidak ada apa, kini ditentang," kata pria berkacamata itu.

Bahkan kedatangan Abu Bakar Ba'asyir ke Masjid Al-Huda yang dikatakan milik Ormas Muhammadiyah di Lumajang, menurut H. Achmad Hidayat, dengan datangnya Ustad Ba'asyir agar masyarakat Lumajang tidak mengidentikkan Masjid Al-Huda milik Muhammadiyah.

"Jadi masjid kami ini, milik umat islam baik NU, Muhammadiyah dan lainnya," jelasnya.

H. Ahcmad Hidayat menuding orang pertama kali yang menghembuskan isu Abu Bakar Ba'asyir akan memprovokasi umat islam di Lumajang untuk melakukan kekerasan dalam khotbah itu, adalah orang yang tidak bertanggung jawab.

Dia malah menuding orang-orang tersebut menginginkan terjadinya perpecahan umat Islam di Indonesia dan khusunya di Lumajang.

"Saya yakin orang yang menolak datangnya Ba'asyir itu dan mengatasnamakan ormas muda Islam itu adalah orang yang tidak bertanggung jawab," tuturnya.

Meskipun adanya penolakan kedatangan dan khotbah Abu Bakar Ba'asyir, takmir Masjid Al-Guda tidak akan menanggapinya.

"Pokoknya saya sudah hubungi Ustadz Ba'asyir, isi khotbahnya mengenai Idul Adha dan beliau mengiyakan," tambahnya.

Menurut Achmad Hidayat, meskipun adanya penolakan sejumlah ormas muda Islam dan elemen masyrakat lainya, Ustadz Ba'asyir dipastikan tetap akan datang. "Beliau akan datang pada Minggu sore," katanya.(gik/gik)

Kedatangan Ustadz Ba'asyir Dijaga 2/3 Kekuatan Polres Lumajang

Kamis, 04/12/2008 14:57 WIB
Ditentang Ormas Pemuda Islam
Kedatangan Ustadz Ba'asyir Dijaga 2/3 Kekuatan Polres Lumajang
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang - Rencana kedatangan ustadz Abu Bakar Ba'asyir di Lumajang mendapat reaksi keras dari Ormas Pemuda Islam. Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Polres Lumajang akan menyiapkan 2/3 kekuatannya.

"Pasukan disiapkan terkait adanya penolakan sejumlah ormas Islam di Luamjang," kata Kabag Ops Polres Lumajang Kompol Imam Rofik saat ditemui di kantornya di Jalan Alun-alun Utara, Kamis (4/12/2008).

Berapa personel yang akan dikerahkan untuk mengamankan kedatangan pengasuh Ponpes Al Mukmin Ngruki, Solo? Polres Lumajang akan menyiapkan 2/3 anggotanya dari 653 personel yang ada.

Menurut Imam Rofik, pemberitahuan terkait kedatangan Abu Bakar Ba'ayir telah disampaikan oleh takmir Masjid Al-Huda selaku penyelenggara Salat Idul Adha ke Mapolres. Namun untuk pengamanan ekstra terkait kedatangan Ba'asyir mereka tidak meminta.

"Meski tidak meminta, kami tetap siapkan pengamanan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan," ungkap Imam.
]
Pengamanan terhadap Abu Bakar Ba'asyir akan dilakukan polisi mulai masuk ke Lumajang, di hotel tempat menginap, hingga di tempat pelaksaan Salat Idul Adha. "Jadi pelaksaan salat Idul Adha di GOR Wira Bhati Lumajang mendapat pengaman ekstra," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ustadz Abu Bakar Ba'asyir yang diundang oleh takmir masjid Al-Huda untuk mengisi khotbah pada salat Idul Adha, Senin (8/12/2008) ditentang oleh sejumlah ormas Pemuda Islam.

Dikhawatirkan, dalam khotbahnya nanti, pengasuh Ponpes Al Mukmin Ngruki, Solo ini bisa memprovokasi masyarakat.(bdh/bdh)

Ormas Pemuda Islam Tolak Kedatangan Abu Bakar Ba'asyir

Kamis, 04/12/2008 13:10 WIB
Ormas Pemuda Islam Tolak Kedatangan Abu Bakar Ba'asyir
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang - Rencana kedatangan ustadz Abu Bakar Ba'asyir untuk memberikan Khotbah pada Hari Raya Idul Adha di Lapangan GOR Wira Bhati ditentang Ormas Pemuda Islam Lumajang, Jawa Timur.

Ditakutkan, ajaran pengasuh Ponpes Al Mukmin Ngruki, Solo yang dikenal keras ini bisa memprovokasi masyarakat Lumajang.

"Ba'asyir datang ke Lumajang tidak apa-apa. Tapi untuk Khotbah saat Idul Adha dengan keras kami menolak," kata Ketua Cabang PMII lumajang Choirul Anam kepada detiksurabaya.com di Kalan Kyai Ghozali, Kamis (4/12/2008).

Menurut Anam, saat Ba'asyir memberikan khotbah Idul Adha dikhawatirkan bisa memprovokasi masyarakat Lumajang untuk melakukan kekerasan. Karena, ajaran ustadz Ba'asyir itu terkenal dengan ajaran Hawaridj, yang selalu menetang pemerintah.

"Jika masyarakat terprovokasi bagimana keamanan Lumajang dalam beribadah," tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum IPNU Lumajang Muhammad Imron. Dia juga takut kalau Ba'asyir memprovokasi umat Islam di Lumajang dengan Ajaran Hawaridj yang dikenal keras.

"Pokokny akami akan lihat bagaiman khotbah Ba'asyir nantinya," tuturnya,

Ustadz Abu Bakar Ba'asyir diudang oleh takmir Masjid Al-Huda Lumajang untuk memberikan khotbah pada salat Idul Adha. Namun sekretariat takmir didatangi detiksurabaya.com, tidak ada satu pun panitia yang berada diruangan itu.


Yang Berhak Menolak Polisi


Sementara Ketua MUI Lumajang KH Amak Fadholi menyatakan, apabila kedatangan Ba'asyir meresahkan umat Islam di Lumajang yang berhak menolak hanya aparat kepolisian.

"Jika hanya ormas islam saja tidak bisa, karena polisi yang bertugas mengamankan wilayah Lumajang," kata KH Amak Fadholi kepada detiksurabaya.com di kantor MUI di Jalan Alun-Alun Barat Lumajang.

Sedangkan Ketua PCNU Lumajang KH Drs Fanandri ketika dihubungi mengatakan, bagi ormas Islam yang menolak kedatangan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir harus memilik dasar yang kuat. Jangan hanya didasari Suudhon saja, maka tidak boleh mencekal kedatangan tokoh Islam Indonesia itu.

"Pokoknya yang menolak kedatangan Ba'asyir harus punya dasar yang kuat lho," kata Fanandri.

Menurut Fanandri, meskipun ajaran Hawaridj yang dianut Ustad Abu Bakar Ba'asyir selalu menentang pemerintah, tidak boleh dicampur adukkan dengan ajaran yang dianut umat Islam lainya.

"Pokoknya masyarakat di Lumajang jangan terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab memecah belah umat Islam," pungkas Fanandri.(bdh/bdh)

Tinggalkan Kota Lumajang, Ustad Ba'asyir Dikawal Polisi

Senin, 08/12/2008 11:36 WIB
Idul Adha 1429 H
Tinggalkan Kota Lumajang, Ustad Ba'asyir Dikawal Polisi
Harry Purwanto - detikSurabaya


Ustad Ba\'asyir jadi khotib/Harry P

Lumajang - Usai menjadi khotib Salat Idul Adha di GOR Wira Bhakti Lumajang, Ustad Abu Bakar Ba'asyir meninggalkan Kota Lumajang dengan mendapat pengawalan dari kepolisian.

"Ustad ba'asyir menuju ke Surabaya dan langsung balik ke Solo," ungkap Husen salah satu panitia Salat Idul Adha di GOR Wira Bhakti Lumajang kepada detiksurabaya.com di halaman Masjid Al-Munawaroh, Senin (8/12/2008).

Pantauan detiksurabaya.com, Ustad Ba'asyir selama di rumah H. Amak salah satu pengurus takmir Masjid Al-Munawaroh Jalan Toga Lumajang, dijaga ketat polisi dan TNI berpakaian preman.

Sementara dari pantauan detiksurabaya.com, Ustad Ba'asyir yang berpakaian gamis warna putih saat meninggalkan Lumajang menebar senyum ke tiap orang yang ditemuinya. Sesekali dia melambaikan tangannya dari dalam mobilnya.

"Assalmulaikum," kata Ustad Ba'asyir dari dalam mobilnya. Sejumlah jamaah dan takmir Masjid Al-Huda sangat senang dengan kedatangan Abu Bakar Ba'asyir. Meski sebelumnya, adanya penolakan dari berbagai ormas muda Islam dan elemen masyarakat dan Lumajang.

"Alhamdulilah Mas tidak terjadi apa-apa sejak ustad Ba'asyir datang ke Lumajang," tutur Husen.

Sebelumnya, kedatangan Ustadz Ba'asyir ditolak oleh beberapa ormas Islam di Lumajang. Pasalnya, pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Solo ceramahnya sering menentang pemerintah.Namun selama salat Id berlangsung, tak terlihat adanya aksi massa yang menolak kedatangan Ba'asyir.(fat/fat)

Kedatangan Ustad Ba'asyir Disesalkan

Senin, 08/12/2008 10:14 WIB
Idul Adha 1429 H
Kedatangan Ustad Ba'asyir Disesalkan
Harry Purwanto - detikSurabaya


Ustad Ba\'asyir jadi khotib/Harry P

Lumajang - Majelis Taklim An-Naashirus Sunnah menyayangkan tindakan pemerintah Lumajang dan polisi yang tidak mencekal kedatangan Abu Bakar Ba'asyir di Lumajang.

Padahal, pihaknya telah mengirim surat ke Bupati Lumajang Sahrojat Masdar tentang penolakan rencana kedatangan Abu Bakar Ba'asyir.

"Saya sesalkan bupati dan polisi tidak cekal kedatangan Abu Bakar Ba'asyir dan memberi Khotbah," kata Abu Umar Ketua Majelis Taklim An-Naashirus Sunnah saat dihubungi detiksurabaya.com, Senin (8/12/2008).

Menurut Umar, sebenarnya orang yang menyebarkan ajaran Khowarij dilarang agama Islam karena mengajarkan kekerasan pada umat. "Di Saudi Arabia orang Khowarij ditangkap karena sebagai pemberontak," kata Umar.

Sementara An-Naashirus Sunnah akan terus menjaga umat muslim di Lumajang agar tidak terpengaruh jalan Khowarij. Karena ajaran Khowarij tidak sesuai dengan tujuan Islam yang Rahmatan Lil Alamin.

"Pokoknya kami akan tolak ajaran khowarij di Lumajang sampai kapanpun," terang Umar.(fat/fat)

Khotib di Lumajang, Ustad Ba'asyir Dilarang Diwawancarai

Senin, 08/12/2008 09:28 WIB
Idul Adha 1429 H
Khotib di Lumajang, Ustad Ba'asyir Dilarang Diwawancarai
Harry Purwanto - detikSurabaya


Ustad Ba\'asyir jadi khotib/Harry പുര്വന്ടോ

Lumajang - Beberapa wartawan yang ingin mewawancarai Ustad Ba'asyir terpaksa gigit jari. Pasalnya, beberapa pengurus Takmir Masjid Al-Huda Lumajang melarang wartawan menemui pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Solo saat dijamu di rumah salah satu pengurus Takmir Masjid Al-Munawaroh Jalan Toga Lumajang, H Amak, Senin (8/12/2008).

Saat wartawan mendekati Ustad Ba'asyir usai selesai makan pun, salah seorang jamaah masjid Al Huda juga melarang. "Maaf Mas, Ustad Ba'asyir tidak bisa diwawancarai," kata salah satu pria yang berada di dekat Ustad Ba'asyir kepada wartawan.

Bahkan sejumlah panitia dan takmir masjid juga ikut-ikutan melarang wartawan mendekati Ustad Ba'asyir saat berbincang-bincang dengan jamaah di aula rumah H Amak Takmir Masjid Al-Munawaroh.

Sementara saat Takmir Masjid Al-Huda Lumajang H Achmad Hidayat saat ditemui detiksurabaya.com mengaku, Ustad Ba'asyir tidak bisa diganggu karena waktunya sangat mepet dan langsung kembali ke Solo.

"Gak ole yo wis (Ga boleh ya sudah)," kata Achmad Arif, salah satu wartawan media elektronik dengan nada kesal.(fat/fat)

Ustad Ba'asyir Jadi Khotib di Lumajang, Polisi Siaga

Senin, 08/12/2008 09:01 WIB
Idul Adha 1429 H
Ustad Ba'asyir Jadi Khotib di Lumajang, Polisi Siaga
Harry Purwanto - detikSurabaya


Pengamanan di sekitar lokasi salat/Harry P

Lumajang - Meski kedatangan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir di Lumajang ditolak sejumlah ormas muda Islam di Lumajang, pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Solo ini tetap memberi khotbah dalam salat Idul Adha di Lapangan Gor Wira Bhakti Lumajang, Senin (8/12/2008).

Tentu saja kedatangan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir ini dijaga puluhan personel polisi di jalan masuk Lapangan GOR Wira Bhakti Luamjang dan sekitarnya.

Kedatangan Ustadz Ba'asyir ini sendiri tidak ada aksi demo atau spaduk provokatif di dalam Kota Lumajang. Dalam khotbahnya, Ustadz Ba'asyir memberi tauziah bahwa umat Islam harus memberikan perlawanan kepada kelompok tertentu yang ingin menghancurkan Islam di dunia.

"Umat Islam harus mewaspadai faham kiri dan kanan," kata Abu Bakar Ba'asyir dalam khotbahnya dihadapan ribuan umat Islam yang hadir di Lapangan GOR Wira Bhakti Lumajang.

