Puluhan Ribu Pil Koplo Diamankan di Toko Obat
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Puluhan ribu pil koplo dan obat keras diamankan dari seorang pemilik toko obat, Ayok Gibyo Erodias (28) warga Jalan Menur No.17 Desa/Kecamatan Tempursari, Lumajang. Pemilik toko diduga menjual obat-obat keras bertanda merah.
"Kami tangkap dia karena menjual obat berbahaya, meskipun mengantongi izin usaha dari Dinkes," kata Kanit Reskoba Polres Lumajang Aiptu Cahyo Raharjo di Mapolres, Senin (9/11/2009).
Terbongkarnya kasus penyalahgunaan izin usaha toko obat ini, tambah Cahyo, setelah pihaknya menangkap pemuda kedapatan membawa puluhan pil koplo yang dibeli dari toko pelaku. Setelah dikembangkan dan diselidiki, rupanya toko itu bukan apotek.
"Izin toko obat sama apotek berbeda, dia melanggar penyalahgunaan izin dari dinkes," tutur Cahyo.
Sementara dari pengakuan Ayok, obat-obat keras itu didapat setelah memesan sales obat di Surabaya. Kemudian dikirim melalui jasa pengiriman cepat TIKI Malang.
"Saya memesannya lewat telepon dan SMS, lalu dikirim dari Surabaya," kata pria lulusan D3 Farmasi ditemani istrinya.
Sedangkan barang bukti yang diamankan yakni dextromethorphan sebanyak 745 butir, dexamethason 0,5 mg 1.000 tablet, dexamethason 0,75 mg 60 tablet, molacort, ginifar dan lain-lain.
Kini pelaku diamankan di Mapolres Lumajang untuk penyidikan lebih lanjut. Dia dijerat UU Tentang Kesehatan dengan ancaman 10 tahun penjara.
"Pelaku telah melakukan tindak pidana memiliki dan mengedarkan obat keras tidak sesuai izin usaha dan membahayakan konsumen," pungkas Cahyo.
Sabtu, 14 November 2009
Diduga Overdosis Pil Koplo, Remaja di Lumajang Tewas
Selasa, 10/11/2009 11:05 WIB
Diduga Overdosis Pil Koplo, Remaja di Lumajang Tewas
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Peredaran pil koplo di Lumajang mengkhawatirkan. Seorang remaja bernama Rimil (15) asal Dusun Sidorejo, Desa Karangsari, Kecamatan Sukodono ditemukan tewas usai menegak pil yang masuk dalam obat daftar G itu.
Korban ditemukan tergeletak tak bernyawa di rumah tetangganya Mbok Sutris (50) sekitar Pukul 07.00 WIB, Selasa (10/11/2009).
Tewasnya Rimil diketahui pertama kali oleh ibu kandungnya bernama Sutris (45) yang mencari korban yang biasanya tidur di rumah tetangganya. Kondisi tubuh Rimil terlihat kaku dengan mulut mengeluarkan cairan. Diduga kematian Rimil karena efek minum 30 butit pil koplo jenis dextro.
"Dari pengakuan 2 teman pelaku, malam harinya usai mengamen pesta minum pil dextro," kata Kapolsek Sukodono AKP Djumali ditemui di lokasi kejadian.
Menurut keterangan teman korban yakni Ismam (19) dan Budi (14), mereka membeli pil koplo dari seorang pengedar bernama Agus asal Kelurahan Kepuharjo, usai mengamen. Mereka membeli 3 poket pil dextro dan satu poketnya berisi 30 butir.
"3 poket pil dextro seharga 21 ribu," tutur Ismam pada penyidik.
Untuk menegak pil koplo, korban bersama rekannya menggunakan meminum jus alpukat. Merasa pil koplo berkerja , mereka yang sehari-hari menjadi pengamen menyanyikan lagu hingga tertidur.
"Rimil meninggal tidak tahu pak, waktu saya banguan tidur langsung pulang tanpa pamitan," tutur Budi.
Kematian Rimil membuat keluarganya histeris dan ibundanya pingsan. Mereka tak rela jika anggota keluarganya tersebut tewas dalam kondisi tak wajar dan mengenaskan. Jenazah Rimil kemudian dibawa ke RSUD dr Haryoto Lumajang untuk diotopsi.
"Rimil bukanlah korban orang pertama, korban dari penyalahgunaan pil dextro," ungkap Djumali.
Diduga Overdosis Pil Koplo, Remaja di Lumajang Tewas
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Peredaran pil koplo di Lumajang mengkhawatirkan. Seorang remaja bernama Rimil (15) asal Dusun Sidorejo, Desa Karangsari, Kecamatan Sukodono ditemukan tewas usai menegak pil yang masuk dalam obat daftar G itu.
Korban ditemukan tergeletak tak bernyawa di rumah tetangganya Mbok Sutris (50) sekitar Pukul 07.00 WIB, Selasa (10/11/2009).
Tewasnya Rimil diketahui pertama kali oleh ibu kandungnya bernama Sutris (45) yang mencari korban yang biasanya tidur di rumah tetangganya. Kondisi tubuh Rimil terlihat kaku dengan mulut mengeluarkan cairan. Diduga kematian Rimil karena efek minum 30 butit pil koplo jenis dextro.
"Dari pengakuan 2 teman pelaku, malam harinya usai mengamen pesta minum pil dextro," kata Kapolsek Sukodono AKP Djumali ditemui di lokasi kejadian.
Menurut keterangan teman korban yakni Ismam (19) dan Budi (14), mereka membeli pil koplo dari seorang pengedar bernama Agus asal Kelurahan Kepuharjo, usai mengamen. Mereka membeli 3 poket pil dextro dan satu poketnya berisi 30 butir.
"3 poket pil dextro seharga 21 ribu," tutur Ismam pada penyidik.
Untuk menegak pil koplo, korban bersama rekannya menggunakan meminum jus alpukat. Merasa pil koplo berkerja , mereka yang sehari-hari menjadi pengamen menyanyikan lagu hingga tertidur.
"Rimil meninggal tidak tahu pak, waktu saya banguan tidur langsung pulang tanpa pamitan," tutur Budi.
Kematian Rimil membuat keluarganya histeris dan ibundanya pingsan. Mereka tak rela jika anggota keluarganya tersebut tewas dalam kondisi tak wajar dan mengenaskan. Jenazah Rimil kemudian dibawa ke RSUD dr Haryoto Lumajang untuk diotopsi.
"Rimil bukanlah korban orang pertama, korban dari penyalahgunaan pil dextro," ungkap Djumali.
Video Mesum 'Karaoke' Pelajar Kembali Beredar
Video Mesum 'Karaoke' Pelajar Kembali Beredar
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Dunia pendidikan di Jawa Timur kembali tercoreng dengan video porno yang diaktori pelajar. Kali ini, adegan tidak senonoh dilakukan pelajar SMA di Lumajang.
Informasi yang berhasil dihimpun detiksurabaya.com, video mesum berjudul 'SMK' dengan durasi 4 menit ini sudah menyebar luas di masyarakat Lumajang. Pemain dalam video mesum diduga dilakukan oleh pelajar SMK Negeri 1 Kecamatan Pasirian.
Dalam video porno itu, terlihat adegan dua pelajar yang mengenakan seragam sekolah melakukan aksi tidak senonoh di dalam kelas. Keduanya
melakukan oral seks. Aktor perempuan terlihat tengah melakukan 'karaoke' alat vital milik pacarnya.
"Kabar ada film porno dari sekolah sini. Aku pernah liat, tapi lewat ponsel teman. Kalau pemerannya aku kurang begitu tahu," kata SK, salah seorang siswa SMK Negeri 1 Pasirian ditemui di sekolahnya, Kamis (12/11/2009).
Sementara pihak SMK Negeri 1 saat dikonfirmasi membantah jika pemeran video mesum tersebut adalah siswanya. Salah satu guru berinisial YT yang menemui wartawan mengaku tidak berani memberi informasi dugaan video mesum siswanya.
"Maaf mas. Soal itu biar kepala sekolah yang menjelaskan. Bapak sedang rapat di Diknas," kata YT.
Kapolsek Pasirian AKP Jauhar Ma'arif saat ditemui di Mapolsek mengatakan, pihaknya memang mendengar adanya video mesum pelajar SMK di Pasirian. Namun, pihaknya masih menyelidiki siapa pemeran adengan mesum yang beredar di ponsel pelajar dan masyrakat.
"Saat ini kami masih mencari video mesum itu sebagai barang bukti untuk penyelidikan," tegas AKP Jauhar Ma'arif.
Harry Purwanto - detikSurabaya
Informasi yang berhasil dihimpun detiksurabaya.com, video mesum berjudul 'SMK' dengan durasi 4 menit ini sudah menyebar luas di masyarakat Lumajang. Pemain dalam video mesum diduga dilakukan oleh pelajar SMK Negeri 1 Kecamatan Pasirian.
Dalam video porno itu, terlihat adegan dua pelajar yang mengenakan seragam sekolah melakukan aksi tidak senonoh di dalam kelas. Keduanya
melakukan oral seks. Aktor perempuan terlihat tengah melakukan 'karaoke' alat vital milik pacarnya.
"Kabar ada film porno dari sekolah sini. Aku pernah liat, tapi lewat ponsel teman. Kalau pemerannya aku kurang begitu tahu," kata SK, salah seorang siswa SMK Negeri 1 Pasirian ditemui di sekolahnya, Kamis (12/11/2009).
Sementara pihak SMK Negeri 1 saat dikonfirmasi membantah jika pemeran video mesum tersebut adalah siswanya. Salah satu guru berinisial YT yang menemui wartawan mengaku tidak berani memberi informasi dugaan video mesum siswanya.
"Maaf mas. Soal itu biar kepala sekolah yang menjelaskan. Bapak sedang rapat di Diknas," kata YT.
Kapolsek Pasirian AKP Jauhar Ma'arif saat ditemui di Mapolsek mengatakan, pihaknya memang mendengar adanya video mesum pelajar SMK di Pasirian. Namun, pihaknya masih menyelidiki siapa pemeran adengan mesum yang beredar di ponsel pelajar dan masyrakat.
"Saat ini kami masih mencari video mesum itu sebagai barang bukti untuk penyelidikan," tegas AKP Jauhar Ma'arif.
Bermotif Dendam, Kakak Ipar Tewas Dibacok
Jumat, 13/11/2009 15:32 WIB
Bermotif Dendam, Kakak Ipar Tewas Dibacok
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Gara-gara dendam dan cek cok saat akan mengarap lahan milik keluarga, Hayi (25) warga Dusun Lumpang Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso terlibat carok dengan kakak iparnya Adi Aryo Sumardi (35).
Akibatnya, suami kakaknya tewas seketika dengan luka bacok di bagian bawah dada kanan sepanjang 20 cm. Sedangkan Hayi hidung Hayi nyari putus.
Peristiwa tragis itu terjadi saat keduanya berangkat ke ladang milik keluarga untuk menanam jangung, Jumat (13/11/2009). Tiba-tiba kakak iparnya mengayunkan sabit ke arah Hayi hingga mengenai hidung. Merasa jiwanya terancam, Hayi pun lari. Namun oleh kakak iparnya dikejar sambil mengacungkan celurit.
Karena merasa terdesak, Hayi melawan dengan mengayunkan sabit dan cangkulnya hingga mengenai tubuh kakak iparnya. Kakak iparnya pun bersimbah darah dan tewas seketika.
"Saya tidak ingat berapa kali mengayunkan clurit dan cangkul, kakak ipar saya sudah roboh tak bernyawa," kata Hayi saat ditemui di Puskesmas Ranuyoso.
Menurut Hayi, usai menghabisi nyawa suami kakaknya, dia mendatangi rumah kepala desa Jenggrong untuk menyerahkan diri.
"Saya ke pak lurah dan bilang saya selesai carok dengan kakak ipar," tutur Hayi sambil menahan sakit di hidungnya.
Sementara Kapolsek Ranuyosa AKP Wartomo mengaku telah mendapat laporan jika ada carok dua warga Desa Jenggrong. Pelaku sudah diamankan kepala desa, korban tewas masih di TKP menjadi tontonan warga.
"Carok ini terjadi diduga lantaran masalah keluarga hingga menjadi dendam," kata Nasir saat ditemui wartawan di Mapolsek.
Jenazah Ari Aryo yang sudah tak bernyawa pun dibawa ke RSUD Dr Haryoto Lumajang untuk diotopsi. Sedangkan barang bukti 2 sabit dan cangkul diamankan di mapolsek. "Sementara Hayi dimintai keterangan," kata Wartomo.
Bermotif Dendam, Kakak Ipar Tewas Dibacok
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Gara-gara dendam dan cek cok saat akan mengarap lahan milik keluarga, Hayi (25) warga Dusun Lumpang Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso terlibat carok dengan kakak iparnya Adi Aryo Sumardi (35).
Akibatnya, suami kakaknya tewas seketika dengan luka bacok di bagian bawah dada kanan sepanjang 20 cm. Sedangkan Hayi hidung Hayi nyari putus.
Peristiwa tragis itu terjadi saat keduanya berangkat ke ladang milik keluarga untuk menanam jangung, Jumat (13/11/2009). Tiba-tiba kakak iparnya mengayunkan sabit ke arah Hayi hingga mengenai hidung. Merasa jiwanya terancam, Hayi pun lari. Namun oleh kakak iparnya dikejar sambil mengacungkan celurit.
Karena merasa terdesak, Hayi melawan dengan mengayunkan sabit dan cangkulnya hingga mengenai tubuh kakak iparnya. Kakak iparnya pun bersimbah darah dan tewas seketika.
"Saya tidak ingat berapa kali mengayunkan clurit dan cangkul, kakak ipar saya sudah roboh tak bernyawa," kata Hayi saat ditemui di Puskesmas Ranuyoso.
Menurut Hayi, usai menghabisi nyawa suami kakaknya, dia mendatangi rumah kepala desa Jenggrong untuk menyerahkan diri.
"Saya ke pak lurah dan bilang saya selesai carok dengan kakak ipar," tutur Hayi sambil menahan sakit di hidungnya.
Sementara Kapolsek Ranuyosa AKP Wartomo mengaku telah mendapat laporan jika ada carok dua warga Desa Jenggrong. Pelaku sudah diamankan kepala desa, korban tewas masih di TKP menjadi tontonan warga.
"Carok ini terjadi diduga lantaran masalah keluarga hingga menjadi dendam," kata Nasir saat ditemui wartawan di Mapolsek.
Jenazah Ari Aryo yang sudah tak bernyawa pun dibawa ke RSUD Dr Haryoto Lumajang untuk diotopsi. Sedangkan barang bukti 2 sabit dan cangkul diamankan di mapolsek. "Sementara Hayi dimintai keterangan," kata Wartomo.
