Minggu, 28 Desember 2008

Ustadz Ba'asyir Tetap Dijadwalkan Isi Khotbah Idul Adha

Kamis, 04/12/2008 21:46 WIB
Ormas Islam Lumajang Menentang
Ustadz Ba'asyir Tetap Dijadwalkan Isi Khotbah Idul Adha
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang - Meski ada yang menentang, Ustadz Abu Bakar Ba'asyir dijadwalkan tetap akan diundang untuk memberikan khotbah pada Sholat Idul Adha di Lapangan GOR Wira Bhati Lumajang, Senin (8/12/2008).

Hal ini disampaikan Ketua Takmir Masjid Al-Huda Lumajang H. Achmad Hidayat di rumahnya di Jl. Teratai Desa Labruk Lor kecamatan Lumajang, Kamis (4/12/2008).

Menurut H. Achmad Hidayat, Abu Bakar Ba'asyir pernah datang di Lumajang pada tahun 2005 dan memberikan khotbah Idul Adha. Namun tidak ada yang menetang seperti saat ini.

"Aku kok heran dulu tidak ada apa, kini ditentang," kata pria berkacamata itu.

Bahkan kedatangan Abu Bakar Ba'asyir ke Masjid Al-Huda yang dikatakan milik Ormas Muhammadiyah di Lumajang, menurut H. Achmad Hidayat, dengan datangnya Ustad Ba'asyir agar masyarakat Lumajang tidak mengidentikkan Masjid Al-Huda milik Muhammadiyah.

"Jadi masjid kami ini, milik umat islam baik NU, Muhammadiyah dan lainnya," jelasnya.

H. Ahcmad Hidayat menuding orang pertama kali yang menghembuskan isu Abu Bakar Ba'asyir akan memprovokasi umat islam di Lumajang untuk melakukan kekerasan dalam khotbah itu, adalah orang yang tidak bertanggung jawab.

Dia malah menuding orang-orang tersebut menginginkan terjadinya perpecahan umat Islam di Indonesia dan khusunya di Lumajang.

"Saya yakin orang yang menolak datangnya Ba'asyir itu dan mengatasnamakan ormas muda Islam itu adalah orang yang tidak bertanggung jawab," tuturnya.

Meskipun adanya penolakan kedatangan dan khotbah Abu Bakar Ba'asyir, takmir Masjid Al-Guda tidak akan menanggapinya.

"Pokoknya saya sudah hubungi Ustadz Ba'asyir, isi khotbahnya mengenai Idul Adha dan beliau mengiyakan," tambahnya.

Menurut Achmad Hidayat, meskipun adanya penolakan sejumlah ormas muda Islam dan elemen masyrakat lainya, Ustadz Ba'asyir dipastikan tetap akan datang. "Beliau akan datang pada Minggu sore," katanya.(gik/gik)

Kedatangan Ustadz Ba'asyir Dijaga 2/3 Kekuatan Polres Lumajang

Kamis, 04/12/2008 14:57 WIB
Ditentang Ormas Pemuda Islam
Kedatangan Ustadz Ba'asyir Dijaga 2/3 Kekuatan Polres Lumajang
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang - Rencana kedatangan ustadz Abu Bakar Ba'asyir di Lumajang mendapat reaksi keras dari Ormas Pemuda Islam. Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Polres Lumajang akan menyiapkan 2/3 kekuatannya.

"Pasukan disiapkan terkait adanya penolakan sejumlah ormas Islam di Luamjang," kata Kabag Ops Polres Lumajang Kompol Imam Rofik saat ditemui di kantornya di Jalan Alun-alun Utara, Kamis (4/12/2008).

Berapa personel yang akan dikerahkan untuk mengamankan kedatangan pengasuh Ponpes Al Mukmin Ngruki, Solo? Polres Lumajang akan menyiapkan 2/3 anggotanya dari 653 personel yang ada.

Menurut Imam Rofik, pemberitahuan terkait kedatangan Abu Bakar Ba'ayir telah disampaikan oleh takmir Masjid Al-Huda selaku penyelenggara Salat Idul Adha ke Mapolres. Namun untuk pengamanan ekstra terkait kedatangan Ba'asyir mereka tidak meminta.

"Meski tidak meminta, kami tetap siapkan pengamanan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan," ungkap Imam.
]
Pengamanan terhadap Abu Bakar Ba'asyir akan dilakukan polisi mulai masuk ke Lumajang, di hotel tempat menginap, hingga di tempat pelaksaan Salat Idul Adha. "Jadi pelaksaan salat Idul Adha di GOR Wira Bhati Lumajang mendapat pengaman ekstra," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ustadz Abu Bakar Ba'asyir yang diundang oleh takmir masjid Al-Huda untuk mengisi khotbah pada salat Idul Adha, Senin (8/12/2008) ditentang oleh sejumlah ormas Pemuda Islam.

Dikhawatirkan, dalam khotbahnya nanti, pengasuh Ponpes Al Mukmin Ngruki, Solo ini bisa memprovokasi masyarakat.(bdh/bdh)

Ormas Pemuda Islam Tolak Kedatangan Abu Bakar Ba'asyir

Kamis, 04/12/2008 13:10 WIB
Ormas Pemuda Islam Tolak Kedatangan Abu Bakar Ba'asyir
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang - Rencana kedatangan ustadz Abu Bakar Ba'asyir untuk memberikan Khotbah pada Hari Raya Idul Adha di Lapangan GOR Wira Bhati ditentang Ormas Pemuda Islam Lumajang, Jawa Timur.

Ditakutkan, ajaran pengasuh Ponpes Al Mukmin Ngruki, Solo yang dikenal keras ini bisa memprovokasi masyarakat Lumajang.

"Ba'asyir datang ke Lumajang tidak apa-apa. Tapi untuk Khotbah saat Idul Adha dengan keras kami menolak," kata Ketua Cabang PMII lumajang Choirul Anam kepada detiksurabaya.com di Kalan Kyai Ghozali, Kamis (4/12/2008).

Menurut Anam, saat Ba'asyir memberikan khotbah Idul Adha dikhawatirkan bisa memprovokasi masyarakat Lumajang untuk melakukan kekerasan. Karena, ajaran ustadz Ba'asyir itu terkenal dengan ajaran Hawaridj, yang selalu menetang pemerintah.