Selain itu, Ba'asyir juga mengajak umat Islam di Lumajang untuk berani mengorbankan jiwa dan raganya untuk agama Islam. Dirinya pun mencontohkan Nabi Muhammad SAW yang rela berperang demi agama silam yang diajarkan.

"Nabi muhammad rela mati demi Islam saat berdakwah di Mekkah dan Madinah. Tentunya kita sebagi umat juga berbuat yang sama," terangnya.

Sementara dari pantauan detiksurabaya.com, kedatangan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir tidak ada sambutan khusus dari panitia dan Takmir Masjid Al-Huda Lumajang.

"Kedatangan Ustad Ba'asyir kami sambut dengan sederhana saja," kata Ketua Takmir Masjid Al-Huda Lumajang H Achmad Hidayat ditemui usai salat Ied.

Usai memberikan khotbah, Ustadz Ba'asyir langsung menuju mobil yang dipersiapka panitia menuju ke Masjid Al-Munawaroh Jalan Toga Lumajang. Rencananya Ustadz Ba'asyir akan dijamu oleh panitia. Sebelumnya, kedatangan Ustadz Ba'asyir ditolak oleh beberapa ormas Islam di Lumajang. Pasalnya, pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Solo ceramahnya sering menentang pemerintah. (fat/fat)

Ngaku Kesurupan, Paman Bejat Perkosa Keponakan Berkali-kali

Selasa, 09/12/2008 13:50 WIB
Ngaku Kesurupan, Paman Bejat Perkosa Keponakan Berkali-kali
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Perbuatan seorang paman di Kabupaten Lumajang ini sungguh bejat. Gara-gara melihat paha mulus milik sebut saja Bunga (16), Abu Mansur (49), warga Desa wonorejo tega memperkosa keponakannya yang sudah dianggap seperti anak sendiri.

Dari pengakuan pelaku, dia sudah beberap kali menyetubuhi bunga di rumahnya. Bahkan sebelum diperkosa, korban terlebih dulu memegang bagian kemaluannya.

"Waktu saya perkosa, saya tidak ingat pak. Saya kayak kesurupan," kata Abu Mansur saat memberi keterangan Kasat Reskrim Polres Lumajang Iptu Abdul Rokib di ruanganya, Selasa (9/12/2008).

Petama kali menyetubuhi bunga, pelaku sempat ditendang dan ditampar oleh Bunga. Namun karena penasaran, pelaku terus berusaha ketika keadaan rumah sepi. "waktu saya perkosa, dia masih tidur pak," ujar Abu Mansur.

Terbongkarnya pemerkosaan anak dibawah umur ini sendiri setelah Bunga melaporkan kasus yang menimpa dirinya ke Mapolres Luamjang, Senin (8/12/2008) kemarin.

Dari pengakuan Bunga, dia diperkosa dan diancam tidak boleh bilang siapa-siapa. Jika memboncorkan peristiwa itu, Bunga diancam akan dibunuh, dan tidak dianggap anaknya lagi.

"Saya sering dipegang-pegang pak jika waktu sudah malam," jelas Bunga dihadapan penyidik di ruang Kanit PPA (Perlindungan Perermpuan dan Anak) Mapolres Lumajang.

Dari hasil Visum dari laboratorium, bunga diperkosa beberapa kali, dan ada bagian kemaluanya ada yang robek.

Kasat Reskrim Polres Lumajang Iptu Abdul Rokib mengatakan pelaku dijerat UU no 82 tentang perlindungan anak dengan ancaman� 15 tahun pejara. "Kami masih terus menyelidik kasus ini," pungkas Abdul Rokib.(bdh/bdh)

Anak Sapi Bermata 3 & 2 Hidung di Lumajang Diyakini Titisan Dewa

Jumat, 12/12/2008 12:06 WIB
Anak Sapi Bermata 3 & 2 Hidung di Lumajang Diyakini Titisan Dewa
Harry Purwanto - detikSurabaya


Rosid dan Anak Sapi Aneh/Harry P
Lumajang - Sapi bermata tiga dan berhidung dua milik Rosid (50), warga Desa Kandang Tepus, Kecamatan Senduro, Lumajang, Jawa Timur diyakini oleh sebagian warga Hindu Senduro sebagai titisan dewa.

Menurut Rosid, sebelum sapinya disebut sebagai titisan dewa, ada tetangganya yang beragama Hindu datang ke kandang sapi miliknya dan menggelar ritual satu minggu kelahiran sapi aneh itu.

"Tetangga saya memberi sesajen dan membakar kemenyan, serta dupa di kandang sapi," kata Rosid pada detiksurabaya.com saat ditemui di rumahnya, Jumat (12/12/2008).

Usai melakukan ritual ujar Rosid, tetangganya tersebut mengatakan kalau sapi aneh miliknya itu adalah jelmaan sapi yang ditunggangi Dewa Wisnu. "Waktu dia berbicara begitu saya diam dan tidak percaya," tuturnya.

Diyakininya sapi itu sebagai titisan dewa juga dilontarkan para warga yang datang untuk melihat secara langsung dari dekat. Meski begitu Rosid tidak serta merta langsung percaya dengan hal itu. Selain itu dia juga tidak akan menjual sapinya. Rosid mengaku akan merawat anak sapinya hingga dewasa. "Meski ada yang mau membeli tidak akan saya kasihkan," ujarnya.

Sementara Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertenakan Lumajang M Samsudin menyatakan, kelainan sapi di Kecamatan Senduro itu lebih dikarenakan faktor genetik. Hal seperti itu juga bisa terjadi pada manusia.

"Tapi sapi dengan mata tiga baru pertama kali terjadi di Lumajang," ungkap Samsudin saat di temui di kantornya di Kawasan Wonorejo Terpadu.(bdh/bdh)

Sapi Bermata Tiga dan Berhidung Dua Gegerkan Warga Lumajang

Jumat, 12/12/2008 10:56 WIB
Sapi Bermata Tiga dan Berhidung Dua Gegerkan Warga Lumajang
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Warga Lumajang, Jawa Timur digegerkan dengan lahirnya anak sapi aneh. Sapi yang baru berumur 40 hari itu memiliki tiga mata serta dua hidung.

Hebohnya sapi aneh dan ajaib milik Rosid (50), warga Desa Kandang Tepus, Kecamatan Senduro ini semakin menarik perhatian warga dari luar desa. Setiap hari semakin banyak warga yang ingin mengetahui bentuk sapi aneh itu. Meski mempunyai banyak kelainan, namun sapi itu tetap lincah seperti sapi normal lainnya.

Menurut Rosid, sebelum sapi betina miliknya melahirkan, malam harinya dia bermimpi desanya dan Kota Lumajang direndam banjir besar. "Waktu itu saya mimpi aneh, saya kaget dan terbangun," kata Rosid, saat ditemui di rumahnya, Jumat (12/12/2008).

Menjelang pagi, seperti biasa Rosid pergi ke kadang untuk memberi makan ternaknya. Namun, sapi betinanya yang hamil 9 bulan, dibagian kelaminya mengeluarkan lendir. "Waduh sapi saya kok mau melahirkan. Lalu saya menunggu kelahirannyak," tutur Rosid.

Alangkah kagetnya, saat dia mengetahui kalau sapi betina yang baru mengeluarkan kepalanya kok aneh. Setelah dicermati, mata anak sapi jantan yang baru lahir itu memiliki kelainan. Matanya tiga dan hidung dua. "Saya bingung mas. Tapi saya tetap tenang. Karena bayi sapi ini harus hidup," terang Rosid.

Hati gundah Rosid jadi tenang ketika induk sapi itu tetap mau mau menjilati tubuh anaknya yang penuh darah itu. "Biasanya sapi kalau ada yang aneh sama anaknya ditendang dan tidak dikasih air susunya," jelas Rosid.

Tersebarnya kabar anak sapi aneh itu beredar dari mulut ke mulut, hingga terdengar di mana-mana.

Pengamatan detiksuarabaya.com, warga yang ingin menonton sapi aneh ini tidak dipungut biaya. Bahkan sebagian warga ingin memegang sapi aneh dan ajaib ini agar memperoleh peruntungan.

"Saya datang ke sini biar dapat rezeki dan dijauhkan dari balak musibah," kata Sumiati warga Desa Kebonsari, Kecamatan Yosowilangun.(bdh/bdh)

Takut Pulang ke Rumah, Atmari Dihajar Warga

Jum'at, 19/12/2008 18:33 WIB
Takut Pulang ke Rumah, Atmari Dihajar Warga
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Berdalih takut pulang ke rumah usai buang air besar di kali, Atmari (16) nekat tidur di kandang ayam milik tetangganya. Namun, dia malah dihajar warga karena dituduh hendak mencuri ayam milik Buani (27).

Akibatnya, tubuh bocah Desa Jenggrong, Ranuyoso, Laumajang ini babak belur hingga harus menjalani perawatan di RS Bhayangkara.

"Pak saya tidak curi ayam, saya hanya ingin tidur di kandang karena kemalaman," kata Atmari kepada wartawan di RS Bhayangkara, Jumat (19/12/2008).

Berbeda dengan pernyataan Buani pada polisi, dia menuding Atmari mau mencuri ayam, karena pintu kandang ayamnya rusak. "Mau tidur di kandang kok gak ngomong," kata Buani pada penyidik di Mapolsek Ranuyoso.

Atmari kepergok Buani yang saat itu akan buang air besar di belakang rumahnya. Karena ada orang yang mengendap-ngendap di dalam kandang ayam, dia pun berteriak maling.

Warga yang mendegar terikan Buani, langsung mengepung kandang ayam itu. Atmari yang ketakutan dengan teriakan Buani, bersembunyi di bawah ranjang yang terbuat dari bambu yang ada di dalam kandang.

mengetahui ada orang di dalam kandang, warga masuk bersama-sama dan langsung menghajar Atmari. Karena emosi warga tidak mengindahkan teriakan Atmari yang juga tertangganya. "Dia itu anak nakal dan suka mencuri di desa," jelas Buani.

Sementara itu, Kapolsek Ranuyoso AKP Eko Hari S mengatakan, pihaknya masih melakukan penyidikan dan pemeriksaan terhadap korban yang dituduh mencuri. Jika terbukti melakukan pencurian, korban akan dijerat pasal 363 KUHP dengan anacaman 5 hingga 10 thaun penjara.

"Pokoknya kami periksa dulu, dan mengumpulkan barang bukti." ungkap Eko Hari.(bdh/bdh)

Takut Pulang ke Rumah, Atmari Dihajar Warga

Jumat, 19/12/2008 18:33 WIB
Takut Pulang ke Rumah, Atmari Dihajar Warga
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Berdalih takut pulang ke rumah usai buang air besar di kali, Atmari (16) nekat tidur di kandang ayam milik tetangganya. Namun, dia malah dihajar warga karena dituduh hendak mencuri ayam milik Buani (27).

Akibatnya, tubuh bocah Desa Jenggrong, Ranuyoso, Laumajang ini babak belur hingga harus menjalani perawatan di RS Bhayangkara.

"Pak saya tidak curi ayam, saya hanya ingin tidur di kandang karena kemalaman," kata Atmari kepada wartawan di RS Bhayangkara, Jumat (19/12/2008).

Berbeda dengan pernyataan Buani pada polisi, dia menuding Atmari mau mencuri ayam, karena pintu kandang ayamnya rusak. "Mau tidur di kandang kok gak ngomong," kata Buani pada penyidik di Mapolsek Ranuyoso.

Atmari kepergok Buani yang saat itu akan buang air besar di belakang rumahnya. Karena ada orang yang mengendap-ngendap di dalam kandang ayam, dia pun berteriak maling.

Warga yang mendegar terikan Buani, langsung mengepung kandang ayam itu. Atmari yang ketakutan dengan teriakan Buani, bersembunyi di bawah ranjang yang terbuat dari bambu yang ada di dalam kandang.

mengetahui ada orang di dalam kandang, warga masuk bersama-sama dan langsung menghajar Atmari. Karena emosi warga tidak mengindahkan teriakan Atmari yang juga tertangganya. "Dia itu anak nakal dan suka mencuri di desa," jelas Buani.

Sementara itu, Kapolsek Ranuyoso AKP Eko Hari S mengatakan, pihaknya masih melakukan penyidikan dan pemeriksaan terhadap korban yang dituduh mencuri. Jika terbukti melakukan pencurian, korban akan dijerat pasal 363 KUHP dengan anacaman 5 hingga 10 thaun penjara.

"Pokoknya kami periksa dulu, dan mengumpulkan barang bukti." ungkap Eko Hari.(bdh/bdh)

Hama Sundep Serang 15 Kecamatan di Lumajang

Jumat, 19/12/2008 08:18 WIB
Hama Sundep Serang 15 Kecamatan di Lumajang
Harry Purwanto - detikSurabaya


File: detiksurabaya.com
Surabaya - Warga dari 15 kecamatan di Lumajang resah. Pasalnya, ratusan hektar tananam padi berumur 15 hingga 30 hari diserang hama sundep atau pengerek batang di 15 Kecamatan.

Akibat serangan hama sundep ini ribuan petani terancam merugi. Dari serangan hama sundep ini, kondisi paling parah yakni di Kecamatan Jatiroto, Yosowilangun, Pasirian Kunir, Rowokangkung dan Tempeh.

Meski sudah menggunakan pestisida dengan cara disemprot dan ditabur, namun tetap saja hama sundep tidak hilang. "Waduh mas sudah berbagai cara untuk mengatasinya, namun hama sundep terus menyerang padi petani," kata Ketua Kelompok Tani Makmur, Sulaiman (50) warga Desa Krai Kecamatan Yosowilangun kepada detiksurabaya.com, Jumat (19/12/2008).

Sulaiman menjelaskan serangan hama sundep makin parah, sejak hujan terus mengguyur wilayah Lumajang. "Sudah bingung dengan langkanya pupuk ditambah lagi serangan sundep Mas," jelasnya dengan menggelengkan kepala.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Lumajang, Imam Suryadi mengatakan hama sundep ini disebabkan kupu-kupu kecil yang bertelur pada persemaian benih padi. Sehingga telur yang menjadi ulat memakan batang padi.

