Kamis, 18 September 2008

Diiming-Imingi Akan Dinikahi, Keperawan Melati Terenggut

Kamis, 03/07/2008 14:01 WIB
Diiming-Imingi Akan Dinikahi, Keperawan Melati Terenggut
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Tergiur kemolekan sebut saja Melati (17), Wawan Irwanto (22) nekat menggauli ABG warga Desa Klopo Sawit, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Dia diiming-imingi akan diajak menikah.

Peristiwa itu bermula saat pria warga Desa Tegir Kecamatan Pasirian, Lumajang berkenalan dengan Melati 5 bulan lalu. Dalam pengakuannya, Wawan menyatakan belum memiliki istri dan anak.

Merasa tertarik, dia pun mengajak Melati bermain di rumah temannya di kawasan Candipuro. Rupanya, pemilik rumah tidak ada dan dijadikan kesempatan untuk menggauli korban.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lumajang membenarkan adanya tindakan asusila pelaku terhadap korban.

"Hasil Visum, alat kelamin korban ada yang robek," kata Kurniawati kepada wartawan di Mapolers Lumajang, Jalan Alun-Alun Utara, Kamis (3/7/2008).

Sementara itu saat menjalani pemeriksaan, Melati mengaku mengenal tersangka 5 bulan lalu. Dalam perkenalan itu, tersangka mengaku masih bujang.

"Waktu itu saya diajak main ke rumah temannya di Candipuro. Saat itu Mas Wawan mengajak saya tidur bareng, tapi saya nolak. Dia tetap saja memaksa," kata Melati dihadapan penyidik.

Rupanya, Melati tak mampu menutupi hilangnya keperawanannya, saat dipaksa Wawan untuk melayaninya. Keperawanan korban pun jatuh bersamaan air matanya. Keluarga yang mengetahui aib itu segera melapor ke polisi, setelah mengetahui pelaku memiliki istri dan anak.

Dihadapan penyidik, Wawan mengakui tindakaanya namun pelaku menyangkal jika hubungan intim itu dilakukan dengan cara memamksa korban.

"Lha wong waktu saya ajak tidur diajak mau aja. Malah dia yang mengajak duluan. Pokoknya saya siap bertanggung jawab," aku Wawan.

Kini akibat perbuatanya, pelaku harus mendekam pengapnya sel tahanan Mapolres Lumajang.(fat/fat)

Delapan Desa di Lumajang Krisis Air

Senin, 21/07/2008 16:30 WIB
Delapan Desa di Lumajang Krisis Air
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Krisis air bersih melanda warga di 8 desa Kecamatan Ranuyoso, Lumajang. Akibatnya, krisis yang melanda selama 5 bulan ini menyerang kulit. Warga pun terserang penyakit kulit, panu, kadas, kurap dan korengan.

Untuk mandi sehari-hari warga mengunakan air kotor di sungai mati yang menggenang. "Pemkab Lumajang hanya mengirim air bersih untuk minum dan masak saja," kata Buraji (55) warga Desa Sawaran Kulon ditemui di rumahnya kepada detiksurabaya.com, Senin (21/7/2008).

Buraji menuturkan setiap hari di desanya hanya dikirimi 1 tangki air bersih untuk 450 Kepala Keluarga (KK). Bahkan warga tiap hari berebut air bersih, di kantor desa menunggu datangnya tangki air PDAM.

"Selama 2 minggu ini pengiriman air sering telat. Bahkan sampai tidak datang. Padahal warga sudah menunggu hingga jerigen dijejer-jejer," ungkapnya.

Hal senanda juga diungkapkan Habib Mohamad Rofiq tokok masyarakat Desa Ranu Bedali Kecamatan Ranuyoso. Bahwa santrinya banyak yang terserang korengan karena jarang mandi.

"Setiap sholat, santri saya suruh tayamum," ungkap Habib Rofiq.

Dia mengharapkan, pemerintah jangan hanya mengurus politik saja hingga masyarakat yang kekurangan air tidak diurusi.

"Pemerintah ngurusi politik saja, masyarakat kekurangan air kok gak diurusi. Malah ada calon bupati dan gubernur janji mau buat bendungan di Ranuyoso, padahal daerah sini pengunungan," kesal Rofik.(fat/fat)

Dua Pilkada, Pemkab Lumajang Himbau Warganya Tidak Golput

Selasa, 22/07/2008 12:00 WIB
Dua Pilkada, Pemkab Lumajang Himbau Warganya Tidak Golput
Harry Purwanto - detikSurabaya

http://surabaya.detik.com/images/content/2008/07/22/475/kpud_dalam.jpg

Lumajang - Untuk menekan angka golput pada Pemilihan Gubernur dan Pemilihan Bupati, 23 Juli besok, Pemkab Lumajang mengadakan siaran keliling ke desa-desa. Kegiatan ini dilakukan demi suksesnya pilkada bersamaan di Kabupaten Lumajang.

"Siaran keliling ini untuk menghimbau masyarakat agar datang ke TPS. Sebab warga Lumajang harus memilih calon bupati dan gubernur," kata Humas Pemkab Lumajang Suyanto kepada detiksurabya.com di kantornya, Selasa (22/7/2008).

Menurut Suyanto, armada yang digunakan untuk siaran keliling sebanyak 5 mobil. Jalur untuk siaran keliling adalah ke Wilayah kecamatan Jatiroto, Yosowilangun, Pronojiwo, Senduro dan Gucialit.

"Hal ini dilakukan sebab besok sudah pencoblosan," kata Suyanto.

Disamping itu PNS juga diminta mengajak masyarakat untuk tidak golput, lanjut Suyanto. Jadi PNS sebagai pelayan publik, harus bisa memberikan wawasan pada masyarakat pentingnya datang ke TPS untuk memilih pemimpin Lumajang dan Jawa Timur.

Saat disinggung nanti ada PNS menyalahgunakan himbau bupati mengajak masyarakat untuk Golput, Suyanto memastikan ada sanksi yang akan diberikan.

"Jika ada PNS yang mengajak tidak memilih pasangan calon bupati dan gubernur, akan ada sanksi bahkan pemecatan," ungkap Suyanto.

Suyanto menegaskan seluruh pegawai negeri diminta tetap harus netral dalam pilkada. Sebab jika tidak, ditingkat grass root tidak ada kepercayaan pada PNS sebagai pelayan publik.

"Pokoknya pilkada besok harus sehat dan damai," pungkas Suyanto(bdh/bdh)

Rabu, 17 September 2008

Cemburu Suami Selingkuh, Umiyani Tewas Minum Potas

Rabu, 04/06/2008 18:52 WIB
Cemburu Suami Selingkuh, Umiyani Tewas Minum Potas
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Hati wanita mana yang tak sakit, bila mendengar sumai selingkuh. Namun sayang kecemburuan Umiyani (28) warga Desa Kertowono, Kecamatan Gucilait, Lumajang membuatnya berujung maut.

Umiyani nekat mengakhiri hidupnya dengan minum obat ikan di kamar rumahnya. Saat itu mayat korban ditemukan pertama kali oleh suami korban, Aji (28) dalam kondisi mulut berbusa.

Mengetahui istrinya meninggal, Aji pun berteriak dan memanggil tetangganya.
Tetangga pun membantu mengevakuasi korban.

"Sebelum meninggal, Umiyani sering termenung. Apalagi sejak Kang Aji suka pada perempuan lain," kata Siti Halima, tetangga korban ditemui detiksurabaya.com di rumahnya, Rabu (4/6/2008).

Menurut Halimah, kabar suami korban menyukai perempuan simpanan tidak jelas penyebar gosip tersebut. Warga mengakui jika korban orangnya perasa. Bahkan masalah keluarga pun sering dipikirkan sendiri.

"Saya tidak menyangka Mbak Um meninggal dengan cara ini Mas," kenang Siti Halima.

Sementara Kapolsek Gucialit AKP Edi Sujarwo mengatakan setelah melakukan olah TKP dan hasil visum, korban bunuh diri menggunakan potas.

"Ternyata gelas yang ada di meja kamar korban ada bekas potas dicairkan," kata Edi.(fat/fat)

Bejat, Kakek Renta Gagahi Bocah SD Hingga Tujuh Kali

Kamis, 05/06/2008 10:22 WIB
Bejat, Kakek Renta Gagahi Bocah SD Hingga Tujuh Kali
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Sungguh bejat perilaku kakek satu ini. Tak puas dengan pelayanan yang diberikan sang istri, Sutejo warga Desa Telung Tejo Kecamatan Pasrujambe, Lumajang nekat menggagahi bocah SD.

Kakek berusia 55 tahun ini menikmati tubuh sebut saja namanya Melati (7) sebanyak tujuh kali di rumahnya. Akibat perbuatan bejat kakek renta ini, kini keluarga Melati harus menanggung malu pada tetangga.

Kanit PPA Polres Lumajang Ipda Kurniawati Dewi Lestari mengatakan, penangkapan tersangka ini berawal dari cerita korban pada orangtuanya. Mendengar cerita itu, orangtua Melati bagai tersambar petir dan langsung melaporkan perbuatan bejat Sutejo ke polisi. "Polisi menangkap tersangka di rumahnya," kata Kurniawati pada detiksurabaya di kantornya, Kamis (5/6/2008).

Di depan petugas, Sutejo mengaku memperkosa bocah yang masih berumur tujuh tahun ini karena tidak puas atas pelayan seks istrinya. "Setiap melakukan hubungan, istri saya sering merasa kesakitan, dan capek terus," kata Tejo.

Aksi bejat tersangka ini dilakukan berulang kali hingga mencapai tujuh kali. Bahkan setiap melakukan aksi bejatnya, tersangka juga mengeluarkan ancaman. Sehingga aib ini lama tidak terbongkar.

Akibat perbutan bejatnya, kini tersangka menghabiskan hari tuanya di dalam pengapnya sel tahanan Polres Lumajang.(bdh/bdh)

Selingkuh dengan Sopir Traktor, Bu Hajah Ditangkap Suami

Jumat, 06/06/2008 13:26 WIB
Selingkuh dengan Sopir Traktor, Bu Hajah Ditangkap Suami
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Perilaku bu hajah satu ini sungguh keterlaluan dan tidak pantas ditiru. Pisah ranjang selama 5 bulan dengan suami, Hj Maria Elisa (28) warga Desa Munder kecamatan Yosowilangun, Lumajang nekat selingkuh dengan Rosid (31) sopir traktor miliknya.

Peristiwa memalukan ini diketahui suaminya, H Yaseno (37) yang curiga dengan kedekatan sang istri dengan sopir traktornya. Karena curiga dan penasaran, Yaseno kemudian membuntuti sang istri saat keluar rumah bersama PIL (Pria Idaman Lainnya) yang tak lain sopir traktor miliknya.

"Saya melihat Elisa berboncengan dengan Rosid menuju rumah di Kota Lumajang, dan menuju ke sebuah rumah di Jalan MT Haryono Gang Kepatihan," kata H Yaseno kepada wartawan di Mapolres Lumajang, Jumat (6/6/2008).

Karena curiga istrinya melakukan hubungan khusus dengan sopirnya, H Yaseno kemudian melaporkan hal itu ke Polres Lumajang. Kemudian, polisi bersama H Yaseno menggerebek sopir dan istrinya yang berada di dalam rumah yang diduga dikontrak keduanya.

"Petugas mendobrak pintu dan kedapatan kedua pelaku dalam keadaan telanjang di kamar belakang rumah kontrakan," kata Kanit Reskrim Polres Lumajang Iptu Abdul Rokib di ruangannya.

Sementara dari pengakuan Hj Maria Elisa, rumah itu dikontrak sudah 3 bulan dan digunakan untuk melakukan hubungan di luar nikah. "Saya nekat melakukan hubungan ini, karena 5 bulan bertengkar dengan suami saya," jelas Hj Maria Elisa sambil menutupi muka karena malu.

Sedangkan Rosid, di depan petugas mengaku telah melakukan hubungan layaknya suami istri, dengan istri majikannya karena suka sama suka. Apalagi sejak dekat dengan jurangannya, masalah ekonomi keluarga tercukupi.

"Saya khilaf mas melakukan hubungan ini. Saya malu pada keluarga istri," sesal Rosid.(bdh/bdh)

Kota Lumajang Diguyur Abu Gunung Semeru

Jumat, 06/06/2008 17:45 WIB
Kota Lumajang Diguyur Abu Gunung Semeru
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Hujan abu Gunung Semeru kembali melanda Kabupaten Lumajang dan sekitarnya. Guyuran abu ini semakin dirasakan warga sejak dua hari terakhir.

Petugas Pemantau Gunung Semeru di Pos Pemantau Gunung Sawur Kecamatan Candipuro, Hery Kuswandata mengatakan, sejak status Gunung Semeru diturunkan dari Siaga ke Waspada, guyuran abu mulai dirasakan di wilayah Lumajang. "Dua hari ini, hujan abu makin terasa," kata Hery saat dihubungi detiksurabaya, Jumat (6/6/2008).

Lebatnya hujan abu ini menurut Hery dipengaruhi oleh tiupan angin dari barat Gunung Semeru ke arah timur laut.

Meski abu yang mengguyur Kota Lumajang, namun bagi warga itu merupakan hal biasa. "Saya rasa hujan abu bagi warga sudah biasa," jelasnya.

Untuk aktivitas Semeru Hery mengungkapkan, sejak empat hari ini Semeru hanya mengalami satu kali guguran awan panas sejauh 1 km. "Untuk guguran awan panas kami bisa lihat dari pantauan seismik, sedangkan secara visual, Gunung Semeru ditutupi awan tebal," tambah Hery.