Selasa, 10 November 2009
Sering Bikin Gaduh, Biker Dianiaya Warga
Sering Bikin Gaduh, Biker Dianiaya Warga
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Gara-gara sering membuat gaduh dan memainkan gas motor di kampung, seorang bikers, Hariyanto (25) disabet celurit dan dianiaya 3 warga. Akibatnya, warga Desa Dawuhan Wetan, Lumajang ini harus dijahit di bagian kepala dan memar di sekujur tubuh.
Korban yang dirawat di Puskesmas Sumberdari Kecamatan Rowokangkung ini dianiaya 3 warga yakni Achamd Bukhori (23), Manisran Muslim (50) warga Desa Sumber Anyar Kecamatan Rowo Kangkung dan temannya, Dwi Nursaiban (20) warga Jalan Juanada Kelurahan Jogoyudan Kecamatan Kota Lumajang.
"3 Jam sejak kejadian penganiyaan itu, 3 pelaku sudah kami tangkap di rumahnya masing-masing," kata Kapolsek Rowokangkung Iptu Aris Supomo kepada wartawan di Mapolsek, Kamis (5/11/2009).
Menurutnya, kejadian itu berawal saat korban mengendarai motor dan dinasehati salah satu pelaku. Namun nasehat itu tidak dihiraukan dan lebih memainkan gas motor di dekat rumahnya.
"Korban yang tersinggung dinasehati, kemudian berhenti dan memukul tersangka Bukhori," tuturnya.
Bukhori yang tidak terima dipukul lari menuju rumahnya mengambil sebilah clurit milik ayahnya. Korban yang masih di lokasi didatangi pelaku dan langsung menyabetkan celurit dibantu yang oleh ayah dan temannya.
"Korban dihajar oleh 3 pelaku secara bersama-sama," ungkap Aris.
Sementara Achmad Bukhori mengaku kesal dengan ulah pelaku yang sering membuat gaduh di lingkunganya saat malam hari. Meski diperingatkan beberapa kali, namun korban sering tidak menggubris dan malah mengajak berkelahi.
"Kalau dia tidak memukul saya, mungkin dia tidak saya bacok dengan clurit ini," jelas Bukhori di hadapan penyidik.
Kini ketiga pelaku ditahan di Mapolsek Rowokangkung untuk penyidikan lebih lanjut. Mereka dijerat pasal 170 KUHP tentang penganiayaan bersama-sama dengan ancaman 5 tahun penjara.
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Gara-gara sering membuat gaduh dan memainkan gas motor di kampung, seorang bikers, Hariyanto (25) disabet celurit dan dianiaya 3 warga. Akibatnya, warga Desa Dawuhan Wetan, Lumajang ini harus dijahit di bagian kepala dan memar di sekujur tubuh.
Korban yang dirawat di Puskesmas Sumberdari Kecamatan Rowokangkung ini dianiaya 3 warga yakni Achamd Bukhori (23), Manisran Muslim (50) warga Desa Sumber Anyar Kecamatan Rowo Kangkung dan temannya, Dwi Nursaiban (20) warga Jalan Juanada Kelurahan Jogoyudan Kecamatan Kota Lumajang.
"3 Jam sejak kejadian penganiyaan itu, 3 pelaku sudah kami tangkap di rumahnya masing-masing," kata Kapolsek Rowokangkung Iptu Aris Supomo kepada wartawan di Mapolsek, Kamis (5/11/2009).
Menurutnya, kejadian itu berawal saat korban mengendarai motor dan dinasehati salah satu pelaku. Namun nasehat itu tidak dihiraukan dan lebih memainkan gas motor di dekat rumahnya.
"Korban yang tersinggung dinasehati, kemudian berhenti dan memukul tersangka Bukhori," tuturnya.
Bukhori yang tidak terima dipukul lari menuju rumahnya mengambil sebilah clurit milik ayahnya. Korban yang masih di lokasi didatangi pelaku dan langsung menyabetkan celurit dibantu yang oleh ayah dan temannya.
"Korban dihajar oleh 3 pelaku secara bersama-sama," ungkap Aris.
Sementara Achmad Bukhori mengaku kesal dengan ulah pelaku yang sering membuat gaduh di lingkunganya saat malam hari. Meski diperingatkan beberapa kali, namun korban sering tidak menggubris dan malah mengajak berkelahi.
"Kalau dia tidak memukul saya, mungkin dia tidak saya bacok dengan clurit ini," jelas Bukhori di hadapan penyidik.
Kini ketiga pelaku ditahan di Mapolsek Rowokangkung untuk penyidikan lebih lanjut. Mereka dijerat pasal 170 KUHP tentang penganiayaan bersama-sama dengan ancaman 5 tahun penjara.
Pohon Petai 'Menangis'
Pohon Petai 'Menangis'
Warga Berharap Berkah dari Tetesan Air
Harry Purwanto - detikSurabaya
Foto: Harry Purwanto
Lumajang - Kabar pohon petai 'menangis' milik Suwarni Warga Desa Tukum, Kecamatan Tekung semakin tersebar luas. Banyak masyarakat yang datang untuk mendapat berkah air yang menetes dari pohon itu.
Bahkan sejumlah warga bergerombolan di bawah pohon agar bisa tertetesi. Mereka berharap tetesan air bisa memberikan keberkahan di musim kemarau dan dijauhkan dari penyakit.
"Tangisan pohon ini seperti doa, semoga air berkhasiat buat penyakit atau tolak balak," kata Nur Rohima (40) warga asal Desa Grati, KecamatanSumber Suko ditemui di Lokasi, Jumat (6/11/2009).
Hal senada dikatakan Puji Anugerah (27) asal Probolinggo, dirinya datang melihat pohon petai menangis lantaran penasaran dan ingin membuktikan kebenarannya.
"Saya mendengar dari radio, lalu datang kesini mas. Apalagi saudara saya sedang sakit yang tak kunjung sembuh, semoga dengan air petai ini bisa," ungkap Puji yang ditemani kerabatnya.
Warga yang mengunjungi pohon petai itu kesulitan untuk memperoleh tetesan air. Pengunjung takut memanjat karena mereka percaya pohon petai itu ada penunggunya.
Menurut Pemilik pohon Suwarni, warga yang berkunjung lebih suka datang pada malam hari, karena tetesan air begitu deras seperti hujan. Sedangkan di siang hari tetesamnya hanya sedikit dan jarang.
"Warga bilang kalau air petai ini cocok untuk penyakit dalam,kayak kencing manis, pegal linu dan lain-lainya," tandasnya.
Warga Berharap Berkah dari Tetesan Air
Harry Purwanto - detikSurabaya
Foto: Harry Purwanto
Bahkan sejumlah warga bergerombolan di bawah pohon agar bisa tertetesi. Mereka berharap tetesan air bisa memberikan keberkahan di musim kemarau dan dijauhkan dari penyakit.
"Tangisan pohon ini seperti doa, semoga air berkhasiat buat penyakit atau tolak balak," kata Nur Rohima (40) warga asal Desa Grati, KecamatanSumber Suko ditemui di Lokasi, Jumat (6/11/2009).
Hal senada dikatakan Puji Anugerah (27) asal Probolinggo, dirinya datang melihat pohon petai menangis lantaran penasaran dan ingin membuktikan kebenarannya.
"Saya mendengar dari radio, lalu datang kesini mas. Apalagi saudara saya sedang sakit yang tak kunjung sembuh, semoga dengan air petai ini bisa," ungkap Puji yang ditemani kerabatnya.
Warga yang mengunjungi pohon petai itu kesulitan untuk memperoleh tetesan air. Pengunjung takut memanjat karena mereka percaya pohon petai itu ada penunggunya.
Menurut Pemilik pohon Suwarni, warga yang berkunjung lebih suka datang pada malam hari, karena tetesan air begitu deras seperti hujan. Sedangkan di siang hari tetesamnya hanya sedikit dan jarang.
"Warga bilang kalau air petai ini cocok untuk penyakit dalam,kayak kencing manis, pegal linu dan lain-lainya," tandasnya.
Pohon Petai 'Menangis' di Lumajang
Jumat, 06/11/2009 11:50 WIB
Pohon Petai 'Menangis' di Lumajang
Harry Purwanto - detikSurabaya
Foto: Harry Purwanto
Lumajang - Warga Desa Tukum, Kecamatan Tekung, Lumajang digegerkan adanya pohon petai konon bisa menangis. Pohon petai itu milik Suwarni (40), Warga Dusun Tukum Selatan, Desa Tukum, Kecamatan Tekung yang tumbuh di depan rumahnya di pinggir jalan.
Menurut Suwarni, pohon petai miliknya mengeluarkan air dari batangnya sejak satu minggu lalu. Air yang keluar dari pohon itu akan deras pada malam hari. "Kalau siang begini hanya rintik-rintik. Kalau malam jalan aspal depan rumah basah," kata Suwarni ditemui di rumahnya, Jumat (06/11/2009).
Pantauan detiksurabaya.com di lokasi, Kondisi pohon petai ini, sebenarnya tidak jauh beda dengan pohon petai lainya. Yang membuatnya berbeda karena disetiap batangnya mengeluarkan air dan menetes.
"Pohon petai itu diketahui mengeluarkan air pertama kali diberi tahu warga dan pengguna jalan yang lewat depan rumah. Semuanya terheran-heran," ungkapnya.
Kabar pohon petainya menangis menarik perhatian masyarakat sekitar. Setiap malam tetangganya datang ke rumahnya untuk melihat pohon itu. Air yang keluar dari pohon petai tak pernah habis meski sudah hampir satu minggu meneteskan air.
"Saya heran juga kenapa pohon petai ini meneteskan air padahal tidak ada firasat," tuturnya.
Pohon Petai 'Menangis' di Lumajang
Harry Purwanto - detikSurabaya
Foto: Harry Purwanto
Menurut Suwarni, pohon petai miliknya mengeluarkan air dari batangnya sejak satu minggu lalu. Air yang keluar dari pohon itu akan deras pada malam hari. "Kalau siang begini hanya rintik-rintik. Kalau malam jalan aspal depan rumah basah," kata Suwarni ditemui di rumahnya, Jumat (06/11/2009).
Pantauan detiksurabaya.com di lokasi, Kondisi pohon petai ini, sebenarnya tidak jauh beda dengan pohon petai lainya. Yang membuatnya berbeda karena disetiap batangnya mengeluarkan air dan menetes.
"Pohon petai itu diketahui mengeluarkan air pertama kali diberi tahu warga dan pengguna jalan yang lewat depan rumah. Semuanya terheran-heran," ungkapnya.
Kabar pohon petainya menangis menarik perhatian masyarakat sekitar. Setiap malam tetangganya datang ke rumahnya untuk melihat pohon itu. Air yang keluar dari pohon petai tak pernah habis meski sudah hampir satu minggu meneteskan air.
"Saya heran juga kenapa pohon petai ini meneteskan air padahal tidak ada firasat," tuturnya.
Bunga Bangkai Mekar di Lumajang, Warga Mengaku Mual dan Pusing
Bunga Bangkai Mekar di Lumajang, Warga Mengaku Mual dan Pusing
Harry Purwanto - detikSurabaya
Foto: Harry Lumajang
Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) atau kerap juga disebut bunga raksasa itu baru diketahui kemarin sore, Kamis (5/11/2009) saat adzan maghrib. Saat itu warga yang bersembahyang tgerganggu bau yang tidak sedap.
"Bau bangkai terasa di hidung pas saat adzan Magrib. Waktu itu saya bilang, ada bunga yang mengelurakan bau bangkai di belakang rumah," kata Supriono kepada istrinya, Dewi Aminah (35) di pekarangan belakang rumahnya kepada wartawan, Jumat (6/11/2009).
Dia mengaku saat ditemukan, bunga yang memiliki tinggi 50 cm itu dikerumuni lalat dan masih berupa tunas. Dan mengeluarkan bau busuk mulai kemarin sore hingga shubuh pagi tadi. Dan setelah matahari terbit tadi pagi, bunga itu sudah mekar sempurna.
Namun, kata Aminah, bau busuk yang tercium membuatnya mual-mual, pusing dan mau muntah saat malam hari. Selera makan pun jadi hilang. "Saya tidak kuat menahan baunya dan muntah-muntah, sampai tidak enak makan hingga sekarang," ungkap wanita dua anak ini.
Hal senada juga diungkapkan warga lain yang merasa terganggu dengan bunga itu. "Pokoknya pas malam wes tidak enak makan karena bau itu," kata Suyati (45), warga yang rumahnya berjarak 100 meter dari lokasi.
Sementara kabar adanya bunga bangkai yang mengeluarkan bau busuk segera menyergap di kampung-kampung. Bahkan warga sesekali menyetuh bunga yang terkenal langka dan melihat dari dekat.
Kalah Bersaing Jadi Tukang Pijat, Khalim Bacok Teman
Kamis, 29/10/2009 14:10 WIB
Kalah Bersaing Jadi Tukang Pijat, Khalim Bacok Teman
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Peristiwa berdarah di Lumajang tak bisa di hindari. Gara-gara kalah saingan usaha tukang pijat, Khalim (55) warga Dusun Curah Jeruk Desa Kebonsari Kecamatan Sumbersuko nekat membacok tetangganya, Wage (55).
Korban pun mengalami 2 luka bacok di bagian punggung dan 3 jari tangan kanan putus, setelah dibacok celurit. Beruntung warga yang mengetahui aksi pembacokan berhasil menolong korban yang nyaris kehabisan darah.
Korban yang sudah pingsan dilarikan ke RSUD Dr Haryoto Lumajang. Sedangkan pelaku pembacokan langsung menyerahkan diri ke kantor desa setempat beserta celurit yang masih berlumuran darah.
"Saya mendapat laporan ada warga terlibat carok, sedangkan Pak Khalim datang ke Kantor Desa dengan celurit dan badan penuh darah," kata Ngatu'i Kepala Dusun Curah Jeruk ditemui di UGD RSUD dr Haryoto Lumajang, Kamis (29/10/2009).
Menurutnya, pelaku diduga nekat membacok korban karena iri atau cemburu tempat usahanya tidak didatangi pasien. Kondisi ini juga sering jadi rasan-rasan warga jika keduanya saling bersaing.
"Mungkin Pak Khalim marah dan malu, kalah saingan dengan Pak Wage," kata Ngatu'i.
Sementara Kapolsek Sumbersuko AKP Eko Hari S mengatakan, pihak masih memintai keterangan pada pelaku dan saksi-saksi yang mengetahui kejadian itu. Bahkan sebilah curit untuk membacok korban turut diamankan sebagai barang bukti.