"Untuk mencegahnya petani harus menjaga persemaian padi dari kupu-kupu itu," kata Imam ditemui di kantornya di KWT (Kawasan Wonorejo Terpadu).

Dia menyarankan, untuk mengatasi hama pengerek batang petani harus menggunakan pestisida baik tabur dan semprot. Bila tidak segera diatasi hama sundep akan menyebabkan tanaman padi akan mati. "Pokoknya segera diatasi agar tidak menyebar," jelasnya.(fat/fat)

Hari Ibu, 600 Perempuan Kompak Menyusui Bayi

Senin, 22/12/2008 12:26 WIB
Hari Ibu, 600 Perempuan Kompak Menyusui Bayi
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Memperingati Hari Ibu, sekitar 600-an perempuan di Lumajang serentak menyusui bayinya di Gedung Pertemuan Sudjono, Jalan Alun-Alun Selatan, Senin (22/12/2008). Kegiatan yang digelar Tim Pengerak PKK Kabupaten Lumajang ini untuk menyadarkan pentingnya memberikan ASI

"Kegiatan ini dilakukan untuk menyadarkan kaum ibu, bahwa ASI sangat penting untuk bayinya," kata Ny Supadmi Masdar, istri bupati Lumajang sebagai Ketua Tim Pengerak PKK Lumajang kepada detiksurabaya.com.

Menurut Supadmi, saat ini banyak sekali kaum perempuan yang kurang membrikan ASI kepada bayinya. Kaum ibu lebih memilih memberikan susu pengganti yang dijual di toko-toko atau susu formula.

"ASI diberikan sampai umur 6 bulan, tanpa diberikan asupan makanan tambahan pada bayi," tambahnya.

Bagi bayi yang tidak diberikan ASI sama sekali sejak lahir, menurut Supadmi, balita tersebut akan sering terkena penyakit. Bahkan kecerdasan anak tidak akan optimal.

Dirinya pun mengimbau bagi ibu pekerja untuk membagi waktu luang menyusui bayinya yang masih berumur di bawah 6 bulan. "Pokoknya kalau bayi belum berumur 6 bulan jangan diberi susu tambahan," tutur Supdami.(fat/fat)

Delapan Kecamatan di Lumajang Diguyur Hujan Abu

Sabtu, 20/12/2008 10:00 WIB
Delapan Kecamatan di Lumajang Diguyur Hujan Abu
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang - Sebanyak delapan kecamatan di Lumajang diguyur hujan abu. Abu menguyur Kota Pisang ini sejak dua hari lalu, akibat hembusan angin timur tenggara dari Gunung Semeru yang tertinggi di Pulau Jawa.

Meski terjadi hujan abu, Satlak PB Pemkab Lumajang meminta masyarakat tidak panik. Karena status Gunung Semeru masih Waspada.

"Hujan Abu dari Gunung Semeru ini sudah biasa, kadang Malang kini Lumajang juga kebagian," kata Wisu Wasono Adi, Ketua Harian Satlak PB Pemkab Luamjang kepada detiksurabaya.com saat dihubungi, Sabtu (20/12/2008).

Wisu menambahkan, jika hujan abu menguyur wilayah Lumajang biasanya yang paling parah di Kecamatan Candipuro, Pasrujambe dan Senduro. Sedangkan wilayah Kota Lumajang hanya terkena abu Semeru jika hembusan angin sangat besar di puncak.

"Bau Semeru yang menguyur Lumajang masih normal dan tidak mengganggu aktivitas warga kok," imbuhnya.

Meski terjadi hujan abu Semeru, aktivitas vulkanik tidak ada yang berarti. Malahan abu vulkanik hanya mengotori kendaraan bermotor yang diparkir, pakaian dan teras rumah saja.(fat/fat)

Hujan Abu Semeru, Warga Jemur Pakaian di Dalam Rumah

Selasa, 23/12/2008 15:39 WIB
Hujan Abu Semeru, Warga Jemur Pakaian di Dalam Rumah
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang - Hujan abu Gunung Semeru semakin deras. Imbasnya warga� tiga kecamatan di� Lumajang yang berada di kaki gunung pun terpaksa harus berlindung di balik payung, bahkan pakaian pun tak berani dijemur di luar rumah.

Tiga kecamatan yang diguyur abu ini adalah Candiputro, Pronojiwo dan Pasru Jambe. Di teras rumah warga ketebalan abunya mencapai 0,5 cm.

Hujan abu dari gunung tertinggi di Pulau Jawa ini telah terjadi sejak 1 mingguan. "Ya susah sekarang, hujan abu turun terus," kata Mbok Tiyem (55) warga Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candiputro pada detiksurabaya, saat ditemui dirumahnya, Selasa (23/12/2008).

Derasnya abu semeru menguyur, warga setiap hari membersihan teras rumahnya. Bahkan warga juga tidak berani menjemur pakainya. "Kami terpaksa menjemur pakaian di dalam rumah," kata Mbok Tiyem.

Pantauan detiksurabaya.com di Kecamatan Candipuro, pengendara sepeda motor banyak yang menggunakan helm teropong sedang yang helm biasa hanya melindungi dengan sapu tangan untuk menutup hidungya agar tak sesak nafas.

Sementara itu Ketua harian Satlak PB Pemkab Lamajang Wisu Wasoho Adi saat dihubungi, mengganggap hujan abu yang terjadi di sejumlah tempat di wilayah Luajang masih normal.

"Hujan abu sudah biasa mas," kata wisu. Namun dia mengakui jika kondisi makin parah, pemkab akan mendropping masker untuk warga. 1000 sudah disiapkan, tambahnya.(gik/gik)

Operasi Lilin, Ratusan Miras Diamankan Jelang Natal

Rabu, 24/12/2008 10:32 WIB
Operasi Lilin, Ratusan Miras Diamankan Jelang Natal
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Ratusan minuman keras (miras) dari warung dan toko berhasil diamankan Polres Lumajang saat Operasi Lilin menjelang Natal dan Tahun Baru 2009.

Hasilnya, ratusan botol miras berbagai jenis merk seperti, Topi Miring, Anggur merah, Newport dan berbagi merk lainnya kini diamankan.

Kanit Idik Narkoba Polres Lumajang Aiptu Cahyo mengatakan pihaknya mengelar razia miras sebagai upaya meminimalisir aksi premanisme dan kejahatan jalananan di Hari Natal dan Tahun Baru.

"Biasanya pelaku kejahatan di hari Natal dan Tahun Baru, ternyata mulutnya berbau alkohol," kata Aiptu Cahyo pada wartawan di Mapolres Lumajang Jalan Alun-Alun Utara, Rabu (24/12/2008).

Dari razia yang digelar unit narkoba dan Reskrim Lumajang, polisi mengamankan 15 dos berisi 156 botol miras dari berbagai merk dan meminta keterangan 4 pemilik miras.

Sementara dari tangan pemilik miras Mistiyah (65) warga Desa Penanggal Kecamatan Pronojiwo, polisi menyita 111 miras, Suwarni (43) warga Desa Penanggal 15 miras, Kamil (55) Sumberejo Kecamatan Candipuro sebanyak 24 miras dan Gandu (51) warga Desa Pasirian sebanyak 6 miras.

Sementara Kasat Reskrim Polres Lumajang Iptu Abdul Rokib mengatakan keempat pemilik miras tersebut masih dimintai keterangan. "Kita tidak akan menjeratnya tipiring (tindak pidana ringan). Tapi kasus keduanya akan kita berkas," jelasnya.(fat/fat)

Minggu, 21 Desember 2008

Komplotan Pembajak Truk Antar Kota Dihadiahi Pelor

Jumat, 07/11/2008 12:24 WIB
Komplotan Pembajak Truk Antar Kota Dihadiahi Pelor
Harry Purwanto - detikSurabaya


Lumajang - Dua dari empat pelaku pembajakan truk terpaksa dilumpuhkan timah panas Polres Lumajang. Pasalnya, mereka terbukti membajak truk bermuatan marmer yang akan menuju Bali.

Kasat Reskrim Polres Lumajang Iptu Abdul Rokib mengatakan peristiwa itu bermula saat truk bernopol AG 8300 UY yang disopiri Sucipto dan Agus dibajak sekelompok orang sekitar pukul 23.00 WIB semalam.

Saat melintas di Perbukitan Piket Nol antar Kecamatan Pronojiwo-Candipuro, sebuah mobil Isuzu Panther N 395 AV memepet truk dan mengalungkan clurit ke sopir dan kenek korban.

"Korban diturunkan dengan tangan terikat dan mulut dilakban," jelas Rokib kepada wartawan di kantornya, Jumat (7/11/2008).

Setelah berhasil melumpuhkan korban, seorang pelaku membawa truk menuju ke Malang dan 3 pelaku lainnya menuju ke Lumajang. Sementara salah satu korban yang bisa meloloskan diri segera melaporkan kejadian ke Mapolsek Candipuro.

"Karena ada kasus pembajakan truk, kami langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku," tambahnya.

Setelah melakukan pemantauan di sejumlah jalan masuk Lumajang, rupanya mobil Isuzu Panther yang dikendarai pelaku menuju ke arah utara. Polisi kemudian melakukan pengejaran dan tersangka di wilayah Klakah.

"2 pelaku berhasil dilumpuhkan dan satu kabur. Sedangkan satu pelaku yang membawa truk berhasil ditangkap di Turen Malang, setelah kami koordinasi dengan polisi Malang," ungkapnya.

Sementara dua pelaku yang berhasil dilumpuhkan dan dirawat di RS Bhayangkara yakni Siantar (37) warga Desa Bantul Malang dan Samsul (30) warga Dusun Madurejo Desa Bumirejo Malang. Sedangkan pelaku yang membawa truk ditangkap di Turen Malang bernama Agus Purwoko (35) warga Desa/Kecamatan Tumpeng-Malang. Sementara polisi masih memburu satu pelaku lagi berinisial HR.

Dari pengakuan salah satu pelaku, komplotannya khusus membajak truk di wilayah Malang dan sekitarnya.

"Kami hanya membajak truk di wilayah Malang, Lumajang dan Jember saja pak," kata samsul saat mendapat perawatan di RS Bhayangkara kepada wartawan.

Kini pelaku dijerat pasal 363 pencurian dengan pemberatan dengan ancaman 10 hingga 12 tahun penjara.(fat/fat)

Harga Pupuk di Lumajang Tembus 200 Ribu Per Kwintal

Jumat, 14/11/2008 08:12 WIB
Harga Pupuk di Lumajang Tembus 200 Ribu Per Kwintal
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang - Petani di Lumajang saat ini kelimpungan. Pemicunya, langkanya pupuk saat musim tanam dan pemupukan ini menjadi hal mendasar.

Di Lumajang, harga pupuk urea bersubsidi per kwintalnya mencapai Rp 200 ribu. Padahal Harga Ecerean Tertinggi (HET) sebesar Rp 120 ribu perkwintalnya.

Salah satu petani asal Desa/ Kecamatan Ranuyoso, Imron (25) mengatakan jatah pupuk di wilayah Kecamatan Ranuyoso didistribusikan 1.260 ton.

"Sampai kini hanya 20 persen yang disalurkan ke petani," kata Imron kepada detiksurabaya.com di lahan pertaniannya, Jumat (14/11/2008).

Dia menjelaskan, kios pupuk resmi tidak menjual pupuk per-sak 50 kilo, tapi menjual perkilogramnya dengan harga Rp 2 Ribu. "Jika perkilonya 2 ribu, jadi persaknya 100 ribu," jelasnya.

Sedangkan petani di Kecamatan Ranuyoso kebanyakan menanam jenis padi Gogo karena daerahnya masuk kawasan pengunungan. Bila kekurangan pupuk, maka tanamannya banyak yang mati dan petani pun terancam merugi.

Imron menjelaskan, kebanyakan pemilik kios pupuk resmi di Lumajang memberikan nota/kwitansi penjualan pupuk ke petani. Ini dikarenakan takut sidak dari pengawas pertanian dan pupuk.

"Kalo ada petani minta kwintasi dan nota pada penjual pupuk sata membeli, pedagang akan menyuruh membeli di kios lainnya," ungkap Imron.

Sementara Ketua Kelompok Tani di Kecamatan Jatiroto, Nipan mengaku, langkanya pupuk dimanfaatkan pemilik kios dan para distributor. Mereka menjual pupuk di atas HET.

"Petani sekarang sudah tidak mikir harga, meski 200 ribu per kwintal dibelinya, asal ada pupuk," tuturnya.(fat/fat)

Peras Narasumber, Wartawan Tabloid Mingguan Dicokok Polisi

Sabtu, 15/11/2008 14:36 WIB
Peras Narasumber, Wartawan Tabloid Mingguan Dicokok Polisi
Harry Purwanto - detikSurabaya


Lumajang - Seorang oknum wartawan sebuah tabloid mingguan di Lumajang ditangkap polisi. Gara-garanya, pelaku berusaha memeras seorang warga dengan tuduhan telah melakukan perselingkuhan.

Tidak terima dengan tuduhan itu, Sunarji, warga Desa Tanggul Wetan, Jember ini akhirnya melaporkan Puji, wartawan yang mengaku bekerja di Tabloid Mingguan Nasional Metropol ke Polres Lumajang.

"Saya disuruh menyerahkan uang Rp 2,5 juta, agar tidak diberitakan. Dia meminta uang dengan cara memaksa dan menakut-nakuti," kata Sunarji pada detiksurabaya.com di Mapolres Lumajang, Sabtu (15/11/2008).

Awalnya, karena korban ketakutan akhirnya memberikan uang sebesar Rp 1 juta, dan sisanya dibayar kemudian. Karena tidak pernah melakukan perselingkuhan, Sunarji melapor ke polisi tindakan oknum wartawan yang tidak sesuai tugasnya. Polisi menyuruh saya untuk memancing wartawan itu untuk mengambil uang sisanya," ungkap Sunarji.