Hery menambahkan, Gunung Semeru perlu diwaspadai jika di puncak Mahameru tidak ada letusan. "Letusan Semeru merupakan karakter Gunung Semeru. Tapi guguran awan panas kemarin itu karakter baru Semeru," imbuh Hery.(bdh/bdh)

Nekat Rampas Ponsel, Pengamen Didor

Sabtu, 07/06/2008 14:58 WIB
Nekat Rampas Ponsel, Pengamen Didor
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Satu dari tiga komplotan perampasan ponsel berhasil digulung. Bahkan polisi memberi hadiah timah panas karena pelaku bernama Bambang Wahyudi (25) berusaha melarikan diri.

Pengamen asal Desa Dawuha Lor, Kecamatan Sukodono, Lumajang ini sempat babak belur dihakimi massa. Peristiwa itu bermula saat korban, Byan Hidayat (19) pelajar SMK Denpasar Bali sedang buang air kecil di kawasan Jalan Gubernur Suryo Pasar Baru Lumajang.

Pelaku bersama dua orang temannya, Rasid asal Desa Selok Besuki Kecamatan Sukodono dan Indra warga Kecamatan Jajag, Lumajang yang masbuk berat mendatangi korban. Mereka bertiga yang biasa mangkal di Terminal BUs Minak Koncar, Lumajang itu pun merebut ponsel dengan melakukan pemukulan.

Kasat Reskrim Abdul Rokib mengungkapkan, korban yang babak belur melaporkan dan petugas mengejar pelaku yang sudah dikantongi identitasnya.

"Saat ditangkap pelaku sempat berontak dan berusaha melarikan diri. Karena tembakan peringatan tidak digubris, satu pelaku akhirnya dilumpuhkan dengan timah panas," kata Abdul Rokib pada wartawan di ruangannya, Sabtu (7/6/2008).

Sedangkan, kata dia, kedua pelaku yang berhasil kabur ke hutan sekitar terminal masih dalam pengejaran. "Identitas pelaku sudah diketahui, petugas masih melakukan pengejaran," tambahnya.

Sementara itu Bambang Wahyudi mengaku merampas ponsel milik korban karena uang untuk beli miras masih kurang. "Kami nekat mengambil ponsel untuk beli bir yang kurang," kata Bambang saat di RS Bhayangkara Lumajang.(fat/fat)

Nekat Rampas Ponsel, Pengamen Didor

Sabtu, 07/06/2008 14:58 WIB
Nekat Rampas Ponsel, Pengamen Didor
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Satu dari tiga komplotan perampasan ponsel berhasil digulung. Bahkan polisi memberi hadiah timah panas karena pelaku bernama Bambang Wahyudi (25) berusaha melarikan diri.

Pengamen asal Desa Dawuha Lor, Kecamatan Sukodono, Lumajang ini sempat babak belur dihakimi massa. Peristiwa itu bermula saat korban, Byan Hidayat (19) pelajar SMK Denpasar Bali sedang buang air kecil di kawasan Jalan Gubernur Suryo Pasar Baru Lumajang.

Pelaku bersama dua orang temannya, Rasid asal Desa Selok Besuki Kecamatan Sukodono dan Indra warga Kecamatan Jajag, Lumajang yang masbuk berat mendatangi korban. Mereka bertiga yang biasa mangkal di Terminal BUs Minak Koncar, Lumajang itu pun merebut ponsel dengan melakukan pemukulan.

Kasat Reskrim Abdul Rokib mengungkapkan, korban yang babak belur melaporkan dan petugas mengejar pelaku yang sudah dikantongi identitasnya.

"Saat ditangkap pelaku sempat berontak dan berusaha melarikan diri. Karena tembakan peringatan tidak digubris, satu pelaku akhirnya dilumpuhkan dengan timah panas," kata Abdul Rokib pada wartawan di ruangannya, Sabtu (7/6/2008).

Sedangkan, kata dia, kedua pelaku yang berhasil kabur ke hutan sekitar terminal masih dalam pengejaran. "Identitas pelaku sudah diketahui, petugas masih melakukan pengejaran," tambahnya.

Sementara itu Bambang Wahyudi mengaku merampas ponsel milik korban karena uang untuk beli miras masih kurang. "Kami nekat mengambil ponsel untuk beli bir yang kurang," kata Bambang saat di RS Bhayangkara Lumajang.(fat/fat)

Rebutan Anak, Lailatul Jatuh Pingsan Digampar Mantan Suami

Senin, 09/06/2008 11:34 WIB
Rebutan Anak, Lailatul Jatuh Pingsan Digampar Mantan Suami
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Gara-gara memperebutkan seorang anak, seorang ibu warga Desa Blukon Sadeng dipukul mantan suami hingga klenger. Kini Lailatul Mun Haromah (21) harus menjalani perawatan di RS Bhayangkara, Lumajang karena menderita luka pada wajah akibat pukulan benda keras.

Peristiwa ini terjadi berawal saat keduanya akan bercerai dan saling memperebutakan anak. Imron mantan suami Lailatul datang ke rumah korban dan berencana ingin mengajak anaknya jalan-jalan.

Korban yang takut anaknya tidak dikembalikan melarang untuk dibawa pergi oleh suaminya. Akhirnya terjadi percekcokan, karena pelaku tidak boleh mengajak anaknya pergi.

Karena emosi, pelaku memukul korban dengan tangan serta menggunakan benda tumpul. Korban kemudian melawan dan terjatuh hingga kepalanya membentur dinding.

"Saya dipukul berkali-kali, saya jatuh kepala membentur dinding hingga pingsan," kata Lailatul Mun Haromah saat ditemui wartawan di RS Bahayangkara, Senin (9/6/2008).

Beruntung, korban yang terjatuh hingga pingsan diketahui oleh Wasit (36) kerabat korban. Mendapati korban pingsan dan luka di wajahnya, wasit membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara.

"Saya mendengar pertengkaran di sebelah rumah. Saat dengar kayak ada pemukulan. Saya kemudian melihat Lailatul jatuh dan pingsan kemudian saya tolong," kata Wasit.

Pengakuan Suami korban, dirinya jengkel karena mengajak anaknya pergi keluar rumah dilarang. "Saya marah kenapa bawa anak sendiri kok tidak boleh, padahal saya ini ayahnya," kata Imron dihadapan penyidik.

Kasat Reskrim Iptu Rokib saat dikonfirmasi di kantornya membenarkan telah terjadi kekerasan terhadap Lailatul. Dari hasil visum, korban dipukul dengan benda keras dan tangan kosong. "Suami korban dijerat pasal 44 No 23 tahun 2004 tentang KDRT," pungkas Abdul Rokib.(bdh/fat)

Pembangkit Listrik Dibakar, Warga Pakai Lampu Minyak

Selasa, 10/06/2008 12:41 WIB
Pembangkit Listrik Dibakar, Warga Pakai Lampu Minyak
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di kaki Gunung Sawur yang dikelola warga Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur dibakar orang tak dikenal.

Imbasnya warga yang selama ini menggantungkan sumber energi dari pembangkit yang menggunakan kincir angin ini tidak lagi bisa menikmati penerangan listrik akibat pembakaran yang terjadi Senin (9/6/2008) itu.

PLTMH yang sudah dibangun tahun 1990, ini untuk memenuhi kebutuhan listrik dari PLN yang belum masuk ke Desa Sumber Wuluh. Dan warga akhirnya menolak berlangganan PLN karena dianggap mahal.

Sekitar 138 KK masih mengunakan PLTMH ini karena selain biayanya murah, pembayaran hanya dilakukan saat ada kerusakan saja.

"untuk memperbaiki PLTMH butuh waktu 2 sampai 3 bulan. Untuk sementar warga
menggunakan lampu tempel dari minyak tanah dulu," kata Yono, Operator PLTMH kepada wartawan ditemui di lokasi kejadian, Selasa (10/6/2008).

PLTMH berkekuatan 25 kilowatt untuk satu dusun. Kata Yono, Alat di PLTMH tidak mungkin terbakar, karean sudah dipasang alat otomatis.

"PLTMH ini dibakar dengan ada beberapa bekas korek api berserakan di dalam gerdu PLTMH," ungkap Yono.

Polsek Candu Puro yang datang di lokasi kejadian langsung memasang police line. "Kami masih mengumpulkan barang bukti dan saksi untuk mengungkap pelaku pembakaran ini," kata AKP Djumali Kapolsek Candipuro.


"Waduh mas, bagaimana ini warga tidak bisa menerangi rumahnya, aku yakin ada
orang yang tidak suka warga menggunakan PLTMH," kata Mora warga Desa Sumber Wuluh.
(gik/gik)

Stiker Tudingan Pakde Karwo Anak PKI Beredar di Lumajang

Rabu, 11/06/2008 17:59 WIB
Pilgub Jatim
Stiker Tudingan Pakde Karwo Anak PKI Beredar di Lumajang
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Pemilihan Gubernur Jatim yang akan digelar 23 Juli 2008 tercoreng dengan aksi black campaign dari kelompok-kelompok tertentu. Salah satu yang menjadi korban kampanye hitam itu adalah pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).

Ratusan stiker yang berisi pesan yang bernada menyudutkan pasangan yang diusung Partai Demokrat-PAN serta didukung PKS itu beredar di Lumajang, Jawa Timur.

Stiker itu berbunyi: "Siapkah Rakyat Jawa Timur Dipimpin Gubernur Anak PKI". Yang membuat panas, stiker yang mengatasnamakan 'Masyarakat Anti Komunis' itu berlatar belakang foto Pakde Karwo, panggilan Soekarwo.

Peredaran stiker di Kota Pisang itu ditemukan oleh Tim Sukses Karsa, Rabu (11/6/2008). Stiker ini ditemukan di pinggir jalan dalam keadaan masih tumpukan, bahkan sudah ada yang ditempel.

Stiker berukuran A4 itu terpasang di beberapa sudut Plasa Lumajang. Sedangkan tumpukan stiker itu dtemukan di Jalan Musi, persis di depan Kantor NU serta di Jalan Mahakam.

"Penemuan stiker itu sempat membuat kami emosi dan membakarnya biar tidak menyebar di masyarakat," kata Abdul Ghofur, Ketua Tim Sukses KarSa Lumajang saat ditemui wartawan di Pondok Karsa Jl. Hasanudin.

Namun Ghofur menambahkan, sebelumnya sudah ada imbauan dari Tim Sukses Surabaya terkait ancaman kampanye hitam.

Mendapat imbauan dari pusat, pihaknya pun melakukan sweeping. Namun baru tadi siang menemukan stiker yang berusaha menjatuhkan KarSa.

Terkait penemuan stiker ini, Tim Sukses Karsa Lumajang akan melaporkan ke polisi. "Kami imbau untuk Tim Sukses Kecamatan segera melakukan sweeping agar stiker tidak meluas ke masyarakat," kata Ghofur.(gik/gik)

Polres Lumajang Musnahkan Ribuan Narkoba

Kamis, 26/06/2008 16:09 WIB
Hari Anti Narkoba International
Polres Lumajang Musnahkan Ribuan Narkoba
Harry Purwanto - detikSurabaya

Surabaya - Memperingati Hari Anti Narkoba Internasional, Polres Lumajang melakukan pemusnahan ribuan narkotika di halaman Mapolres Lumajang, Jalan Alun-Alun Utara, Kamis (26/6/2008).

Ribuan narkotika itu merupakan banarng bukti Polres Lumajang sejak tahun 2007 hingga 2008. Diantaranya, terdiri dari 45 ribu pil Dextro, shabu-shabu 0.5 gram, 2 batang daun ganja dan 120 tablet Trihesinpedix.

"Barang haram ini hasil penangkapan Reskoba Polres Lumajang dari pengedar dan pemakai," kata Kompol M Gufron, Wakapolres Lumajang di sela-sela pemusnahan.

Pihaknya berharap, tokoh masyarakat, ulama dan masyarakat untuk menjauhi narkoba baik secara pribadi dan keluarga.

"Narkoba sangat berbahaya bagi masayrakat, karena bisa merusak generasi penerus bangsa. Memanag Narkoba bisa membawa orang dalam kenikmatan sejenak dan membawa orang melakukan tindak krimal," tegas Gufron dalam sambutannya.

Ketua Badan Narkotika Lumajang, Siswanto selain melakukan operasi narkoba, polisi dan muspida harus gencar mengkampayekan anti narkoba pada generasi muda. Sebab sasaran empuk pengedar narkoba sudah mengarah pada anak-anak dan ibu rumah tangga.

"Modus peredaran narkoba menggunakan permen untuk anak kecil dan kosmetik untuk ibu rumah tangga," kata Siswanto.(fat/fat)

Rabu, 10 September 2008

Sering Keluyuran Malam, Sri Dibogem Hakim

Kamis, 01/05/2008 17:26 WIB
Sering Keluyuran Malam, Sri Dibogem Hakim
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Kerapnya keluyuran di malam hari, Sri Wahyuni (22) warga Dusun Sekar Wadung, Desa Karang Bendo Kecamatan Tekung, Lumajang berbuah petaka. Dia dihajar suaminya, Nur Hakim (32).

Sri pun babak belur. Tubuh korban memar di bagian muka dan robek di bawah mata. Peristiwa ini terjadi saat Hakim pulang kerja tidak menemui istrinya di rumah. Di kamarnya, hanya anak semata wayang yang sedang tidur.

Setelah dicari ke rumah tetangga dan istrinya belum juga ditemukan, Hakim menidurkan anaknya yang sedang merengek ingin minum susu.

Hingga pukul 23.00 WIB, Rabu (30/4/2008) istri tak kunjung pulang, Hakim menunggu di balik pohon bambu di belakang rumah. Sesaat kemudian, istrinya pulang lewat pintu belakang rumahnya sembari mengendap-endap dan pura-pura tidur di kamar anaknya.

Dihadapan penyidik di Polsek Tekung, Hakim mengaku kesal sebab istrinya keluar ke Taman Mini Kota Lumajang tanpa pamit.

"Dijawab seenaknya saja, ya saya marah dan saya pukuli," kata Hakim saat di Mapolsek Tekung Jalan Raya Tekung, Kamis (1/5/2008).