"Kami masih menyelidiki kasus ini, pelaku kami amankan di Mapolsek," kata Eko Hari.
Kalah Bersaing Jadi Tukang Pijat, Khalim Bacok Teman
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Peristiwa berdarah di Lumajang tak bisa di hindari. Gara-gara kalah saingan usaha tukang pijat, Khalim (55) warga Dusun Curah Jeruk Desa Kebonsari Kecamatan Sumbersuko nekat membacok tetangganya, Wage (55).
Korban pun mengalami 2 luka bacok di bagian punggung dan 3 jari tangan kanan putus, setelah dibacok celurit. Beruntung warga yang mengetahui aksi pembacokan berhasil menolong korban yang nyaris kehabisan darah.
Korban yang sudah pingsan dilarikan ke RSUD Dr Haryoto Lumajang. Sedangkan pelaku pembacokan langsung menyerahkan diri ke kantor desa setempat beserta celurit yang masih berlumuran darah.
"Saya mendapat laporan ada warga terlibat carok, sedangkan Pak Khalim datang ke Kantor Desa dengan celurit dan badan penuh darah," kata Ngatu'i Kepala Dusun Curah Jeruk ditemui di UGD RSUD dr Haryoto Lumajang, Kamis (29/10/2009).
Menurutnya, pelaku diduga nekat membacok korban karena iri atau cemburu tempat usahanya tidak didatangi pasien. Kondisi ini juga sering jadi rasan-rasan warga jika keduanya saling bersaing.
"Mungkin Pak Khalim marah dan malu, kalah saingan dengan Pak Wage," kata Ngatu'i.
Sementara Kapolsek Sumbersuko AKP Eko Hari S mengatakan, pihak masih memintai keterangan pada pelaku dan saksi-saksi yang mengetahui kejadian itu. Bahkan sebilah curit untuk membacok korban turut diamankan sebagai barang bukti.
"Kami masih menyelidiki kasus ini, pelaku kami amankan di Mapolsek," kata Eko Hari.
Gerbong KA Mutiara Timur Terbakar
Sabtu, 31/10/2009 16:20 WIB
Gerbong KA Mutiara Timur Terbakar
Api di Gerbong Makan Diduga Akibat Konsleting Genset
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Gerbong makan KA Mutiara Timur yang terbakar diduga berasal dari konsleting genset. Meski terbakar habis, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Informasi yang berhasil dihimpum detiksurabaya.com di lokasi, Sabtu (31/10/2009), KA jurusan Banyuwangi-Surabaya terbakar sekitar 200 meter sebelum masuk Stasiun Klakah. Beruntung, ada salah seorang petugas yang mengetahu peristiwa itu.
Akhirnya petugas menghentikan laju Kereta Mutiara timur dengan menyalakan lampu merah untuk peringatan.
"Waktu itu asap mengepul, akibat angin bertiup kenjang dan terjadilah kobaran api," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Kusmindar ditemui di lokasi kejadian.
Menurut Kusmindar penumpang yang panik langsung diturunkan dan dievakuasi ke dalam stasiun. Sehingga kebakaran gerbong KA tersebut tidak ada korban jiwa.
"Alhamdulillah korban jiwa tidak ada," kata Kusmindar pada sejumlah wartawan. (bdh/bdh)
Gerbong KA Mutiara Timur Terbakar
Api di Gerbong Makan Diduga Akibat Konsleting Genset
Harry Purwanto - detikSurabaya
Informasi yang berhasil dihimpum detiksurabaya.com di lokasi, Sabtu (31/10/2009), KA jurusan Banyuwangi-Surabaya terbakar sekitar 200 meter sebelum masuk Stasiun Klakah. Beruntung, ada salah seorang petugas yang mengetahu peristiwa itu.
Akhirnya petugas menghentikan laju Kereta Mutiara timur dengan menyalakan lampu merah untuk peringatan.
"Waktu itu asap mengepul, akibat angin bertiup kenjang dan terjadilah kobaran api," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Kusmindar ditemui di lokasi kejadian.
Menurut Kusmindar penumpang yang panik langsung diturunkan dan dievakuasi ke dalam stasiun. Sehingga kebakaran gerbong KA tersebut tidak ada korban jiwa.
"Alhamdulillah korban jiwa tidak ada," kata Kusmindar pada sejumlah wartawan. (bdh/bdh)
Senin, 26 Oktober 2009
Jual Minah Subsidi, Warga Malang Ditangkap
Jual Minah Subsidi, Warga Malang Ditangkap
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Penjualan 1.410 liter minyak tanah bersubsidi digagalkan oleh Polsek Pasirian, Lumajang pada Senin (26/10/2009) dini hari. Minyak tanah bersubsidi itu rencananya dikirim ke Sumber Majing Kabupaten Malang.
Terbongkarnya penyalahgunaan minyak tanah bersubsidi itu berawal kecurigaan polisi terhadap sebuah pick up yang membawa barang dan ditutupi terpal. Polisi kemudian
melakukan pengejaran. Ketika dikejar, pick up itu berhenti di warung.
"Waktu mobil diikuti polisi, berulang kali mampir di warung sebanyak 3 kali," kata Kapolsek Pasirian AKP Jauhar Ma'arif di mapolsek kepada wartawan.
Jauhar menambahkan, sopir truk tak berkutik saat diperiksa isi muatannya. Ternyata berisi minyak tanah. Saat ditanya dokumen resmi sopir tidak bisa menunjukkan.
Sopir pick up yang mengangkut minyak tanah itu bernama Suwito (32) dan keneknya Hendriono (25) warga Desa Tambak Rejo, Kecamatan Sumber Majing Wetan, Malang. Pick up Daihatsu Espass itu bernopol N 9227 KA.
"Sang sopir tampak bingung ketika ditanya soal dokumen. Karena tak bisa menunjukkan langsung kita bawa ke mapolsek," tandasnya.
Suwito saat diperiksa, mengaku jika dirinya membeli minyak tanah bersubsidi di sejumlah distributor BBM di Lumajang dengan harga per liternya Rp 3.900. Kemudian dijual seharga Rp 4.600. "Minyak ini akan kami jual kembali," tuturnya dihadapan penyidik.
Keduanya dijerat UU No 21 tahun 2004 tentang Migas dengan ancaman 10 tahun penjara.
(wln/wln)
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Penjualan 1.410 liter minyak tanah bersubsidi digagalkan oleh Polsek Pasirian, Lumajang pada Senin (26/10/2009) dini hari. Minyak tanah bersubsidi itu rencananya dikirim ke Sumber Majing Kabupaten Malang.
Terbongkarnya penyalahgunaan minyak tanah bersubsidi itu berawal kecurigaan polisi terhadap sebuah pick up yang membawa barang dan ditutupi terpal. Polisi kemudian
melakukan pengejaran. Ketika dikejar, pick up itu berhenti di warung.
"Waktu mobil diikuti polisi, berulang kali mampir di warung sebanyak 3 kali," kata Kapolsek Pasirian AKP Jauhar Ma'arif di mapolsek kepada wartawan.
Jauhar menambahkan, sopir truk tak berkutik saat diperiksa isi muatannya. Ternyata berisi minyak tanah. Saat ditanya dokumen resmi sopir tidak bisa menunjukkan.
Sopir pick up yang mengangkut minyak tanah itu bernama Suwito (32) dan keneknya Hendriono (25) warga Desa Tambak Rejo, Kecamatan Sumber Majing Wetan, Malang. Pick up Daihatsu Espass itu bernopol N 9227 KA.
"Sang sopir tampak bingung ketika ditanya soal dokumen. Karena tak bisa menunjukkan langsung kita bawa ke mapolsek," tandasnya.
Suwito saat diperiksa, mengaku jika dirinya membeli minyak tanah bersubsidi di sejumlah distributor BBM di Lumajang dengan harga per liternya Rp 3.900. Kemudian dijual seharga Rp 4.600. "Minyak ini akan kami jual kembali," tuturnya dihadapan penyidik.
Keduanya dijerat UU No 21 tahun 2004 tentang Migas dengan ancaman 10 tahun penjara.
(wln/wln)
Kambing Kepala Dua Dianggap Titisan Dewa
Geger Kambing Berkepala Dua
Kambing Kepala Dua Dianggap Titisan Dewa
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Lahirnya kambing berkepala dua milik Muhammad Hasyim (25) warga Dusun Ramba’an Desa Sukorejo, Kecamatan Pasru Jambe, Lumajang semakin tersebar luas.
Banyak orang mendatangi kambing itu dan mencari peruntungan. Bahkan ada yang menganggap kambing itu seperti titisan dewa seperti di cerita pewayangan.
"Kambing itu seperti Dewa Brahma berkepala banyak," kata salah satu warga yang menonton, Mujiono (35) warga Desa Sumber Baru, Kecamatan Tanggul, Jember.
Sementara itu Sriyantun (40) asal Desa Kabiliboto Kidul Kecamatan Jatitoto, dirinya datang melihat kambing aneh itu, lantaran penasaran dan ingin membuktikan.
"Saya dengar ada kambing kepala dua benar. Penasaran saya datang ke sini," tutur Sriyantun yang datang bersama kerabatnya.
Faktor Genetik
Kasi Kesehatan Hewan Kantor Pertenakan Lumajang Drh Samsudin menyatakan, kelainan pada kambing kepala dua, lebih dikarenakan faktor genetik. Dia mengangap peristiwa yang biasa, bahkan pada manusia juga bisa
terjadi.
"Wah hewan yang memiliki kelainan itu udah biasa, paling bertahan hidup dalam hitungan jam dan hari," ungkap Samsudin saat dihubungi melalui telepon seluler.
(wln/wln)
Kambing Kepala Dua Dianggap Titisan Dewa
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Lahirnya kambing berkepala dua milik Muhammad Hasyim (25) warga Dusun Ramba’an Desa Sukorejo, Kecamatan Pasru Jambe, Lumajang semakin tersebar luas.
Banyak orang mendatangi kambing itu dan mencari peruntungan. Bahkan ada yang menganggap kambing itu seperti titisan dewa seperti di cerita pewayangan.
"Kambing itu seperti Dewa Brahma berkepala banyak," kata salah satu warga yang menonton, Mujiono (35) warga Desa Sumber Baru, Kecamatan Tanggul, Jember.
Sementara itu Sriyantun (40) asal Desa Kabiliboto Kidul Kecamatan Jatitoto, dirinya datang melihat kambing aneh itu, lantaran penasaran dan ingin membuktikan.
"Saya dengar ada kambing kepala dua benar. Penasaran saya datang ke sini," tutur Sriyantun yang datang bersama kerabatnya.
Faktor Genetik
Kasi Kesehatan Hewan Kantor Pertenakan Lumajang Drh Samsudin menyatakan, kelainan pada kambing kepala dua, lebih dikarenakan faktor genetik. Dia mengangap peristiwa yang biasa, bahkan pada manusia juga bisa
terjadi.
"Wah hewan yang memiliki kelainan itu udah biasa, paling bertahan hidup dalam hitungan jam dan hari," ungkap Samsudin saat dihubungi melalui telepon seluler.
(wln/wln)
Jadi Tontonan, Kambing Kepala Dua Bertahan Hidup
Geger Kambing Berkepala Dua
Jadi Tontonan, Kambing Kepala Dua Bertahan Hidup
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Kambing memiliki keanehan biasanya tak bisa bertahan hidup sementara. Namun anak kambing jenis otawa berkepala dua milik Muhammad Hasyim (25) Warga Dusun Ramba’an, Desa Sukorejo, Kecamatan Pasru Jambe, Lumajang masih bertahan
hidup hingga 30 jam.
Agar bisa terus hidup, pemilik kambing memindahkan ke dapur rumahnya. Sedangkan untuk asupan makanan diberi susu sapi segar. Kambing yang bernama Melati belum bisa berdiri dengan tegak menyusui induknya.
"Alhamdulilah kambing saya masih bisa bertahan hidup meski diungsikan ke dalam dapur,” Kata Hasyim ditemui detiksurabaya.com, Minggu (25/10/2009).
Menurut dia, dipindahkan ke dalam dapur juga bersama sang induk serta kembarannya. Jika dijauhkan dari induknya, kambing berkepala dua mengamuk dan mengeluarkan suara. "Kalo di pindah, sang induk ngamuk mas,” ungkap Hasyim yang ditemani istrinya bernama Nuril (20).
Warga terus berdatangan untuk melihat kambing aneh itu. Bahkan ada yang berombongan melihat kambing itu. Antrian pun terjadi karena banyak warga yang ingin menonton kambing itu.
"Saya sama mertua bergantian jaga, jika kambing teriak minta minum susu. Ini seperti jaga bayi baru lahir," tuturnya. (wln/wln)
Jadi Tontonan, Kambing Kepala Dua Bertahan Hidup
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Kambing memiliki keanehan biasanya tak bisa bertahan hidup sementara. Namun anak kambing jenis otawa berkepala dua milik Muhammad Hasyim (25) Warga Dusun Ramba’an, Desa Sukorejo, Kecamatan Pasru Jambe, Lumajang masih bertahan
hidup hingga 30 jam.
Agar bisa terus hidup, pemilik kambing memindahkan ke dapur rumahnya. Sedangkan untuk asupan makanan diberi susu sapi segar. Kambing yang bernama Melati belum bisa berdiri dengan tegak menyusui induknya.
"Alhamdulilah kambing saya masih bisa bertahan hidup meski diungsikan ke dalam dapur,” Kata Hasyim ditemui detiksurabaya.com, Minggu (25/10/2009).
Menurut dia, dipindahkan ke dalam dapur juga bersama sang induk serta kembarannya. Jika dijauhkan dari induknya, kambing berkepala dua mengamuk dan mengeluarkan suara. "Kalo di pindah, sang induk ngamuk mas,” ungkap Hasyim yang ditemani istrinya bernama Nuril (20).
Warga terus berdatangan untuk melihat kambing aneh itu. Bahkan ada yang berombongan melihat kambing itu. Antrian pun terjadi karena banyak warga yang ingin menonton kambing itu.
"Saya sama mertua bergantian jaga, jika kambing teriak minta minum susu. Ini seperti jaga bayi baru lahir," tuturnya. (wln/wln)
Minggu, 25 Oktober 2009
Penertiban PKL Lumajang Ricuh & Diwarnai Adu Mulut
Kamis, 01/10/2009 17:12 WIB
Penertiban PKL Lumajang Ricuh & Diwarnai Adu Mulut
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Upaya Pemkab Lumajang menertibkan PKL dan memperindah kawasan Kota Pisang mendapat perlawanan. Bahkan penertiban yang dilakukan Satpol PP terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) yang mangkal di Alun-Alun Kota Lumajang berlangsung ricuh, Kamis (1/10/2009).