"Jika masyarakat terprovokasi bagimana keamanan Lumajang dalam beribadah," tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum IPNU Lumajang Muhammad Imron. Dia juga takut kalau Ba'asyir memprovokasi umat Islam di Lumajang dengan Ajaran Hawaridj yang dikenal keras.

"Pokokny akami akan lihat bagaiman khotbah Ba'asyir nantinya," tuturnya,

Ustadz Abu Bakar Ba'asyir diudang oleh takmir Masjid Al-Huda Lumajang untuk memberikan khotbah pada salat Idul Adha. Namun sekretariat takmir didatangi detiksurabaya.com, tidak ada satu pun panitia yang berada diruangan itu.


Yang Berhak Menolak Polisi


Sementara Ketua MUI Lumajang KH Amak Fadholi menyatakan, apabila kedatangan Ba'asyir meresahkan umat Islam di Lumajang yang berhak menolak hanya aparat kepolisian.

"Jika hanya ormas islam saja tidak bisa, karena polisi yang bertugas mengamankan wilayah Lumajang," kata KH Amak Fadholi kepada detiksurabaya.com di kantor MUI di Jalan Alun-Alun Barat Lumajang.

Sedangkan Ketua PCNU Lumajang KH Drs Fanandri ketika dihubungi mengatakan, bagi ormas Islam yang menolak kedatangan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir harus memilik dasar yang kuat. Jangan hanya didasari Suudhon saja, maka tidak boleh mencekal kedatangan tokoh Islam Indonesia itu.

"Pokoknya yang menolak kedatangan Ba'asyir harus punya dasar yang kuat lho," kata Fanandri.

Menurut Fanandri, meskipun ajaran Hawaridj yang dianut Ustad Abu Bakar Ba'asyir selalu menentang pemerintah, tidak boleh dicampur adukkan dengan ajaran yang dianut umat Islam lainya.

"Pokoknya masyarakat di Lumajang jangan terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab memecah belah umat Islam," pungkas Fanandri.(bdh/bdh)

Tinggalkan Kota Lumajang, Ustad Ba'asyir Dikawal Polisi

Senin, 08/12/2008 11:36 WIB
Idul Adha 1429 H
Tinggalkan Kota Lumajang, Ustad Ba'asyir Dikawal Polisi
Harry Purwanto - detikSurabaya


Ustad Ba\'asyir jadi khotib/Harry P

Lumajang - Usai menjadi khotib Salat Idul Adha di GOR Wira Bhakti Lumajang, Ustad Abu Bakar Ba'asyir meninggalkan Kota Lumajang dengan mendapat pengawalan dari kepolisian.

"Ustad ba'asyir menuju ke Surabaya dan langsung balik ke Solo," ungkap Husen salah satu panitia Salat Idul Adha di GOR Wira Bhakti Lumajang kepada detiksurabaya.com di halaman Masjid Al-Munawaroh, Senin (8/12/2008).

Pantauan detiksurabaya.com, Ustad Ba'asyir selama di rumah H. Amak salah satu pengurus takmir Masjid Al-Munawaroh Jalan Toga Lumajang, dijaga ketat polisi dan TNI berpakaian preman.

Sementara dari pantauan detiksurabaya.com, Ustad Ba'asyir yang berpakaian gamis warna putih saat meninggalkan Lumajang menebar senyum ke tiap orang yang ditemuinya. Sesekali dia melambaikan tangannya dari dalam mobilnya.

"Assalmulaikum," kata Ustad Ba'asyir dari dalam mobilnya. Sejumlah jamaah dan takmir Masjid Al-Huda sangat senang dengan kedatangan Abu Bakar Ba'asyir. Meski sebelumnya, adanya penolakan dari berbagai ormas muda Islam dan elemen masyarakat dan Lumajang.

"Alhamdulilah Mas tidak terjadi apa-apa sejak ustad Ba'asyir datang ke Lumajang," tutur Husen.

Sebelumnya, kedatangan Ustadz Ba'asyir ditolak oleh beberapa ormas Islam di Lumajang. Pasalnya, pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Solo ceramahnya sering menentang pemerintah.Namun selama salat Id berlangsung, tak terlihat adanya aksi massa yang menolak kedatangan Ba'asyir.(fat/fat)

Kedatangan Ustad Ba'asyir Disesalkan

Senin, 08/12/2008 10:14 WIB
Idul Adha 1429 H
Kedatangan Ustad Ba'asyir Disesalkan
Harry Purwanto - detikSurabaya


Ustad Ba\'asyir jadi khotib/Harry P

Lumajang - Majelis Taklim An-Naashirus Sunnah menyayangkan tindakan pemerintah Lumajang dan polisi yang tidak mencekal kedatangan Abu Bakar Ba'asyir di Lumajang.

Padahal, pihaknya telah mengirim surat ke Bupati Lumajang Sahrojat Masdar tentang penolakan rencana kedatangan Abu Bakar Ba'asyir.

"Saya sesalkan bupati dan polisi tidak cekal kedatangan Abu Bakar Ba'asyir dan memberi Khotbah," kata Abu Umar Ketua Majelis Taklim An-Naashirus Sunnah saat dihubungi detiksurabaya.com, Senin (8/12/2008).

Menurut Umar, sebenarnya orang yang menyebarkan ajaran Khowarij dilarang agama Islam karena mengajarkan kekerasan pada umat. "Di Saudi Arabia orang Khowarij ditangkap karena sebagai pemberontak," kata Umar.

Sementara An-Naashirus Sunnah akan terus menjaga umat muslim di Lumajang agar tidak terpengaruh jalan Khowarij. Karena ajaran Khowarij tidak sesuai dengan tujuan Islam yang Rahmatan Lil Alamin.

"Pokoknya kami akan tolak ajaran khowarij di Lumajang sampai kapanpun," terang Umar.(fat/fat)

Khotib di Lumajang, Ustad Ba'asyir Dilarang Diwawancarai

Senin, 08/12/2008 09:28 WIB
Idul Adha 1429 H
Khotib di Lumajang, Ustad Ba'asyir Dilarang Diwawancarai
Harry Purwanto - detikSurabaya


Ustad Ba\'asyir jadi khotib/Harry പുര്വന്ടോ

Lumajang - Beberapa wartawan yang ingin mewawancarai Ustad Ba'asyir terpaksa gigit jari. Pasalnya, beberapa pengurus Takmir Masjid Al-Huda Lumajang melarang wartawan menemui pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Solo saat dijamu di rumah salah satu pengurus Takmir Masjid Al-Munawaroh Jalan Toga Lumajang, H Amak, Senin (8/12/2008).