Saat istrinya sedang rebahan di kamar tidur, Hakim langsung menindih dan memukulnya berkali-kali. Setelah puas menghajar istrinya, malam itu juga Hakim datang ke rumah Kepala Dusun (Kasun) Sekar Wadung, Buyar untuk menyerahkan diri.

"Saya kaget, saat Hakim membawa istrinya dengan tangan di belakang sambil mendorong," kata Buyar kepada polisi.

Sementara Kapolsek Tekung AKP Mochammad Toha, mengaku langsung mengamankan pelaku setelah mendapat laporan dari Kasun Sekar Wadung.

"Pelaku telah 2 kali melakukan kekerasan terhadap istrinya, sebelum memiliki anak. Motifnya karena masalah ekonomi. Sebab istri pelaku terlalu boros," kata Kapolsek di ruangannya.

Sedangkan, Hakim dijerat pasal 44 UU No 23 tahun 2004 tentang KDRT dengan ancaman 10 bulan penjara.(fat/fat)

Dua Wanita, Salah Satunya Hamil, Cakar-cakaran

umat, 02/05/2008 12:56 WIB
Dua Wanita, Salah Satunya Hamil, Cakar-cakaran
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Bermula dari adu pandang dan lirik-lirikan, akhirnya berujung perang mulut. Ini yang terjadi antara dua wanita asal Lumajang yang bersaing dalam penampilan dan kecantikan. Keduanya pun terluka.

Peristiwa itu bermula saat Siti Halimah (21) yang sudah rapi dan berdandan cantik mengeluarkan motor dari rumahnya. Halimah berniat berangkat kerja di sebuah kawasan di Kota Lumajang.

Sementara Erna yang sedang asyik menyapu rumahnya melirik Halimah yang kala itu sedang siap menyalakan motornya. Merasa ada yang melirik, Halimah langsung menegur Erna yang kebetulan rumahnya bersebelahan.

"Kok lirik-lirik, kenapa?" sindir Halimah sembari membalas lirikan Erna saat berada di teras rumahnya, Jumat (2/5/2008).

Merasa tak digubris dan gemas, Halimah menghampiri Erna. Erna yang sedang hamil 6 bulan merasa kaget, karena tiba-tiba Halimah datang dan menarik rambutnya.

Tak terima ditarik rambutnya, Erna membalas dengan mencakar tubuh Halimah. Keduanya pun saling cakar-mencakar dan menjambak. Karena ada suara gaduh dan teriakan kesakitan dua ibu rumah tangga tersebut, warga sekitar yang mendengarnya langsung melerai.

Mereka pun diamankan dan dibawa ke Polres Lumajang. Di hadapan penyidik, keduanya mengaku kesal selalu perang mulut karena bersaing.

"Saya dituduh, opo o kok lirik-lirik, iri tah (Kenapa lirik-lirik, iri ya)," kata Erna di hadapan penyidik, Jumat (2/5/2008).

Sementara Siti Halimah membela dirinya dan mengatakan jika Erna selalu iri dengan apa yang dimilikinya. "Saya kesal. Sebab Erna sering iri setiap saya punya kosmetik baru. Apalagi dengan perlengkapan rumah saya yang baru," kata Siti Halimah.

Kanit PPA Polres Lumajang Ipda Kurniawati Dewi Lestari membenarkan terjadi pertengkaran terhadap dua ibu rumah tangga tersebut. Ada bekas cakaran di tubuh dan tangan keduanya.

"Saya sudah dapat hasil visum. Memang ada luka pada korban, cakaran serta pukulan dengan tangan kosong," ungkap Kurniawati.(fat/fat)

Dilarang Pacaran, Siswi SMK Nekat Iris Urat Nadi

Senin, 05/05/2008 11:56 WIB
Dilarang Pacaran, Siswi SMK Nekat Iris Urat Nadi
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Hati-hati jika anda sebagai orang. tua melarang anak gadis anda untuk tidak berpacaran. Karena larangan ini bisa mengakibatkan anak anda nekat mengakhiri hidup seperti yang dilakuka Ismi Dahlia, warga Lumajang, Jawa Timur.

Hanya karena dilarang berpacaran oleh orangtua, Ismi Dahlia (18) gadis asal Desa Candipuro Kecamatan Candipuro mencoba mengakhiri hidupnya. Dahlia nekat mengiris urat nadi di lengan tangannya dengan menggunakan silet.

Beruntung, aksi nekat gadis yang berstatus pelajar SMK Pasirian ini diketahui adiknya, Aril Huda (15). Melihat tangan kakaknya mengeluarkan darah dan tubuhnya memutih, saksi langsung berteriak minta tolong.

"Saya kaget melihat Mbak Is wajahnya pucat dan darah mengucur deras di lantai," kata Aril Huda pada wartawan, Senin (5/5/2008).

Beruntung, teriakan Aril didengar oleh bapaknya, Seger Waskito (42). begitu mendengar teriakan sang anak, Seger segera mendatangi lokasi dan melihat tubuh anak gadisnya sudah dalam keadaan lemas. Secepatnya, tubuh Dahlia digotong dan dibawa ke puskesmas kecamatan.

"Sejak dilarang berpacaran, anak saya jarang berbicara," ungkap Seger.

Sementara itu, polisi sendiri hingga kini masih menyelidiki motif dan kronologis percobaan bunuh diri ini. "Saya masih memintai keterangan saksi bagaimana kronologis kejadian," tutur Kapolsek Candipuro AKP Djumali.
(bdh/bdh)

Demi Keluarga, Dua Warga Lumajang Curi Bom

Senin, 12/05/2008 15:14 WIB
Demi Keluarga, Dua Warga Lumajang Curi Bom
Harry Purwanto - detikSurabaya

Surabaya - Tak ada rotan, akar pun jadi. Peribahasa ini cocok bagi dua warga Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir, Lumajang. Demi membeli kebutuhan keluarga, mereka nekat mencuri selongsong peluru & dua bom jenis MK 82 live.

Tak mendapat besi di jalanan, dua tersangka bernama Misni (40) dan Misnadi (32) nekat masuk ke wilayah latihan tembak TNI AU AWK (Air Weapon Range) Pandanwangi di Desa Jatimulyo. Aksi keduanya terendus atas informasi warga atas aktivitas dua orang tersebut.

"Mereka telah mencuri dua bom jenis MK 872 live warna hijau seberat 250 kilo. Kita berhasil mengangkap pelaku di rumahnya dan mengamankan barang bukti," kata Kanit Reskrim Polres Lumajang, Iptu Abdul Rokib kepada wartawan di Mapolres Jalan Alun-Alun, Senin (12/5/2008).

Dia mengaku kepemilikan bom tersebut bisa membahayakan warga sekitarnya. Pasalnya meski sudah diluncurkan, kemungkinan meledak bisa terjadi.

"Beruntung bom itu tidak meledak. Bisanya bom yang sudah diluncurkan kemungkinan gampang sekali meledak," kata Rokib.

Sementara itu dihadapan penyidik, keduanya mengaku nekat mencuri dan masuk ke wilayah itu dilakukan untuk membeli kebutuhan. "Saya nekat masuk ke lapangan tembak, hanya mau mengambil selongsong peluru dan bom yang sudah meledak," kata Misni.

Sementara itu dari pengakuan Misnadi, dirinya seringkali mencuri selongsong peluru dan bom di malam hari, usai tentara latihan tembak dan tempur.

"Pencurian ini hanya untuk tambahan penghasilan keluarga. Selongsong peluru dan bom saya jual di toko besi tua," tambah Misnadi.(fat/fat)

Temannya Ditahan Polhut, Ratusan Petani Ngadu Dewan

Rabu, 14/05/2008 13:43 WIB
Temannya Ditahan Polhut, Ratusan Petani Ngadu Dewan
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Sekitar 500 petani yang tergabung dalam Serikat Petani Lumajang (SPL) berunjuk rasa di Gedung DPRD Lumajang. Mereka menuntut agar Rianto, teman mereka yang ditangkap polhut karena dituduh mencuri kayu dibebaskan.

Ratusan petani pendemo ini berasal dari 3 kecamatanan, yakni Pasru Jambe, Senduro dan Gucilati. Kedatangan para petani ke gedung dewan ini dengan menggunakan tiga truk.

"Masak Rianto nyari kayu bakar, kok malah dituduh curi kayu gelondongan. Apa satu orang bisa bawa kayu gelondongan. ini tuduhan tidak masuk akal," kata Zainal Abisin koordinator aksi pada wartawan di depan Gedung DPRD Lumajang, Rabu (14/5/2008).

Menurut Zainal, kegiatan yang dilakukan Rianto mencari kayu bakar adalah hal yang lumrah bagi masyarakat yang tinggal di sekitar hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). "Apalagi Riyanto hanya mengambil potongan kayu yang roboh diterpa angin," ungkapnya.

Selain itu, pengunjuk rasa juga menuntut agar masalah pungli yang dilakukan Perhutani terhadap petani diusut.

Zainal menyatakan, setiap tahun petani penggarap diharuskan menyetor kopi mentah sebanyak 40-60 kg. "Usut tuntas penarikan pungli, dan untuk apa pungli itu," ujar Zainal.

Aksi yang dilakukan oleh ratusan petani ini mendapatkan penjagaan ketat dari rausan polisi. Aparat keamanan membuat barikade di pintu halaman gedung dewan.
(bdh/bdh)

Demo BBM Mahal, Mahasiswa Injak-injak Patung SBY-Kalla

Kamis, 15/05/2008 13:21 WIB
Demo BBM Mahal, Mahasiswa Injak-injak Patung SBY-Kalla
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Sekitar 200 mahasiswa se Perguruan tinggi di Lumajang menggelar demo menolak kenaikan harga BBM. Untuk mengungkapkan kekecewaan dengan keputusan pemerintah, mahasiswa menginjak-injak dan membakar patung replika SBY-Kalla.

Akibat aksi ini, arus lalu lintas di Kota Lumajang macet karena mahasiswa melakukan aksi dorong 25 sepeda motor.

Dari pantauan detiksurabaya.com, Kamis (15/5/2008), para mahasiswa juga membentangkan spanduk yang berbunyi, "BLT Program Pemerintah Tidak Mendidik Rakyat" dan "Nasionalisasi Aset Negara".

Usai berorasi dan melakukan teatrikal, ratusan mahasiswa melanjutkan aksinya dengan salat gaib berjamaah di tepi jalan.

"Kita laksanakan salat gaib. Karena presiden kita telah mati dan rakyat Indonesia sedang berduka. Masak kita diadu-domba dan diinjak-injak oleh SBY-Kalla," teriak koordinator aksi, Choirul Anam seusai salat Gaib kepada wartawan.

Samsul menambahkan, seluruh mahasiswa di Lumajang telah menyatukan visi untuk menolak rencana kenaikan harga BBM. Ini dilakukan karena rakyat saat ini sudah menderita dan susah mendapat pekerjaan.

"BLT bukan solusi, tapi itu adalah kartu miskin baru buat rakyat," jelas Choirul Anam.(bdh/bdh)

Biaya Transportasi Naik, Harga Ikan Laut Meroket

Kamis, 15/05/2008 09:40 WIB
Biaya Transportasi Naik, Harga Ikan Laut Meroket
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada awal Juni mendatang membuat harga ikan-ikan laut tinggi. Para nelayan beralasan, kenaikan ini karena biaya transportasi makin mahal.

Seperti harga ikan laut di Pasar Baru, sebuah pasar terbesar di kota Lumajang. Harga Ikan Cumi semula Rp 15 ribu menjadi Rp 20 ribu perkilo, Ikan Tongkol Rp 12.500 menjadi Rp 20 ribu.

"Ikan laut yang masuk di Pasar Lumajang ini, kebanyakan berasal dari Probolinggo dan Jember. Jadi mahalnya ikan, upah dari mahalnya transportasi," kata salah satu pedagang ikan, Umah saat ditemui detiksurabaya.com di bedak miliknya, Kamis (15/5/2008).

Umah menuturkan, biaya transpotasi mahal sebab nelayan kesulitan BBM saat melaut.

Sementara salah satu pedagang ikan dari Jember, Mustajab berserta pedagang ikan dari luar Lumajang mengaku, tidak bisa membawa ikan laut dalam porsi banyak ke Lumajang. Karena harga ikan di Puger dan di Probolinggo naik dua kali lipat, hingga tidak bisa melayani pesanan.

"Naiknya harga ikan ini sudah 5 hari Mas," tutur Mustajab yang diamain oleh pedagang lainnya.

Keluhan lain juga diungkapkan oleh Wilijo. Pasalnya, para ibu rumah tangga enggan membeli ikan laut, sehingga ikan yang tidak laku banyak yang busuk. "Pelanggan mau beli ikan laut, malah beli tempe dan tahu, setelah ada kabar harga ikan naik," kata Wilijo.(fat/fat)

Tidurnya Terganggu, Anak Nekat Memiting Leher Sang Ayah

Jumat, 16/05/2008 10:57 WIB
Tidurnya Terganggu, Anak Nekat Memiting Leher Sang Ayah
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Perbuatan anak ini sungguh durhaka. Gara-gara terganggu suara bising, Suwandi (29) nekat memelintir tangan dan memiting leher Suwidi (73) ayah kandungnya.

Tidak terima dengan perlakuan anak nomer tiganya, warga Jalan PB Sudirman, Gang Mentari no 126 Lumajang ini melaporkan perbuatan anaknya ke polisi.

Peristiwa antara bapak dan anak ini terjadi, gara-gara Suwandi yang tengah tertidur lelap terganggung dengan suara bising yang ditimbulkan dari perbaikan talang atap rumah yang dilakukan ayahnya. Karena tidurnya terganggu, Suwandi pun langsung marah-marah.

"Waktu Suwandi marah, saya ngomong cah lanang kok senengane turu (Anak laki-laki kok senangnya tidur)," kata Suwidi pada wartawan di hadapan penyidik, Jum,at (16/05/08).