Pelaku dengan diteman dua rekan wartawan mingguan lainnya akhirnya memenuhi permintaan korban bertemu di warung kopi di kota Lumajang untuk mengambil sisa ua ng yang diminta। Begitu pelaku terjebab, kemudian polisi melakukan penggerebekan.Sayangnya dua oknum wartawan lainnya keburu kabur.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lumajang Iptu Abdul Rokib mengaku masih
melakukan pemeriksaan terhadap oknum wartwan tersebut, dan mencari bukti yang
menguatkan.

"Jika terbukti melakukan pemerasan, baik wartawan maupun anggota polisi bisa ditahan," kata Abdul Rokib di kantornya.(bdh/bdh)

Kabur dari Rumah, Kegadisan Bunga Direnggut Pria Beristri

Selasa, 18/11/2008 16:42 WIB
Kabur dari Rumah, Kegadisan Bunga Direnggut Pria Beristri
Harry Purwanto - detikSurabaya


Lumajang - Berniat kabur dari rumah, Bunga (14), warga Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, Lumajang malah kehilangan kegadisannya. Mahkota gadis ini direnggut Mariono (30), penolong Bunga saat berusaha kabur.

Peristiwa hilangnya kegadisan Bunga saat dia mencoba kabur dari rumah. Korban saat itu bertemu Mariono di pinggir Pantai Selatan Wotgalih. Mariono yang mengetahui Bunga akan kabur dari rumah, oleh pelaku diajak untuk menginap ke Hotel Semeru Agung.

"Kata Lek Mar, aku mau disembunyikan dulu di hotel, agar orangtuaku bingung," ungkap Bunga pada penyidik di Mapolsek Yosowilangun, Selasa (18/11/2008).

Menurut Bunga, di dalam kamar hotel pelaku mencium dan memeluk tubuhnya, lalu melucuti pakaiannya. "Aku gak mau, dia terus menjilati tubuhku," ujar Bunga.

Mariono yang sudah dirasuki setan, melampiaskan nafsu bejatnya ke Bunga yang bertubuh molek dan berkulit kuning langsat itu. Bunga yang tidak kuasa untuk berontak, akhirnya keperawanannya jatuh ke pria yang telah beristri.

"Pokoknya dia menindih saya sekitar 30 menitan," ungkap Bunga sambil menangis.

Sedangkan Mariono saat diperiksa penyidik mengaku, tindakan yang dilakukannya atas dasar suka-sama suka. "Pokoknya saya siap kawini dia pak," kata Mariono pada penyidik.

Sementara, Kanit Reskrim Polres Lumajang Aiptu Nikolas mengatakan, meskipun suka sama suka, tapi yang dilakukan pelaku menyetubuhi anak dibawa umur. "Kami akan tetap periksa pelaku sambil menunggu hasil visum dokter," jelasnya.
(bdh/bdh)

Berdalih Minta Pijat, Kakek Cabuli Siswi SD, Duh..!

Sabtu, 22/11/2008 15:15 WIB
Berdalih Minta Pijat, Kakek Cabuli Siswi SD, Duh..!
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Berdalih minta pijat karena tubuh pegal, Hariono (55) tega mencabuli tetangganya sendiri, sebut saja Bunga (10) warga Desa/Kecamatan Senduro, Lumajang.

Akibat perbuatan kakek bercucu dua sejak dua tahun lalu, siswi kelas IV SD mengalami robek dan lecet di kemaluannya. Peristiwa itu bermula Bunga yang selalu usai sekolah diajak ke rumahnya agar memijat pelaku.

Orang tua korban yang mengetahui jika anaknya dicabuli, langsung melapor ke Mapolsek Senduro. Sebab anaknya mengeluh kesakitan saat mengikuti kegiatan olah raga di sekolah dan tak bisa mengikutinya.

Sementara dari pengakuan Hariono, dirinya tergoda kemolekan tubuh Bunga saat muali dipijit. Merasa tak pernah diberi jatah istrinya selama 2 tahun karena bekerja, Hariono pun melampiaskan nafsunya yang sudah diubun-ubun.

"Saya khilaf Pak, sebab saya sudah tidak berhubungan dengan istri 2 tahunan," kata Hariono kepada penyidik di Mapolsek Senduro, Sabtu (22/11/2008).

Menurut Hariono, agar Bunga mau memegang kemaluannya, dirinya membujuk dengan memberi uang imbalan sebesar Rp 1.000 hingga Rp 5.000. "Dia mau dipegang kalau mau dikasih uang," tambahnya.

Kanit Reskrim Polsek Senduro Aiptu Dewandono mengatakan, sudah melakukan visum di Puskesmas. "Ternyata di bagian kemaluan korban dan yang robek dan lecet," kata Dewandono.

Polisi yang menangkap pelaku di rumahnya tanpa ada perlawanan. Dan pelaku mengaku telah melakukan pencabulan selama 2 tahun. "Kami akan limpahkan ke Unit PPA di Mapolres Lumajang," tutur Dewandono.(fat/fat)

Ancaman Lahar Dingin, Warga di Kaki Semeru Diimbau Waspada

Senin, 24/11/2008 09:11 WIB
Ancaman Lahar Dingin, Warga di Kaki Semeru Diimbau Waspada
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang - Hujan yang terus menguyur puncak Gunung Semeru wilayah Lumajang mengakibatkan lahar dingin membanjiri Sungai Besuk Sat, Besuk Kobokan, Besuk Bang, dan Kali Gilidik.

Jalur Kecamatan Candipuro-Kecamatan Pasru Jambe dan Kecamatan Candipuro-KecamatanPronojiwo terputus. Bahkan para penambang pasit terpaksa menghentikan aktivitasnya.

Pantauan detiksurabaya.com, lahar dingin mengalir cukup deras di Sungai Besuk Sat, bercampur lumpur, batu dan kayu. Warga juga tampak mengambil kayu yang hanyut oleh banjir lahar dingin di pinggir sungai.

"Mulai sore kemarin di puncak gunung, awan tebal menyelimuti," ungkap salah satu warga Sukiran (45) warga desa Kloposawit Kecamatan Candipuro pada detiksurabaya.com, Senin (24/11/2008) pagi.

Sukiran mengaku kalau hujan menguyur di puncak Semeru mulai jam 23.00 malam hingga subuh. "Kalau hujan menguyur 4 samapai 5 jam, saya yakin air sungai akan deras," tambahnya.

Sementara itu Ketua harian Satlak PB Pemkab Lumajang Wisu Wasono Adi mengatakan selama bulan Nopmeber lahar dingin semeru telah terjadi jadi sekitar 7 kali.

"Pokoknya kalau hujan sering menguyur puncak semeru di pastikan lahar dingin datang, tapi besar- kecilnya juga bervariasi," jelasnya.

Tambah Wisu, Pemkab Lumajang akan terus memantau aktivitas Gunung Semeru dan terus kontak dengan pemantau di Gunung Sawur. "Kalau badan sungai masih bisa menampung debit air lahar dingin, itu masih normal. Namun warga harus waspada," ungkap Wisu.
(gik/gik)

Senin, 10 November 2008

Arus Balik ke Surabaya dari Lumajang Melonjak

Jumat, 03/10/2008 12:22 WIB
Arus Balik ke Surabaya dari Lumajang Melonjak
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - H+2 lebaran, jumlah arus balik penumpang di Terminal Bus Minak Koncar Kabupaten Lumajang melonjak hingga 40 persen.

Data yang dihimpun, bus yang datang di terminal 640 bus, sedangkan yang berangkat sekitar 650 bus, Jumat (3/10/2008). Jumlah penumpang yang masuk 3.615 orang dan yang berangkat 4.870 orang.

"Kami pantau lewat loket peron dari jam 7 pagi hingga 7 paginya lagi," ungkap
Tim pantau Arus Mudik-Balik Terminal Minak Koncar Lumajang Drs Nasehat SM pada
detiksurabaya.com.

Menurut Nasehat, rata-rata jurusan yang dituju oleh penumpang ke arah Surabaya.Ini tampak sekali banyaknya penumpang yang berdiri di dalam bus.
"Bus di terminal sampai 15-18 bus baik datang dan keluar setiap jamnya," ujar Nasehat.

Pantauan detiksurabaya.com, ternyata ada beberapa bus yang tidak mau untuk masuk di dalam terminal. Sebab para penumpang lebih banyak memilihnya menunggu di luar terminal di bagian Utara.

Meskipun ada bus yang mengangkut penumpang di luar terminal, tidak ada tindakan tegas dari Dinas Perhubungan. "Mereka itu sulit diatur kok mas, baik penumpangdan busnya," kata Nasehat.(gik/gik)

Menhut Puji Sengonisasi di Lumajang

Jumat, 10/10/2008 18:08 WIB
Menhut Puji Sengonisasi di Lumajang
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Penghijauan di Lumajang dengan menanam pohon sengon dipuji Menteri Kehutanan. Karena dengan menanam sengon, pendapatan masyarakat bisa meningkat.

Menurut Menteri Kehutanan (Menhut) MS Kaban, penghijauan dengan pohon sengon jenis albasia di Lumajang sangat sukses. Karena banyak berdiri pabrik-pabrik pengelolaan pohon sengon.

"Saya salut dengan Lumajang bisa sukses dengan penghijauan dengan pohon sengon,"
kata MS Kaban ditemui wartawan di Salah satu Pabrik Pengelolahan Pohon Sengon di Desa Srebet Kecamatan Sumber Suko, Lumajang, Jumat (10/10/2008).

Meskipun pohon sengon mudah patah bila diterjang angin, ternyata mayarakat Lumajang sudah mengerti masalah penanamannya. Saat ini sekitar 400 hektar lahan di Lumajang ditanami pohon sengon.

Sementara Perum Perhutani mentargetkan dalam waktu 5 tahun ke depan, sekitar 2.500 hektar hutan di Lumajang akan ditanami pohon sengon.

"Untuk 5 tahun kedepan untuk penghijauan pohon sengon kami targetkan 2.500 Hektar," ungkap Kepala Dinas Kehutanan Indrijati.

Indrijati menambahkan, dengan banyaknya pabrik pengelolahan sengon, berarti pangsa pasar kayu olahan sengon banyak yang membutuhkan. Pohon sengon diolah kemudian dijadikan keranjang tempat untuk buah-buahan.(bdh/bdh)

Pemkab Lumajang, Waspadai Banjir Lahar Dingin Semeru

Kamis, 16/10/2008 12:55 WIB
Pemkab Lumajang, Waspadai Banjir Lahar Dingin Semeru
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Memasuki musim penghujan, Tim Satuan Pelaksana (Satlak) Penanggulangan Bencana Pemerintah Kabupaten Lumajang mulai mewaspadai terjadinya banjir lahar dingin Gunung
Semeru.

Untuk itu pemkab Lumajang meyiapakn alat-alat berat seperti begho, buldoser, traktor di sejumlah posko pemantau di aliran lahar Gunung Semeru.

"Kami terus memantau dan memonitot perkembangan yang terjadi di Gunung Semeru," kata Sekretaris Satlak PB Kabupaten Lumajang Drs. Zainul Aini pada detiksurabaya.com di kantornya, Kamis (16/10/2008).

Menurut Zainul, berdasarkan informasi pos pemantau Semeru di Gunung Sawur Candipuro, di puncak Mahameru saat ini banyak sekali terdapat endapan lahar yang menumpuk.

Dikhawatirkan, saat curah hujan tinggi di puncak, terjadi lahar dingin yang besar dengan membawa ribuan kubik vulkanik berupa pasir dan bebatuan.

"Waktu hujan di bulan Oktober, sudah sekali terjadi lahar dingin," ungkap Zainul.

Dia menambahah, jika hujan di puncak Semeru terjadi sampai 3-4 jam, sangat berpotensi terjadi banjir lahar dingin. Untuk penaggulangan banjir ini, Satlak PB bekerjasama dengan Tim pos pantau Gunung Semeru dan Binmas.

"Lahar dingn ini melewati Aliran Sungai Besuk Sat, Besuk Bang,dan Besuk Kobokan," tutur Zainul.(bdh/bdh)

Stres Dituduh Curi HP, Pemuda Lumajang Nekat Gantung Diri

Sabtu, 18/10/2008 14:56 WIB
Stres Dituduh Curi HP, Pemuda Lumajang Nekat Gantung Diri
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Gara-gara dituduh mencuri sebuah ponsel seharga Rp 1,5 juta, seorang pemuda asal Desa Pandanwangi, Tempeh, Lumajang nekat gantung diri. Korban Herman (20) nekat mengakhiri nyawanya di dapur rumahnya dengan menggunakan seutas tali.

Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui Erwan (5), adik korban saat akan menuju dapur untuk makan siang. Erwan kaget saat melihat kakaknya dalam posisi menggantung dengan lidah menjulur.

"Saya kaget mas, dan aku panggil tetangga kalau kakakku gantung diri," kata Erwan menceritakan kisah pilu itu pada detiksurabaya.com, Sabtu (18/10/2008).

Menurut sejumlah informasi yang didapat dari warga, korban diduga nekat melakukan aksi gantung diri karena untuk menutupi rasa malu karena dituduh mencuri ponsel seharga Rp 1,5 juta.

"Herman ini anaknya pendiam, dan sejak dituduh mencuri dia selalu termenung. Apalagi sejak ditinggal mati bapaknya," ungkap Heri salah satu kerabat korban.

Warga yang ingin mengetahui peristiwa gantung diri, berduyun-duyun ke rumah korban. Bahkan ada warga yang mengintip lewat jendela dan angin-angin.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Lumajang Iptu Abdul Rokib mengatakan, melihat hasil olah TKP, korban murni melakukan aksi bunuh diri denagn cara gantung. "Jenazah korban kami bawa ke puskesmas untuk dilakukan visum," terang Abdul Rokib.(bdh/bdh)

Gara-gara Beli Bakso, Seorang Siswa Dihajar Guru

Selasa, 21/10/2008 12:44 WIB
Gara-gara Beli Bakso, Seorang Siswa Dihajar Guru
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Kekerasan dalam dunia pendidikan kembali terjadi. Seorang guru memukul muridnya hanya gara-gara sang anak didik keluar tanpa pamit untuk membeli bakso.