Saat wartawan mendekati Ustad Ba'asyir usai selesai makan pun, salah seorang jamaah masjid Al Huda juga melarang. "Maaf Mas, Ustad Ba'asyir tidak bisa diwawancarai," kata salah satu pria yang berada di dekat Ustad Ba'asyir kepada wartawan.

Bahkan sejumlah panitia dan takmir masjid juga ikut-ikutan melarang wartawan mendekati Ustad Ba'asyir saat berbincang-bincang dengan jamaah di aula rumah H Amak Takmir Masjid Al-Munawaroh.

Sementara saat Takmir Masjid Al-Huda Lumajang H Achmad Hidayat saat ditemui detiksurabaya.com mengaku, Ustad Ba'asyir tidak bisa diganggu karena waktunya sangat mepet dan langsung kembali ke Solo.

"Gak ole yo wis (Ga boleh ya sudah)," kata Achmad Arif, salah satu wartawan media elektronik dengan nada kesal.(fat/fat)

Ustad Ba'asyir Jadi Khotib di Lumajang, Polisi Siaga

Senin, 08/12/2008 09:01 WIB
Idul Adha 1429 H
Ustad Ba'asyir Jadi Khotib di Lumajang, Polisi Siaga
Harry Purwanto - detikSurabaya


Pengamanan di sekitar lokasi salat/Harry P

Lumajang - Meski kedatangan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir di Lumajang ditolak sejumlah ormas muda Islam di Lumajang, pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Solo ini tetap memberi khotbah dalam salat Idul Adha di Lapangan Gor Wira Bhakti Lumajang, Senin (8/12/2008).

Tentu saja kedatangan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir ini dijaga puluhan personel polisi di jalan masuk Lapangan GOR Wira Bhakti Luamjang dan sekitarnya.

Kedatangan Ustadz Ba'asyir ini sendiri tidak ada aksi demo atau spaduk provokatif di dalam Kota Lumajang. Dalam khotbahnya, Ustadz Ba'asyir memberi tauziah bahwa umat Islam harus memberikan perlawanan kepada kelompok tertentu yang ingin menghancurkan Islam di dunia.

"Umat Islam harus mewaspadai faham kiri dan kanan," kata Abu Bakar Ba'asyir dalam khotbahnya dihadapan ribuan umat Islam yang hadir di Lapangan GOR Wira Bhakti Lumajang.

Selain itu, Ba'asyir juga mengajak umat Islam di Lumajang untuk berani mengorbankan jiwa dan raganya untuk agama Islam. Dirinya pun mencontohkan Nabi Muhammad SAW yang rela berperang demi agama silam yang diajarkan.

"Nabi muhammad rela mati demi Islam saat berdakwah di Mekkah dan Madinah. Tentunya kita sebagi umat juga berbuat yang sama," terangnya.

Sementara dari pantauan detiksurabaya.com, kedatangan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir tidak ada sambutan khusus dari panitia dan Takmir Masjid Al-Huda Lumajang.

"Kedatangan Ustad Ba'asyir kami sambut dengan sederhana saja," kata Ketua Takmir Masjid Al-Huda Lumajang H Achmad Hidayat ditemui usai salat Ied.

Usai memberikan khotbah, Ustadz Ba'asyir langsung menuju mobil yang dipersiapka panitia menuju ke Masjid Al-Munawaroh Jalan Toga Lumajang. Rencananya Ustadz Ba'asyir akan dijamu oleh panitia. Sebelumnya, kedatangan Ustadz Ba'asyir ditolak oleh beberapa ormas Islam di Lumajang. Pasalnya, pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Solo ceramahnya sering menentang pemerintah. (fat/fat)

Ngaku Kesurupan, Paman Bejat Perkosa Keponakan Berkali-kali

Selasa, 09/12/2008 13:50 WIB
Ngaku Kesurupan, Paman Bejat Perkosa Keponakan Berkali-kali
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Perbuatan seorang paman di Kabupaten Lumajang ini sungguh bejat. Gara-gara melihat paha mulus milik sebut saja Bunga (16), Abu Mansur (49), warga Desa wonorejo tega memperkosa keponakannya yang sudah dianggap seperti anak sendiri.

Dari pengakuan pelaku, dia sudah beberap kali menyetubuhi bunga di rumahnya. Bahkan sebelum diperkosa, korban terlebih dulu memegang bagian kemaluannya.

"Waktu saya perkosa, saya tidak ingat pak. Saya kayak kesurupan," kata Abu Mansur saat memberi keterangan Kasat Reskrim Polres Lumajang Iptu Abdul Rokib di ruanganya, Selasa (9/12/2008).

Petama kali menyetubuhi bunga, pelaku sempat ditendang dan ditampar oleh Bunga. Namun karena penasaran, pelaku terus berusaha ketika keadaan rumah sepi. "waktu saya perkosa, dia masih tidur pak," ujar Abu Mansur.

Terbongkarnya pemerkosaan anak dibawah umur ini sendiri setelah Bunga melaporkan kasus yang menimpa dirinya ke Mapolres Luamjang, Senin (8/12/2008) kemarin.

Dari pengakuan Bunga, dia diperkosa dan diancam tidak boleh bilang siapa-siapa. Jika memboncorkan peristiwa itu, Bunga diancam akan dibunuh, dan tidak dianggap anaknya lagi.

"Saya sering dipegang-pegang pak jika waktu sudah malam," jelas Bunga dihadapan penyidik di ruang Kanit PPA (Perlindungan Perermpuan dan Anak) Mapolres Lumajang.

Dari hasil Visum dari laboratorium, bunga diperkosa beberapa kali, dan ada bagian kemaluanya ada yang robek.

Kasat Reskrim Polres Lumajang Iptu Abdul Rokib mengatakan pelaku dijerat UU no 82 tentang perlindungan anak dengan ancaman� 15 tahun pejara. "Kami masih terus menyelidik kasus ini," pungkas Abdul Rokib.(bdh/bdh)

Anak Sapi Bermata 3 & 2 Hidung di Lumajang Diyakini Titisan Dewa

Jumat, 12/12/2008 12:06 WIB
Anak Sapi Bermata 3 & 2 Hidung di Lumajang Diyakini Titisan Dewa
Harry Purwanto - detikSurabaya


Rosid dan Anak Sapi Aneh/Harry P
Lumajang - Sapi bermata tiga dan berhidung dua milik Rosid (50), warga Desa Kandang Tepus, Kecamatan Senduro, Lumajang, Jawa Timur diyakini oleh sebagian warga Hindu Senduro sebagai titisan dewa.