Karena ada tangggapan yang tidak mengenakan dari ayahnya, Suwandi kemudian menghampiri bapaknya yang sedang memaku balok kayu dan langsung memelintir tangan dan memiting lehernya. "Saya nekat melakukan tindakan ini, karena saya emosi, apalagi bapak sering mengejek saya," kata Suwandi saat diperiksa secara terpisah.

Sementara, Kasat Reskrim Iptu Abdul Rokib menyatakan pihaknya sudah memriksa bail pelapor maupun pelakunya. "Saya sudah mintai keterangan korban, pelaku dan saksi," kata Abdul Rokib di kantornya.

Karena korban tidak mau persoalan ini diselesaikan secara kekeluargaan, maka pelaku dijerat pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.(bdh/bdh)

Gempa Meningkat, Semeru Tiga Kali Gugurkan Lava Pijar

Sabtu, 17/05/2008 10:52 WIB
Gempa Meningkat, Semeru Tiga Kali Gugurkan Lava Pijar
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali meningkat. Sejak satu minggu terakhir, petugas pengamatan Semeru di Gunung Sawur Lumajang memantau adanya guguran lava pijar dari kawah.

Gugurkan lava pijar dari kawah Semeru mengalir melewati aliran Besuk Sat, Besuk Kembar dan Besuk Kobokan. Bahkan selama 2 hari ini, frekuensi gempa vulkanik juga mengalami peningkatan hingga 100 kali dari rata-rata setiap 24 jam.

"Secara visual terlihat dari kawah Gunung Semeru melontarkan material pijar," kata Liswanto petugas pemantau Gunung Semeru saat dihubungi detiksurabaya.com, Sabtu (17/5/2008).

Namun, kondisi aktifitas Gunung Semeru masih tetap dalam status waspada. Meski begitu warga yang bermukim di sekitar lereng gunung tertinggi di pulau Jawa ini diminta untuk tetap waspada dan berhati-hati.

Guguran lava material dari puncak Semeru dalam 2 hari ini sering terjadi. Menurut Liswanto, guguran lava paling besar terjadi pukul 09.00 WIB pagi radi. "Jika ada peningkatan aktivitas Semeru, kami akan menghubung pemkab dan dinas terkait," ujar Liswanto.

Selain itu tambah Liswanto, warga juga dimimta waspada terhadap lahar dingin Semeru apabila hujan datang, mengingat hujan masih sering mengguyur puncak Mahameru. Aliran lahar dingin ini juga melintas di Sungai Besuk Bang, Besuk Kobokan, Besuk Sat dan Besuk Kembar.(bdh/bdh)

Warga Ranuyoso Lumajang Diteror Bom Bondet

Rabu, 21/05/2008 12:28 WIB
Warga Ranuyoso Lumajang Diteror Bom Bondet
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Satu bulan terakhir, warga Kecamatan Ranuyoso Lumajang diresahkan serangan bom rakitan jenis bondet (bom pembunuh ikan-red). Rumah Abdurahman (45) warga Wates Kulon Kecamatan Ranuyoso dibondet oleh orang tak dikenal.

Akibat serangan yang belum diketahui motifnya itu mengancurkan jendela dan isi rumah Abdurahman. Bahkan korban mengalami luka cukup serius di bagian dada. "Luka di dada ini, karena kena pecah kaca, serta kayu yang patah," kata Abdurahman pada wartawan dirumahnya, Rabu (21/5/2008).

Menurut Abdurahman, peristiwa ini bermula saat dirinya memasukan sepeda motornya ke dalam rumah. Kemudian duduk di ruang tamu, belum 5 menit ada orang dari luar rumah melemparkan benda seperti batu dan meledak.

"Alhmadulilah mas, bom itu menghantam kusen rumah. kalau tidak tubuh saya bisa hancur," kata Abdurahman mengenang kejadian yang terjadi Senin (19/5/2008) itu. Sementara informasi yang dihimpun dari warga sekitar, suara bom mencapai sampai radius 2 kilometer.

"waktu itu saya kira ada ban sepeda motor yang meletus," kata Sujer kerabat korban yang rumahnya berjarak 2 km dari lokasi. Sementara itu, Kapolsek AKP Eko hadi saat dikonfirmasi akan menyelidikan dan menangkap pelaku.

"Kejadian bondet ini sudah 2 kali terjadi di wilayah Ranuyoso. Motifnya juga belum jelas," kata Eko Hadi. Aksi teror serupa juga pernah terjadi di rumah Sutris (40) warga desa Wonoayu kecamatan Ranuyoso.

(gik/gik)

Warga Lereng Semeru Belum Tahu Status Gunung Siaga

Kamis, 22/05/2008 11:07 WIB
Warga Lereng Semeru Belum Tahu Status Gunung Siaga
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Gunung Semeru saat ini berstatus Siaga, namun warga yang tinggal di lereng gunung tertinggi di Pulau Jawa masih tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Bahkan petani masih nampak sibuk bercocok tanam di sawah.

"Waduh mas, saya tidak tahu kalau Gunung Semeru meneluarkan awan panas," kata Sukarjo (35) warga Desa Sumber Mujur kecamatan Candipuro, Lumajang, Kamis (22/5/2008).

Menurut Sukarjo, hingga kini dirinya dan warga yang lain masih belum mendapat pemberitahuan dari dinas terkait tentang peningkatan status Semeru.

"Sejak pagi Gunung Semeru diselimut awan dan kabut pekat. Jadi kami tidak tahu kalau ada awan panas," ungkap Sukarjo.

Sementara Sekretaris Linmas Penangulangan Bencana Lumajang Zainul Zaini menyatakan, pihaknya telah menghubungi pihak-pihak terkait di Pronojiwo untuk menginformasikan kepada warga agar waspada.

"Untuk warga yang bermukim 10 Km dari puncak gunung untuk waspada," kata Zainul.

Status Gunung Semeru yang berada di kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mulai Senin (21/5/2008) pukul 20.00 WIB telah ditetapkan statusnya dari waspada (Level II) menjadi siaga (Level III).(bdh/bdh)

Semeru Siaga, Guguran Awan Panas Capai Radius 3 Km

Kamis, 22/05/2008 10:32 WIB
Semeru Siaga, Guguran Awan Panas Capai Radius 3 Km
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Gunung Semeru kembali mengalami peningkatan status dari waspada menjadi siaga. Sejak 2 hari ini, petugas pengamatan Semeru di Gunung Sawur memantau adanya guguran awan panas yang mencapai radius 3.000 meter.

Guguran awan panas ini melewati aliran Besuk Sat, Besuk Bang dan Besuk Kobokan. Bahkan setiap 15-20 menit terjadi letusan di Puncak Mahameru yang mengakibatkan awan panas.

"Kemarin guguran awan panas terjadi 6 kali dengan jarak luncur 1.000 meter," kata Arno petugas pemantau Gunung Semeru saat di hubungi, detiksurabaya.com Kamis (22/5/2008).

Menurut Arno, selama ini Gunung Semeru tidak pernah terjadi guguran awan panas sejauh 3.000 meter. Guguran Awan panas ini termasuk dalam kategori primer.

Sementara itu, Sekretaris Linmas Penanggulangan bencana Lumajang Zainul Zaiani
mengatakan, akibat peningkatan status Gunung Semeru, daerah yang patut waspada adalah wilayah Kecamatan Pronojiwo.

"Jadi warga Supit Urang, Oro-oro Ombo, Besuk Kobokan untuk wasapada, karena jaraknya 10 Km dari puncak Semeru," kata Zainul saat ditemui di kantornya.

Namun, dengan adanya peningkatan status Gunung Semeru, pihaknya masih menunggu Surat dari Badan Vukanologi di Bandung untuk Mengevakuasi warga.(bdh/bdh)

Selasa, 09 September 2008

Baca SMS Mesra di HP Suami, Sri Dihadiahi Bogeman

Selasa, 01/04/2008 13:15 WIB
Baca SMS Mesra di HP Suami, Sri Dihadiahi Bogeman
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Gara-gara membaca SMS di HP milik suaminya, Sri Minarsih (38) warga Perumahan Desa Dawuhan Lor Blok F-7 Kecamatan Sukodono, Lumajang kena bokem suaminya. Wanita paru baya ini mencurigai Bagus Rahmad (26) suaminya berbuat selingkuh.

"Waktu buka HP Mas Bagus, saya baca SMSnya dengan Merry sangat mesra. Lalu saya menanyakan siapa Merry itu?" ungkap Sri Minarsih guru SD 01 kecamatan KedungJajang pada wartawan di Mapolsek Sukodono, Selasa (1/4/2008).

Sialnya, ketika suaminya ditanya bukannya memberikan jawaban tapi malah marah-marah. Bahkan suaminya melacarkan pukulan berkali-kali ke bagian wajah Sri hingga keluar darah. "Sebelumnya Mas Bagus tak pernah bertindak kasar," kata Sri sambil menitikan air mata.

Bagus Rahmad pelaku penganiayaan mengaku dirinya kesal terhadap istrinya yang membuka HP dan membaca SMS. Apalagi, dia cemburu buta dengan teman wanitanya. "Saya khilaf mas, habisnya di menuduh yang bukan-bukan," jelasnya.

Sementara, salah satu tetangga korban, Wahyudi (38) mengaku, sering mendengar pertengkaran yang terjadi di tetangga sebelah rumahnya. "Saya melihat Mbak Sri yang terluka dan menahan sakit," kata Wahyudi.

Melihat pelipis mata Sri yang mengeluarkan darah, warga kemudian membawanya ke puskesmas terdekat untuk diobati.

Karena tidak terima perlakuan suaminya yang menganiaya dirinya, korban kemudian melaporkan kasus penganaiayaan dalam rumah tangga (KDRT) ini ke polisi.(bdh/bdh)

Kegadisan Fadilla Terenggut Setelah Dicekoki Miras

Senin, 07/04/2008 12:35 WIB
Kegadisan Fadilla Terenggut Setelah Dicekoki Miras
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Nasib Nur Fadilla (17), gadis asal Desa Karang Sari, Lumajang sungguh malang. Kegadisannya hilang setelah dicekoki minuman keras oleh sang kekasihyang baru dikenalnya.

Petaka bagi Fadilla ini berawal ketika sang pacar bernama Andik (22) warga Jalan Hasannuddin mengajak bertemu di sebuah warung di daerah Kepuhharjo. Meski saat itu Fadilla berada di rumah salah seorang temannya, dia pun akhirnya berangkat juga untuk menemui pujaan hatinya.

"Waktu itu dia sms saya. Lalu saya diantar Farid dan pacarnya ketemu Andik," tutur Fadilla pada wartawan di Mapolres Lumajang, Senin (7/4/2008).

Menurut Fadilla, setelah dirinya tiba di warung, dirinya, melihat andik beserta 6 temannya sedang mengadakan pesta miras. Setelah itu, Andik menyuruh gadis ini untuk ikut minum sebagai bukti cinta. "Saya minum tiga gelas karena terpaksa," ungkap Fadilla lirih.

Usai pesta, Fadilla yang kondisinya saat itu sudah mabuk kemudian diajak oleh tersangka untuk beristirahat di sebuah rumah kosong di Taman Toga yang ada di Jalan Hayam Wuruk.
Saat itulah, aksi bejat Andik mulai terjadi. Di tempat itu, Andik merayu Fadilla untuk diajak berhubungan layaknya suami isteri. Karena terus didesak dan pelaku mekepas seluruh baju milik Fadilla, korban pun akhirnya pasrah diperlakukan demikian.

"Andik, ngomong akan mengawini saya jika nanti hamil," ungkap Fadilla sambil meneteskan air mata saat menceritakan kejadian ini kepada penyidik.

Beruntung, aksi bejat pelaku diketahui warga yang sedang berpatrol. Merasa curiga, akhirnya warga menggerebek dua pasangan itu.

Sayangnya, saat warga mengintrograsi apa yang dilakukan dua pasangan itu, Andik berhasil melarikan diri dengan meninggalkan Nur. Beruntung, saat itu ada polisi yang sedang melintas di sekitar Taman Toga.

Setelah itu. polisi kemudian membawa Fadilla ke Mapolres untuk dimintai keterangan. Kepada polisi, Fadilla melaporkan perbuatan kekasihnya yang melarikan diri karena tidak bertanggung jawab atas perbuatannya.(bdh/bdh)

Kerangka Manusia Ditemukan di Lereng Semeru

Selasa, 08/04/2008 12:39 WIB
Kerangka Manusia Ditemukan di Lereng Semeru
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Tim SAR Kabupaten Lumajang menemukan kerangka manusia di lereng Gunung Semeru. Diduga kerangka manusia tersebut adalah pendaki Mahameru yang tersesat saat melakukan pendakian.

SAR sempat terjebak lahar dingin saat hendak mengevakuasi kerangka tersebut. Untuk menuju lokasi penemuan kerangka mayat, tim SAR Kabupaten Lumajang harus menempuh perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 6 kilometer selama 2 jam.

Selain medan menuju lokasi penemuan kerangka sulit, tim SAR bersama rombongan wartawan juga diguyur hujan. Bahkan tim rombongan sempat terjebak lahar dingin Semeru. Beruntung mereka segera lari dan menyelamatkan diri.

"Saat ditemukan, tengkorak telah dalam kondisi tinggal tulang belulang," kata Mislan warga Sumber Mujur pada wartawan di lokasi penemuan, Selasa (8/4/2008).

Penemuan kerangka manusia tersebut menurut Mislan berawal saat dirinya mencari bunga anggrek. Saat hendak mencari anggrek, tiba-tiba saja ia melihat kerangka manusia di tepi sungai. "Melihat hal tersebut saya langsung melaporkannya ke aparat setempat," ungkapnya.

Begitu mendapat laporan, tim SAR langsung melakukan pencarian. Setelah 2 jam berjalan akhirnya tim SAR menemukan kerangka itu di tepi Sungai Besuk Supit yang berada di ketinggian 1.575 meter di atas permukaan laut.