Insiden berawal saat 125 Satpol PP bersama polisi dan TNI menertibkan puluhan PKL yang menggelar dagangannya sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu adu mulut dan adu fisik pun tak terelakkan.
Salah seorang pedagang sepatu yang berusaha mempertahankan lapaknya diusir dan mendapat perlawanan petugas. Puluhan pedagang yang melihat berusaha membatu korban.
"Lo kenapa dibongkar. Lha Wong tempat relokasi belum disediakan oleh pemerintah," teriak Supardi di sela-sela protes terhadap petugas.
Adu fisik pun tak sempat terhindarkan, beberapa pria berpakaian preman membawa dan mengangkut lapak milik PKL ke sebuah truk. Polisi yang mengamankan lokasi melerai antara pedagang dengan pria tersebut.
"Pak jangan main kasar gini pak, bapak enak dapat gaji dari pemerintah. Kami harus jualan hingga malam hari untuk keluarga," teriak Supatmi salah satu pedagang perhiasan yang tidak mau ditertibkan.
Kericuhan dan perlawanan puluhan PKL membuat petugas mundir dan memilih mengalah. Para petugas membiarkan pedagang menggelar daganganya. Padahal sesuai kesepakatan PKL dan Bupati Lumajang per 1 Oktober 2009, pedagang harus pindah ke tempat relokasi sementara di barat Stadion Mahameru.
Sementara Kepala Satpol PP Pemkab Lumajang Drs. Kasi Pratondo tidak menampakkan batang hidungnya. PKL menyayangkan sikap aparat penegak Perda harus menyewa preman untuk penertiban.
(fat/fat)
Penertiban PKL Lumajang Ricuh & Diwarnai Adu Mulut
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Upaya Pemkab Lumajang menertibkan PKL dan memperindah kawasan Kota Pisang mendapat perlawanan. Bahkan penertiban yang dilakukan Satpol PP terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) yang mangkal di Alun-Alun Kota Lumajang berlangsung ricuh, Kamis (1/10/2009).
Insiden berawal saat 125 Satpol PP bersama polisi dan TNI menertibkan puluhan PKL yang menggelar dagangannya sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu adu mulut dan adu fisik pun tak terelakkan.
Salah seorang pedagang sepatu yang berusaha mempertahankan lapaknya diusir dan mendapat perlawanan petugas. Puluhan pedagang yang melihat berusaha membatu korban.
"Lo kenapa dibongkar. Lha Wong tempat relokasi belum disediakan oleh pemerintah," teriak Supardi di sela-sela protes terhadap petugas.
Adu fisik pun tak sempat terhindarkan, beberapa pria berpakaian preman membawa dan mengangkut lapak milik PKL ke sebuah truk. Polisi yang mengamankan lokasi melerai antara pedagang dengan pria tersebut.
"Pak jangan main kasar gini pak, bapak enak dapat gaji dari pemerintah. Kami harus jualan hingga malam hari untuk keluarga," teriak Supatmi salah satu pedagang perhiasan yang tidak mau ditertibkan.
Kericuhan dan perlawanan puluhan PKL membuat petugas mundir dan memilih mengalah. Para petugas membiarkan pedagang menggelar daganganya. Padahal sesuai kesepakatan PKL dan Bupati Lumajang per 1 Oktober 2009, pedagang harus pindah ke tempat relokasi sementara di barat Stadion Mahameru.
Sementara Kepala Satpol PP Pemkab Lumajang Drs. Kasi Pratondo tidak menampakkan batang hidungnya. PKL menyayangkan sikap aparat penegak Perda harus menyewa preman untuk penertiban.
(fat/fat)
Ngaku Sebagai Kapolsek, Debt Collector Dibekuk
Selasa, 06/10/2009 15:00 WIB
Ngaku Sebagai Kapolsek, Debt Collector Dibekuk
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Gara-gara mengaku sebagai Kapolsek Sumber Suko, seorang debt collector, Eko Wiyono (37) dijebloskan ke penjara. Pria yang bertempat tinggal di Jalan Brigjen Slamet Riyadi i ni dalam tiap langkahnya mengaku sebagai polisi untuk mempermudah penagihan.
"Tertangkapnya polisi gadungan ini berkat laporan korban," Kata Kapolres Lumajang AKBP Dedy Prasetyo kepada detiksurabaya.com di Mapolres Jalan Alun-Alun Utara, Selasa (6/10/2009).
Menurut Dedy, nama kapolsek yang dicatut pelaku yakni Kapolsek Sumbersuko AKP Eko Hari S. "Dia mau mencoreng korps kepolisian dan saya perintahkan anggota untuk segera menangkap," jelas Dedy.
Dibekuknya pelaku itu berawal atas laporan salah satu korbannya, Ny Lilik (30), warga Desa Sentul, Kecamatan Sumbersuko ke Polres Lumajang. Korban mengaku didatangi pelaku dengan maksud meminta uang Rp 150 ribu.
Korban tidak menuruti permintaan pelaku karena hanya memberi uang sebesar Rp 100 ribu. Korban meminta pelaku kembali esok hari karena tak ada uang. Lantas pelaku marah dan korban langsung lapor polisi dan melakukan jebakan.
"Saat pelaku datang ke korban, anggota kami langsung meringkusnya," tutur pria mantan Kapolresta Kediri.
Kini pelaku diamankan dan dijerat dengan pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman 5 tahun penjara.
(fat/fat)
Ngaku Sebagai Kapolsek, Debt Collector Dibekuk
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Gara-gara mengaku sebagai Kapolsek Sumber Suko, seorang debt collector, Eko Wiyono (37) dijebloskan ke penjara. Pria yang bertempat tinggal di Jalan Brigjen Slamet Riyadi i ni dalam tiap langkahnya mengaku sebagai polisi untuk mempermudah penagihan.
"Tertangkapnya polisi gadungan ini berkat laporan korban," Kata Kapolres Lumajang AKBP Dedy Prasetyo kepada detiksurabaya.com di Mapolres Jalan Alun-Alun Utara, Selasa (6/10/2009).
Menurut Dedy, nama kapolsek yang dicatut pelaku yakni Kapolsek Sumbersuko AKP Eko Hari S. "Dia mau mencoreng korps kepolisian dan saya perintahkan anggota untuk segera menangkap," jelas Dedy.
Dibekuknya pelaku itu berawal atas laporan salah satu korbannya, Ny Lilik (30), warga Desa Sentul, Kecamatan Sumbersuko ke Polres Lumajang. Korban mengaku didatangi pelaku dengan maksud meminta uang Rp 150 ribu.
Korban tidak menuruti permintaan pelaku karena hanya memberi uang sebesar Rp 100 ribu. Korban meminta pelaku kembali esok hari karena tak ada uang. Lantas pelaku marah dan korban langsung lapor polisi dan melakukan jebakan.
"Saat pelaku datang ke korban, anggota kami langsung meringkusnya," tutur pria mantan Kapolresta Kediri.
Kini pelaku diamankan dan dijerat dengan pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman 5 tahun penjara.
(fat/fat)
Menolak Dijodohkan, Kodir Bawa Kabur Gadis 15 Tahun
amis, 08/10/2009 16:30 WIB
Menolak Dijodohkan, Kodir Bawa Kabur Gadis 15 Tahun
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Menolak perempuan yang dijodohkan orangtuanya, Muhamad Kodir (21) warga Desa Urang Gantung, Kecamatan Sukodono, Lumajang nekat membawa kabur anak tetangganya yang berumur 15 tahun.
Dia membawa Bunga sebut saja begitu ke Madiun selama satu minggu. Ternyata selama pelarian itu, Kodir juga menikmati kemolekan Bunga.
Terungkapnya kejadian itu setelah orangtua Bunga melaporkan Kodir ke polisi. Kodir dilaporkan telah memperkosa Bunga.
"Mendapat laporan itu kami langsung menangkap pelaku di rumahnya," kata Kanit Reskrim Polsek Sukodono Aiptu Muhammad Tahak di Mapolse, Kamis, (8/10/2009).
Dihadapan penyidik, Kodir mengakui perbuatannya. Dia menyetubuhi korban sebanyak 10 kali. Menurutnya perbuatan itu dilakukan suka sama suka. Dia nekat melakukan hal itu karena jatuh cinta pada Bunga dan menolak perjodohan yang dilakukan orangtuanya.
"Saya melakukan ini karena jengkel pada orang tua Saya Saya ingin nikah dia (Bunga,red)," tutur Kodir.
Namun Kodir tetap ditahan. Dia dijerat pasal 332 ayat 1 ke 1e KUHP subsider pasal 81 ayat 2 lebih subsider pasal 83. UU RI no. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman 17 tahun penjara.
(wln/wln)
Menolak Dijodohkan, Kodir Bawa Kabur Gadis 15 Tahun
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Menolak perempuan yang dijodohkan orangtuanya, Muhamad Kodir (21) warga Desa Urang Gantung, Kecamatan Sukodono, Lumajang nekat membawa kabur anak tetangganya yang berumur 15 tahun.
Dia membawa Bunga sebut saja begitu ke Madiun selama satu minggu. Ternyata selama pelarian itu, Kodir juga menikmati kemolekan Bunga.
Terungkapnya kejadian itu setelah orangtua Bunga melaporkan Kodir ke polisi. Kodir dilaporkan telah memperkosa Bunga.
"Mendapat laporan itu kami langsung menangkap pelaku di rumahnya," kata Kanit Reskrim Polsek Sukodono Aiptu Muhammad Tahak di Mapolse, Kamis, (8/10/2009).
Dihadapan penyidik, Kodir mengakui perbuatannya. Dia menyetubuhi korban sebanyak 10 kali. Menurutnya perbuatan itu dilakukan suka sama suka. Dia nekat melakukan hal itu karena jatuh cinta pada Bunga dan menolak perjodohan yang dilakukan orangtuanya.
"Saya melakukan ini karena jengkel pada orang tua Saya Saya ingin nikah dia (Bunga,red)," tutur Kodir.
Namun Kodir tetap ditahan. Dia dijerat pasal 332 ayat 1 ke 1e KUHP subsider pasal 81 ayat 2 lebih subsider pasal 83. UU RI no. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman 17 tahun penjara.
(wln/wln)
Pelajar Lumajang Bakar Poster Miyabi
Selasa, 13/10/2009 11:55 WIB
Pelajar Lumajang Bakar Poster Miyabi
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Puluhan Siswa MAN 1 Lumajang menggelar unjuk rasa menolak kedatangan Miyabi ke Indonesia. Para pelajar ini menganggap kedatangan artis porno asal Jepang ini dapat merusak moral bangsa Indonesia.
Puluhan Siswa yang tergabung dalam Oragnisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) mengelar aksi demo di Halaman Sekolah di Jalan. Cintadui, Kota Lumajang, Selasa (13/10/2009).
Dalam aksi damainya ini, mereka juga membentangan puluhan poster dan spanduk mengecam artis porno pemilik nama asli Maria Ozawa yang akan melakukan suting film 'Menculik Miyabi' di Pulau Bali.
Poster tersebut bertuliskan, 'Tolah Miyabi, Perusak Moral Bangsa Indonesia', 'Miyabi harus pergi dari Indonesia'.
"Kami kaum muda Indonesia menolak Miyabi, yang mengotori dan menyesatkan," kata Kiki koordinastor aksi demo.
Puluhan siswa ini juga mendatangi rekan-rekanya di kelas untuk mengajak menolak Miyabi. Bahkan mereka juga akan memboikot untuk tidak melihat film yang akan dibintai Miyabi apabila nantinya edar tayang.
Usai berorasi siswa MAN 1 Lumajang membakar foto Miyabi yang sedang berpose seksual. Aksi demo pelajar ini mendapat penjagaan ketat personel polisi Polres Lumajang.
"Kami minta Presiden SBY untuk melarang Miyabi main Film Inodesia," terang Kiki.
(bdh/bdh)
Pelajar Lumajang Bakar Poster Miyabi
Harry Purwanto - detikSurabaya
Puluhan Siswa yang tergabung dalam Oragnisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) mengelar aksi demo di Halaman Sekolah di Jalan. Cintadui, Kota Lumajang, Selasa (13/10/2009).
Dalam aksi damainya ini, mereka juga membentangan puluhan poster dan spanduk mengecam artis porno pemilik nama asli Maria Ozawa yang akan melakukan suting film 'Menculik Miyabi' di Pulau Bali.
Poster tersebut bertuliskan, 'Tolah Miyabi, Perusak Moral Bangsa Indonesia', 'Miyabi harus pergi dari Indonesia'.
"Kami kaum muda Indonesia menolak Miyabi, yang mengotori dan menyesatkan," kata Kiki koordinastor aksi demo.
Puluhan siswa ini juga mendatangi rekan-rekanya di kelas untuk mengajak menolak Miyabi. Bahkan mereka juga akan memboikot untuk tidak melihat film yang akan dibintai Miyabi apabila nantinya edar tayang.
Usai berorasi siswa MAN 1 Lumajang membakar foto Miyabi yang sedang berpose seksual. Aksi demo pelajar ini mendapat penjagaan ketat personel polisi Polres Lumajang.
"Kami minta Presiden SBY untuk melarang Miyabi main Film Inodesia," terang Kiki.
(bdh/bdh)
Ingin Rujak Manis, Tiga Pemuda Malah Masuk Bui
Kamis, 15/10/2009 13:42 WIB
Ingin Rujak Manis, Tiga Pemuda Malah Masuk Bui
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Gara-gara ingin menikmati rujak manis, tiga pemuda asal Perumahan Sukodono Permai, Kecamatan Sukodono, Lumajang harus berurusan dengan polisi. Buah yang akan dibuat itu mereka ambil dari mencuri. Akibatnya, jeruji besi menanti mereka.
Ketiga pencuri itu yakni, Wicaksono (23), Dhony Galih Raka Siwi (22) dan Septian Bhekti Wibisono. Mereka nekat mencuri mangga milik tettanggnya yang seorang pengacara terkenal di kota itu.
"Saya memergoki mereka mengambil buah mangga dengan memanjat, dua temanya menunggu di bawah," kata Marwoto, di saat memberi laporan di Mapolsek Sukodono, Kamis (15/10/2009).
Menurut dia, ketiga pelaku mencuri mangga dengan melompat pagar besi setinggi 3 meter di kebun belakang rumahnya. Mereka memasukan buah mangga hasil curian dari tas plastik.
"Saya kemudian memberitahu warga dan menggerebeknya." tutur pengacara itu.