Menurut Rosid, sebelum sapinya disebut sebagai titisan dewa, ada tetangganya yang beragama Hindu datang ke kandang sapi miliknya dan menggelar ritual satu minggu kelahiran sapi aneh itu.

"Tetangga saya memberi sesajen dan membakar kemenyan, serta dupa di kandang sapi," kata Rosid pada detiksurabaya.com saat ditemui di rumahnya, Jumat (12/12/2008).

Usai melakukan ritual ujar Rosid, tetangganya tersebut mengatakan kalau sapi aneh miliknya itu adalah jelmaan sapi yang ditunggangi Dewa Wisnu. "Waktu dia berbicara begitu saya diam dan tidak percaya," tuturnya.

Diyakininya sapi itu sebagai titisan dewa juga dilontarkan para warga yang datang untuk melihat secara langsung dari dekat. Meski begitu Rosid tidak serta merta langsung percaya dengan hal itu. Selain itu dia juga tidak akan menjual sapinya. Rosid mengaku akan merawat anak sapinya hingga dewasa. "Meski ada yang mau membeli tidak akan saya kasihkan," ujarnya.

Sementara Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertenakan Lumajang M Samsudin menyatakan, kelainan sapi di Kecamatan Senduro itu lebih dikarenakan faktor genetik. Hal seperti itu juga bisa terjadi pada manusia.

"Tapi sapi dengan mata tiga baru pertama kali terjadi di Lumajang," ungkap Samsudin saat di temui di kantornya di Kawasan Wonorejo Terpadu.(bdh/bdh)

Sapi Bermata Tiga dan Berhidung Dua Gegerkan Warga Lumajang

Jumat, 12/12/2008 10:56 WIB
Sapi Bermata Tiga dan Berhidung Dua Gegerkan Warga Lumajang
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Warga Lumajang, Jawa Timur digegerkan dengan lahirnya anak sapi aneh. Sapi yang baru berumur 40 hari itu memiliki tiga mata serta dua hidung.

Hebohnya sapi aneh dan ajaib milik Rosid (50), warga Desa Kandang Tepus, Kecamatan Senduro ini semakin menarik perhatian warga dari luar desa. Setiap hari semakin banyak warga yang ingin mengetahui bentuk sapi aneh itu. Meski mempunyai banyak kelainan, namun sapi itu tetap lincah seperti sapi normal lainnya.

Menurut Rosid, sebelum sapi betina miliknya melahirkan, malam harinya dia bermimpi desanya dan Kota Lumajang direndam banjir besar. "Waktu itu saya mimpi aneh, saya kaget dan terbangun," kata Rosid, saat ditemui di rumahnya, Jumat (12/12/2008).

Menjelang pagi, seperti biasa Rosid pergi ke kadang untuk memberi makan ternaknya. Namun, sapi betinanya yang hamil 9 bulan, dibagian kelaminya mengeluarkan lendir. "Waduh sapi saya kok mau melahirkan. Lalu saya menunggu kelahirannyak," tutur Rosid.

Alangkah kagetnya, saat dia mengetahui kalau sapi betina yang baru mengeluarkan kepalanya kok aneh. Setelah dicermati, mata anak sapi jantan yang baru lahir itu memiliki kelainan. Matanya tiga dan hidung dua. "Saya bingung mas. Tapi saya tetap tenang. Karena bayi sapi ini harus hidup," terang Rosid.

Hati gundah Rosid jadi tenang ketika induk sapi itu tetap mau mau menjilati tubuh anaknya yang penuh darah itu. "Biasanya sapi kalau ada yang aneh sama anaknya ditendang dan tidak dikasih air susunya," jelas Rosid.

Tersebarnya kabar anak sapi aneh itu beredar dari mulut ke mulut, hingga terdengar di mana-mana.

Pengamatan detiksuarabaya.com, warga yang ingin menonton sapi aneh ini tidak dipungut biaya. Bahkan sebagian warga ingin memegang sapi aneh dan ajaib ini agar memperoleh peruntungan.

"Saya datang ke sini biar dapat rezeki dan dijauhkan dari balak musibah," kata Sumiati warga Desa Kebonsari, Kecamatan Yosowilangun.(bdh/bdh)

Takut Pulang ke Rumah, Atmari Dihajar Warga

Jum'at, 19/12/2008 18:33 WIB
Takut Pulang ke Rumah, Atmari Dihajar Warga
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Berdalih takut pulang ke rumah usai buang air besar di kali, Atmari (16) nekat tidur di kandang ayam milik tetangganya. Namun, dia malah dihajar warga karena dituduh hendak mencuri ayam milik Buani (27).

Akibatnya, tubuh bocah Desa Jenggrong, Ranuyoso, Laumajang ini babak belur hingga harus menjalani perawatan di RS Bhayangkara.

"Pak saya tidak curi ayam, saya hanya ingin tidur di kandang karena kemalaman," kata Atmari kepada wartawan di RS Bhayangkara, Jumat (19/12/2008).

Berbeda dengan pernyataan Buani pada polisi, dia menuding Atmari mau mencuri ayam, karena pintu kandang ayamnya rusak. "Mau tidur di kandang kok gak ngomong," kata Buani pada penyidik di Mapolsek Ranuyoso.

Atmari kepergok Buani yang saat itu akan buang air besar di belakang rumahnya. Karena ada orang yang mengendap-ngendap di dalam kandang ayam, dia pun berteriak maling.

Warga yang mendegar terikan Buani, langsung mengepung kandang ayam itu. Atmari yang ketakutan dengan teriakan Buani, bersembunyi di bawah ranjang yang terbuat dari bambu yang ada di dalam kandang.

mengetahui ada orang di dalam kandang, warga masuk bersama-sama dan langsung menghajar Atmari. Karena emosi warga tidak mengindahkan teriakan Atmari yang juga tertangganya. "Dia itu anak nakal dan suka mencuri di desa," jelas Buani.