Sementara itu, Sugiono komandan Sarkab Lumajang menuturkan, dalam penemuan itu tim SAR sama sekali tidak menemukan identitas mayat itu. "Ada jaket, namun tergerus banjir lahar dingin. Korban diduga kuat pendaki laki-laki dan telah tewas tiga bulan lalu," tuturnya.

Kemungkinan korban tewas akibat terperosok jurang lalu terseret arus banjir lahar dingin ini berdasarkan tempurung kepala yang pecah dan daging yang masih tersisa di tumit.(bdh/bdh)

Kegadisan Mawar Terenggut di Kebun Tebu

Selasa, 08/04/2008 12:32 WIB
Kegadisan Mawar Terenggut di Kebun Tebu
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Meski sudah bertunangan dan akan segera menikah, tak mengurungkan niat Hamid (20) warga Desa Sukosaro Kecamatan Jatiroto, Lumajang untuk menyetubuhi calon istrinya, sebut saja Mawar (17).

Mawar pun disetubuhi di sebuah perkebunan tebu di Desa Wonorejo Kecamatan Kedung Jajang, Lumajang. Peristiwa kelam itu bermula saat mawar diajak oleh Hamid ke acara pengajian di desanya.

Keluarga merestui kepergian Mawar dengan Hamid, asalkan kepergian itu ditemani oleh adiknya. Rupanya, akal bulus Hamid untuk menyetubuhi Mawar terus dilakukan. Meski Mawar mengajak adiknya, Hamid mengaku akan mengembalikan helm dan mengajak korban ke Desa Wonorejo. Sedangkan adik korban dititipkan di rumah Hamid.

Seusai mengembalikan helm, Hamid mengutarakan ingin berbincang-bincang dan berduaan dengan Mawar. Melihat kondisi sudah malam, Mawar menolak dan meminta segera pulang. Merasa permintaannya tak dikabulkan, Hamid nekat menghentikan laju motornya di sebuah perkebunan tebu.

"Hamid, minta kejelasan pertunanganya, apakah dilanjut apa gak? Tapi dia juga minta tubuh saya," ungkap Mawar dihadapan penyidik saat di Mapolres Lumajang, Selasa (8/4/2008).

Mawar mengaku, karena belum ada ikatan perkawinan yang sah, Mawar menolak ajakan Hamid yang masih belum menjadi suaminya. Dia memaksa dan mengancam akan membunuh bila kemauanya tidak dituruti. "Dia ngomong tidak akan ngeluarin di dalam," tuturnya.

Saat puas memuaskan nafsu bejatnya, seakan tidak merasa bersalah, hamid pulang ke rumahnya dan mengantar Mawar. Korban yang takut pada orang tuanya, hanya mengadu ke neneknya oleh perbuatan Hamid.

Mendengar anaknya disetubuhi oleh tunangannya, Mawar bersama keluarga melaporkan kejadian ke kepolisian.

Sementara itu Kanit PPA, Ipda Kurnia Dewi Lestari mengatakan setelah korban melaporkan kejadian, pelaku menyerahkan diri bersama keluarganya. "Pelaku siap bertanggung jawab," katanya.

Meski begitu, dari pengakuan Hamid menyatakan jika dirinya tidak kuat lagi menahan nafsu karena terlalu lama masa pertunangannya. "Saya khilaf Mas," sesalnya dengan kepala tertunduk.

Menurut Kurnia meskipun pelaku mau bertanggung jawab, perkara tetap berjalan tidak selesai dengan mau menikahinya. Karena melanggar pasal 81 (1) UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.(fat/fat)

Bengkel Tambal Ban Terbakar, Ludeskan Rumah & Mobil

Rabu, 09/04/2008 13:39 WIB
Bengkel Tambal Ban Terbakar, Ludeskan Rumah & Mobil
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Dar der dor..!! Sebuah bengkel tambal ban di Jalan Ahmad Yani No 76 Lumajang ludes terbakar. Bengkel milik Sentot (50) terbakar akibat nyenggol sebuah botol yang berisi bensin.

Dengan cepat api langsung membakar lalap 2 rumah, motor dan mobil yang berdekatan dengan bengkel.

"Waktu itu saya nembel dan menyalakan api, orang yang nambal ban tidak sengaja nyenggol botol berisi bensin," ungkap Sentot pada detiksurabaya.com di lokasi kebakaran, Kamis (9/4/2008).

Saat kejadian, warga sekitar kaget dan berupaya memdamkan api. "Saya seperti mendengar suara ledakan, dar der dor," kata Ny Sutialip (52) tetangga korban sata berada di tokonya yang hanya berjarak 10 meter dari lokasi.

Saat itu, lanjut dia, Sutialip langsung keluar rumah dan melihat bengkel dan rumah tetangganya terbakar. "Saya juga sempat mengeluarkan barang-barang, takut api terus menjalar," tuturnya.

Dari pantauan detiksurabaya.com di lokasi, saat ada kebakaran, warga berusaha memadamkan api dengan air sungai di dekat bengkel. Sementara saat kejadian, lokasi macet karena bengkel berda di pinggi jalan menuju Kota Lumajang.

Api baru bisa dipadamkan, satu jam sesudahnya setelah 2 unit mobil PMK memadamkan api dan dibantu anggota Yonif 527 lumajang.

Sementara pemilik bengkel, Sentot yang mengalami luka bakar di bagian kakinya dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan. "Saya sekarang tidak punya rumah Mas. Gimana ini..," gumam bapak 3 anak sambil menangis.

Sedangkan kerugian kebakaran ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Hingga kini tak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.
(fat/fat)

Dijanjikan Ponsel, Keperawanan Mawar Hilang

Rabu, 09/04/2008 09:55 WIB
Dijanjikan Ponsel, Keperawanan Mawar Hilang
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Petaka bagi sebut saja Mawar (15). Gadis asal Dusun Godea Desa Ranu Bedali, Lumajang kehilangan keperawanan saat dijanjikan akan dibelikan ponsel.

Pelaku bernama Sodikin (27) adalah perangkat di desanya, Dusun Godea, Desa Ranu Bedali itu baru dikenal oleh korban seminggu yang lalu, setelah dikenalkan oleh temannya. Mawar pun diajak ke Taman Wisata Ranu Bedali dan ke Kota Lumajang untuk memilih model ponsel.

Sayangnya, saat tiba di Kota Lumajang, korban diajak mampir ke salah satu hotel di Lumajang. "Saya kaget, waktu diajak masuk ke kamar hotel," tutur Astuti sambil menangis dihadapan penyidik di Mapolres Lumajang, Rabu (9/4/2008).

Saat di dalam kamar, pelaku mulai merayu dan akan membelikan ponsel jika melayani nafsu bejatnya. Mawar yang terus menolak diancam akan ditinggalkan dan disuruh membayar sewa hotel.

Dari ancaman itulah, korban akhirnya rela tubuhnya disetubuhi. "Saya disetubuhi sebanyak 2 kali dengan tenggat 1 jam sekali. Saya malu pada keluarga Mas," sesalnya pada detiksurabaya.com.

Sementara Kanit PPA Ipda Kurnia Dewi Lestari membenarkan, jika korban telah mengalami kekerasan fisik di alat kelaminnya. "Hasil visum, ada yang robek di kemaluannya," ungkapnya.

Dia menambahkan, mendapatkan laporan ini kemudian petugas mencari pelaku, ternyata pelaku sudah memiliki istri dan anak. "Pelaku adalah staf desa di desanya," tutur Kurnia.

Pelaku dijerat dengan pasal 81 (1) UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman 3-15 tahun penjara.(fat/fat)

Gudang Rokok Djarum Dibobol

Kamis, 10/04/2008 09:31 WIB
Gudang Rokok Djarum Dibobol
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Sebagai satpam mestinya menjaga perusahaan tempatnya bekerja. Namun tidak bagi Didik Faeko. Dia malah menggasak puluhan dus rokok dari gudang PT Niaga Multi Niaga milik distributor Rokok PT Djarum . Alasannya untuk mengencani pacarnya.

Pelaku melakukan pencurian saat mengambil rokok bersamaan pesanan dari pembeli di gudang. Saat itu juga pelaku menyelipkan 1-2 bal rokok di dalamnya.

Aksi pelaku ini ketahuan, sebab tiap kali perusahaan memeriksa selalu saja ada kekurangan jumlah barang. Polisi baru mengetahui perbuatan pelaku saat memeriksa teman korban yang juga menjadi petugas keamanan yakni, Yoyok.

"Tersangka tertangkap saat akan melarikan diri ke Jember menggunakan Bus. Barang bukti yang kami sita berupa 2 bal dan uang Rp 110 juta," kata Kanit Reskrim Polres Lumajang, Iptu Abdul Rokib kepada wartawan di Mapolres, Kamis (10/4/2008).

Didik mengaku menjalankan aksi sudah 6 bulanan. Jadi total pelaku telah mencuri sebanyak 60 bal. "Saya mencuri tanpa mengajak teman pak," tutur Didik warga Desa Sukosari Kecamtan Jatiroto dihadapan penyidik.

Dalam menjual hasil curian, tiap satu bal dijual seharga Rp 1,1 juta sesuai dengan harga distributor. Rencananya, pelaku lari bersama pacarnya dan menikmati hasil curiannya di Kota Jember.

"Dalam pemeriksaan, tersangka akan menjual rokok kepada pemilik toko rokok. Hasilnya untuk berfoya-foya," tambahnya.

Akibat perbuatannya, perusahan dirugikan sekitar Rp 75 juta. Dia pun harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.(fat/fat)

Disetubuhi Bapak Tiri 10 Kali, Suami Protes

Sabtu, 12/04/2008 14:39 WIB
Disetubuhi Bapak Tiri 10 Kali, Suami Protes
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Tak terbayangkan bagi sebut saja Mawar (17) jika rumah tangga yang baru berjalan 16 hari harus kandas. Pasalnya, Kumbang (21) suaminya yang baru menikahinya memprotes keperawanannya.

Kecurigaan suami itu dirasakan saat menjalani malam pertama pada 28 Maret 2008 lalu. Sebab sang istri warga Dusun Pondok Telo Desa Banyuputih Lor Lumajang tidak mengeluarkan darah saat berhubungan intim.

Mengetahui keganjilan itu, Kumbang mendesak kepada istrinya tentang keperawan tersebut.

"Saya dikasih tahu teman kalau wanita tidak mengeluarkan darah pada malam pertama, katanya tidak perawan," tutur Kumbang di Mapolres Lumajang, Sabtu (12/4/2008).

Karena desakan suaminya, Mawar mengaku jika dirinya sudah tidak perawan karena direnggut oleh bapak tirinya, Nitam (27). Mawar mengaku jika diajak berhubungan intim dengan bapak tirinya sebanyak 10 kali. Nitam mengancam akan membunuh Mawar bila tak melayani keinginannya.

Sementara itu Kanit PPA, Ipda Kurnia Dewi Lestari menjelaskan, aksi bejat bapak tirinya dilakukan sejak pertengahan tahun 2007. Bahkan 2 bulan sebelum anaknya menikah dilakukan lagi.

"Pelaku melakukan hubungan intim dengan anaknya, saat ibu korban sedang pergi ke sawah. Dia diancam akan dibunuh bila mengaku ke pacar dan ibunya," tambahnya.

Akibat pengakuan itu, jelas dia, suami korban marah ke mertuanya. Keduanya bertengkar dan pelaku tidak mengakui perilaku bejatnya terhadap anak tirinya. Warga sekitar yang mendengar pertengkaran hebat itu mendatangi rumah Nitam. Karena terjadi adu fisik, warga melerai dan melaporkan ke Polsek Randuangung. "Saya akan menyelidiki dan mengembangkan kasus ini," tuturnya.(fat/fat)

Ban Bekas Jadi Alternatif Pengganti Minyak Tanah

Selasa, 15/04/2008 14:11 WIB
Ban Bekas Jadi Alternatif Pengganti Minyak Tanah
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Meski saat dibakar mengeluarkan bau tidak sedap, namun bagi ibu-ibu rumah tangga di Lumajang memasak dengan menggunakan bakar ban bekas tetap harus mereka lakukan. Karena, untuk membeli bahan bakar lainnya yang mahal sudah tidak bisa lagi dilakukan oleh mereka.

Memasak dengan mengggunakan bahan bakar ban kekas ini sudah dilakukan warga Desa Bago, Kecamatan Pasirian sejak satu bulan lalu.

"Saya memanfaatkan ban bekas untuk memasak sejak kesulitan membeli minyak tanah," kata Suparmi (56) warga Desa Bago saat ditemui detiksurabaya.com di rumahnya, Selasa (15/4/2008).

Menurut Suparmi, ide menggunakan ban bekas untuk digunakan sebagai bahan bakar ini timbul saat melihat tukang tambal ban yang membakar ban bekas untuk melekatkan lem pada ban sepeda yang bocor.

"Meski sedikit bau, namun nyala api dari ban bakar ini sangat bagus," ungkapnya.

Kenapa Suparmi harus menggunakan ban bekas untuk alat bakar memasak? Karena harga ban bekas ini relatif murah dibandingkan harus membeli kayu bakar yang harga satu ikatnya Rp 4.000. "Ban bekas sepeda motor murah, mas. Harganya cuma Rp 500," aku Suparmi.

Untuk menggunakan ban bekas sebagai alat bakar, sebelumnya Suparmi harus terlebih dulu membuang kawatnya, kemudian dipotong kecil-kecil. Setelah itu, baru ban bekas ukuran kecil dimasukan dalam tempat pembakaran sebagai bahan bakar memasak.

Pertama kali menggunakan cara ini, Suparmi sempat diledek para tetangga. Namun perkataan-perkataan itu tidak ditanggapinya. "Koyok ga duwe bondo wae (Seperti tidak punya modal saja)," tutur Suparmi menirukan perkataan-perkataan para tetangga.