Kapolsek Sukodono AKP Djumali mengatakan, setelah ditangkap warga, ketiga pelaku digelandang ke Mapolsek Sukodono dengan barang bukti 15 buah mangga. Setlah di periksa mereka mengakui tindakanya itu.
"Ketiga tersangka kami jerat pasal 363 KUHP tentang pencurian. Ancaman 5 tahun penjara," kata Kapolsek asal Jombang.
Sementara, orangtua ketiga pelaku yang dating ke Mapolsek Sukodono, hanya pasrah melihat anaknya di masukan dalam tahanan.
(bdh/bdh)
Ingin Rujak Manis, Tiga Pemuda Malah Masuk Bui
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Gara-gara ingin menikmati rujak manis, tiga pemuda asal Perumahan Sukodono Permai, Kecamatan Sukodono, Lumajang harus berurusan dengan polisi. Buah yang akan dibuat itu mereka ambil dari mencuri. Akibatnya, jeruji besi menanti mereka.
Ketiga pencuri itu yakni, Wicaksono (23), Dhony Galih Raka Siwi (22) dan Septian Bhekti Wibisono. Mereka nekat mencuri mangga milik tettanggnya yang seorang pengacara terkenal di kota itu.
"Saya memergoki mereka mengambil buah mangga dengan memanjat, dua temanya menunggu di bawah," kata Marwoto, di saat memberi laporan di Mapolsek Sukodono, Kamis (15/10/2009).
Menurut dia, ketiga pelaku mencuri mangga dengan melompat pagar besi setinggi 3 meter di kebun belakang rumahnya. Mereka memasukan buah mangga hasil curian dari tas plastik.
"Saya kemudian memberitahu warga dan menggerebeknya." tutur pengacara itu.
Kapolsek Sukodono AKP Djumali mengatakan, setelah ditangkap warga, ketiga pelaku digelandang ke Mapolsek Sukodono dengan barang bukti 15 buah mangga. Setlah di periksa mereka mengakui tindakanya itu.
"Ketiga tersangka kami jerat pasal 363 KUHP tentang pencurian. Ancaman 5 tahun penjara," kata Kapolsek asal Jombang.
Sementara, orangtua ketiga pelaku yang dating ke Mapolsek Sukodono, hanya pasrah melihat anaknya di masukan dalam tahanan.
(bdh/bdh)
Angka Kematian Ibu Hamil Tinggi di Lumajang
Kamis, 15/10/2009 09:05 WIB
Angka Kematian Ibu Hamil Tinggi di Lumajang
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Angka kematian ibu saat melahirkan masih tinggi di Lumajang. Berdasarkan datang Dinas Kesehatan dari Januari hingga pertengahan Oktober ini ada 12 ibu yang meninggal. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2008 yang tercatat 5 orang.
"Meningkatnya kematian ibu hamil, ini menjadi pekerjaan rumah kami," kata Kadinkes Lumajang dr Buntaran Suprianto pada detiksurabaya.com di kantornya Jalan Alun-alun Utara, Kamis (15/10/2009).
Buntaran mengungkapkan kematian itu dikarenakan berbagai kondisi. Diantaranya pendarahan pasca melahirkan, tidak ada persiapan persalinan, dan bayi dalam kandungan mengalami keracunan.
"Tapi kebanyakan karena pendarahan pasca melahirkan. Rata-rata terjadi di daerah terpencil atau jauh dari rumah sakit," ungkapnya.
Pola makan yang buruk, merokok, alkohol dan obesitas juga mempengaruhi kematian ibu hamil. Faktor lain yang membuat angka kematian ibu yang tinggi yakni keterlambatan ditangani. Meskipun angka kematian ibu hamil tinggi, bayi kata dia masih bisa diselamatkan.
Dia berharap ibu hamil rajin kontrol ke dokter untuk mendeteksi dini mengenai kondisi kesehatan dan bayi yang ada di janin. "Kami harap masyarakat siaga dengan rajin memeriksakan diri ke puskesmas atau ke bidan," tandasnya. (wln/wln)
Angka Kematian Ibu Hamil Tinggi di Lumajang
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Angka kematian ibu saat melahirkan masih tinggi di Lumajang. Berdasarkan datang Dinas Kesehatan dari Januari hingga pertengahan Oktober ini ada 12 ibu yang meninggal. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2008 yang tercatat 5 orang.
"Meningkatnya kematian ibu hamil, ini menjadi pekerjaan rumah kami," kata Kadinkes Lumajang dr Buntaran Suprianto pada detiksurabaya.com di kantornya Jalan Alun-alun Utara, Kamis (15/10/2009).
Buntaran mengungkapkan kematian itu dikarenakan berbagai kondisi. Diantaranya pendarahan pasca melahirkan, tidak ada persiapan persalinan, dan bayi dalam kandungan mengalami keracunan.
"Tapi kebanyakan karena pendarahan pasca melahirkan. Rata-rata terjadi di daerah terpencil atau jauh dari rumah sakit," ungkapnya.
Pola makan yang buruk, merokok, alkohol dan obesitas juga mempengaruhi kematian ibu hamil. Faktor lain yang membuat angka kematian ibu yang tinggi yakni keterlambatan ditangani. Meskipun angka kematian ibu hamil tinggi, bayi kata dia masih bisa diselamatkan.
Dia berharap ibu hamil rajin kontrol ke dokter untuk mendeteksi dini mengenai kondisi kesehatan dan bayi yang ada di janin. "Kami harap masyarakat siaga dengan rajin memeriksakan diri ke puskesmas atau ke bidan," tandasnya. (wln/wln)
Konser Kangen Band di Lumajang Diwarnai Adu Jotos
Minggu, 18/10/2009 17:54 WIB
Konser Kangen Band di Lumajang Diwarnai Adu Jotos
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Konser grup musik Kangen Band di GOR Wira Bhakti Lumajang, Jawa Timur diwarnai kericuhan, Minggu (18/10/2009). Tawuran antar penonton tak terhindarkan saat grup band Melayu asal Lampung tersebut melantunkan lagu ke 7-berjudul "Pujaan Hati".
Aksi tawuran ini dipicu saling senggol antar penonton saat berjoget. Apalagi saling lempar air mineral dan sandal terus terjadi setiap lantunan lagu.
Beruntung, petugas polisi dari Polres Lumajangn berhasil mengamankan 5 penonton yang diduga sebagai provokator aksi tawuran tersebut. Konser band asal Lampung ini sempat dihentikan beberapa saat sambil menunggu aksi tawuran penonton berhenti.
Bahkan, sang vokalis Andhika menghentikan aksi panggungnya. Dia mengaku kecewa dengan aksi tawuran tersebut. Karena Sabtu malam, di Probolinggo juga ada peristiwa serupa.
"Ayo jangan tawuran terus, masak di Probolinggu ricuh disini juga. Kami sungguh menyesal bila fans kami saling jotos," ujar Andika dengan nada memelas.
Belum diketahui adanya korban akibat aksi tawuran tersebut. Namun, cukup disayangkan meskipun ada kericuhan polisi terus saja melanjutkan Konser yang disponsor perusahaan seluler itu.
(bdh/bdh)
Konser Kangen Band di Lumajang Diwarnai Adu Jotos
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Konser grup musik Kangen Band di GOR Wira Bhakti Lumajang, Jawa Timur diwarnai kericuhan, Minggu (18/10/2009). Tawuran antar penonton tak terhindarkan saat grup band Melayu asal Lampung tersebut melantunkan lagu ke 7-berjudul "Pujaan Hati".
Aksi tawuran ini dipicu saling senggol antar penonton saat berjoget. Apalagi saling lempar air mineral dan sandal terus terjadi setiap lantunan lagu.
Beruntung, petugas polisi dari Polres Lumajangn berhasil mengamankan 5 penonton yang diduga sebagai provokator aksi tawuran tersebut. Konser band asal Lampung ini sempat dihentikan beberapa saat sambil menunggu aksi tawuran penonton berhenti.
Bahkan, sang vokalis Andhika menghentikan aksi panggungnya. Dia mengaku kecewa dengan aksi tawuran tersebut. Karena Sabtu malam, di Probolinggo juga ada peristiwa serupa.
"Ayo jangan tawuran terus, masak di Probolinggu ricuh disini juga. Kami sungguh menyesal bila fans kami saling jotos," ujar Andika dengan nada memelas.
Belum diketahui adanya korban akibat aksi tawuran tersebut. Namun, cukup disayangkan meskipun ada kericuhan polisi terus saja melanjutkan Konser yang disponsor perusahaan seluler itu.
(bdh/bdh)
Main Film, Andhika Kangen Band Jadi Tukang Cuci
Minggu, 18/10/2009 16:41 WIB
Main Film, Andhika Kangen Band Jadi Tukang Cuci
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Tak cukup jadi musisi kini personel Kangen Band unjuk gigi menjadi bintang film. Sang vokalis, Andhika pun siap berperan jadi tukang cuci piring.
Film itu akan bercerita tentang perjalanan hidup personel Kangen Band hingga jadi tenar.Rencananya film itu akan diberi judul 'Minggu Pagi di Taman Victoria'.
"Kami memang akan buat film tentang kami sendiri. Untuk syutingnya masih sedang jadwalkan," kata Andhika, sang vokalis saat temui di acara jumpa fans Kangen Band di Hotel Grand Aloha, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (18/10/2009).
Dalam penggarapan filmnya nanti, band pelantun 'Yolanda' itu akan blak-blakkan. Salah satunya soal pembajak yang menjadikan tembang-tembang Kangen Band laku keras. Bahkan diceritakan juga saat Andhika rela menjadi tukang cuci sebelum bandnya tenar.
"Pokoknya, rekan-rekan saya terlibat semua dengan jadi dirinya sebelum terkenal," jelas Andhika.
Untuk lokasi syuting, band pop melayu itu memilih kota Lampung dan Jakarta. Karena, kata Andhika, kedua kota itu sebagai saksi bisu perjalanan Kangen hingga sukses seperti saat ini.
Kapan mulai syuting? "Pokoknya selesai promosi album ketiga, kami akan segera syuting kok," pungkas Andhika.
(bdh/bdh)
Main Film, Andhika Kangen Band Jadi Tukang Cuci
Harry Purwanto - detikSurabaya
Film itu akan bercerita tentang perjalanan hidup personel Kangen Band hingga jadi tenar.Rencananya film itu akan diberi judul 'Minggu Pagi di Taman Victoria'.
"Kami memang akan buat film tentang kami sendiri. Untuk syutingnya masih sedang jadwalkan," kata Andhika, sang vokalis saat temui di acara jumpa fans Kangen Band di Hotel Grand Aloha, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (18/10/2009).
Dalam penggarapan filmnya nanti, band pelantun 'Yolanda' itu akan blak-blakkan. Salah satunya soal pembajak yang menjadikan tembang-tembang Kangen Band laku keras. Bahkan diceritakan juga saat Andhika rela menjadi tukang cuci sebelum bandnya tenar.
"Pokoknya, rekan-rekan saya terlibat semua dengan jadi dirinya sebelum terkenal," jelas Andhika.
Untuk lokasi syuting, band pop melayu itu memilih kota Lampung dan Jakarta. Karena, kata Andhika, kedua kota itu sebagai saksi bisu perjalanan Kangen hingga sukses seperti saat ini.
Kapan mulai syuting? "Pokoknya selesai promosi album ketiga, kami akan segera syuting kok," pungkas Andhika.
(bdh/bdh)
Mahkota Bunga Direnggut Sang Guru Ngaji
Rabu, 21/10/2009 11:06 WIB
Mahkota Bunga Direnggut Sang Guru Ngaji
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Kelakuan seorang kyai di Lumajang, Jawa Timur ini sungguh keterlaluan. Beralasan lama tak dijatah istri, dia nekat menyetubuhi seorang bocah dengan diiming-imingi akan dibelikan handphone.
Perbuatan biadab guru ngaji bernama Misna'i (50 ), warga Desa Labruk Lor, Kecamatan Kota ini dilalukan terhadap muridnya sebut saja bernama Bunga (11) tersebut dilakukan hingga 4 kali.
"Korban disetubuhi oleh pelaku karena diimingi-imingi akan di belikan HP," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Kusminda pada wartawan di Mapolres Lumajang, Rabu (21/10/2009).
Perbuatan asusila itu ketahuan saat Bunga mengeluh ke orangtuannya kiha merasakan sakit pada bagian kelaminnya. Karena tidak ingin terjadi sesuatu terhadap anaknya, orangtua Bunga pun memeriksakan ke Puskesmas. Hasilnya sungguh mengejutkan. Ternyata sakit yang dirasakan kelamin Bunga karena akibat kemasukan benda tumpul.
Pengakuan mengejutkan justru datang dari Bunga. Karena bocah itu mengaku kalau dia sering disetubuhi oleh guru ngajinya. Tidak terima dengan kejadian itu, orangtua Bunga langsung melapor ke Polres Lumajang. Mendapat laporan tindak susila, polisi langsung menangkap pelaku di rumahnya.
Pengakuan pelaku, dirinya nekat menyetubuhi santrinya, karena pernah melihat korban mandi di sungai. Apalagi dia jarang dilayani oleh sang istri tercinta. "Dia aku setubuhi cuman 4 kali kok pak, yang pertama sedikit dipaksa," kata Misna'i di depan polisi.
Perbuatan laknat terhadap Bunga itu dilakukan pelaku di dalam kamar rumahnya yang sepi. Bahkan pelaku juga menggarap bocah ingusan dengan cara didudukan biar mudah melaksanakan buang 'hajatnya'
"Saya cuma masukan kepalanya saja kok pak," akunya dengan polos.
Akibat perbuatannya, pelaku pun terancam dijerat pasal 81 ayat 2 UU RI No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukum 15 tahun penjara.
(bdh/bdh)
Mahkota Bunga Direnggut Sang Guru Ngaji
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Kelakuan seorang kyai di Lumajang, Jawa Timur ini sungguh keterlaluan. Beralasan lama tak dijatah istri, dia nekat menyetubuhi seorang bocah dengan diiming-imingi akan dibelikan handphone.
Perbuatan biadab guru ngaji bernama Misna'i (50 ), warga Desa Labruk Lor, Kecamatan Kota ini dilalukan terhadap muridnya sebut saja bernama Bunga (11) tersebut dilakukan hingga 4 kali.
"Korban disetubuhi oleh pelaku karena diimingi-imingi akan di belikan HP," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Kusminda pada wartawan di Mapolres Lumajang, Rabu (21/10/2009).