Kejadian yang kembali memalukan dunia pendidikan ini terjadi di Lumajang, Jawa Timur, Sabtu 18 Oktober kemarin, dan baru dilaporkan ke polisi, Selasa (21/10/2008).

Kejadian ini bermula saat siswa SMK 1 Lumajang menggelar acara Persemi (Perkemahan Sabtu-Minggu). Disaat acara berlangsung, seorang siswa kelas 1 bernama Triantono (16) keluar untuk membeli bakso. Karena tidak izin, dia pun diberi 'pelajaran' oleh guru pembina Pramuka hingga terluka.

Akibat 'pelajaran' itu , mata kanan Triantono nampak lebam dan bagian bawah mata robek setelah dipukul dengan sebatang kayu. Triantono pun trauma dan enggan sekolah lagi.

Tidak terima dengan kejadian yang mengakibatkan anaknya terluka, Nur Halimah (45), ibu kandung Triantono akhirnya melaporkan penganiayaan yang dilakukan Prima, guru mata pelajaran perkantoran yang juga sebagai pembina Pramuka ke Polres Lumajang.

Menurut Halimah, dia terpaksa melaporkan kasus kekerasan ini ke polisi karena tidak ada tanggapan sama sekali dari pihak sekolah setelah dirinya melaporkan kejadian itu.

"Kok tega benar pukul anak saya dengan kayu. Lha wong cuman beli bakso," ujar Nur Halimah kepada wartawan.

Sementara, Triantono sendiri saat ditemui wartawan di rumahya mengaku saat membeli bakso dirinya tidak memakai Asduk Pramuka dan Identitas peserta Persami. Saat itu dirinya kepergok Prima pembina Pramuka.

"Saya dibawa ke dalam kantor sekolah. Kemudian Pak Prima pukul wajah saya dengan sebatang kayu," jelas Triantono pada wartawan di rumahnya, Jalan Sastrodikoro No 21 Kelurahan Citrodiwangsan.(bdh/bdh)

Mayat dengan Tubuh Hancur Ditemukan di Lumajang

Rabu, 22/10/2008 13:00 WIB
Mayat dengan Tubuh Hancur Ditemukan di Lumajang
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Sesosok mayat pria ditemukan hancur dan remuk di Jalan Raya Lumajang-Jember tepatnya di Desa Rojopolo Kecamatan Jatiroto, Lumajang, Rabu (22/10/2008).

Mayat berciri-ciri tinggi badan 165 cm, menggunakan baju berkerah warna biru ditemukan pertama kali oleh salah satu warga yang akan berangkat ke sawah.

Melihat kondisi mayat yang hancur diduga mengalami kecelakaan tabrak lari. Untuk penyidikan lebih lajut, petugas kepolisian membawa mayat tanpa identitas ke RSUD dr Haryoto Lumajang untuk divisum.

Dari hasil pemeriksaan sementara, dari tubuh korban semua luka dikarenakan benturan benda keras.

"Dari kondisi mayat dan di TKP diduga sebagai korban kecelakaan tabrak lari," kata Iptu Ahamd Sutiyo Kanit Laka Lantas Polrres Lumajang di kantornya kepada wartawan.

Sementara mayat masih berada di ruang jenazah, menunggu laporan warga yang kehilngan keluarganya. Sementara warga sekitar kejadian tidak ada yang merasa kehilangan anggota keluarganya.(fat/fat)

Mahkota Bocah Kelas 6 SD Direnggut Sang Paman

Jumat, 24/10/2008 13:39 WIB
Mahkota Bocah Kelas 6 SD Direnggut Sang Paman
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Bocah berusia 12 tahun ini sungguh bernasib malang. Disaat harus menikmati masa kanak-kanaknya, siswa kelas 6 SD ini harus kehilangan Mahkotanya yang sangat berharga.

Sebut saja bocah malang ini bernama Sri (12), warga Desa/Kecamatan Randuagung, Lumajang. Keperawanan Sri direnggut pamannya sendiri yang bernama LK (25) saat ditinggal di rumah sendirian pada, Kamis 23 Oktober kemarin.

Tidak terima dengan perlakuan terhadap anaknya, orangtua Sri melaporkan kasus yang memalukan ini ke Polres Lumajangm Jumat (24/10/2008).

Korban yang masih kesakitan dan lemas digendong oleh orangtuanya. Sri yang masih duduk di bangku kelas 6 SD tampak menangis, dan selalu menutupi wajahnya saat berpapasan dengan orang laim.

Peristiwa pemerkosaan ini sendiri terkuak, setelah orangtua korban mengetahui anaknya selalu kesakitan. pada saat berjalan maupun buang air kecil. Ketika didesak oleh ibunya, Sri mengaku bagian kemaluanya kesakitan.

"Anak saya sakit mas," kata ibu korban yang enggan menyebutkan nama pada detiksurabaya,com sambil terus menangis di ruang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Mapolres Lumajang.

Demi penyidikan lebih lanjut, koban dibawa ke RS Bhayangkara Lumajang untuk dilakukan divisum. "Kami visum dulu biar ada bukti ahli," jelas Kasat Samapta Polres
Lumajang AKP Edi Santoso saat mengantar korban.

Menurut Kasat, korban diperkosa pamanya di rumahnya saat semua anggota keluarga
tidak ada di rumah, Kamis kemarin. "Sekarang pelaku melarikan diri dan keberadaanya belum diketahui," ungkap Edi.
(bdh/bdh)

Gara-gara Menolak Dijodohkan, SW Jadi Korban Trafficking

Sabtu, 25/10/2008 16:59 WIB
Gara-gara Menolak Dijodohkan, SW Jadi Korban Trafficking
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Gara-gara kabur dari rumah menolak dijodohkan orangtua, sebut saja SW (16) asal Tambak Asri, Surabaya malah jadi korban trafficking. SW pun jadi budak nafsu pria hidung belang di Lokalisasi Jarit Kecamatan Pasirian, Lumajang.

Peristiwa memilukan ini bermula saat Sri kabur dari rumahnya Lebaran kemarin. SW pun kabur ke rumah kenalannya yang dikenal di Surabaya. Dia pun menuju ke rumah Sari warga Desa Selok Awar-Awar, Pasirian.

Sari pun menampung SW yang membutuhkan pertolongan. Namun, sikap baik Sari ternyata memiliki maksud lain. Sari pun mengenalkan pacarnya, Sadam ke SW.

"Saya sama Sadam diajak keliling, kemudian saya ditinggal di lokalisasi," ungkap SW kepada detiksurabaya.com, Sabtu (25/10/2008) di Mapolsek Pasirian.

Dari pengakuan SW, Saddam menitipkan dirinya ke salah satu kerabaatnya di Desa Jarit. Rupanya oleh pemilik rumah, SW disuruh melayani lelaki hidung belang. "Saya sudah melayani 3 pria dan dikasih Rp 250 ribu setiap bertemu pria," kenang Sri setelah diperiksa petugas Polsek Pasirian.

"Saya ingin pulang Mas, kangen sama orang tua. Mungkin ini dosa saya pada orang tua," ungkapnya sebelum masuk di ruang penyidikan.

Sementara Kapolsek Pasirian AKP Yatmo enggan berkomentar saat dikonfirmasi wartawan di kantornya. Malah Yatmo, menutup rapat-rapat ruangannya dan SW dijauhkan dari wartawan.(fat/fat)

Perampokan Nasabah Bank, Uang DAK Rp 50,4 Juta Amblas

Rabu, 29/10/2008 14:03 WIB
Perampokan Nasabah Bank, Uang DAK Rp 5,4 Juta Amblas
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Perampokan nasabah bank kembali terjadi. Kali ini yang menjadi korban yakni Edy Purwanto (50) Kepala Sekolah SDN 02 Papringan Kecamatan Klakah, Lumajang, Rabu (29/10/2008).

Saat itu korban akan mengambil Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 5,4 juta dari Bank BNI. Saat melintas di Jalan MK Sampurno sekitar pukul 12.15 WIB tiba-tiba ban mobil Daihatsu Zebra yang dikendarainya kempes. Korban pun berhenti dan memperbaikinya.

Saat korban lengah, penjambret yang mengendarai sepeda motor Jupiter X, berhenti dan mengambil uang senilai Rp 50,4 juta yang ada di dalam mobilnya. Padahal saat itu korban baru selesai mengganti ban dan akan mencuci tangannya.

"Saya kaget ada warga bilang kalau saya kena jambret," kata Edy Purwanto kepada penyidik di ruang SPK (Sentra Pelayan Kepolisian) Polres Lumajang.

Korban bersama warga sekitar sempat melakukan pengejaran, namun sia-sia karena penjambret melaju dengan kencang. "Penjambrtnya tidak mengenakan helm, tapi yang nyetir pakai topi hitam dan berbaju hem kotak-kotak berwarna kuning," tutur Yudi salah satu saksi mata waktu kejadian.

Sementara salah satu petugas SPK Polres Lumajang Aiptu Agus Subandhi mengatakan masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi. "Polisi masih melakukan pengejaran pelaku dengan identitas yang diceritakan saksi-saksi," ungkap Agus.

Tentang kemungkinan pelaku sudah mengintai korban sejak dari bank, pihaknya sudah menurunkan anggota. "Kami akan terus selidiki kasus penjmabretan ini, semua anggota reskrim sudah dikerahkan," pungkasnya.(fat/fat)

Gara-gara SMS, Seorang Pelajar Dihajar Oknum Polisi

Jumat, 31/10/2008 11:03 WIB
Gara-gara SMS, Seorang Pelajar Dihajar Oknum Polisi
Harry Purwanto - detikSurabaya



Foto Ilustrasi
Lumajang - Gara-gara SMS, seorang pelajar di Lumajang, Jawa Timur dijadikan bulan-bulanan oleh seorang anggota polisi yang dinas di Polres Lumajang. Pasalnya, korban korban mengirim SMS itu ke seorang teman wanita yang menjadi pacar oknum polisi itu.

Faradilah (17), siswa kelas 3 jurusan IPS SMAN 3 itu mengirim SMS ke teman perempuanya bernama Cindy, seorang pelajar di SMAN 1. Mungkin karena terbakar api cemburu, oknum polisi berinisial IR mendatangi korban di sekolahnya dan langsung memberikan bogem mentah hingga berkali-kali pada, Kamis 30 Oktober kemarin.

Tidak terima mendapat perlakuan itu, korban bersama kerabatnya melaporkan tindakan kekerasan yang dilakukan IR ke Provost Mapolres Lumajang, Jumat (31/10/2008).

Dari pengakuan Faradilah, oknum polisi itu mendatanginya di sekolahnya. Tanpa banyak kata, dia kemudian ditempeleng. Tidak cukup disitu, sesampai di tempat kost korban kembali didatangi IR bersama seorang rekannya yang juga anggota polisi.

"Sampean ngerti aku iki sopo (Anda tahu siapa saya ini)," tutur Faradilah saat menirukan uncapan IR di ruangan Provost.

Aksi pemukulan yang dilakukan IR dan temanya, menurut Faradilah disaksikan teman dan ibu kostnya. Bahkan tambah Faradilah, dirinya usai dihajar kemudian diborgol dan dibawa ke GOR (Gedung Olah Raga) Wira Bhakti Lumajang.

"Di sana saya dihajar seperti hewan pak. Saya disiksa," ujar Faradilah.

Iswanto, kerabat korban sangat menyesalkan tindakan oknum polisi yang main hakim sendiri hanya karena sebuah SMS. "SMS-nya hanya tanya kabar kok," ucapnya.

Sayangnya, Kapolres Lumajang AKBP Mudjiono enggan memberikan keterangan saat akan dikonfirmasi masalah penganiayaan ini oleh sejumlah wartawan. Bahkan kapolres menutup rapat-rapat ruanganya.

"Kapolres belum mau menemui wartawan." ungkap salah satu ajudan Kapolres.
(bdh/bdh)

Sabtu, 25 Oktober 2008

75 Persen Caleg di Lumajang Berijazah Kejar Paket C

Selasa, 02/09/2008 12:42 WIB
75 Persen Caleg di Lumajang Berijazah Kejar Paket C
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Hampir 75 persen bakal calon legislatif (Bacaleg) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menggunakan ijazah lulusan Kejar Paket C. Penggunakaan ijazah paket C ini diketahui setelah KPUD Lumajang melakukan verifikasi terhadap seluruh berkas milik caleg.

Selain itu, penggunaan ijazah paket C dikarenakan bacaleg yang maju pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2009, minimal harus berijazah SMA.

"Banyak caleg saat dicek ijazah untuk legalisirnya, 75 persen ijazah paket C," kata Tim verifikasi KPUD Lumajang Edi Faisal Mutakin kepada detiksurabaya.com, Selasa (2/9/2008).

Sedangkan caleg yang memiliki ijazah sarjana menurut Edi hanya 25 persen. Rata-rata setiap parpol yang lolos di Lumajang, caleg yang maju menggunakan ijazah paket C.

"pokoknya semua parpol ada yang gunakan ijazah paket C," ungkap Edi Faisal Mutakin yang juga menjabat sebagai Divisi Hukum dan Penyelesaian konflik KPUD Lumajang.

Dari semua bacaleg yang maju, banyak yang belum melengkapi foto, legalisir ijazah, foto copy KTP, serta SKCK. "Pokonya bagi caleg yang sarjana juga harus melampirkan ijazah SMA/SMKnya," tutur Edi Faisal.

Untuk pengembalian berkas bakal calon legislatif yang belum lengkap akan dilakukan tanggal 7 sampai 9 September mendatang. Seluruh berkas itu akan dikembalikan ke masing-masing partai pengusung agar dilengkapi segala kekurangannya.