Selang berapa lama kemudian, tambah Suparmi, langkah dirinya menggunakan ban bekas untuk bahan bakar memasak akhirnya ditiru para ibu-ibu yang lain.

"Biar baunya tidak enak, yang penting bisa buat masak dan murah," jelas Supriati warga Desa Bago lainnya.(bdh/bdh)
http://www.citibank.co.id

Gara-gara Pagar, Telinga Mistinah Putus Digigit Tetangga

Rabu, 16/04/2008 14:52 WIB
Gara-gara Pagar, Telinga Mistinah Putus Digigit Tetangga
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Niat baik Mistinah (40) warga Desa Kalompok Arum, Tekung, Lumajang untuk memperbaiki pagar milik tetangga harus dibayar mahal. Telinga Mistinah putus separuh akibat digigit Siyati tetangganya yang tidak terima dengan kebaikan korban.

Peristiwa ala Mike Tyson ini ini terjadi saat korban berusaha mengganti pagar tembok milik pelaku Siyati (40) dengan tanaman jarak, karena ingin memperindah pagar yang sudah rusak itu agar terlihat sedikit indah.

Menurut Mistinah, karena berdekatan dan merasa memiliki dan ikut menjaga. dia berusaha mengganti pagar tembok yang sudah rusak dan hampir roboh.meskipun milik tetangganya.

"Waktu saya lagi tanam pohon jarak, Dia marah-marah dan mengejek," kata Mistinah dihadapan penyidik di Mapolres Lumajang, Rabu (16/4/2008).

Sebelum terjadi perkelahian, keduanya terlibat adu mulut. Tiba-tiba saja tersangka langsung menjambak rambuk dan mengigit telinga korban. "Setelah divisum ada bekas gigitan, telinga sebelah kanan putus setengah," kata Kanit PPA Polres Lumjang Ipda Kurnia Dewi Lestari.

Beruntung, begitu mengetahui pertengkaran dan perkelahian antar ibu rumah tangga yang masih bertetangga, warga segera melerai keduanya.

Kurnia menambahkan, selain mengalami luka pada telinga, bagian tubuh korban dibagian paha dan pinggul juga terdapat bekas gigitan. Sedangkan bagian telinga yang teputus masih disimpan korban sebagai barang bukti.(bdh/bdh)

Mahkota Putri Diembat di Lokalisasi Mbok Tir

Kamis, 17/04/2008 10:10 WIB
Mahkota Putri Diembat di Lokalisasi Mbok Tir
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Janji akan dinikahi, sebut saja Putri (17) pelajar SMK di Lumajang rela disetubuhi pacarnya. Korban disetubuhi oleh Ricky Sugianto (24) warga Desa Gesang Kecamatan Tempeh Lumajang di kompleks lokalisasi Mbok Tir.

Peristiwa itu berawal saat pelaku yang sedang libur bekerja mengajak bertemu. Atas rayuan pelaku, Putri pun nekat membolos dari sekolah. Mereka pun bertemu di lahan persawahan. Keduanya pun menikmati rasa kangen dan bercumbu.

Tak kuat menahan nafsu, pelaku mengajak Putri menyewa kamar di sebuah tempat di Lokalisasi Mbok Tir di Desa Kloposawit Kecamatan Candipuro. Ajakan itu pun disetujui Putri dan mereka akhirnya menyewa sebuah kamar.

"Saya mengajak putri untuk bersetubuh bukan karena paksaan. Tapi suka sama suka," tutur Ricky saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Lumajang, Kamis (17/4/2008).

Keluarga yang curiga terhadap perilaku Putri langsung melaporkan ke Mapolres Lumajang. Putri mengaku dirinya tidak mengetahui jika pacarnya sudah menikah di Bali dan memiliki anak.

"Dia janji mau nikahi saya kok..!," tutur Putri saat menjalani pemeriksaan.

Sementara Kanit PPA Polres Lumajang, Ipda Kurnia Dewi Lestari membenarkan keduanya melakukan hubungan suka sama suka dan tidak ada unsur paksaan dari pelaku.

"Tetap akan kami proses, karena pelaku menyetubuhi korban yang masih di bawah umur," tambah Kurnia Dewi Lestari.

Dia menjelaskan, karena tindakannya itu Dicky melanggar pasal 81 (2) UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.(fat/fat)

Ingin Punya Motor, Dicky Nekat Bunuh Pelajar SMA

Kamis, 17/04/2008 11:05 WIB
Ingin Punya Motor, Dicky Nekat Bunuh Pelajar SMA
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Gara-gara ingin mempunyai sepeda motor, Dicky Yulian (25) bermata gelap. Warga Desa Grati, Sumbersuko, Lumajang ini nekat membunuh Pipit Wahyuwardi (17) seorang pelajar kelas 2 di SMA Pasirian dan membawa lari motor milik korban.

Saat diperiksa di Polres Lumajang , tersangka mengaku nekad membunuh korban yang terhitung masih kerabatnya sendiri dengan memukul menggunakan kayu. Setelah korban tewas, pelaku membuang tubuhnya di hutan ireng-ireng Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Menurut Kasat Reskrim Iptu Abdul Rokib, penangkapan tersangka ini berawal dari laporan orang tua korban yang saat itu mendapati anakya tidak pulang selama
seminggu.

Dari laporan tersebut, polisi langsung melakukan penyelidikan. Saat itu polisi mencurigai tersangka, karena terakhir orangtua korban mengetahui kalau anaknya itu keluar menggunakan sepeda motor Honda Megapro dengan tersangka,

"Kecurigaan itu, polisi akhirnya menangkap tersangka di rumahnya," kata Abdul Rokib di Ruangannya, Kamis (17/4/2008).

Di depan penyidik, tersangaka mengaku kalau dirinya yang telah membunuh korban di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. "Saya nekad melakukan pembunuhan itu karena ia ingin sekali mempunyai sepeda motor," ungkap Dicky polos.

Abdul Rokib menambahkan, polisi juga mengamankan sebilah kayu yang di jadikan alat memukul korban. Sedangkan sepeda motor yang dikuasai pelaku dijual ke seorang penadah di Jember lewat perantaraan seoarang kenalannya yang bernama Ambon warga jalan Suwandak Kota Lumajang.

"Kami melacak melacak dimana keberadaan Ambon dan sepeda korban," jelas Abdul Rokib.(bdh/bdh)

Pergoki Suami Kencani WIL, Sang Istri Sah Justru Digampar

Jumat, 18/04/2008 14:40 WIB
Pergoki Suami Kencani WIL, Sang Istri Sah Justru Digampar
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Malang benar nasib Lilik (42), wanita asal Desa Klakah Lumajang. Ibu rumah tangga ini mendapatkan hadiah bogem dari Budi (45) suaminya. Lo kok bisa? Karena saat itu Lilik menjumpai suaminya tengah makan bersama seorang wanita di warung soto depan RSUD Dr Haryoto Lumajang.

Meski dengan perasaan gundah gulana, Lilik masih berusaha menyapa sang suami yang saat itu tengah duduk berduaan dengan wanita yang diduga sebagai wanita idaman lain (WIL) Budi. Dengan berusaha tegar, Lilik mencoba untuk menyalami wanita yang bersama suaminya itu. Tak dinyana, tiba-tiba saja tangan Budi dilayangkan ke pipi Lilik dengan keras. Plak.., Lilik pun terjatuh akibat tamparan suaminya

"Wis gak usah nyapa-nyapa," cerita Lilik saat melaporkan kasus penganiayaan terhadap dirinya di Mapolres Lumajang, Jumat (17/4/2008).

Lilik melanjutkan ceritanya, saat mendapat tamparan, dirinya sempat terjatuh dan ditolong oleh pemilik warung. Bahkan, pemilik warung saat iti meminta kami agar tidak bertengkar di warungnya. Karena malu dengan kejadian itu, Lilik terpaksa melaporkan kasus penganiayaan ini ke polisi.

Pertengkaran dalam keluarganya tambah Lilik sudah berlangsung sejak satu bulan ini. Pertengkaran ini dipicu perselingkuhan yang dilakukan suaminya dengan wanita yang sama-sama satu kantor di tempat bekerja di perusahaan asuransi BP.

Sementara, Kanit PPA Polres Lumajang Ipda Kurniawati Dewi Lesatri membenarkan adanya tindakan kekerasan terhadap korban. "Saya sudah periksa, hasilnya memang ada pukulan di bagian muka korban," ungkapnya.

Untuk itu, ungkap Ipda Kurniawati Dewi Lesatri, Budi suami korban akan dijerat Pasal 44 UU no 23 tahun 2004 tentang KDRT dengan ancaman 3 -10 bulan penjara.(bdh/bdh)

Parkir Sembarangan, Sopir Truk Nyaris Dibacok Pemilik Toko

Selasa, 22/04/2008 13:13 WIB
Parkir Sembarangan, Sopir Truk Nyaris Dibacok Pemilik Toko
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Gara-gara emosi tokonya dihalangi truk yang tengah parkir, Agustriana (57) warga Kelurahan Tompokersan Lumajang berurusan dengan polisi. Pasalnya, kekesalan Agustriana diungkapkan dengan cara yang salah. Dia nyaris membacok pengemudi truk dengan menggunakan samurai.

Peristiwa ini bermula saat truk yang dikemudikan Yunianto akan menurunkan beras di rumahnya. Karena rumahnya berdekatan, maka Yunianto pun memarkir truknya di depan toko milik Agustriana.

Dengan garang, Agustriana mengacung-acungkan samurai mengancam akan merusak truk dan membunuh tetanganya. Karena tidak terima dengan ancaman itu, Yunianto kemudian masuk ke dalam rumah dan mengambil gobang untuk menantang carok.

"Parkir truk ojo sak enake dewe, dodolanku iso gak laku," kata Agustriana dihadapan penyidik di Polres Lumajang, Selasa (22/4/2008).

Beruntung tetangganya sekitar mengetahui kejadian itu, kemudian melerai keduanya. Karena tidak terima perlakukan tetangganya, Yunianto lapor polisi. "Saya tidak terima karena dia ngajak carok, mulai dulu dia tidak senang pada saya pak," kata Yunianto.

Kanit Reskrim Iptu Abdul Rokib SH, mengatakan, petugas telah mengamankan barang bukti samurai, gobang dan helm. "Kami akan panggil saksi-saksi untuk dimintai keterangan," kata Abdul Rokib. Jika memang terbukti pelaku melanggar pasal 335 tentang perbuatan tidak menyenangkan, maka pelaku diancam hukuman 5 tahun penjara.(bdh/bdh)

SPBU di Lumajang Nyaris Hangus Gara-gara Tiger Terbakar

Selasa, 22/04/2008 10:29 WIB
SPBU di Lumajang Nyaris Hangus Gara-gara Tiger Terbakar
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - SPBU Bagusari di Jalan Mahakam Kelurahan Rogotrunan Lumajang Jawa Timur nyaris saja hangus setelah sebuah Honda Tiger AE 5859 UV milik Sulaiman (25) yang sedang mengisi bensin terbakar.

Peristiwa in terjadi, saat warga Desa Tekung usai mengisi bensin, Selasa (22/4/2008). Saat hendak menghidupkan motornya tiba-tiba mesinnya ngadat.

Berungakali dicoba dinyalakan namun gagal terus. Dia pun memeriksa busi pengapianya. Nah, masalahnya di sini. Sulaiman ceroboh, dia lupa memasang kembali tutup businya.

Sehingga saat motor kembali dinyalakan, kontan saja terjadi percikan api dari penutup businya yang menyentuh body kendaraannya. Percikan api langsung menyambar tetesan bensin dan wuss...api langsung membesar dan menghanguskan motornya.

Beruntung, petugas SPBU bertindak sigap. Dengan bantuan dua tabung pemadam kebakaran dan karung basah langsung memadamkan api. Namun, tetap saja Honda Tiger milik Sulaiman hanya tinggal kerangkanya saja.

Sulaiman sendiri selamat. Tetapi dia hanya mengalami luka bakar pada kaki kanannya. Sedangkan antrean sepeda motor yang menunggu giliran diisi bensinnya langsung semburan menjauh.

Kepala SPBU Bagusari Muhammad Ansori mengatakan, baru kali ini terjadi kendaaran terbakar di tempatnya bekerja. "Alhamdulliah petugas cepat bertindak, hingga tidak merembet ke mesin utama SPBU," kata Ansori.(gik/gik)

Terlambat Pulang Kerja, Ratu Digampar Sang Suami

Jumat, 25/04/2008 16:02 WIB
Terlambat Pulang Kerja, Ratu Digampar Sang Suami
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Sudah susah payah membantu perekonomian keluarga, sebut saja Ratu (23) bukannya mendapat pujian, ibu rumah tangga ini malah menerima gamparan dari Raja (24) sang suami. Kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi pada Ratu terjadi gara-gara dirinya terlambat pulang dari kerja.

Peristiwa kekerasan bermula saat Ratu pulang kerja hingga pukul 22.00 WIB. Padahal, malam itu 2 anaknya yang ditunggui sang suami terus merengek ingin ketemu ibunya. Begitu sang istri datang, bukannya sambutan yang diberikan Raja, melainkan pertanyaan bertubi-tubi tentang keterlambatannya hingga pulang larut malam.

Karena capek, Ratu tidak begitu menghiraukan pertanyaan sanga Raja. "Masih banyak kerjaan tadi di toko, saya lembur biar tidak numpuk," kata Ratu.

Karena tidak puas jawaban yang diberikan sang istri, akhirinya kedua pasangan muda ini terlibat adu mulut. Tidak bisa menahan emosi yang sudah dipendam, Raja langsung menghajar muka istrinya dengan tangan kosong. Karena istrinya melawan, Raja pun mengambil helm, dan kembali menghajar Ratu berulangkali. Tanpa disadari, gigi Ratu copot dan mulutnya mengeluarkan darah segar.