Perbuatan asusila itu ketahuan saat Bunga mengeluh ke orangtuannya kiha merasakan sakit pada bagian kelaminnya. Karena tidak ingin terjadi sesuatu terhadap anaknya, orangtua Bunga pun memeriksakan ke Puskesmas. Hasilnya sungguh mengejutkan. Ternyata sakit yang dirasakan kelamin Bunga karena akibat kemasukan benda tumpul.
Pengakuan mengejutkan justru datang dari Bunga. Karena bocah itu mengaku kalau dia sering disetubuhi oleh guru ngajinya. Tidak terima dengan kejadian itu, orangtua Bunga langsung melapor ke Polres Lumajang. Mendapat laporan tindak susila, polisi langsung menangkap pelaku di rumahnya.
Pengakuan pelaku, dirinya nekat menyetubuhi santrinya, karena pernah melihat korban mandi di sungai. Apalagi dia jarang dilayani oleh sang istri tercinta. "Dia aku setubuhi cuman 4 kali kok pak, yang pertama sedikit dipaksa," kata Misna'i di depan polisi.
Perbuatan laknat terhadap Bunga itu dilakukan pelaku di dalam kamar rumahnya yang sepi. Bahkan pelaku juga menggarap bocah ingusan dengan cara didudukan biar mudah melaksanakan buang 'hajatnya'
"Saya cuma masukan kepalanya saja kok pak," akunya dengan polos.
Akibat perbuatannya, pelaku pun terancam dijerat pasal 81 ayat 2 UU RI No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukum 15 tahun penjara.
(bdh/bdh)
Dua Home Industri Jamu Beromzet Miliaran Digerebek
Rabu, 21/10/2009 10:55 WIB
Dua Home Industri Jamu Beromzet Miliaran Digerebek
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Dua home industri jamu ilegal digerebek polisi. Dari dua rumah sekaligus dijadikan tempat produksi, polisi menemukan ribuan jamu racikan yang diperkirakan beromzet miliaran.
Dua rumah itu milik Mahmud (45), warga Dusun Biting Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono dan Misnanto (37) warga Desa Kandang Tepus Kecamatan Senduro Desa Bondoyudo, Kecamatan Sukodono, Lumajang.
Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Kusmindar menuturkan, tim gabungan Reskrim dan Narkoba Polres Lumajang menggerebek sebuah pabrik jamu tradisional yang diduga kuat ilegal.
"Kami sudah pantau kegiatan mereka dan ternyata membuat jamu racikan ilegal diperjualbelikan kepada masyarakat," kata Kusmindar kepada wartawan di lokasi, Rabu (21/10/2009).
Saat penggrebekan, pemilik rumah dan beberapa karyawan kaget melihat kedatangan polisi di lokasi. Mereka pun menghentikan aktivitasnya membuat jamu karena polisi memasang police line.
"Kami menemukan bahan-bahan kimia untuk pembuatan jamu," tutur Mantan Kapolsek Kunir itu.
Pihak kepolisian mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Lumajang dan Balai Pengawas Makanan dan Minuman (BPOM) Surabaya untuk menguji jamu ilegal tersebut.
"Pokoknya jamu ini berbahaya, tidak ada izin produksi dan kemasan seadanya," katanya.
Sementara barang bukti yang diamankan yakni 36 ribu bungkus jamu berisi 125 mg. Sedangkan harga per bungkus jamu senilai Rp 950.
"Dari penggerebekan, disita antara lain satu bungkus berisi pil berwarna hijau, kuning, putih, orange dan biru. Kemudian satu tas plastik berisi kapsul Bandelox," jelas kata Kusmindar.
Kini kedua tersangka terancam dijerat pasal 82 ayat 2 huruf B UU RI No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
(fat/fat)
Dua Home Industri Jamu Beromzet Miliaran Digerebek
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Dua home industri jamu ilegal digerebek polisi. Dari dua rumah sekaligus dijadikan tempat produksi, polisi menemukan ribuan jamu racikan yang diperkirakan beromzet miliaran.
Dua rumah itu milik Mahmud (45), warga Dusun Biting Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono dan Misnanto (37) warga Desa Kandang Tepus Kecamatan Senduro Desa Bondoyudo, Kecamatan Sukodono, Lumajang.
Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Kusmindar menuturkan, tim gabungan Reskrim dan Narkoba Polres Lumajang menggerebek sebuah pabrik jamu tradisional yang diduga kuat ilegal.
"Kami sudah pantau kegiatan mereka dan ternyata membuat jamu racikan ilegal diperjualbelikan kepada masyarakat," kata Kusmindar kepada wartawan di lokasi, Rabu (21/10/2009).
Saat penggrebekan, pemilik rumah dan beberapa karyawan kaget melihat kedatangan polisi di lokasi. Mereka pun menghentikan aktivitasnya membuat jamu karena polisi memasang police line.
"Kami menemukan bahan-bahan kimia untuk pembuatan jamu," tutur Mantan Kapolsek Kunir itu.
Pihak kepolisian mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Lumajang dan Balai Pengawas Makanan dan Minuman (BPOM) Surabaya untuk menguji jamu ilegal tersebut.
"Pokoknya jamu ini berbahaya, tidak ada izin produksi dan kemasan seadanya," katanya.
Sementara barang bukti yang diamankan yakni 36 ribu bungkus jamu berisi 125 mg. Sedangkan harga per bungkus jamu senilai Rp 950.
"Dari penggerebekan, disita antara lain satu bungkus berisi pil berwarna hijau, kuning, putih, orange dan biru. Kemudian satu tas plastik berisi kapsul Bandelox," jelas kata Kusmindar.
Kini kedua tersangka terancam dijerat pasal 82 ayat 2 huruf B UU RI No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
(fat/fat)
Di bawah Ancaman, Menik Disetubuhi Pria Beristri Tiga
Kamis, 22/10/2009 16:23 WIB
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Tindakan asusila yang dialami seorang remaja kembali terjadi. Kali ini menimpa sebut saja Menik (17) warga Dusun Madurejo Desa Munder Kecamatan Yosowilangun, Lumajang.
Korban diperkosa tentangganya sendiri Topan Herfansyah (27) yang sudah beristri sebanyak 3 kali. Pelaku nekat melakukan perbuatan bejat itu saat istri pergi ke sawah.
"Pelaku memperkosa korban disertai ancaman akan di pukul dan dibunuh," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Kusmindar di Mapolres, Kamis (22/10/2009).
Menurutnya sebelum berbuat bejat, pelaku memanggil korban dan langsung menyeret ke kamar rumahnya. Lantas korban didorong ke tempat tidur disertai ancaman akan dipukul jika berteriak.
Korban dalam kondisi ketakutan pun dimanfaatkan dengan buasnya. Pelaku pun menikmati tubuh gadis anak tentangganya hingga puas. "Tidak sampai di situ, dalam sehari dia menyetubuhi korban sebanyak 3 kali," jelas Kusmindar geram.
Sementara kasus pemerkosaan ini terbongkar karena ibu korban sering mendengar korban mengeluh sakit perut. Bahkan saat ditanya penyebabnya korban malah menangis hingga membuat ibu korban semakin curiga,.
Akhirnya korban menceritakan kejadian sebenarnya jika telah disetubuhi pelaku. Orang tua korban pun kemudian melapor ke Mapolres Lumajang. Mendapat laporan itu, polisi menangkap pelaku di rumahnya dan tak bisa berkutik.
Kini pelaku ditahan di Mapolres Lumajang dan dijerat Pasal 81 UURI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara. (fat/fat)
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Tindakan asusila yang dialami seorang remaja kembali terjadi. Kali ini menimpa sebut saja Menik (17) warga Dusun Madurejo Desa Munder Kecamatan Yosowilangun, Lumajang.
Korban diperkosa tentangganya sendiri Topan Herfansyah (27) yang sudah beristri sebanyak 3 kali. Pelaku nekat melakukan perbuatan bejat itu saat istri pergi ke sawah.
"Pelaku memperkosa korban disertai ancaman akan di pukul dan dibunuh," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Kusmindar di Mapolres, Kamis (22/10/2009).
Menurutnya sebelum berbuat bejat, pelaku memanggil korban dan langsung menyeret ke kamar rumahnya. Lantas korban didorong ke tempat tidur disertai ancaman akan dipukul jika berteriak.
Korban dalam kondisi ketakutan pun dimanfaatkan dengan buasnya. Pelaku pun menikmati tubuh gadis anak tentangganya hingga puas. "Tidak sampai di situ, dalam sehari dia menyetubuhi korban sebanyak 3 kali," jelas Kusmindar geram.
Sementara kasus pemerkosaan ini terbongkar karena ibu korban sering mendengar korban mengeluh sakit perut. Bahkan saat ditanya penyebabnya korban malah menangis hingga membuat ibu korban semakin curiga,.
Akhirnya korban menceritakan kejadian sebenarnya jika telah disetubuhi pelaku. Orang tua korban pun kemudian melapor ke Mapolres Lumajang. Mendapat laporan itu, polisi menangkap pelaku di rumahnya dan tak bisa berkutik.
Kini pelaku ditahan di Mapolres Lumajang dan dijerat Pasal 81 UURI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara. (fat/fat)
Geger Kambing Berkepala Dua
Warga yang Penasaran Disodori Kotak Amal
Lumajang - Berita lahirnya kambing berkepala dua, bermata empat dan bertelinga membuat warga terus berdatangan ke rumah milik M.Hasyim (25) warga Dusun Ramba'an Desa Sukorejo Kecamatan Pasru Jambe-Lumajang.
Mereka yang datang dari berbagai desa tetangga disodori kotak amal untuk memberikan sumbangan Bangunan Masjid Baitul Muttaqim. Sedangkan jumlah sumbangan yang diberikan pengunjung tidak ditentukan besarannya.
"Sumbangan di depan itu, diminta seikhlasnya kok mas," kata Hasyim saat berbincang-bincang dengan detiksurabaya.com di rumahnya, Sabtu (24/10/2009).
Permintaan sumbangan, muncul dari tokoh masyarakat takmir masjid. Saat itu warga yang datang sudah puluhan orang dan memenuhi halaman rumah.
"Ustad Rohim bilang pada saya, bagaimana jika ditarik sumbangan untuk masjid, lalu saya mengiyakan," ungkap Hasyim.
Takmir Masjid Baitul Muttaqim Ustad Rohim menggatakan, ide penarikan sumbangan itu karena masjid masih dalam proses pembangunan dan masih banyak membutuhkan dana. Kebetulan banyak orang yang berkerumum melihat kambing berkepala dua.
"Dengan melihat kambing aneh sambil beramal khan baik mas," kata Ustad Rohim ditemui di rumahnya.
Hingga pukul 12.00 WIB warga yang ingin melihat kambing aneh semakin banyak. Bahkan bukan hanya warga desa setempat elainkan dari desa-desa tetangga. Tersebarnya kabar anak sapi aneh itu beredar dari mulut ke mulut, hingga terdengar di mana-mana.
Pengamatan detiksuarabaya.com, sebagian warga ingin memegang sapi anehnnya agar memperoleh peruntungan.
"Saya dengar tadi pagi dari orang-orang ada sapi aneh, makanya saya datang ke sini," kata Joni Ismanto (26) asal Desa Senduro Kecamatan Senduro bersama istri dan anaknya.
(fat/fat)
Lumajang - Berita lahirnya kambing berkepala dua, bermata empat dan bertelinga membuat warga terus berdatangan ke rumah milik M.Hasyim (25) warga Dusun Ramba'an Desa Sukorejo Kecamatan Pasru Jambe-Lumajang.
Mereka yang datang dari berbagai desa tetangga disodori kotak amal untuk memberikan sumbangan Bangunan Masjid Baitul Muttaqim. Sedangkan jumlah sumbangan yang diberikan pengunjung tidak ditentukan besarannya.
"Sumbangan di depan itu, diminta seikhlasnya kok mas," kata Hasyim saat berbincang-bincang dengan detiksurabaya.com di rumahnya, Sabtu (24/10/2009).
Permintaan sumbangan, muncul dari tokoh masyarakat takmir masjid. Saat itu warga yang datang sudah puluhan orang dan memenuhi halaman rumah.
"Ustad Rohim bilang pada saya, bagaimana jika ditarik sumbangan untuk masjid, lalu saya mengiyakan," ungkap Hasyim.
Takmir Masjid Baitul Muttaqim Ustad Rohim menggatakan, ide penarikan sumbangan itu karena masjid masih dalam proses pembangunan dan masih banyak membutuhkan dana. Kebetulan banyak orang yang berkerumum melihat kambing berkepala dua.
"Dengan melihat kambing aneh sambil beramal khan baik mas," kata Ustad Rohim ditemui di rumahnya.
Hingga pukul 12.00 WIB warga yang ingin melihat kambing aneh semakin banyak. Bahkan bukan hanya warga desa setempat elainkan dari desa-desa tetangga. Tersebarnya kabar anak sapi aneh itu beredar dari mulut ke mulut, hingga terdengar di mana-mana.
Pengamatan detiksuarabaya.com, sebagian warga ingin memegang sapi anehnnya agar memperoleh peruntungan.
"Saya dengar tadi pagi dari orang-orang ada sapi aneh, makanya saya datang ke sini," kata Joni Ismanto (26) asal Desa Senduro Kecamatan Senduro bersama istri dan anaknya.
(fat/fat)
Geger Kambing Berkepala Dua
Anak Kambing Betina Diberi Nama Melati
Lumajang - Setelah anak kambing betina berkepala dua, bermata empat dan berteliga dua milik M. Hasyim (25) lahir, warga Dusun Ramba'an Desa Sukorejo Kecamatan Pasru Jambe-Lumajang ini memberinya nama Melati. Pemberian nama "Melati" disesuaikan bulu kambing warna putih.
"Di kasih nama ini, supaya kambing bisa bertahan hidup," Hasyim sambil mengusap anak kambing anehnya kepada detiksurabaya.com di kandang rumahnya, Sabtu (24/10/2009).
Pemberian nama kambing aneh ini, kata dia, setelah pemilik mendapat petunjuk dari tokoh masyarakat dan sesepuh desa. "Saya manut saja mas, yang penting kambing saya bisa hidup," tambahnya.
Sementara kambing aneh ini sementara waktu dibantu dot bayi berisi air susu induknya. Sebab saat minum di punting induknya, anak kambing ini masih belum kuat berdiri.
Hasyim mengaku, membeli induk kambing otawa yang dibeli dari Pasar Hewan Senduro seharga Rp 700 ribu satu tahun lalu. Saat itu dirinya langsung mengawinkan kambingnya dengan kambing jantan otawa biasa milik tetangganya. (fat/fat)
Lumajang - Setelah anak kambing betina berkepala dua, bermata empat dan berteliga dua milik M. Hasyim (25) lahir, warga Dusun Ramba'an Desa Sukorejo Kecamatan Pasru Jambe-Lumajang ini memberinya nama Melati. Pemberian nama "Melati" disesuaikan bulu kambing warna putih.