"Pengembalian berkas yang tidak lengkap tanggal 19 September," pungkas Edi.
(bdh/bdh)

Usai Tarawih, Suki Bacok Istri Saat Pelukan dengan PIL

Selasa, 02/09/2008 13:03 WIB
Usai Tarawih, Suki Bacok Istri Saat Pelukan dengan PIL
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Lelaki mana yang tak kalap saat istri dipeluk pria lain. Hal itu dialami Suki (28) warga Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso, Lumajang saat melihat Haima (23) dipeluk pria idaman lain (PIL) yang juga tetangganya, Sules (20).

Sayang kekalapan pelaku berbuah tewas istri dan tetangganya. Mereka dibacok saat berada di jamban belakang rumahnya. Peristiwa itu bermula saat usai salat tarawih dan tadarrus Senin (1/9/2008) malam, Suki tak menemukan istrinya di rumah.

Pelaku yang sudah tahu kebiasaan istrinya sering ke Jamban belakang rumah, lantas mengecek sembari membawa clurit dan senter. Dan benar adanya, dia mendapati istrinya berpelukan dengan pria lain.

"Engkok terkejet, nemoh tak binih aluk geluk bik reng lakek laen (Saya kaget ketika melihat istri saya berpelukan dengan lelaki lain)," ungkap Suki kepada detiksurabaya.com saat diperiksa di Mapolsek Ranuyoso, Selasa (2/9/2008) siang.

Karena kaget melihat adegan mesra istrinya dengan lelaki lain, Suki langsung mengejar Sules yang telah melarikan diri. Sekitar 20 meter lari, Sules terkejar dan langsung dibacok pelaku di bagian leher hingga terkapar.

Setelah mengahabisi nyawa selikuhan istrinya, Suki menghampiri istrinya yang diam di jamban. Saat itu juga Suki menyabet cluritnya ke bagian leher. Seketika itu juga Haima tewas dengan luka di leher.

"Le mareh matek-en, tang binih bik kek lakeknah, engkok lapor pak tinggi (Selesai membunuh istri dan laki-laki selingkuhanya, saya lapor Pak Kades," kata Suki dihadapan penyidik.

Sementara dua korban itu langsung dibawa ke kamar mayat RSUD Dr Haryoto Lumajang untuk otopsi dan visum. Keluarga korban saat ditemui wartawan enggan memberikan komentar.

Sedangkan Kapolsek Ranuyoso AKP Eko Hari S saat dikonfimasi di kantornya mengatakan jika pelaku dijerat pasal 338 tentang penganiayaan dan kekerasan hingga menyebabkan kematian dengan ancaman 15 tahun penjara.

"Sampai kini kami masih melakukan pemerikasan dan penyidikan, karean saksi saat kejadian tidak ada," kata Eko Hari S.(fat/fat)

Pencuri Baterai BTS Telkomsel Dihadiahi Timah Panas

Jumat, 05/09/2008 15:56 WIB
Pencuri Baterai BTS Telkomsel Dihadiahi Timah Panas
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Polisi menggagalkan komplotan pencuri spesialis baterai tower BTS milik Telkomsel. Karena berusaha melarikan diri, satu pelaku dihadiahi timah panas.

Aksi kawanan pencuri baterai ini digagalkan saat beraksi di tower milik Telkomsel di Desa Kaliboto Kidul, Lumajang. Saat menjalankan aksinya, pelaku menyamar sebagai petugas dari Telkomsel.

Sebelumnya, warga yang curiga dengan gerak-gerik 4 pelaku, kemudian melapor ke Polsek Jatiroto. Mendapat laporan dari warga, polisi terlebih dulu melakukan pengintaian sebelum menyergap.

"Pelaku menggunakan mobil Avanza. Ketika kami intai pelaku memperotoli baterai BTS," ungkap Kapolsek Jatiroto AKP Supari di temui wartawan di Kantornya, Jumat (5/9/2008).

Saat menjalankan aksinya ungkap Supari, keempat pelaku tampak tenang. Ketika pelaku sudah berhasil mencopot baterai, kami langsung menggerebeknya.

"Ketiga pelaku melarikan diri, sedang satu pelaku berada masih berada di banguan tower, dan akan melarikan diri. Jadi polisi langsung melumpuhkan dengan timah panas," ungkap Supari.

Akibat luka tembak di kaki kirinya, kini salah satu pelaku yang bernama Andreas Susanto (38), warga Jalan Sumput 38 Driyorejo Gresik dirawat di rumah sakit Bhayangkara Lumajang.(bdh/bdh)

Pencuri Baterai BTS Telkomsel Dihadiahi Timah Panas

Jumat, 05/09/2008 15:56 WIB
Pencuri Baterai BTS Telkomsel Dihadiahi Timah Panas
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Polisi menggagalkan komplotan pencuri spesialis baterai tower BTS milik Telkomsel. Karena berusaha melarikan diri, satu pelaku dihadiahi timah panas.

Aksi kawanan pencuri baterai ini digagalkan saat beraksi di tower milik Telkomsel di Desa Kaliboto Kidul, Lumajang. Saat menjalankan aksinya, pelaku menyamar sebagai petugas dari Telkomsel.

Sebelumnya, warga yang curiga dengan gerak-gerik 4 pelaku, kemudian melapor ke Polsek Jatiroto. Mendapat laporan dari warga, polisi terlebih dulu melakukan pengintaian sebelum menyergap.

"Pelaku menggunakan mobil Avanza. Ketika kami intai pelaku memperotoli baterai BTS," ungkap Kapolsek Jatiroto AKP Supari di temui wartawan di Kantornya, Jumat (5/9/2008).

Saat menjalankan aksinya ungkap Supari, keempat pelaku tampak tenang. Ketika pelaku sudah berhasil mencopot baterai, kami langsung menggerebeknya.

"Ketiga pelaku melarikan diri, sedang satu pelaku berada masih berada di banguan tower, dan akan melarikan diri. Jadi polisi langsung melumpuhkan dengan timah panas," ungkap Supari.

Akibat luka tembak di kaki kirinya, kini salah satu pelaku yang bernama Andreas Susanto (38), warga Jalan Sumput 38 Driyorejo Gresik dirawat di rumah sakit Bhayangkara Lumajang.(bdh/bdh)

Pembangunan Tower BTS Telkomsel Dihentikan Satpol PP

Jumat, 05/09/2008 12:25 WIB
Pembangunan Tower BTS Telkomsel Dihentikan Satpol PP
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Setelah didemo ratusan warga, pembangunan tower Based Tranceiver Stasion (BTS) milik Telkomsel di Desa Dawuhan Wetan, Rowokangkung, Lumajang dihentikan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Selain karena protes warga, izin tower itu juga masih bermasalah.

"Tower untuk sementara dihentikan dulu, karena proses perizinanya masih bermasalah," ungkap Kepala Sat Pol PP Lumajang Drs Rohani ditemui detiksurabaya.com di kantorya, Jumat (5/9/2008).

Menurut Rohani, dihentikannya pembangunan tower itu setelah salah satu warga menemui Bupati Lumajang Sahrajad Mas. Setelah mendapat pengaduan, bupati kemudian melakukan koordinasi antara Camat Roowokangkung, Satpol PP dan KPT (Kantor Pelayanan Terpadu) untuk dilakukan sosialisai ulang ke warga.

Sementara, keberatan warga dengan berdirinya tower itu dianggap sangat mengganggu dan mengancam keselamatan warga. Karena tower itu hanya berjarak sekitar 20 meter dari pemukiman.

"Waktu minta persetujuan ke warga, mereka hanya door to door dan disertai ancaman oleh pemilihan lahan tower, KPT dan perangkat desa," ungkap Seniri, salah satu warga Desa Dawuhan Wetan yang keberatan.(bdh/bdh)

Pembangunan Tower BTS Telkomsel Dihentikan Satpol PP

Jumat, 05/09/2008 12:25 WIB
Pembangunan Tower BTS Telkomsel Dihentikan Satpol PP
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Setelah didemo ratusan warga, pembangunan tower Based Tranceiver Stasion (BTS) milik Telkomsel di Desa Dawuhan Wetan, Rowokangkung, Lumajang dihentikan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Selain karena protes warga, izin tower itu juga masih bermasalah.

"Tower untuk sementara dihentikan dulu, karena proses perizinanya masih bermasalah," ungkap Kepala Sat Pol PP Lumajang Drs Rohani ditemui detiksurabaya.com di kantorya, Jumat (5/9/2008).

Menurut Rohani, dihentikannya pembangunan tower itu setelah salah satu warga menemui Bupati Lumajang Sahrajad Mas. Setelah mendapat pengaduan, bupati kemudian melakukan koordinasi antara Camat Roowokangkung, Satpol PP dan KPT (Kantor Pelayanan Terpadu) untuk dilakukan sosialisai ulang ke warga.

Sementara, keberatan warga dengan berdirinya tower itu dianggap sangat mengganggu dan mengancam keselamatan warga. Karena tower itu hanya berjarak sekitar 20 meter dari pemukiman.

"Waktu minta persetujuan ke warga, mereka hanya door to door dan disertai ancaman oleh pemilihan lahan tower, KPT dan perangkat desa," ungkap Seniri, salah satu warga Desa Dawuhan Wetan yang keberatan.(bdh/bdh)

Razia Mamin, Ratusan Makanan & Minuman Disita

Senin, 08/09/2008 12:06 WIB
Razia Mamin, Ratusan Makanan & Minuman Disita
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Menjelang Lebaran, Dinas Perdagangan, Dinas Kesehatan dan DPRD Lumajang melakukan sidak di beberapa pertokoan yang ramai dikunjungi masyarakat.

Hasilnya, ratusan makanan dan minuman kaleng disita karena rusak. Karena selain label rusak, ditemukan kaleng-kaleng makanan dan minuman yang penyok serta pembungkus rusak.

"Dari hasil sidak di 3 toko, kami menemukan makanan dan minuman dari kaleng yang rusak," kata Ketua Komisi D DPRD Lumajang RH. A Djatmiko di sela-sela sidak di Toko Gajah Mada, Senin (8/9/2008).

Djatmiko menambahkan, pihaknya menemukan makanan yang dibungkus kaleng banyak dengan kondisi penyok dan sikernya rusak. "Pokoknya dari hasil sidak yang paling banyak ditemukan makanan dari kaleng," tambahnya.

Menurut Djatmiko, jika ditemukan kerusakan makanan dan minuman karena kecerobohan penjual maupun distributor, pihknya akan memberikan sanksi.

"Kami sidak di sini sesui surat Disperindag terkait Mamin yang rusak dan kadarluarsa. Sampai kini kami belum menemukan Mamin yang kadaluarsa," tandas Djatmiko.

Sementara toko yang menjual makanan dan minuman yang menjadi sasaran sidak yakni di sepanjag Jalan Panglima Sudirman seperti Toko Sumber Rejeki, Toko Galaxy dan Toko Gajah Mada.

Dari pantauan detiksurabaya.com, banyak pelayan toko gelagapan saat didatangi Diperindag, Dinkes dan anggota dewan. Bahkan pelayan toko bertingkah membersihkan pajangan minuman dan makananannya.(fat/fat)

Bawa Pistol Rakitan, Solikin Dibekuk

Selasa, 09/09/2008 11:49 WIB
Bawa Pistol Rakitan, Solikin Dibekuk
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Mengaku Polisi Masyarakat (Polmas), Solikin Rawianto (35) dibekuk Polres Lumajang. Rupanya warga Desa Sukorejo Kecamatan Pasru Jambe ini ditangkap karena membawa pistol rakitan jenis revolver dan 2 buah peluru M 16 tanpa surat izin.

Solikin beralasan, senjata tersebut dibawa untuk jaga diri dan menjaga keamanan desa. Dia mengaku mendapat pistol rakitan dari salah satu perangkat Desa Sukorejo. Selama 6 bulan pelaku selalu membawa senpi untuk menjaga keamanan desa.

"Saya dapat pistol ini dari Pak Kades Pak," aku Rawianto dihadapan penyidik.

Sementara menurut Kasat Reskrim Polres di Lumajang Iptu Abdul Rokib bahwa pelaku telah melanggar undang-undang dan bisa membahayakan orang sekitar.

"Pelaku juga mengaku polmas dan membawa pistol tanpa izin yang berwenang. Ini jelas-jelas melanggar undang-undang darurat. Kami akan lakukan penyidikan lebih lanjut dari mana asal senpi," ungkap Iptu Abdul Rokib Kasat Reskrim Polres Lumajang saat ditemui wartawan di kantornya Jalan Alun-Alun Utara, Selasa (9/9/2008).

Sementara pelaku dijerat pasal 1 (2) UU RI No 12 (Drt) tahun 1951 tentang Larangan Membawa Senjata Api Tanpa Izin yang Berwenang. "Pelaku bisa dipenjara 10 tahun atau sampai seumur hidup," pungkas Rokib.(fat/fat)

Ramadan, Perceraian di Lumajang Turun 40 Persen

Rabu, 10/09/2008 12:00 WIB
Ramadan, Perceraian di Lumajang Turun 40 Persen
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Di bulan puasa, angka perceraian di Lumajang menurun hingga 40 persen. Data di Pengadilan Agama Lumajang angka perceraian hanya 89 kasus hingga pertengahan puasa.

Padahal bulan Agustus jumlah perkara yang masuk sebanyak 198 pengajuan. Sementara perkara yang masuk mulai awal September hanya 55 perkara.

"Bulan puasa, pengajuan perceraian cenderung berkurang. Tapi kalau sebelum dan sesudah puasa jumlahnya membludak," kata Humas Pengadilan Agama Lumajang Drs Misbahul Munir Mhum saat ditemui detiksurabaya.com di kantornya, Rabu (10/9/2008).

Munir menjelaskan, hingga pertengahan September untuk cerai talak sebanyak 26 perkara, cerai gugat sebanyak 28 perkara dan gono-goni hanya 1 perkara.