Tidak terima dengan perlakuan kasar sang suami, Ratu pun langsung meninggalkan anak dan suaminya untuk pulang ke rumah orangtuannya, dan melaporkan keajdian ini ke polisi.

"Saya gak terima perlakuan suamiku, masak pukul istrinya kayak pukul Anjing," jelas Ratu saat dimintai keterangan di ruangan unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Jumat (25/4/2008).

Sementara, Kanit PPA Ipda Kurniawati Dewi Lestari membenarkan ada tindak kekerasan yang terjadi pada korban yang dilakukan oleh sang suami. "Kami telah periksa, gigitnya copot akibat benturan benda keras," papar Kurniawati.
(bdh/bdh)

Tidak Terima Istri Diselingkuhi, Clurit Buamal Bicara

Jumat, 25/04/2008 14:13 WIB
Tidak Terima Istri Diselingkuhi, Clurit Buamal Bicara
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Kesal dengan perselingkuhan yang terjadi antara istrinya dengan seorang tetangga, Buamal (40) warga Desa Bulu Tangkur, Ranuyoso, Lumajang marah. Tidak terima dengan kabar itu, tersangka langsung mendatangi Salim (35), dan langsung mengayunkan cluritnya.

Beruntung, saat Buamal mengayunkan cluritnya, Salim yang saat itu tengah membersihkan rumput di kebun jagung miliknya sempat menengok ke belakang dan segera merangkul tubuh pelaku. Keduanya pun saat itu sampai bergumul dan terlibat saling bacok

Beruntung, peristiwa saling bacok itu sempat diketahui Bu Sawi, mertua Salim. Keduanya pun saat itu disuruh berhenti untuk tidak saling bacok. namun permintaan itu tidak dituruti keduanya. Karena khawatir terjadi jatuh korban, Bu Sawi kemudia melaporkan aksi carok ke Kepala Dusun Bulu Sangkur dan diteruskan ke polisi.

"Saat itu, Salim dan Buamal sedang saling dekap, untuk saling menahan bacokan cluritnya," kata Kepala Dusun Bulu Sangkur Suri di Mapolsek Ranuyoso kepada wartawan, Jumat (25/4/2008).

Sementara, Kapolsek Ranuyoso AKP Eko Hadi mengatakan, begitu mengetahui adanya laporan warga saling carok, petugas segera mendatangi lokasi kejadian dan segera memaksa keduanya untuk menghentikan tindakannya. "Kedua pelaku dalam keadaan bersimbah darah di bajunya," tutur Eko Hadi.

Karena keduanya dalam keadaan terluka, petugas akhirnya membawa mereka ke Puskesmas Ranuyoso. Salim mengalami luka di kedua telapak tangan robek dan lengannya. Sedangkan Buamal, jari kanannya nyaris putus dan telapak tangan kirinya robek.(bdh/bdh)

Rabu, 03 September 2008

Nelayan Lumajang Hilang Diterjang Ombak Pantai Selatan

Rabu, 05/03/2008 17:15 WIB
Nelayan Lumajang Hilang Diterjang Ombak Pantai Selatan
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Keganasan Pantai Selatan Lumajang kembali memakan korban jiwa. Satu nelayan Pantai Dampar pagi tadi hilang ditelan ombak setelah perahu yang ditumpangi bersama temannya diterjang gelombang setinggi 5 meter, Rabu (5/3/2008).

Meski sudah dilakukan pencarian, namun tubuh Misio (50) warga Dusun Dampar Desa Bades Kecamatan Pasirian masih belun diketemukan. Sedangkan rekannya, Sukoyoadi (50) warga Dusun Bades, Desa Bades beruntung karena berhasil diselamatkan rekan nelayan lainya 30 menit setelah kejadian.

Sukoyoadi menceritakan, peristiwa naas ini terjadi ketika 8 nelayan Dampar berangkat bersamaan mencari ikan pukul 05.30 WIB. Saat melewati bibir pantai, ombak masih sedang-sedang saja.

Namun, baru sekitar 2 kilometer dari bibir pantai, tiba-tiba ombak setinggi 4-5 meter muncul dan menghatam perahu jukung yang ditumpanginya bersama Wasio. Akibat terjangan ombak itu, bagian depan jukung patah dan perahunya terbalik.

"Saya kemudian berenang. Jarak saya dengan Wasio saat itu sekitar 200 meteran," kata Sukoyoadi saat dijumpai detiksurabaya.com di rumahnya.

Sukoyoadi menambahkan, saat itu ia mndengar suara Wasio berteriak mintak tolong. Namun karena ombak terus menenggelamkan tubuhnya, ia kemudian membuka kaos lengan panjangnya.

"Wasio bilang kepada saya sudah tidak kuat berenang, lalu berteriak minta tolong 3 kali. kemudian ia tenggelam," tutur Sukoyoadi.

Sementara itu, Karyono (40) ketua kelompok nelayan Dampar "Langgeng Samudra" menuturkan, begitu dirinya mendengar kabar ada nelayan tenggelam, dia bersama nelayan lainnya memutuskan untuk berhenti melaut dan langsung melakukan pencarian.

Sayangnya, usaha penyisiran dengan mengerahkan sebanyak 15 perahu gagal menemukan tubuh Misio. "Setelah dilakukan pencarian selama lebih 4 jam tetap tidak ditemukan. Kita meutuskan berhenti mencari karena ombak makin besar," ungkap Karyono.(bdh/bdh)

Diguyur Hujan Deras, Gunung Semeru Banjir Lahar Dingin

Rabu, 05/03/2008 19:16 WIB
Diguyur Hujan Deras, Gunung Semeru Banjir Lahar Dingin
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Hujan deras mengguyur Puncak Mahameru. Akibatnya lahar dingin membanjiri Sungai Besuk Kobokan, Besuk Sat dan Besuk Bang yang berada di sekitar Gunung Semeru.

"Hujan siang tadi terus terjadi di Puncak Semeru," kata Arifin salah satu petugas Pengawas Gunung Semeru, Lumajang, saat dihubungi detiksurabaya.com lewat sambungan telepon, Rabu (5/3/2008).

Menurut Arifin, banjir di sekitar Puncak Mahameru sempat terekam di pusat pengawas Gunung Semeru. Banjir di puncak Semeru hanya terjadi sekitar 30 menit. Namun, lahar dingin yang terjadi tidak akan membayakan para warga yang menambang pasir dan pencari kayu.

Pantauan detiksurabaya.com, air yang mengalir di Sungai Besuk Bang tampak keruh bercampur lumpur, batu dan rating.

Sementara akibat meningkatnya debit air di sungai aliran Gunung Semeru membuat penambang pasir dan pencari kayu menghentikan aktivitasnya.

"Sejak pukul 01,00 WIB, saya menghentikan menambang pasir. Sebab airnya keruh dan rantai-ranting ikut hayut dari puncak Semeru," ujar Lukman warga Desa Klopo Sawit saat ditemui di lokasi penambangan.

Lukman mengaku tingginya curah hujan di sekitar puncak Semeru, membuat aktivitas para penambang terhenti. "Truk pengangkut pasir datangnya siang dan sore. Jika air keruh sopir-sopir truk tidak berani turun ke sungai untuk mengangkut," jelasnya.

Untuk itu, Arifin pengawas Gunung Semeru menghimbau agar warga di sekitar aliran gunung tetap waspada. Sebab hujan deras masih terus menguyur puncak Semeru.(bdh/bdh)

Siswa SD Diancam Hukuman 7 Tahun Penjara

Kamis, 06/03/2008 15:22 WIB
Curi HP dan Uang Guru
Siswa SD Diancam Hukuman 7 Tahun Penjara
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Meski masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), Agung Maisarul siswa SD Sukosari I Kecamatan Kunir Lumajang ini sudah pandai mencuri. Bahkan uang dan HP milik gurunya pun diembat bocah berusia 15 tahun ini.

Saat menjalankan aksinya, Agung dibantu oleh Mustaqim (15) siswa kelas 3 SMP Kunir 1.

Peristiwa ini terjadi, saat Khotib (50) guru SD Sukosari 1 Kecamatan Kunir yang tinggal di rumah dinas sedang berpergian. Agung yang tahu kalau gurunya tidak berada di rumah lalu mengajak Mustaqim untuk mencuri.

Pelaku yang tahu seluk beluk rumah korban, kemudian mengambil kunci ruang UKS dan uang di saku celana dinas milik Khotib. Setelah itu keduanya menuju ruang UKS dan mengambil HP yang saat itu sedang di Charge.

"Saya kaget rumah kok acak-acakan, uang di saku Rp 15.000 raib," kata Khotib pada detiksurabaya.com di Mapolres Lumajang, Kamis (6/3/2008)

Khotib menambahkan, begitu memriksa saku celananya, selain uang miliknya hilang, ternyata kunci ruang UKS yang ada di saku pun ikut lenyap. Karena curiga, Khotib pun segera menuju ruang UKS dan saat dilihatnya pintu sudah terbuka. "HP yang sedang di charge juga raib," ungkapnya.

Menurut Kanit PPA Polres Lumajang Ipda Kurnia Dewi Lesatari, tertangkapnya Agung ini berkat adanya dari warga setempat yang menyatakan bahwa Agung sudah kerab kali melakukan pencurian. Begitu mendapat informasi, Khotib yang menjadi korban segera mencari Agung dan menanyakan kebenaran kabar tersebut.

"Uang hasil curian dipakai membeli makanan. Sedangkan Hp dipakai Mustaqim untuk dimilikinya," ungkap Agung saat disidik di Polres Lumajang.

Kurnia Dewi menambahkan, dari pengakuannya, Agung mengaku telah 27 kali melakukan pencurian barang milik tetangga sekitar rumahnya. Sedangkan Mustaqim mengaku baru pertama kali mencuri karena ajakan Agung.

Kedua tersangka melanggar pasal 363 KUHP, dengan ancaman 7 tahun penjara. "Mereka kayaknya sudah lihai mencuri, jika tidak diproses akan meresahkan warga sekitarnya," jelas Kurnia Dewi Lesatri.(bdh/bdh)

Jual HP Curian ke Korbannya, Nurul Diringkus Polisi

Jumat, 07/03/2008 13:04 WIB
Jual HP Curian ke Korbannya, Nurul Diringkus Polisi
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Pencuri handphone (HP) satu ini bernasib sial. Saat akan menjual HP hasil curiannya, dia terpergok sang pemilik dan akhirnya dikeler polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Pencuri sial ini bernama Nurul Ain (35) warga Desa Selok Gondang, Sukodono, Lumajang. Dia terpergok Kriswahyudi (41) warga Jalan Nilam saat menjual HP di konter Cendanan Seluler.

"Saya kehilangan HP di rumah sekitar pukul 12.00 WIB, saat akan berangkat kerja," kata Kriswahyudi pada detiksurabaya.com di Mapolres Lumajang, Jumat (7/3/2008).

Karena hp sebagai sarana vital untuk bekerja, kemudian Kriswahyudi berniat membeli HP baru di konter Cendana Seluler. Saat itulah pelaku datang dan hendak menjual HP hasil curian dengan harga murah. "Setelah saya lihat, kok mirip HP saya yang baru hilang. Sebab ada goresan di atas HP persis milik saya yang hilang," jelas Kriswahyudi yang bekerja di perusahaan kontraktor Lumajang.

Dari rasa curiga itu, korban kemudian berpura-pura akan membelinya dan kemudian membongkar dan mengecek nomor seri HP. Setelah itu, Kriswahyudi minta izin pulang untuk mengambil uang yang akan digunakan untuk membeli HP itu.

"Saya kibulin dulu untuk mengecek nomor seri HP ternyata sama. Lalu saya lapor pada petugas," ungkap Kriswahyudi.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Hardyn Sihombing membenarkan jika terjadi pencurian HP. Kemudian dia memerintahkan petugas untuk menangkap pelaku langsung di konter Seluler Cendana yang berada di Jalan Kyai Ilyas.

"Setelah mendapat laporan dari korban, langsung saya perintahkan petugas untuk menagkap tersangka yang masih ada di konter hanphone," jelas Hardyn.(bdh/bdh)

Gara-gara Tidak Ucapkan Permisi, Riski Dianiaya Tetangga

Sabtu, 08/03/2008 14:19 WIB
Gara-gara Tidak Ucapkan Permisi, Riski Dianiaya Tetangga
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Nasib Riski benar-benar sial. Hanya gara-gara tidak mengucapkan permisi saat berjalan melewati tetangganya, pelajar SMA 2 Lumajang ini dianiaya dan diolok-olok sebagai anak pelacur.

Pertistiwa ini terjadi, saat itu Bu Sri dan Bu Poh sedang ngobrol di teras depan rumah. kemudia muncul Riski yang lewat di depan mereka dan tidak mengucapkan kata permisi.

"Masak karena tidak permisi saja, saya dibilangi anak pelacur. Ya saya lawan, karena ibuku bukan pelacur" kaya Riski warga Jalan Iswayudi Lumajang saat melaporkan kasus ini di Polres Lumajang, Sabtu (8/3/2008).

Riski mengungkapkan, saat dirinya membantah perkataan Bu Sri, dirinya malah dianggap melawan orang tua. Padahal saat itu saya tanya kenapa mereka kok tega mengolok seperti itu. "Rambut saya langsung dijambak, tubuhku dibanting," ungkap Riski pada detiksurabaya.com.

Riski menambahkan, dirinya melawan Bu Sri karena membela nama baik orangtuanya. "Siapa yang tidak marah, jika diomongi anak pelacur," tegasnya.

Sementara, didepan penyidik, Bu Sri berkilah kalau dirinya melakukan penganiayaan terhadap Riski. Saat itu menurut Bu Sri dirinya hanya memberi pelajatan terhadap Riski yang tidak punya sopan santun terhadap orangtua.

"Saya tidak suka pada anak yang tidak hormat pada orangtua. Masak sudah besar kok tidak punya sopan santun," kilah Bu Sri dihadapan penyidik.