Sementara itu, Kapolsek Ranuyoso AKP Eko Hari S mengatakan, pihaknya masih melakukan penyidikan dan pemeriksaan terhadap korban yang dituduh mencuri. Jika terbukti melakukan pencurian, korban akan dijerat pasal 363 KUHP dengan anacaman 5 hingga 10 thaun penjara.

"Pokoknya kami periksa dulu, dan mengumpulkan barang bukti." ungkap Eko Hari.(bdh/bdh)

Takut Pulang ke Rumah, Atmari Dihajar Warga

Jumat, 19/12/2008 18:33 WIB
Takut Pulang ke Rumah, Atmari Dihajar Warga
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Berdalih takut pulang ke rumah usai buang air besar di kali, Atmari (16) nekat tidur di kandang ayam milik tetangganya. Namun, dia malah dihajar warga karena dituduh hendak mencuri ayam milik Buani (27).

Akibatnya, tubuh bocah Desa Jenggrong, Ranuyoso, Laumajang ini babak belur hingga harus menjalani perawatan di RS Bhayangkara.

"Pak saya tidak curi ayam, saya hanya ingin tidur di kandang karena kemalaman," kata Atmari kepada wartawan di RS Bhayangkara, Jumat (19/12/2008).

Berbeda dengan pernyataan Buani pada polisi, dia menuding Atmari mau mencuri ayam, karena pintu kandang ayamnya rusak. "Mau tidur di kandang kok gak ngomong," kata Buani pada penyidik di Mapolsek Ranuyoso.

Atmari kepergok Buani yang saat itu akan buang air besar di belakang rumahnya. Karena ada orang yang mengendap-ngendap di dalam kandang ayam, dia pun berteriak maling.

Warga yang mendegar terikan Buani, langsung mengepung kandang ayam itu. Atmari yang ketakutan dengan teriakan Buani, bersembunyi di bawah ranjang yang terbuat dari bambu yang ada di dalam kandang.

mengetahui ada orang di dalam kandang, warga masuk bersama-sama dan langsung menghajar Atmari. Karena emosi warga tidak mengindahkan teriakan Atmari yang juga tertangganya. "Dia itu anak nakal dan suka mencuri di desa," jelas Buani.

Sementara itu, Kapolsek Ranuyoso AKP Eko Hari S mengatakan, pihaknya masih melakukan penyidikan dan pemeriksaan terhadap korban yang dituduh mencuri. Jika terbukti melakukan pencurian, korban akan dijerat pasal 363 KUHP dengan anacaman 5 hingga 10 thaun penjara.

"Pokoknya kami periksa dulu, dan mengumpulkan barang bukti." ungkap Eko Hari.(bdh/bdh)

Hama Sundep Serang 15 Kecamatan di Lumajang

Jumat, 19/12/2008 08:18 WIB
Hama Sundep Serang 15 Kecamatan di Lumajang
Harry Purwanto - detikSurabaya


File: detiksurabaya.com
Surabaya - Warga dari 15 kecamatan di Lumajang resah. Pasalnya, ratusan hektar tananam padi berumur 15 hingga 30 hari diserang hama sundep atau pengerek batang di 15 Kecamatan.

Akibat serangan hama sundep ini ribuan petani terancam merugi. Dari serangan hama sundep ini, kondisi paling parah yakni di Kecamatan Jatiroto, Yosowilangun, Pasirian Kunir, Rowokangkung dan Tempeh.

Meski sudah menggunakan pestisida dengan cara disemprot dan ditabur, namun tetap saja hama sundep tidak hilang. "Waduh mas sudah berbagai cara untuk mengatasinya, namun hama sundep terus menyerang padi petani," kata Ketua Kelompok Tani Makmur, Sulaiman (50) warga Desa Krai Kecamatan Yosowilangun kepada detiksurabaya.com, Jumat (19/12/2008).

Sulaiman menjelaskan serangan hama sundep makin parah, sejak hujan terus mengguyur wilayah Lumajang. "Sudah bingung dengan langkanya pupuk ditambah lagi serangan sundep Mas," jelasnya dengan menggelengkan kepala.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Lumajang, Imam Suryadi mengatakan hama sundep ini disebabkan kupu-kupu kecil yang bertelur pada persemaian benih padi. Sehingga telur yang menjadi ulat memakan batang padi.

"Untuk mencegahnya petani harus menjaga persemaian padi dari kupu-kupu itu," kata Imam ditemui di kantornya di KWT (Kawasan Wonorejo Terpadu).

Dia menyarankan, untuk mengatasi hama pengerek batang petani harus menggunakan pestisida baik tabur dan semprot. Bila tidak segera diatasi hama sundep akan menyebabkan tanaman padi akan mati. "Pokoknya segera diatasi agar tidak menyebar," jelasnya.(fat/fat)

Hari Ibu, 600 Perempuan Kompak Menyusui Bayi

Senin, 22/12/2008 12:26 WIB
Hari Ibu, 600 Perempuan Kompak Menyusui Bayi
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Memperingati Hari Ibu, sekitar 600-an perempuan di Lumajang serentak menyusui bayinya di Gedung Pertemuan Sudjono, Jalan Alun-Alun Selatan, Senin (22/12/2008). Kegiatan yang digelar Tim Pengerak PKK Kabupaten Lumajang ini untuk menyadarkan pentingnya memberikan ASI

"Kegiatan ini dilakukan untuk menyadarkan kaum ibu, bahwa ASI sangat penting untuk bayinya," kata Ny Supadmi Masdar, istri bupati Lumajang sebagai Ketua Tim Pengerak PKK Lumajang kepada detiksurabaya.com.

Menurut Supadmi, saat ini banyak sekali kaum perempuan yang kurang membrikan ASI kepada bayinya. Kaum ibu lebih memilih memberikan susu pengganti yang dijual di toko-toko atau susu formula.

"ASI diberikan sampai umur 6 bulan, tanpa diberikan asupan makanan tambahan pada bayi," tambahnya.

Bagi bayi yang tidak diberikan ASI sama sekali sejak lahir, menurut Supadmi, balita tersebut akan sering terkena penyakit. Bahkan kecerdasan anak tidak akan optimal.