"Di kasih nama ini, supaya kambing bisa bertahan hidup," Hasyim sambil mengusap anak kambing anehnya kepada detiksurabaya.com di kandang rumahnya, Sabtu (24/10/2009).
Pemberian nama kambing aneh ini, kata dia, setelah pemilik mendapat petunjuk dari tokoh masyarakat dan sesepuh desa. "Saya manut saja mas, yang penting kambing saya bisa hidup," tambahnya.
Sementara kambing aneh ini sementara waktu dibantu dot bayi berisi air susu induknya. Sebab saat minum di punting induknya, anak kambing ini masih belum kuat berdiri.
Hasyim mengaku, membeli induk kambing otawa yang dibeli dari Pasar Hewan Senduro seharga Rp 700 ribu satu tahun lalu. Saat itu dirinya langsung mengawinkan kambingnya dengan kambing jantan otawa biasa milik tetangganya. (fat/fat)
Mertua Hasyim Mimpi Didatangi Alamarhum Ibunya
Mertua Hasyim Mimpi Didatangi Alamarhum Ibunya
Lumajang - Sebelum kambing aneh berkepala dua, bermata empat dan dua telinga lahir, beberapa waktu lalu mertua M.Hasyim, Satu'i (60) mengaku mimpi didatangi ibunya. Saat itu almarhum ibunya yang berpakaian putih memberikan sebuah pesan.
"Ibu saya berpesan, tidak usah khawatir. Yang penting keluarga ini sehat," kata Satu'i menirukan pesan ibunya yang meninggal 30 tahun silam kepada detiksurabaya.com di rumahnya, Sabtu (24/10/2009).
Akibat kedatang mimpi itu, Satu'i terbangun dari tidurnya sekitar pukul 03.00 WIB. "Mungkin kambing ini yang dikorbankan ibu saya, agar keluarga kami di jauhkan dari segala musibah,"ungkap Satu'i yang didampingi istrinya Sayiti (55).
Sementara malam sebelum kelahiran anak kambing, hujan lebat turun di Desa Sukorejo Kecamatan Pasru Jambe diselingi petir menyambar-nyambar. Saking herannya dengan hujan yang dianggap mengerikan, istri Hasyim, Nuril (20) meminta suaminya melihat kambing di belakang rumahnya.
"Mas ada apa ini, hujan dan petir kok seperti ini," kata Nuril kala itu.
Namun, Hasyim tidak menghiraukan ucapan istrinya. Dia malah menyuruh istrinya untuk tidak memikirkan yang tidak-tidak. "Udah tidur saja, hujan dan petir kayak ini sudah biasa kok," tutur Nuril yang menirukan ucapan suaminya.
Saat keduanya bangun tidur pagi hari tadi, kambing betinanya yamil 10 bulan berteriak-teriak. Saat itu juga Hasyim dan istrinya menuju kandang, dan melihat kambingnya proses melahirkan.
Meski anak kambing miliknya terjadi keanehan, Hasyim enggan menghubung-hubungan dengan ha-hal mistis atau aneh lainnya. "Kambing ini milik saya. Sudah takdir yang kuasa mas, tidak usah dihubung-hubungkan," tandasnya. (fat/fat)
Lumajang - Sebelum kambing aneh berkepala dua, bermata empat dan dua telinga lahir, beberapa waktu lalu mertua M.Hasyim, Satu'i (60) mengaku mimpi didatangi ibunya. Saat itu almarhum ibunya yang berpakaian putih memberikan sebuah pesan.
"Ibu saya berpesan, tidak usah khawatir. Yang penting keluarga ini sehat," kata Satu'i menirukan pesan ibunya yang meninggal 30 tahun silam kepada detiksurabaya.com di rumahnya, Sabtu (24/10/2009).
Akibat kedatang mimpi itu, Satu'i terbangun dari tidurnya sekitar pukul 03.00 WIB. "Mungkin kambing ini yang dikorbankan ibu saya, agar keluarga kami di jauhkan dari segala musibah,"ungkap Satu'i yang didampingi istrinya Sayiti (55).
Sementara malam sebelum kelahiran anak kambing, hujan lebat turun di Desa Sukorejo Kecamatan Pasru Jambe diselingi petir menyambar-nyambar. Saking herannya dengan hujan yang dianggap mengerikan, istri Hasyim, Nuril (20) meminta suaminya melihat kambing di belakang rumahnya.
"Mas ada apa ini, hujan dan petir kok seperti ini," kata Nuril kala itu.
Namun, Hasyim tidak menghiraukan ucapan istrinya. Dia malah menyuruh istrinya untuk tidak memikirkan yang tidak-tidak. "Udah tidur saja, hujan dan petir kayak ini sudah biasa kok," tutur Nuril yang menirukan ucapan suaminya.
Saat keduanya bangun tidur pagi hari tadi, kambing betinanya yamil 10 bulan berteriak-teriak. Saat itu juga Hasyim dan istrinya menuju kandang, dan melihat kambingnya proses melahirkan.
Meski anak kambing miliknya terjadi keanehan, Hasyim enggan menghubung-hubungan dengan ha-hal mistis atau aneh lainnya. "Kambing ini milik saya. Sudah takdir yang kuasa mas, tidak usah dihubung-hubungkan," tandasnya. (fat/fat)
Mertua Hasyim Mimpi Didatangi Alamarhum Ibunya
Geger Kambing Berkepala Dua
Lumajang - Sebelum kambing aneh berkepala dua, bermata empat dan dua telinga lahir, beberapa waktu lalu mertua M.Hasyim, Satu'i (60) mengaku mimpi didatangi ibunya. Saat itu almarhum ibunya yang berpakaian putih memberikan sebuah pesan.
"Ibu saya berpesan, tidak usah khawatir. Yang penting keluarga ini sehat," kata Satu'i menirukan pesan ibunya yang meninggal 30 tahun silam kepada detiksurabaya.com di rumahnya, Sabtu (24/10/2009).
Akibat kedatang mimpi itu, Satu'i terbangun dari tidurnya sekitar pukul 03.00 WIB. "Mungkin kambing ini yang dikorbankan ibu saya, agar keluarga kami di jauhkan dari segala musibah,"ungkap Satu'i yang didampingi istrinya Sayiti (55).
Sementara malam sebelum kelahiran anak kambing, hujan lebat turun di Desa Sukorejo Kecamatan Pasru Jambe diselingi petir menyambar-nyambar. Saking herannya dengan hujan yang dianggap mengerikan, istri Hasyim, Nuril (20) meminta suaminya melihat kambing di belakang rumahnya.
"Mas ada apa ini, hujan dan petir kok seperti ini," kata Nuril kala itu.
Namun, Hasyim tidak menghiraukan ucapan istrinya. Dia malah menyuruh istrinya untuk tidak memikirkan yang tidak-tidak. "Udah tidur saja, hujan dan petir kayak ini sudah biasa kok," tutur Nuril yang menirukan ucapan suaminya.
Saat keduanya bangun tidur pagi hari tadi, kambing betinanya yamil 10 bulan berteriak-teriak. Saat itu juga Hasyim dan istrinya menuju kandang, dan melihat kambingnya proses melahirkan.
Meski anak kambing miliknya terjadi keanehan, Hasyim enggan menghubung-hubungan dengan ha-hal mistis atau aneh lainnya. "Kambing ini milik saya. Sudah takdir yang kuasa mas, tidak usah dihubung-hubungkan," tandasnya. (fat/fat)
Lumajang - Sebelum kambing aneh berkepala dua, bermata empat dan dua telinga lahir, beberapa waktu lalu mertua M.Hasyim, Satu'i (60) mengaku mimpi didatangi ibunya. Saat itu almarhum ibunya yang berpakaian putih memberikan sebuah pesan.
"Ibu saya berpesan, tidak usah khawatir. Yang penting keluarga ini sehat," kata Satu'i menirukan pesan ibunya yang meninggal 30 tahun silam kepada detiksurabaya.com di rumahnya, Sabtu (24/10/2009).
Akibat kedatang mimpi itu, Satu'i terbangun dari tidurnya sekitar pukul 03.00 WIB. "Mungkin kambing ini yang dikorbankan ibu saya, agar keluarga kami di jauhkan dari segala musibah,"ungkap Satu'i yang didampingi istrinya Sayiti (55).
Sementara malam sebelum kelahiran anak kambing, hujan lebat turun di Desa Sukorejo Kecamatan Pasru Jambe diselingi petir menyambar-nyambar. Saking herannya dengan hujan yang dianggap mengerikan, istri Hasyim, Nuril (20) meminta suaminya melihat kambing di belakang rumahnya.
"Mas ada apa ini, hujan dan petir kok seperti ini," kata Nuril kala itu.
Namun, Hasyim tidak menghiraukan ucapan istrinya. Dia malah menyuruh istrinya untuk tidak memikirkan yang tidak-tidak. "Udah tidur saja, hujan dan petir kayak ini sudah biasa kok," tutur Nuril yang menirukan ucapan suaminya.
Saat keduanya bangun tidur pagi hari tadi, kambing betinanya yamil 10 bulan berteriak-teriak. Saat itu juga Hasyim dan istrinya menuju kandang, dan melihat kambingnya proses melahirkan.
Meski anak kambing miliknya terjadi keanehan, Hasyim enggan menghubung-hubungan dengan ha-hal mistis atau aneh lainnya. "Kambing ini milik saya. Sudah takdir yang kuasa mas, tidak usah dihubung-hubungkan," tandasnya. (fat/fat)
Kambing Berkepala Dua Gegerkan Warga Lumajang
Lumajang - Warga Lumajang, Jawa Timur digegerkan seekor anak kambing aneh berkepala dua, empat mata dan dua telinga. Mendengar kabar kambing aneh, warga pun berdatangan ke kandang milik M. Hasyim (25) warga Dusun Ramba'am Desa Sukorejo Kecamatan Pasru Jambe-Lumajang.
"Kambing saya melahirkan 2 ekor anak kambing, 1 kambing jantan normal dan satunya betina memiliki keanehan ini mas," kata Hasyim saat ditemui detiksurabaya.com di kandang rumahnya, Sabtu (24/1/0/2009).
Menurutnya, kambing betina miliknya melahirkan dua ekor anak kambing warna putih sekitar pukul 06.00 WIB. Proses keluarnya kambing pertama dengan kedua berlangsung selama 30 menit. Meski begitu proses kelahiran cepat dan singkat.
Saat melahirkan kambing anehnya, sang induk berteriak dan meronta tanpa henti. Saat kepala kambing akan keluar, sang induk semakin keras berteriak dan badannya kejang.
"Saya khawatir mas, saya bantu melahirkan dengan menarik sang anak kambing," jelas bapak satu anak yang ditemani istrinya, Nuril (20).
Setelah anak kambing berhasil keluar dan dibersihkan, Hasyim mengaku kaget dengan kondisi kepala kambing yang dua.
"Saya heran dan terhenyak, kok gini anak kambing saya ini. Lalu saya panggil mertua saya mas untuk melihat dari dekat," ungkap Hasyim yang baru 1 tahun memilik kambing. (fat/fat)
Kamis, 23 April 2009
Dua Petani Terseret Lahar Dingin Semeru
Sabtu, 04/04/2009 17:10 WIB
Dua Petani Terseret Lahar Dingin Semeru
Harri Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Gunung Semeru kembali memuntahkan lahar dingin setelah hujan deras mendera puncak Mahameru. Akibat lahar yang mengalir di Sungai Rejali, dua orang warga Desa Selok, Kecamatan Pasirian terseret aliran lahar.
Beruntung, nyawa kedua warga bernama Juanan (40) dan Wagina (47) yang menerobos dengan menggunakan sepeda motor masih bisa selamat, meski terseret sejauh 200 meter, pukul 14.30 WIB, Sabtu (4/4/2009).
Dari informasi yang dihimpun, kedua warga tersebut terseret bajir lahar dingin saat pulang dari sawah. Namun, ketika melintas di tengah Sungai Rejali, tiba-tiba arus sungai menjadi deras. Korban masih bisa selamat karena sempat berpegangan pada batu yang ada di sungai itu.
Meski selamat, namun tubuh kedua warga itu mengalami luka karena benturan batu. Sedangkan motor korban rusak parah karena tertimbun material padat yang dibawa lahar dingin.
Menurut penuturan Samsul, suami Juanan, keduanya terpaksa melintas di sungai karena itu merupakan jalan satu-satunya akses dari desa menuju sawah. Selain itu, kenekatan kedua korban itu juga akibat tidak adanya jembatan di lokasi kejadian.
"Warga sudah biasa melintas di sungai Rejali untuk ke sawah. Tapi kalau ada lahar dingin warga tidak berani untuk melintas," jelas Samsul.
Untuk menghindari banyak jatuh korban akibat terseret banjir lahar Gunung Semeru, Samsul berharap Pemerintah Daerah Lumajang segera membuatkan jembatan. "Kalau tidak dibangun jembatan akan banyak korban terseret lahar dingin Semeru," ujar Samsul.
(bdh/bdh)
Dua Petani Terseret Lahar Dingin Semeru
Harri Purwanto - detikSurabaya
Beruntung, nyawa kedua warga bernama Juanan (40) dan Wagina (47) yang menerobos dengan menggunakan sepeda motor masih bisa selamat, meski terseret sejauh 200 meter, pukul 14.30 WIB, Sabtu (4/4/2009).
Dari informasi yang dihimpun, kedua warga tersebut terseret bajir lahar dingin saat pulang dari sawah. Namun, ketika melintas di tengah Sungai Rejali, tiba-tiba arus sungai menjadi deras. Korban masih bisa selamat karena sempat berpegangan pada batu yang ada di sungai itu.
Meski selamat, namun tubuh kedua warga itu mengalami luka karena benturan batu. Sedangkan motor korban rusak parah karena tertimbun material padat yang dibawa lahar dingin.
Menurut penuturan Samsul, suami Juanan, keduanya terpaksa melintas di sungai karena itu merupakan jalan satu-satunya akses dari desa menuju sawah. Selain itu, kenekatan kedua korban itu juga akibat tidak adanya jembatan di lokasi kejadian.
"Warga sudah biasa melintas di sungai Rejali untuk ke sawah. Tapi kalau ada lahar dingin warga tidak berani untuk melintas," jelas Samsul.