"Perceraian terjadi karena kebanyakan masalah orang ketiga, cemburu, ekonomi, harta," ungkap Munir.

Menurut Munir, menurunnya pengajuan perceraian ini disebabkan karena bulan puasa dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. "Kadang waktu sidang kami tanya, kenapa mau cerai. Kebanyakan mereka menjawab sudah bosan hidup serumah," tambahnya.

Sementara bagi pasangan suami istri yang gagal cerai pada September 2008 ini sebanyak 2 kasus. Biasanya yang gagal bercerai malah mengulur-ulur waktu agar terjadi perceraian.(fat/fat)

Pemudik Waspadai 'Jalur Maut' di Lumajang

Kamis, 11/09/2008 15:34 WIB
Pemudik Waspadai 'Jalur Maut' di Lumajang
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Pemudik yang melintas di kawasan jalur Lumajang menuju Jember-Banyuwangi, sebaiknya berhati-hati. Pasalnya, di kawasan Tegal Bangsri Kecamatan Ranuyoso yang dikenal 'Jalur Maut' sering terjadi kecelakaan.

Julukan jalur maut itu karena banyaknya kecelakaan yang terjadi di sepanjang jalur di Desa Tegal Bangsri. "Kurang lebih 2 Km di Tegal Bangsri selalu terjadi kecelakaan setiap bulannya," kata Kasatlantas Polres Lumajang AKP Heryanto kepada detiksurabaya.com, Kamis (11/9/2008).

Menurut Heryanto, angka kecelakaan sejak awal tahun hingga September angka kecelakaan di daerah Tegal Bangsri mencapai 61 kasus. "Pokoknya yang paling sering terjadi kecelakaan motor ditabrak bus dan truk gandeng," ungkap Heryanto.

Sementara jumlah kecelakaan yang terjadi di seluruh Lumajang hingga September berjumlah 308 kecelakaan. Korban meninggal dunia sebanyak 68 orang, luka berat 8 orang dan luka ringan mencapai 303 orang.

"Kami nanti akan mendirikan posko keamanan jalur mudik di jalur rawan kecelakaaan," pungkasnya.(fat/fat)

Diduga Timbun Pupuk Ketua Kelompok Tani Lumajang Diprotes Warga

Sabtu, 13/09/2008 12:34 WIB
Diduga Timbun Pupuk
Ketua Kelompok Tani Lumajang Diprotes Warga
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Diduga menimbun 2 ton pupuk, puluhan warga Desa Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto, Lumajang memprotes Ketua Kelompok Tani, H Nipan warga Dusun Kambengan Desa Banyuputih Kidul, Sabtu (13/9/2008).

Protes ini dilakukan setelah warga yang akan membeli pupuk tidak diperkenankan. Warga malah disuruh utang dengan harapan dikembalikan jenis pupuk yang sama.

"Mosok ketua kelompok tani kok menimbun pupuk. Warga yang beli kok tidak boleh, malah suruh utang saja," protes Nasari salah satu warga yang ditemui detiksurabaya.com di lokasi.

Nasari mengungkapkan, hanya orang bodoh dan tidak memiliki tanah pertanian saja yang bisa diakali untuk tanda tangan agar bisa dapat pupuk. Setelah dapat pupuk malah tidak dijual, hanya untuk dirinya sendiri.

"Pupuk sudah langka malah ditimbun sendiri," tambah Nasari.

Sementara pemilik kios resmi penjualan Pupuk Lasan menuturkan, H Nipan telah meminta pupuk 2 ton untuk dijual ke petani di Desa Banyuputih Kidul bagian selatan. Tapi masih banyak warga selatan yang membeli ke kiosnya.

"Mereka disuruh H. Nipan membeli pupuk di sini. Padahal pupuk sudah saya serahkan ke H. Nipan," kesal Lasan.

Informasi yang berhasil dihimpun dari warga, H Nipan sempat berbicara dengan warga bila dirinya bisa menjual harga pupuk hingga Rp 200 ribu per sak. Hal ini didasarkan dirinya yang bukan kios resmi.

Akibatnya, warga pun memprotes tindakan H Nipan yang menyalahgunakan distribusi pupuk. Warga bahkan mengecam akan melaporkan tindakan H Nipan ke polisi, jika warga tidak boleh membeli pupuk yang ditimbunnya.(fat/fat)

Jelang Lebaran Penjualan Keripik & Selai Pisang Meningkat 100%

Sabtu, 13/09/2008 10:17 WIB
Jelang Lebaran
Penjualan Keripik & Selai Pisang Meningkat 100%
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Menjelang Lebaran, keripik pisang yang menjadi khas Kota Lumajang mengalami peningkatan hingga 100%. Warga berbondong-bondong membeli keripik pisang dan selai yang dijadikan panganan saat Lebaran.

Menurut salah satu pengusaha keripik pisang Aneka Sari Jalan Panglima Sudirman Kelurahan Tompekersan, Sri Wilujeng mengaku memasuki bulan puasa permintaan keripik pisang agung berbagai rasa meningkat tajam.

Bila hari-hari biasa, permintaan keripik pisang mencapai 1 kwintal, kini meningkat hingga 2 kwintal sampai 3 kwintal. Sedangkan permintaan keripik pisang dan selai pisang paling banyak diminati dari Kota Surabaya, Sidoarjo, Malang dan Pasuruan.

"Banyaknya permintaan itulah menyebabkan kami harus menambah pekerja. Pekerja ini bertugas mengolah pisang dan menggorengnya," ungkap Sri Wilujeng kepada detiksurabaya.com di rumahnya, Sabtu (13/9/2008).

Sementara untuk memenuhi permintaan, pihaknya membeli pisang ke petani di Kecamatan Senduro dan Pasar Argopolitan. Meski begitu dirinya mengaku memiliki stok pisang yang memadai.

"Jika tidak langsung beli ke penjual pisang, nantinya bisa dibeli pedagang dari luar kota. Makanya kita pesan dulu ke petani," tutur Sri.

Sementara harga keripik pisang yang biasa dijual di tempatnya seharga Rp 15 ribu perkilo kini naik menjadi Rp 20 ribu. Sedangkan untuk selai pisang 1 kotak yang semula Rp 20 ribu kini menjadi Rp 25 ribu.

"Kenaikan harga keripik dan selai ini disebabkan harga bahan pembuatannya naik semua. Jadi wajar kalau kita menaikkan harganya," kata Sri sambil meracik bumbu keripik pisang.

Akibat permintaan keripik pisang dan selai meningkat, para pekerja pun harus bekerja lembur. "Jarang-jarang ada permintaan banyak kayak gini Mas, makanya kami harus keras ekstra," pungkas Wilujeng.(fat/fat)

Jelang Lebaran Waspadai 2 Pasar Tumpah di Lumajang Macetkan Lalin

Rabu, 17/09/2008 15:09 WIB
Jelang Lebaran
Waspadai 2 Pasar Tumpah di Lumajang Macetkan Lalin
Harry Purwanto - detikSurabaya

Surabaya - Bagi pemudik yang akan melewati Lumajang diharapkan berhati-hati. Sebab saat masuk ke wilayah Lumajang terdapat 2 Pasar Tumpah. Dua Pasar Tumpah itu yakni Pasar Gunung Tengu dan Pasar Buah Ranuyoso.

Dua pasar yang beroperasi Senin, Selasa, Rabu, Jumat, Sabtu dan Minggu, kecuali hari Kamis ini menyebabkan kemacetan di jalan.

"Rata-rata warga menggunakan pinggir jalan raya untuk menggelar barang dagangannya. Pasar Tumpahan ini akan ramai menjelang H-7 lebaran," kata Kapolsek Ranuyodo AKP Eko Hari S kepada detiksurabaya.com, Rabu (17/9/2008) di kantornya.

Eko menambahkan, biasanya pasar tumpah ini ramai pada pagi hari dan sore hari. Untuk mencegah terjadinya kemacetan, di sekitar pasar didirikan posko mudik. "Nantinya petugas polisi dibantu warga akan mengatur lalu lintas di sana," ungkapnya.

Sementara Kasat Lantas AKP Heryanto mengatakan untuk daerah rawan kecelakaan di Jalur Ranuyoso Lumajang pihaknya akan dirikan posko pantau dan menambah rambu-rambu. "Pokoknya H-10 posko pantau lalu lintas dan rambu-rambu harus sudah terpasang," katanya.

Jumlah personel polisi yang dikerahkan dalam Operasi Ketupat Semeru, menurut Heryanto sebanyak 415 personel. Dibantu Dishub, Satpol PP, Pramuka, Bina Marga serta instansi terkait yang berkeptingan dalam arus mudik.

"Semua pihak telah siap mengamankan arus mudik lebaran tahun ini. Bahkan untuk menghindari kemacetan di wilayah Lumajang, kami siapkan jalur alternatif," tutur Heryanto.(fat/fat)

Harga Cabe Rawit di Lumajang Terjun Bebas

Rabu, 17/09/2008 12:48 WIB
Harga Cabe Rawit di Lumajang Terjun Bebas
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Dua minggu menjelang Lebaran, harga cabe rawit terjun bebas di Kabupaten Lumajang. Bila sebelumnya harga cabe perkilo mencapai Rp 23 ribu, saat ini mencapai Rp 2.500 hingga Rp 3 ribu perkilo.

"Harga cabe menjadi murah, karena pasokan dari petani terus meningkat dan menumpuk," ungkap salah satu pedagang cabe rawit, Ny Jua di Pasar Induk Lumajang kepada detiksurabaya.com, Rabu (17/9/2008).

Menurut Ny Jua, meski banyak cabe rawit dilempar atau dijual ke luar kota, harga cabe tetap saja turun. "Jika dibawa ke luar kota saya rugi uang transportnya yang mahal," tambah Ny Jua yang diamini oleh pedagang lainnya.

Sedangkan Husian pedagang cabe lainnya menuturkan, musim panen cabe untuk bulan ini bersamaan dengan daerah lain. Jadi, harga cabe turun sudah biasa. Tapi turunnya harga cabe untuk bulan ini sangat luar biasa dibanding 2 tahun yang lalu.

"Pokoknya harga cabe paling parah ya tahun ini," jelas Husain dengan kesal.

Sementara salah satu petani cabe warga Desa Kalidilem Kecamatan Randuagung, H Sukri menuturkan, dengan turunanya harga cabe, petani sangat rugi karena biaya penanaman, perawatan dan panen tidak seimbang dengan hasilnya.

"Pokoknya tahun ini saya rugi besar Mas, satu hektar cabe yang saya tanam, bondo gak iso balek (Modal tidak bisa kembali)," tutur H Sukri ditemui detiksurabaya.com saat menyetor cabe di sejumlah pedagang di Pasar baru Lumajang.

Hal senada juga diungkapkan oleh Sodikin petani lainnya, jika cabe gak dilepas harga yang murah itu, dipastikan cabe banyak yang bosok. "Pokoknya kami malas untuk panen cabe," kesal Sodikin.(fat/fat)

Bandel 'Jualan' Saat Ramadan, 6 PSK Lumajang Diamankan

Rabu, 17/09/2008 10:51 WIB
Bandel 'Jualan' Saat Ramadan, 6 PSK Lumajang Diamankan
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Razia rutin yang dilakukan Satpol PP Lumajang saat bulan ramadan tak membuat Pekerja Seks Komersial (PSK) takut. Mereka justru nekat menjajakan diri di 4 lokalisasi di Lumajang.

Empat lokalisasi yang dirazia yakni Lokalisai Madurejo, Gunung Tambu, Dolog Sumber Suko dan Karang Bayu. 6 PSK ini ditangkap karena sedang menunggu tamunya, Rabu (17/9/2008) dini hari.

"Penangkapan ini dikarenakan mereka membandel dan masih menjalankan kegiatan di bulan puasa. Padahal sudah diberi peringatan," kata Kepala Operasi Satpol PP Lumajang, Rasmin kepada wartawan di kantornya.

Menurut Rasmin, semua PSK yang terjaring adalah muka-muka lama. Rata-rata PSK dari luar Kota Lumajang seperti Jember dan Malang.

"Pokoknya kami akan selalu pantau tempat-tempat yang dijadikan PSK untuk bertindak mesum, minum keras dan judi," tambah Rasmin.

Sementara Kepala Satpol PP Lumajang, Rochani menuturkan para PSK terjaring razia akan dilakukan pendataan dan langsung disidangkan karena melanggar Perda. "Kami akan berikan peringatan dan hukuman yang setimpal," pungkas Rochani.(fat/fat)

Bandel 'Jualan' Saat Ramadan, 6 PSK Lumajang Diamankan

Rabu, 17/09/2008 10:51 WIB
Bandel 'Jualan' Saat Ramadan, 6 PSK Lumajang Diamankan
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Razia rutin yang dilakukan Satpol PP Lumajang saat bulan ramadan tak membuat Pekerja Seks Komersial (PSK) takut. Mereka justru nekat menjajakan diri di 4 lokalisasi di Lumajang.

Empat lokalisasi yang dirazia yakni Lokalisai Madurejo, Gunung Tambu, Dolog Sumber Suko dan Karang Bayu. 6 PSK ini ditangkap karena sedang menunggu tamunya, Rabu (17/9/2008) dini hari.

"Penangkapan ini dikarenakan mereka membandel dan masih menjalankan kegiatan di bulan puasa. Padahal sudah diberi peringatan," kata Kepala Operasi Satpol PP Lumajang, Rasmin kepada wartawan di kantornya.

Menurut Rasmin, semua PSK yang terjaring adalah muka-muka lama. Rata-rata PSK dari luar Kota Lumajang seperti Jember dan Malang.

"Pokoknya kami akan selalu pantau tempat-tempat yang dijadikan PSK untuk bertindak mesum, minum keras dan judi," tambah Rasmin.