Dirinya pun mengimbau bagi ibu pekerja untuk membagi waktu luang menyusui bayinya yang masih berumur di bawah 6 bulan. "Pokoknya kalau bayi belum berumur 6 bulan jangan diberi susu tambahan," tutur Supdami.(fat/fat)

Delapan Kecamatan di Lumajang Diguyur Hujan Abu

Sabtu, 20/12/2008 10:00 WIB
Delapan Kecamatan di Lumajang Diguyur Hujan Abu
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang - Sebanyak delapan kecamatan di Lumajang diguyur hujan abu. Abu menguyur Kota Pisang ini sejak dua hari lalu, akibat hembusan angin timur tenggara dari Gunung Semeru yang tertinggi di Pulau Jawa.

Meski terjadi hujan abu, Satlak PB Pemkab Lumajang meminta masyarakat tidak panik. Karena status Gunung Semeru masih Waspada.

"Hujan Abu dari Gunung Semeru ini sudah biasa, kadang Malang kini Lumajang juga kebagian," kata Wisu Wasono Adi, Ketua Harian Satlak PB Pemkab Luamjang kepada detiksurabaya.com saat dihubungi, Sabtu (20/12/2008).

Wisu menambahkan, jika hujan abu menguyur wilayah Lumajang biasanya yang paling parah di Kecamatan Candipuro, Pasrujambe dan Senduro. Sedangkan wilayah Kota Lumajang hanya terkena abu Semeru jika hembusan angin sangat besar di puncak.

"Bau Semeru yang menguyur Lumajang masih normal dan tidak mengganggu aktivitas warga kok," imbuhnya.

Meski terjadi hujan abu Semeru, aktivitas vulkanik tidak ada yang berarti. Malahan abu vulkanik hanya mengotori kendaraan bermotor yang diparkir, pakaian dan teras rumah saja.(fat/fat)

Hujan Abu Semeru, Warga Jemur Pakaian di Dalam Rumah

Selasa, 23/12/2008 15:39 WIB
Hujan Abu Semeru, Warga Jemur Pakaian di Dalam Rumah
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang - Hujan abu Gunung Semeru semakin deras. Imbasnya warga� tiga kecamatan di� Lumajang yang berada di kaki gunung pun terpaksa harus berlindung di balik payung, bahkan pakaian pun tak berani dijemur di luar rumah.

Tiga kecamatan yang diguyur abu ini adalah Candiputro, Pronojiwo dan Pasru Jambe. Di teras rumah warga ketebalan abunya mencapai 0,5 cm.

Hujan abu dari gunung tertinggi di Pulau Jawa ini telah terjadi sejak 1 mingguan. "Ya susah sekarang, hujan abu turun terus," kata Mbok Tiyem (55) warga Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candiputro pada detiksurabaya, saat ditemui dirumahnya, Selasa (23/12/2008).

Derasnya abu semeru menguyur, warga setiap hari membersihan teras rumahnya. Bahkan warga juga tidak berani menjemur pakainya. "Kami terpaksa menjemur pakaian di dalam rumah," kata Mbok Tiyem.

Pantauan detiksurabaya.com di Kecamatan Candipuro, pengendara sepeda motor banyak yang menggunakan helm teropong sedang yang helm biasa hanya melindungi dengan sapu tangan untuk menutup hidungya agar tak sesak nafas.

Sementara itu Ketua harian Satlak PB Pemkab Lamajang Wisu Wasoho Adi saat dihubungi, mengganggap hujan abu yang terjadi di sejumlah tempat di wilayah Luajang masih normal.

"Hujan abu sudah biasa mas," kata wisu. Namun dia mengakui jika kondisi makin parah, pemkab akan mendropping masker untuk warga. 1000 sudah disiapkan, tambahnya.(gik/gik)

Operasi Lilin, Ratusan Miras Diamankan Jelang Natal

Rabu, 24/12/2008 10:32 WIB
Operasi Lilin, Ratusan Miras Diamankan Jelang Natal
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Ratusan minuman keras (miras) dari warung dan toko berhasil diamankan Polres Lumajang saat Operasi Lilin menjelang Natal dan Tahun Baru 2009.

Hasilnya, ratusan botol miras berbagai jenis merk seperti, Topi Miring, Anggur merah, Newport dan berbagi merk lainnya kini diamankan.

Kanit Idik Narkoba Polres Lumajang Aiptu Cahyo mengatakan pihaknya mengelar razia miras sebagai upaya meminimalisir aksi premanisme dan kejahatan jalananan di Hari Natal dan Tahun Baru.

"Biasanya pelaku kejahatan di hari Natal dan Tahun Baru, ternyata mulutnya berbau alkohol," kata Aiptu Cahyo pada wartawan di Mapolres Lumajang Jalan Alun-Alun Utara, Rabu (24/12/2008).

Dari razia yang digelar unit narkoba dan Reskrim Lumajang, polisi mengamankan 15 dos berisi 156 botol miras dari berbagai merk dan meminta keterangan 4 pemilik miras.

Sementara dari tangan pemilik miras Mistiyah (65) warga Desa Penanggal Kecamatan Pronojiwo, polisi menyita 111 miras, Suwarni (43) warga Desa Penanggal 15 miras, Kamil (55) Sumberejo Kecamatan Candipuro sebanyak 24 miras dan Gandu (51) warga Desa Pasirian sebanyak 6 miras.

Sementara Kasat Reskrim Polres Lumajang Iptu Abdul Rokib mengatakan keempat pemilik miras tersebut masih dimintai keterangan. "Kita tidak akan menjeratnya tipiring (tindak pidana ringan). Tapi kasus keduanya akan kita berkas," jelasnya.(fat/fat)

Minggu, 21 Desember 2008

Komplotan Pembajak Truk Antar Kota Dihadiahi Pelor

Jumat, 07/11/2008 12:24 WIB
Komplotan Pembajak Truk Antar Kota Dihadiahi Pelor
Harry Purwanto - detikSurabaya


Lumajang - Dua dari empat pelaku pembajakan truk terpaksa dilumpuhkan timah panas Polres Lumajang. Pasalnya, mereka terbukti membajak truk bermuatan marmer yang akan menuju Bali.

Kasat Reskrim Polres Lumajang Iptu Abdul Rokib mengatakan peristiwa itu bermula saat truk bernopol AG 8300 UY yang disopiri Sucipto dan Agus dibajak sekelompok orang sekitar pukul 23.00 WIB semalam.

Saat melintas di Perbukitan Piket Nol antar Kecamatan Pronojiwo-Candipuro, sebuah mobil Isuzu Panther N 395 AV memepet truk dan mengalungkan clurit ke sopir dan kenek korban.