Bu Sri mengaku, mengolok-olok Riski sebagai anak pelacur hanya sebagai perumpamaan. "Saya ngomong kayak gitu reflek aja mas," ujar ibu dua anak ini.

Meskipun Bu Sri ingin mengajari sopan satun pada anak tetangganya, namun dia tetap dijerat pasal 80 ayat 1 UU no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan acaman penjara 2,8 tahun.

"Dari hasil visum ada tindak kekerasn. Agar tidak menjadi msalah terus menerus perlu ada tindakan," tegas Kanit PPA Polres Lumajang Ipda Kurnia Dewi Lestari.(bdh/bdh)

Tertimpa Bangunan Parkir, Satu Siswa SD Luka

Selasa, 18/03/2008 12:08 WIB
Tertimpa Bangunan Parkir, Satu Siswa SD Luka
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Bangunan parkir SDN 2 Banyuputih Kidul di Dusun Kambengan, Banyuputih Kidul, Lumajang roboh sekitar pukul 06.30 WIB, Selasa (18/3/2008). Kejadian ini mengakibatkan satu orang siswa mengalami luka akibat tertimpa bangunan saat akan memarkir sepeda.

Robohnya bangunan parkir yang dibangun tahun 1999 ini diduga karena kayunya lapuk dimakan rayap hingga menimpa seorang siswa bernama Dwi Agustin (8) siswi kelas 2.

"Waktu markir sepeda, tiba-tiba ada bunyi kriyek... kriyek dan bangunan roboh," kata Dwi Agustin pada detiksurabaya.com.

Dwi menceritakan, saat bangunan parkir itu akan roboh, dia segera berlindung dibalik sepeda karena panik.

Robohnya bangunan parkir itu sempat membuat kaget para guru dan siswa lainnya. Salah satu guru yang pertama kali mengetahui peristiwa itu adalah Asan, guru kelas 6 yang saat itu tengah memberi les tambahan.

"Begitu mendengar suara bangunan roboh, saya langsung lari keluar. Setelah itu menolong korban yang ketindihan sepada dan bangunan," ungkap Asnan.

Robohnya bangunan parkir SDN 2 Banyuputih Kidul yang sempat mendapat dana perbaikan pada bulan Agustus dan November 2007 saat ini menjadi tontonan warga.
(bdh/bdh)

Tersangka Pemerkosa Nikahi Korbannya di Kantor Polisi

Selasa, 18/03/2008 14:32 WIB
Tersangka Pemerkosa Nikahi Korbannya di Kantor Polisi
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Rusmiati (16) warga Desa Burno, Senduro, Lumajang dinikahi Bagio tersangka pemerkosaan di mushola Mapolres Lumajang. Rusmiati adalah korban pemerkosaan yang dilakukan enam pemuda termasuk Bagio di tengah sawah di Desa Petahunan, Senin (25/02/08) lalu.

Acara pernikahan ini atas permintaan keluargaa korban sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Bagio tersangka pemerkosaan yang juga kekasih korban.

Pantauan detiksurabaya.com, Selasa (18/3/2008) pernikahan sederhana ini hanya dihadiri oleh keluarga kedua mempelai. Selain dari keluarga dekat, pernikahan ini juga dihadiri Kasat Reskrim AKP Abdul Rokib dan Kanit PPA Ipda Kurnia Dewi Lestari.

"Saya senang dan bahagia, Mas Bagio mau menikahi tepat seperti janjinya seperti saat pacaran," kata Rusmiati kepada wartawan seusai akad nikah.

Rusmiati menambahkan, dia tidak akan mengungkit-ungkit lagi masalah yang pernah terjadi. "Yang lalu biarlah berlalu, " ungkap Rusmiati lirih.

Sementara itu Ipda Kurnia Dewi Lestari mengungkapkan, acara pernikahan ini terselenggara karena adanya kesepakatan keluarga korban dan tersangka. "Semoga ini menjadi penyelesaian yang terbaik bagi keluarga korban," imbuhnya.

Meski keduanya sudah melangsungkan pernikahan, namun untuk sementara waktu pengantin baru ini belum bisa menikmati indahnya malam pertama. Karena Bagio sendiri saat ini masih dalam proses penyidikan petugas. "Apalagi dua tersangka masih belum ditangkap," jelas Ipda Kurnia Dewi Lestari.(bdh/bdh)

Bagio Beri Mas Kawin Rusmiati Uang Rp 50 Ribu

Selasa, 18/03/2008 16:38 WIB
Pemerkosa Menikahi Korban
Bagio Beri Mas Kawin Rusmiati Uang Rp 50 Ribu
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Pernikahan sepasang pengantin yang berstatus tersangka dan korban pemerkosaan di kantor polisi ini mungkin tidak akan pernah bisa dilupakan oleh keduanya.

Pernikahan Rusmiati (16) warga Desa Burno, Senduro, Lumajang dengan Bagio sang pelaku pemerkosa dilaksanakan di mushola Mapolres Lumajang dengan suasana yang sederhana.

Acara akad nikah pasangan itu dimulai pukul 11.00 WIB, Selasa (18/3/2008) tidak ada bedanya dengan pernikahan pada umumnya. Di lokasi pernikahan itu ada seorang penghulu, keluarga dari mempelai berdua serta mas kawin yang melengkapi pernikahan itu.

Untuk mempelai laki-laki saat ijab kabul tiba menggunakan baju biru, celana hitam dan berkopyah hitam. Sedangkan mempelai wanita tetap seperti layaknya seorang pengantin dengan berbalut jarit coklat bermotif bunga dan mengenakan baju berwarna putih serta kerudung putih.

Saat acara ijab kabul tiba, dengan dibantu Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Senduro Ustad Nanang, Bagio pelaku pemerkosaan mengucapkan ikrar nikah serta memberikan mas kawin kepada pengantin wanita berupa uang tunai sebesar Rp 50 ribu.

Suasana haru nampak menyelimuti saat acara ijab kabul tersebut selesai. Kedua pengantin ini mendapat ucapan selamat baik dari kerabat maupun dari petugas kepolisian yang saat itu mengikuti acara tersebut.

Bahkan dari pengamatan detiksurabaya.com, yang mengikuti prosesi pernikahan itu, ibu korban nampak terharu dengan pernikahan putri mereka hingga menetskan air mata.

Sedangkan dua tersangka pemerkosa lainnya, Matofi dan Ashori yang saat itu juga menghuni sel Mapolres Lumajang tidak nampak menghadiri acara ijab kabul tersebut. Karena dikhawatirkan, kedua pelaku bisa mengganggu acara pernikahan Bagio dan Rusmiati.

Usai acara ijab kabul selesai, meski saat ini keduanya sudah resmi menjadi pasangan suami istri, namun keduanya saat ini tidak bisa berkumpul untuk menikmati malam pertama.

Karena keduanya kembali dipisahkan dengan jeruji besi, karena Bagio hingga kini statusnya masih menjadi salah satu tersangka kasus pemerkosaan yang menimpa Rusmiati pada, Senin (25/02/08) lalu.(bdh/bdh)

Rusmiati Diperkosa Enam Pelaku Setelah Dipaksa Minum Miras

Selasa, 18/03/2008 17:36 WIB
Pemerkosa Menikahi Korban
Rusmiati Diperkosa Enam Pelaku Setelah Dipaksa Minum Miras
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Kisah pemerkosaan yang menimpa Rusmiati (16) yang saat ini menjadi istri dari Bagio salah seorang pelaku pemerkosaan itu terjadi pada, Senin (25/2/2008) lalu. Saat itu Rusmiati diperkosa oleh enam orang pemuda di tengah pematang sawah di Desa Petahunan, Sumbersuko, Lumajang.

Ceritanya, saat itu korban diajak oleh Bagio yang tidak lain adalah pacar Rusmiati untuk pergi ke pasar malam di Desa Sentul Seduro. Usai menikmati pasar malam, korban kemudian diajak jalan-jalan ke areal persawahan di Desa Petahunan Kecamatan Sumbersuko. Ternyata, di tempat itu sudah menunggu lima orang teman Bagio yang tengah melakukan pesta minuman keras (Miras).

Kemudian Rusmiati diajak oleh pelaku untuk ikut menikmati pesta yang akhirnya merenggut kegadisannya. Sebelum diperkosa secara beramai-ramai, korban diminta untuk ikut minum sebagai tanda penghormatan.

Selang berapa lama kemudian, setelah korban dalam keadaan tidak berdaya akibat pengaruh miras, Rusmiati pun diperkosa secara bergiliran oleh Bagio dan lima orang lainnya.

Perbuatan bejat Bagio dan kawan-kawannya ini diketahui oleh warga Petahunan. Warga pun menggerebeknya. Bagio, Mattofi dan Ashari, tiga dari pelaku pemerkosaan itu ditangkap. Sementara tiga orang lainnya masih dikejar karena melarikan diri saat hendak ditangkap.

Menurut Kanit PPA Polres Lumajang Ipda Kurnia Dewi Lestari, pelaku dijerat pasal 82 UU No 23 tahun 2004 tentang perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun penjara.

Sementara, acara pernikahan antara Rusmiati dan pelaku adalah atas permintaan dari keluarga korban sebagai bentuk pertanggungjawaban Bagio tersangka pemerkosa yang juga pacar korban.

Akhirnya, kasus pemerkosaan ini berakhir dengan sedikit kebahagian. Keduanya menikah di mushola Mapolres Lumajang, pukul 11.00 WIB, Selasa (18/3/2008) karena hingga saat ini Bagio masih berstatus sebagai tersangka kasus pemerkosaan yang menimpa Rusmiati yang saat ini resmi menjadi istrinya.(bdh/bdh)

Pemerkosa Menikahi Korban

Selasa, 18/03/2008 18:22 WIB

Pemerkosa Menikahi Korban
Meski Korban Dinikahi, Pelaku Tetap Jadi Tersangka
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Meski Bagio tersangka pemerkosa sudah menikahi korbannya Rusmiati, namun polisi tidak akan menghentikan kasusnya. Karena polisi hingga saat ini masih terus melakukan penyidikan terhadap pelaku.

"Kasus tetap dilanjutkan. Kita tidak akan hentikan meski pelaku menikahi korbannya," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Abdul Rokib saat dihubungi detiksurabaya.com melalui telepon selulernya, Selasa (18/3/2008) pukul 17. 45 WIB.

Menurut Rokib, kasus pemerkosaan yang menimpa Rusmiati, saat ini tinggal memeriksa satu orang pelaku yang saat ini sudah menjadi suami dari korbannya. "Penyidikan tinggal satu pelaku. Karena yang dua pelaku lainnya sudah berada di JPU," ungkapnya.

Rokib yang baru satu minggu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Lumajang ini menyatakan, pihaknya tetap akan memproses hingga tuntas kasus yang merenggut kegadisan Rusmiati.

Pernikahan antara Bagio pelaku pemerkosaan dengan korbannya Rusmiati dialngsungkan di mushola Mapolres Lumajang, pukul 11.00 WIB. Selain dihadiri para kerabat kedua pengantin, pernikahan ini juga disaksikan oleh Kasat Reskrim AKP Abdul Rokib dan Kanit PPA Ipda Kurnia Dewi Lestari.

Usai acara ijab kabul, meski saat ini keduanya sudah resmi menjadi pasangan suami istri, namun keduanya tidak bisa berkumpul untuk menikmati malam pertama.

Pengantin baru ini kembali dipisahkan dengan jeruji besi, karena Bagio masih berstatus sebagai salah satu tersangka kasus pemerkosaan yang menimpa Rusmiati yang saat ini menjadi istrinya pada, Senin (25/02/08) lalu.(bdh/bdh)

Guru Agama Hajar Murid Hingga Tangannya Patah

Selasa, 25/03/2008 16:04 WIB
Guru Agama Hajar Murid Hingga Tangannya Patah
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Malang benar nasib Muhammad Rofi (11) siswa kelas 5 Madrasyah Ibtidaiyah (MI) Nurul Islam Lumajang. Tangan kiri patah setelah dipukul menggunakan kemoceng (pembersih debu, red) oleh Hambali (50) seorang guru agama di sekolahnya.

Rofi dipukul karena menganggu proses belajar mengajar di dalam kelas bersama Khoirul temannya.

"Waktu dipukul pak guru saya tangkis dengan tangan, tapi kok sakit," kata Rofi pada wartawan di rumahnya, Selasa (25/3/2008).

Setelah memukul, Pak Hambali kemudian meninggalkan kedua siswanya seperti tidak terjadi apa-apa. Beruntung, Rofi yang sedang mengeluh tangannya sakit diketahui oleh guru lainnya.

"Tangan kiri Rofi memar. Lalu saya bawa ke sangkal putung untuk dipijat," kata Teguh, Wakil Kepala Sekolah MI Nurul Islam.

Teguh menambahkan, setelah dipijat, korban kemudian diantar pulang ke rumahnya dan menjelaskan kejadian yang menimpa Rofi karena dipukul oleh Pak Hambali.

Mendengar hal itu, Misnati (43) nenek korban segera mendatangi sekolah dan meminta pertanggungjawaban kepada guru agama yang menyebabkan tangan cucunya patah.

"Bapak kok tega memukul cucu saya hingga begini. Bagaimana jika terjadi pada anak bapak," tanya Misnati pada Hambali saat mendatangi sekolah.

Sementara dari pengakuan Hambali, dirinya memukul korban sebagai bentuk teguran atau semacam pelajaran. "Saya sungguh tidak menyangka pukulan saya bisa berakibat seperti itu," ungkapnya setengah menyesal.

Karena tidak terima terhadap perlakuan guru agama terhadap cucunya, pihak keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

Sementara itu menurut Kapolsek Pasru Jambe AKP Jauhari Ma'arif bahwa ada tindakan kekerasan terhadap korban pada bagian lengan kiri. "Korban telah divisum ke rumah sakit," jelas Kapolsek di Mapolsek Pasru Jambe.(bdh/bdh)