Sementara Kepala Satpol PP Lumajang, Rochani menuturkan para PSK terjaring razia akan dilakukan pendataan dan langsung disidangkan karena melanggar Perda. "Kami akan berikan peringatan dan hukuman yang setimpal," pungkas Rochani.(fat/fat)

116 Napi LP Lumajang Dapat Remisi

Kamis, 18/09/2008 08:38 WIB
116 Napi LP Lumajang Dapat Remisi
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Sebanyak 116 narapidana Lembaga Pemasyarakatan (LP) Lumajang mendapat remisi khusus di bulan Ramadan tahun ini. Remisi ini didapat karena pengajuan dan permintaan remisi narapidana ke Depkum HAM.

Menurut Kasi Pembinaan Anak Didik LP Drs Martono bahwa narapidana yang mendapat remisi dari pemerintah saat bulan puasa dan Lebaran telah menjalani masa tahanan lebih dari 6 bulan. Setelah menjalani masa tahanan tersebut, mereka boleh mengajukan remisi.

"Rata-rata napi di Lumajang mendapat remisi. Mereka mendapat 15 hari hingga 1 bulan lamanya," ungkap Martono kepada detiksurabya.com di LP Jalan Alun-alun Timur, Kamis (18/9/2008).

Narapidana yang mendapat remisi, kata dia, tidak melanggar aturan yang diterapkan saat di LP Lumajang dan aktif dalam kegiatan yang ada di LP.

Martono menambahkan, saat ini LP Lumajang yang berkapasitas 196 narapidana, diisi 362 orang tahanan. Remisi khusus ini, lanjut dia, hanya diperuntukkan narapidana tertentu saja. Jadi potongan hukuman ini hanya berlaku di setiap perayaaan hari besar agama tertentu.

"Yang mendapat potongan tahanan hanya yang beragama Islam saja. Kalau puasa dan Idul Fitri yang mendapat remisi hanya yang menganut Islam saja. Jika natal ya napi yang Kristen saja," pungkas Martono.(fat/fat)

Giliran 12 Orang di Lumajang Keracunan Takjil Es Buah

Kamis, 25/09/2008 21:26 WIB
Giliran 12 Orang di Lumajang Keracunan Takjil Es Buah
Harry Purwanto - detikSurabaya


Lumajang - Lagi-lagi takjil es buah memakan korban. Setelah 100 orang lebih di Singosari Malang, sekarang giliran 12 warga Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Pronojiwo Lumajang yang keracunan. Mereka mual-mual dan muntah setelah menikmati es buah yang dijual tetangganya.

Para korban langsung dibawa ke puskesmas setempat untuk dilakukan perawatan, Kamis (25/9/2008) malam. Korban keracunan tersebut adalah Tugimin (45), Busani (50), Rohimah (29), Refaldi (2), Halimah (24), Indri (25), Eka (9), Lesa (4), Roudatul (10), Yunaita (25), Devi (10) serta Fauzan (11).

Para korban ini mengeluhkan sakit perut, muntah-muntah, diare serta pusing-pusing tak lama setelah menikmati es buah yang dibelinya seharga Rp 1000 perbungkusnya itu.

Menurut warga, kejadian itu bermula pada saat setelah meminum es buah saat berbuka puasa. Warga khususnya para korban ini membeli es buah di Istiatul Hasanah (35) yang dagangannya memang dikenal laris itu.

"Sehabis minum es dan makan buka, perut mual dan badan terasa mengigil dan lemas bahkan ada yang muntah-muntah," ungkap Indri salah satu korban keracunn pada detiksurabaya.com.

Sementara itu, Kapolsek Pronojiwo AKP Dwi Heri mengatakan masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini. "Untuk sementara ada 12 warga yang keracunan, penjualnya sudah diamankan untuk diperiksa," katanya. Istiatul Hasanah (35) diperiksa di Mapolsek Pronojiwo.
Saat diperiksa Istiatul Hasanah mengakui jika es yang d duga beracun tersebut dari dirinya. Namun, dia tidak tahu menahu jika esnya beracun.

"Sejak pertama menjual es buah selama bulan Ramadan, tak pernah mengalami kejadian seperti ini," kata Istiatul pada penyidik.

Ditemukan Zat Pewarna

Selain itu, polisi langsung melakukan pengeledahan di warung milik Istiatul Hasanah. Di rumahnya polisi mengamankan beberapa barang bukti yang diduga sumber racunnya. Seperti sirup, zat pewarna dan memeriksa berbagai buah-buahan yang di jadikan es buah, seperti nanas, kolang-kaling, dan berbagai jenis lainnya.

Di duga kuat, penyebab keracunan es buah tersebut disebabkan zat pewarna yang digunakan. Zat perwarna kuning yang dibungkus kertas itu diduga bukan dipergunakan untuk makanan atau minuman, melainkan sebagai perwarna kertas.

"Barang bukti akan kami, akan dibawa ke laboratorium agar bisa diketahui hasilnya," kata kapolsek.(gik/gik)

Giliran 12 Orang di Lumajang Keracunan Takjil Es Buah

Kamis, 25/09/2008 21:26 WIB
Giliran 12 Orang di Lumajang Keracunan Takjil Es Buah
Harry Purwanto - detikSurabaya


Lumajang - Lagi-lagi takjil es buah memakan korban. Setelah 100 orang lebih di Singosari Malang, sekarang giliran 12 warga Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Pronojiwo Lumajang yang keracunan. Mereka mual-mual dan muntah setelah menikmati es buah yang dijual tetangganya.

Para korban langsung dibawa ke puskesmas setempat untuk dilakukan perawatan, Kamis (25/9/2008) malam. Korban keracunan tersebut adalah Tugimin (45), Busani (50), Rohimah (29), Refaldi (2), Halimah (24), Indri (25), Eka (9), Lesa (4), Roudatul (10), Yunaita (25), Devi (10) serta Fauzan (11).

Para korban ini mengeluhkan sakit perut, muntah-muntah, diare serta pusing-pusing tak lama setelah menikmati es buah yang dibelinya seharga Rp 1000 perbungkusnya itu.

Menurut warga, kejadian itu bermula pada saat setelah meminum es buah saat berbuka puasa. Warga khususnya para korban ini membeli es buah di Istiatul Hasanah (35) yang dagangannya memang dikenal laris itu.

"Sehabis minum es dan makan buka, perut mual dan badan terasa mengigil dan lemas bahkan ada yang muntah-muntah," ungkap Indri salah satu korban keracunn pada detiksurabaya.com.

Sementara itu, Kapolsek Pronojiwo AKP Dwi Heri mengatakan masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini. "Untuk sementara ada 12 warga yang keracunan, penjualnya sudah diamankan untuk diperiksa," katanya. Istiatul Hasanah (35) diperiksa di Mapolsek Pronojiwo.
Saat diperiksa Istiatul Hasanah mengakui jika es yang d duga beracun tersebut dari dirinya. Namun, dia tidak tahu menahu jika esnya beracun.

"Sejak pertama menjual es buah selama bulan Ramadan, tak pernah mengalami kejadian seperti ini," kata Istiatul pada penyidik.

Ditemukan Zat Pewarna

Selain itu, polisi langsung melakukan pengeledahan di warung milik Istiatul Hasanah. Di rumahnya polisi mengamankan beberapa barang bukti yang diduga sumber racunnya. Seperti sirup, zat pewarna dan memeriksa berbagai buah-buahan yang di jadikan es buah, seperti nanas, kolang-kaling, dan berbagai jenis lainnya.

Di duga kuat, penyebab keracunan es buah tersebut disebabkan zat pewarna yang digunakan. Zat perwarna kuning yang dibungkus kertas itu diduga bukan dipergunakan untuk makanan atau minuman, melainkan sebagai perwarna kertas.

"Barang bukti akan kami, akan dibawa ke laboratorium agar bisa diketahui hasilnya," kata kapolsek.(gik/gik)

Kamis, 18 September 2008

Diiming-Imingi Akan Dinikahi, Keperawan Melati Terenggut

Kamis, 03/07/2008 14:01 WIB
Diiming-Imingi Akan Dinikahi, Keperawan Melati Terenggut
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Tergiur kemolekan sebut saja Melati (17), Wawan Irwanto (22) nekat menggauli ABG warga Desa Klopo Sawit, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Dia diiming-imingi akan diajak menikah.

Peristiwa itu bermula saat pria warga Desa Tegir Kecamatan Pasirian, Lumajang berkenalan dengan Melati 5 bulan lalu. Dalam pengakuannya, Wawan menyatakan belum memiliki istri dan anak.

Merasa tertarik, dia pun mengajak Melati bermain di rumah temannya di kawasan Candipuro. Rupanya, pemilik rumah tidak ada dan dijadikan kesempatan untuk menggauli korban.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lumajang membenarkan adanya tindakan asusila pelaku terhadap korban.

"Hasil Visum, alat kelamin korban ada yang robek," kata Kurniawati kepada wartawan di Mapolers Lumajang, Jalan Alun-Alun Utara, Kamis (3/7/2008).

Sementara itu saat menjalani pemeriksaan, Melati mengaku mengenal tersangka 5 bulan lalu. Dalam perkenalan itu, tersangka mengaku masih bujang.

"Waktu itu saya diajak main ke rumah temannya di Candipuro. Saat itu Mas Wawan mengajak saya tidur bareng, tapi saya nolak. Dia tetap saja memaksa," kata Melati dihadapan penyidik.

Rupanya, Melati tak mampu menutupi hilangnya keperawanannya, saat dipaksa Wawan untuk melayaninya. Keperawanan korban pun jatuh bersamaan air matanya. Keluarga yang mengetahui aib itu segera melapor ke polisi, setelah mengetahui pelaku memiliki istri dan anak.

Dihadapan penyidik, Wawan mengakui tindakaanya namun pelaku menyangkal jika hubungan intim itu dilakukan dengan cara memamksa korban.

"Lha wong waktu saya ajak tidur diajak mau aja. Malah dia yang mengajak duluan. Pokoknya saya siap bertanggung jawab," aku Wawan.

Kini akibat perbuatanya, pelaku harus mendekam pengapnya sel tahanan Mapolres Lumajang.(fat/fat)

Delapan Desa di Lumajang Krisis Air

Senin, 21/07/2008 16:30 WIB
Delapan Desa di Lumajang Krisis Air
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Krisis air bersih melanda warga di 8 desa Kecamatan Ranuyoso, Lumajang. Akibatnya, krisis yang melanda selama 5 bulan ini menyerang kulit. Warga pun terserang penyakit kulit, panu, kadas, kurap dan korengan.

Untuk mandi sehari-hari warga mengunakan air kotor di sungai mati yang menggenang. "Pemkab Lumajang hanya mengirim air bersih untuk minum dan masak saja," kata Buraji (55) warga Desa Sawaran Kulon ditemui di rumahnya kepada detiksurabaya.com, Senin (21/7/2008).

Buraji menuturkan setiap hari di desanya hanya dikirimi 1 tangki air bersih untuk 450 Kepala Keluarga (KK). Bahkan warga tiap hari berebut air bersih, di kantor desa menunggu datangnya tangki air PDAM.

"Selama 2 minggu ini pengiriman air sering telat. Bahkan sampai tidak datang. Padahal warga sudah menunggu hingga jerigen dijejer-jejer," ungkapnya.

Hal senanda juga diungkapkan Habib Mohamad Rofiq tokok masyarakat Desa Ranu Bedali Kecamatan Ranuyoso. Bahwa santrinya banyak yang terserang korengan karena jarang mandi.

"Setiap sholat, santri saya suruh tayamum," ungkap Habib Rofiq.

Dia mengharapkan, pemerintah jangan hanya mengurus politik saja hingga masyarakat yang kekurangan air tidak diurusi.

"Pemerintah ngurusi politik saja, masyarakat kekurangan air kok gak diurusi. Malah ada calon bupati dan gubernur janji mau buat bendungan di Ranuyoso, padahal daerah sini pengunungan," kesal Rofik.(fat/fat)

Dua Pilkada, Pemkab Lumajang Himbau Warganya Tidak Golput

Selasa, 22/07/2008 12:00 WIB
Dua Pilkada, Pemkab Lumajang Himbau Warganya Tidak Golput
Harry Purwanto - detikSurabaya

http://surabaya.detik.com/images/content/2008/07/22/475/kpud_dalam.jpg

Lumajang - Untuk menekan angka golput pada Pemilihan Gubernur dan Pemilihan Bupati, 23 Juli besok, Pemkab Lumajang mengadakan siaran keliling ke desa-desa. Kegiatan ini dilakukan demi suksesnya pilkada bersamaan di Kabupaten Lumajang.

"Siaran keliling ini untuk menghimbau masyarakat agar datang ke TPS. Sebab warga Lumajang harus memilih calon bupati dan gubernur," kata Humas Pemkab Lumajang Suyanto kepada detiksurabya.com di kantornya, Selasa (22/7/2008).

Menurut Suyanto, armada yang digunakan untuk siaran keliling sebanyak 5 mobil. Jalur untuk siaran keliling adalah ke Wilayah kecamatan Jatiroto, Yosowilangun, Pronojiwo, Senduro dan Gucialit.

"Hal ini dilakukan sebab besok sudah pencoblosan," kata Suyanto.

Disamping itu PNS juga diminta mengajak masyarakat untuk tidak golput, lanjut Suyanto. Jadi PNS sebagai pelayan publik, harus bisa memberikan wawasan pada masyarakat pentingnya datang ke TPS untuk memilih pemimpin Lumajang dan Jawa Timur.

Saat disinggung nanti ada PNS menyalahgunakan himbau bupati mengajak masyarakat untuk Golput, Suyanto memastikan ada sanksi yang akan diberikan.

"Jika ada PNS yang mengajak tidak memilih pasangan calon bupati dan gubernur, akan ada sanksi bahkan pemecatan," ungkap Suyanto.

Suyanto menegaskan seluruh pegawai negeri diminta tetap harus netral dalam pilkada. Sebab jika tidak, ditingkat grass root tidak ada kepercayaan pada PNS sebagai pelayan publik.

"Pokoknya pilkada besok harus sehat dan damai," pungkas Suyanto(bdh/bdh)