"Korban diturunkan dengan tangan terikat dan mulut dilakban," jelas Rokib kepada wartawan di kantornya, Jumat (7/11/2008).

Setelah berhasil melumpuhkan korban, seorang pelaku membawa truk menuju ke Malang dan 3 pelaku lainnya menuju ke Lumajang. Sementara salah satu korban yang bisa meloloskan diri segera melaporkan kejadian ke Mapolsek Candipuro.

"Karena ada kasus pembajakan truk, kami langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku," tambahnya.

Setelah melakukan pemantauan di sejumlah jalan masuk Lumajang, rupanya mobil Isuzu Panther yang dikendarai pelaku menuju ke arah utara. Polisi kemudian melakukan pengejaran dan tersangka di wilayah Klakah.

"2 pelaku berhasil dilumpuhkan dan satu kabur. Sedangkan satu pelaku yang membawa truk berhasil ditangkap di Turen Malang, setelah kami koordinasi dengan polisi Malang," ungkapnya.

Sementara dua pelaku yang berhasil dilumpuhkan dan dirawat di RS Bhayangkara yakni Siantar (37) warga Desa Bantul Malang dan Samsul (30) warga Dusun Madurejo Desa Bumirejo Malang. Sedangkan pelaku yang membawa truk ditangkap di Turen Malang bernama Agus Purwoko (35) warga Desa/Kecamatan Tumpeng-Malang. Sementara polisi masih memburu satu pelaku lagi berinisial HR.

Dari pengakuan salah satu pelaku, komplotannya khusus membajak truk di wilayah Malang dan sekitarnya.

"Kami hanya membajak truk di wilayah Malang, Lumajang dan Jember saja pak," kata samsul saat mendapat perawatan di RS Bhayangkara kepada wartawan.

Kini pelaku dijerat pasal 363 pencurian dengan pemberatan dengan ancaman 10 hingga 12 tahun penjara.(fat/fat)

Harga Pupuk di Lumajang Tembus 200 Ribu Per Kwintal

Jumat, 14/11/2008 08:12 WIB
Harga Pupuk di Lumajang Tembus 200 Ribu Per Kwintal
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang - Petani di Lumajang saat ini kelimpungan. Pemicunya, langkanya pupuk saat musim tanam dan pemupukan ini menjadi hal mendasar.

Di Lumajang, harga pupuk urea bersubsidi per kwintalnya mencapai Rp 200 ribu. Padahal Harga Ecerean Tertinggi (HET) sebesar Rp 120 ribu perkwintalnya.

Salah satu petani asal Desa/ Kecamatan Ranuyoso, Imron (25) mengatakan jatah pupuk di wilayah Kecamatan Ranuyoso didistribusikan 1.260 ton.

"Sampai kini hanya 20 persen yang disalurkan ke petani," kata Imron kepada detiksurabaya.com di lahan pertaniannya, Jumat (14/11/2008).

Dia menjelaskan, kios pupuk resmi tidak menjual pupuk per-sak 50 kilo, tapi menjual perkilogramnya dengan harga Rp 2 Ribu. "Jika perkilonya 2 ribu, jadi persaknya 100 ribu," jelasnya.

Sedangkan petani di Kecamatan Ranuyoso kebanyakan menanam jenis padi Gogo karena daerahnya masuk kawasan pengunungan. Bila kekurangan pupuk, maka tanamannya banyak yang mati dan petani pun terancam merugi.

Imron menjelaskan, kebanyakan pemilik kios pupuk resmi di Lumajang memberikan nota/kwitansi penjualan pupuk ke petani. Ini dikarenakan takut sidak dari pengawas pertanian dan pupuk.

"Kalo ada petani minta kwintasi dan nota pada penjual pupuk sata membeli, pedagang akan menyuruh membeli di kios lainnya," ungkap Imron.

Sementara Ketua Kelompok Tani di Kecamatan Jatiroto, Nipan mengaku, langkanya pupuk dimanfaatkan pemilik kios dan para distributor. Mereka menjual pupuk di atas HET.

"Petani sekarang sudah tidak mikir harga, meski 200 ribu per kwintal dibelinya, asal ada pupuk," tuturnya.(fat/fat)

Peras Narasumber, Wartawan Tabloid Mingguan Dicokok Polisi

Sabtu, 15/11/2008 14:36 WIB
Peras Narasumber, Wartawan Tabloid Mingguan Dicokok Polisi
Harry Purwanto - detikSurabaya


Lumajang - Seorang oknum wartawan sebuah tabloid mingguan di Lumajang ditangkap polisi. Gara-garanya, pelaku berusaha memeras seorang warga dengan tuduhan telah melakukan perselingkuhan.

Tidak terima dengan tuduhan itu, Sunarji, warga Desa Tanggul Wetan, Jember ini akhirnya melaporkan Puji, wartawan yang mengaku bekerja di Tabloid Mingguan Nasional Metropol ke Polres Lumajang.

"Saya disuruh menyerahkan uang Rp 2,5 juta, agar tidak diberitakan. Dia meminta uang dengan cara memaksa dan menakut-nakuti," kata Sunarji pada detiksurabaya.com di Mapolres Lumajang, Sabtu (15/11/2008).

Awalnya, karena korban ketakutan akhirnya memberikan uang sebesar Rp 1 juta, dan sisanya dibayar kemudian. Karena tidak pernah melakukan perselingkuhan, Sunarji melapor ke polisi tindakan oknum wartawan yang tidak sesuai tugasnya. Polisi menyuruh saya untuk memancing wartawan itu untuk mengambil uang sisanya," ungkap Sunarji.

Pelaku dengan diteman dua rekan wartawan mingguan lainnya akhirnya memenuhi permintaan korban bertemu di warung kopi di kota Lumajang untuk mengambil sisa ua ng yang diminta। Begitu pelaku terjebab, kemudian polisi melakukan penggerebekan.Sayangnya dua oknum wartawan lainnya keburu kabur.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lumajang Iptu Abdul Rokib mengaku masih
melakukan pemeriksaan terhadap oknum wartwan tersebut, dan mencari bukti yang
menguatkan.

"Jika terbukti melakukan pemerasan, baik wartawan maupun anggota polisi bisa ditahan," kata Abdul Rokib di kantornya.(bdh/bdh)

Kabur dari Rumah, Kegadisan Bunga Direnggut Pria Beristri

Selasa, 18/11/2008 16:42 WIB
Kabur dari Rumah, Kegadisan Bunga Direnggut Pria Beristri
Harry Purwanto - detikSurabaya


Lumajang - Berniat kabur dari rumah, Bunga (14), warga Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, Lumajang malah kehilangan kegadisannya. Mahkota gadis ini direnggut Mariono (30), penolong Bunga saat berusaha kabur.

Peristiwa hilangnya kegadisan Bunga saat dia mencoba kabur dari rumah. Korban saat itu bertemu Mariono di pinggir Pantai Selatan Wotgalih. Mariono yang mengetahui Bunga akan kabur dari rumah, oleh pelaku diajak untuk menginap ke Hotel Semeru Agung.

"Kata Lek Mar, aku mau disembunyikan dulu di hotel, agar orangtuaku bingung," ungkap Bunga pada penyidik di Mapolsek Yosowilangun, Selasa (18/11/2008).

Menurut Bunga, di dalam kamar hotel pelaku mencium dan memeluk tubuhnya, lalu melucuti pakaiannya. "Aku gak mau, dia terus menjilati tubuhku," ujar Bunga.

Mariono yang sudah dirasuki setan, melampiaskan nafsu bejatnya ke Bunga yang bertubuh molek dan berkulit kuning langsat itu. Bunga yang tidak kuasa untuk berontak, akhirnya keperawanannya jatuh ke pria yang telah beristri.

"Pokoknya dia menindih saya sekitar 30 menitan," ungkap Bunga sambil menangis.

Sedangkan Mariono saat diperiksa penyidik mengaku, tindakan yang dilakukannya atas dasar suka-sama suka. "Pokoknya saya siap kawini dia pak," kata Mariono pada penyidik.

Sementara, Kanit Reskrim Polres Lumajang Aiptu Nikolas mengatakan, meskipun suka sama suka, tapi yang dilakukan pelaku menyetubuhi anak dibawa umur. "Kami akan tetap periksa pelaku sambil menunggu hasil visum dokter," jelasnya.
(bdh/bdh)

Berdalih Minta Pijat, Kakek Cabuli Siswi SD, Duh..!

Sabtu, 22/11/2008 15:15 WIB
Berdalih Minta Pijat, Kakek Cabuli Siswi SD, Duh..!
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Berdalih minta pijat karena tubuh pegal, Hariono (55) tega mencabuli tetangganya sendiri, sebut saja Bunga (10) warga Desa/Kecamatan Senduro, Lumajang.

Akibat perbuatan kakek bercucu dua sejak dua tahun lalu, siswi kelas IV SD mengalami robek dan lecet di kemaluannya. Peristiwa itu bermula Bunga yang selalu usai sekolah diajak ke rumahnya agar memijat pelaku.

Orang tua korban yang mengetahui jika anaknya dicabuli, langsung melapor ke Mapolsek Senduro. Sebab anaknya mengeluh kesakitan saat mengikuti kegiatan olah raga di sekolah dan tak bisa mengikutinya.

Sementara dari pengakuan Hariono, dirinya tergoda kemolekan tubuh Bunga saat muali dipijit. Merasa tak pernah diberi jatah istrinya selama 2 tahun karena bekerja, Hariono pun melampiaskan nafsunya yang sudah diubun-ubun.

"Saya khilaf Pak, sebab saya sudah tidak berhubungan dengan istri 2 tahunan," kata Hariono kepada penyidik di Mapolsek Senduro, Sabtu (22/11/2008).

Menurut Hariono, agar Bunga mau memegang kemaluannya, dirinya membujuk dengan memberi uang imbalan sebesar Rp 1.000 hingga Rp 5.000. "Dia mau dipegang kalau mau dikasih uang," tambahnya.

Kanit Reskrim Polsek Senduro Aiptu Dewandono mengatakan, sudah melakukan visum di Puskesmas. "Ternyata di bagian kemaluan korban dan yang robek dan lecet," kata Dewandono.

Polisi yang menangkap pelaku di rumahnya tanpa ada perlawanan. Dan pelaku mengaku telah melakukan pencabulan selama 2 tahun. "Kami akan limpahkan ke Unit PPA di Mapolres Lumajang," tutur Dewandono.(fat/fat)

Ancaman Lahar Dingin, Warga di Kaki Semeru Diimbau Waspada

Senin, 24/11/2008 09:11 WIB
Ancaman Lahar Dingin, Warga di Kaki Semeru Diimbau Waspada
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang - Hujan yang terus menguyur puncak Gunung Semeru wilayah Lumajang mengakibatkan lahar dingin membanjiri Sungai Besuk Sat, Besuk Kobokan, Besuk Bang, dan Kali Gilidik.

Jalur Kecamatan Candipuro-Kecamatan Pasru Jambe dan Kecamatan Candipuro-KecamatanPronojiwo terputus. Bahkan para penambang pasit terpaksa menghentikan aktivitasnya.

Pantauan detiksurabaya.com, lahar dingin mengalir cukup deras di Sungai Besuk Sat, bercampur lumpur, batu dan kayu. Warga juga tampak mengambil kayu yang hanyut oleh banjir lahar dingin di pinggir sungai.

"Mulai sore kemarin di puncak gunung, awan tebal menyelimuti," ungkap salah satu warga Sukiran (45) warga desa Kloposawit Kecamatan Candipuro pada detiksurabaya.com, Senin (24/11/2008) pagi.

Sukiran mengaku kalau hujan menguyur di puncak Semeru mulai jam 23.00 malam hingga subuh. "Kalau hujan menguyur 4 samapai 5 jam, saya yakin air sungai akan deras," tambahnya.

Sementara itu Ketua harian Satlak PB Pemkab Lumajang Wisu Wasono Adi mengatakan selama bulan Nopmeber lahar dingin semeru telah terjadi jadi sekitar 7 kali.

"Pokoknya kalau hujan sering menguyur puncak semeru di pastikan lahar dingin datang, tapi besar- kecilnya juga bervariasi," jelasnya.

Tambah Wisu, Pemkab Lumajang akan terus memantau aktivitas Gunung Semeru dan terus kontak dengan pemantau di Gunung Sawur. "Kalau badan sungai masih bisa menampung debit air lahar dingin, itu masih normal. Namun warga harus waspada," ungkap Wisu.
(gik/gik)