Untuk menghindari banyak jatuh korban akibat terseret banjir lahar Gunung Semeru, Samsul berharap Pemerintah Daerah Lumajang segera membuatkan jembatan. "Kalau tidak dibangun jembatan akan banyak korban terseret lahar dingin Semeru," ujar Samsul.
(bdh/bdh)
Kamera Wartawan TVOne Dirusak Oknum Guru
Senin, 06/04/2009 17:49 WIB
Kamera Wartawan TVOne Dirusak Oknum Guru
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Aksi pelecehan profesi wartawan terjadi di Lumajang. Salah satu Guru Fisika SMP Negeri 3 Lumajang Paid Harianto merusak kamera wartawan TVOne, Senin (6/4/2009). Akibatnya kamera tersebut rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Kasus pelecehan ini langsung dilaporkan ke Mapolres Lumajang.
Kejadian berawal saat beberapa wartawan media cetak, online dan elektronik mengkonfirmasi dugaan praktek bagi-bagi uang salah satu calon DPD Jawa Timur ke dewan guru di sekolah tersebut. Wartawan pun ditemui Kepala Sekolah, Dra Budi Rahayu dan Suli Rahmanto Humas SMP 3 Lumajang.
Namun saat wartawan asyik ngobrol dengan kepala sekolah dan humas, tiba-tiba datang oknum guru bernama Paid Harianto dan langsung memaki-maki semua wartawan. Mendapat semprotan kata-kata kasar dan pelecehan, terjadilah keteganggan adu mulut. Iwan Sugiarto eorang wartawan TVOne mengambil kamera dan mengambil gambar peristiwa kasar oknum guru tersebut.
Keteganagan makin panas, saat oknum guru tersebut merusak kamera wartawan tv tersebut. Tak sampai di situ, oknum guru yang mengaku orang suku Madura menantang wartawan untuk berkelahi. Namun sejumlah wartawan tidak meladeni guru yang emosional tanpa sebab itu.
Iwan Sugiarto yang kecewa dengan tindakan oknum guru langsung melapor ke Mapolres Lumajang bersama sejumlah wartawan harian. Menurut Iwan, saat kejadian dia sempat merekam kejadin kasar guru tersebut. "Kamera saya dipegang dan merusak sreen videonay serta baterai," kata Iwan kepada penyidik di Mapolres Lumajang.
Humas SMP 3 Lumajang Suli Rahmanto menyayangkan insiden yang dilakukan salah satu guru di sekolahnya tersebut. Namun dia mengira guru yang bersangkutan sedang emosi karena terpojok dalam pelaku aksi dukung mendukung pada salah satu calon DPD Jawa Timur dari PGRI itu.
"Dia memang kasar dan sering emosi mas," kata Suli saat dikonfimasi wartawan.
(fat/fat)
Kamera Wartawan TVOne Dirusak Oknum Guru
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Aksi pelecehan profesi wartawan terjadi di Lumajang. Salah satu Guru Fisika SMP Negeri 3 Lumajang Paid Harianto merusak kamera wartawan TVOne, Senin (6/4/2009). Akibatnya kamera tersebut rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Kasus pelecehan ini langsung dilaporkan ke Mapolres Lumajang.
Kejadian berawal saat beberapa wartawan media cetak, online dan elektronik mengkonfirmasi dugaan praktek bagi-bagi uang salah satu calon DPD Jawa Timur ke dewan guru di sekolah tersebut. Wartawan pun ditemui Kepala Sekolah, Dra Budi Rahayu dan Suli Rahmanto Humas SMP 3 Lumajang.
Namun saat wartawan asyik ngobrol dengan kepala sekolah dan humas, tiba-tiba datang oknum guru bernama Paid Harianto dan langsung memaki-maki semua wartawan. Mendapat semprotan kata-kata kasar dan pelecehan, terjadilah keteganggan adu mulut. Iwan Sugiarto eorang wartawan TVOne mengambil kamera dan mengambil gambar peristiwa kasar oknum guru tersebut.
Keteganagan makin panas, saat oknum guru tersebut merusak kamera wartawan tv tersebut. Tak sampai di situ, oknum guru yang mengaku orang suku Madura menantang wartawan untuk berkelahi. Namun sejumlah wartawan tidak meladeni guru yang emosional tanpa sebab itu.
Iwan Sugiarto yang kecewa dengan tindakan oknum guru langsung melapor ke Mapolres Lumajang bersama sejumlah wartawan harian. Menurut Iwan, saat kejadian dia sempat merekam kejadin kasar guru tersebut. "Kamera saya dipegang dan merusak sreen videonay serta baterai," kata Iwan kepada penyidik di Mapolres Lumajang.
Humas SMP 3 Lumajang Suli Rahmanto menyayangkan insiden yang dilakukan salah satu guru di sekolahnya tersebut. Namun dia mengira guru yang bersangkutan sedang emosi karena terpojok dalam pelaku aksi dukung mendukung pada salah satu calon DPD Jawa Timur dari PGRI itu.
"Dia memang kasar dan sering emosi mas," kata Suli saat dikonfimasi wartawan.
(fat/fat)
Oknum Guru Perusak Kamera Wartawan Terancam Dipecat
Selasa, 07/04/2009 13:26 WIB
Oknum Guru Perusak Kamera Wartawan Terancam Dipecat
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Buntut aksi pelecehan profesi wartawan di Lumajang oleh salah satu Guru Fisika SMP Negeri 3 Lumajang Paid Harianto merusak, Senin kemarin terancam dipecat.
Dinas Pendidikan Nasional Lumajang berencana akan memanggil guru yang bersangkutan. Karena dianggap mencoreng institusi pendidikan dan profesi guru sebagi pendidikan.
"Kami akan panggil guru tersebut untuk diproses secara administratif. Jika terbukti lakukan perusakan kamera wartawan dan mengarah tindak kriminalitas kami akan pecat," kata Kepala Dinas Pendidikan Nasional Lumajang Drs Win Hatno kepada wartawan ditemui di kantornya kawasan Wonorejo Terpadu, Selasa (7/4/2009).
Menurut Win Hatno, wartawan yang datang harus diterima dengan baik untuk memperoleh berita saat dikonfirmasi, bukan perlakuan kasar. Jadi seorang guru harus tahu mana wartawan yang benar-benar mencari informasi atau yang hanya mencari-cari masalah.
"Pokoknya kami proses karena sudah masuk di kepolisian," jelas Win Hatno.
Semenatara Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Kusmindar mengatakan pihaknya secepatnya memanggil pelapor, terlapor dan saksi-saksi peristiwa perusakan kamera milik wartawan TVOne. Bahkan Polisi sudah melakukan oleh TKP di SMPN Negeri 3 Lumajang untuk mengumpulkan bukti-bukti itu.
"Sesuai barang bukti sementara, oknum guru tersebut memang memaki-maki wartawan bahkan mengajak berkelahi, tapi kita selidiki dulu lah," tutur Kusmindar ditemui di Mapolres Lumajang Jalan Alun-Alun Utara Kota Lumajang.(fat/fat)
Oknum Guru Perusak Kamera Wartawan Terancam Dipecat
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Buntut aksi pelecehan profesi wartawan di Lumajang oleh salah satu Guru Fisika SMP Negeri 3 Lumajang Paid Harianto merusak, Senin kemarin terancam dipecat.
Dinas Pendidikan Nasional Lumajang berencana akan memanggil guru yang bersangkutan. Karena dianggap mencoreng institusi pendidikan dan profesi guru sebagi pendidikan.
"Kami akan panggil guru tersebut untuk diproses secara administratif. Jika terbukti lakukan perusakan kamera wartawan dan mengarah tindak kriminalitas kami akan pecat," kata Kepala Dinas Pendidikan Nasional Lumajang Drs Win Hatno kepada wartawan ditemui di kantornya kawasan Wonorejo Terpadu, Selasa (7/4/2009).
Menurut Win Hatno, wartawan yang datang harus diterima dengan baik untuk memperoleh berita saat dikonfirmasi, bukan perlakuan kasar. Jadi seorang guru harus tahu mana wartawan yang benar-benar mencari informasi atau yang hanya mencari-cari masalah.
"Pokoknya kami proses karena sudah masuk di kepolisian," jelas Win Hatno.
Semenatara Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Kusmindar mengatakan pihaknya secepatnya memanggil pelapor, terlapor dan saksi-saksi peristiwa perusakan kamera milik wartawan TVOne. Bahkan Polisi sudah melakukan oleh TKP di SMPN Negeri 3 Lumajang untuk mengumpulkan bukti-bukti itu.
"Sesuai barang bukti sementara, oknum guru tersebut memang memaki-maki wartawan bahkan mengajak berkelahi, tapi kita selidiki dulu lah," tutur Kusmindar ditemui di Mapolres Lumajang Jalan Alun-Alun Utara Kota Lumajang.(fat/fat)
Diduga Bagi-bagi Uang, Caleg PKB Dipolisikan Panwaslu
Selasa, 07/04/2009 16:58 WIB
Pemilu Legislatif
Diduga Bagi-bagi Uang, Caleg PKB Dipolisikan Panwaslu
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Panwaslu Kabupaten Lumajang melaporkan 3 calon anggota legislatif dari PKB ke polisi, Selasa (7/4/2009). Pasalnya mereka diduga melanggar ketentuan saat hari tenang Pemilu 2009, membagi-bagikan uang ke konstituennya di Kecamatan Ranuyoso.
5 Anggota panwaslu dan panwascam itu mendatangi Polres Lumajang Jalan Alun-Alun Utara Lumajang lengkap dengan barang bukti. Mereka diterima di Kantor Gakkumdu (Penegak Hukum Terpadu) Pemilu 2009 di Kantor Satreskrim Polres Lumajang.
Berdasarkan laporan dari Panwascam Ranuyoso, calon anggota legislatif DRPD Kabupeten Lumajang Mahfud Nasir terlibat money politik dengan membagi-bagikan uang Rp 25 ribu kepada 35 simpatisannya di dalam mushola milik ustad Sodik di Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso.
"Saat melakukan kampanye caleg dari PKB tersebut, mereka menggunakan mobil dinas. Sebab yang bersangkutan ketua komisi B DPRD Kabupeten Lumajang," kata Almasdui Anggota Panwaslu Kabupaten Lumajang di Mapolres.
Setelah membagikan uang, caleg nomor urut 4 Dapil II Kabupaten Lumajang, mereka kemudian pindah tempat ke Desa Mlinjo. Di sana sang caleg juga membagikan kerudung dan uang di dalam masjid desa setempat.
"Padahal dalam aturannya berkampanye di dalam masjid tidak diperkenankan," tutur Almasudi.
Sedangakan dua caleg lainnya yang melakukan pelanggran, Mansur Maksum dan Nur Yasin. Mereka caleg PKB DPR RI Pusat Dapil IV Lumajang-Jember dengan melakukan kampaye di luar jadwal di Desa Meninjo Kecamaatn Ranuyoso.
"Kami sudah memintai surat pernyataan saksi dan mengumpulkan barang bukti. Tinggal bagaimana pihak kepolisian untuk mengusutnya," jelasnya.
Sementara beberapa barang bukti yang sempat dibawa ke Mapolres Lumajang diantaranya sejumlah uang, kaos, stiker dan kartu suara.
"Kasus ini dalam kajian Gakkumdu Polres lumajang, Jika cukup bukti kasus ini bisa di meja hijaukan," Kata Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Kusmindar usai menerima laporan Panwaslu dugaan money politik oleh caleg.
(fat/fat)
Pemilu Legislatif
Diduga Bagi-bagi Uang, Caleg PKB Dipolisikan Panwaslu
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Panwaslu Kabupaten Lumajang melaporkan 3 calon anggota legislatif dari PKB ke polisi, Selasa (7/4/2009). Pasalnya mereka diduga melanggar ketentuan saat hari tenang Pemilu 2009, membagi-bagikan uang ke konstituennya di Kecamatan Ranuyoso.
5 Anggota panwaslu dan panwascam itu mendatangi Polres Lumajang Jalan Alun-Alun Utara Lumajang lengkap dengan barang bukti. Mereka diterima di Kantor Gakkumdu (Penegak Hukum Terpadu) Pemilu 2009 di Kantor Satreskrim Polres Lumajang.
Berdasarkan laporan dari Panwascam Ranuyoso, calon anggota legislatif DRPD Kabupeten Lumajang Mahfud Nasir terlibat money politik dengan membagi-bagikan uang Rp 25 ribu kepada 35 simpatisannya di dalam mushola milik ustad Sodik di Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso.
"Saat melakukan kampanye caleg dari PKB tersebut, mereka menggunakan mobil dinas. Sebab yang bersangkutan ketua komisi B DPRD Kabupeten Lumajang," kata Almasdui Anggota Panwaslu Kabupaten Lumajang di Mapolres.
Setelah membagikan uang, caleg nomor urut 4 Dapil II Kabupaten Lumajang, mereka kemudian pindah tempat ke Desa Mlinjo. Di sana sang caleg juga membagikan kerudung dan uang di dalam masjid desa setempat.
"Padahal dalam aturannya berkampanye di dalam masjid tidak diperkenankan," tutur Almasudi.
Sedangakan dua caleg lainnya yang melakukan pelanggran, Mansur Maksum dan Nur Yasin. Mereka caleg PKB DPR RI Pusat Dapil IV Lumajang-Jember dengan melakukan kampaye di luar jadwal di Desa Meninjo Kecamaatn Ranuyoso.
"Kami sudah memintai surat pernyataan saksi dan mengumpulkan barang bukti. Tinggal bagaimana pihak kepolisian untuk mengusutnya," jelasnya.
Sementara beberapa barang bukti yang sempat dibawa ke Mapolres Lumajang diantaranya sejumlah uang, kaos, stiker dan kartu suara.
"Kasus ini dalam kajian Gakkumdu Polres lumajang, Jika cukup bukti kasus ini bisa di meja hijaukan," Kata Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Kusmindar usai menerima laporan Panwaslu dugaan money politik oleh caleg.
(fat/fat)
Ratusan Pasien di RS Lumajang Tak Nyontreng
Kamis, 09/04/2009 18:13 WIB
Pemilu Legislatif
Ratusan Pasien di RS Lumajang Tak Nyontreng
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Tak ada TPS khusus di rumah sakit Kabupaten Lumajang, ratusan pasien dan keluarganya gagal menggunakan hak pilihnya. Merekapun kehilangan hak suaranya alias Golput.
Seperti di RS Dr Haryoto Lumajang, sekitar 300 pasien dan keluarganya tidak melakukan pencontrengan karena tidak memiliki form A-5. Kondisi itu diperparah terlambatnya petugas KPPS terdekat di rumah sakit.
"Rata-rata pasien dan keluarganya tidak menggunakan hak pilih. Sebenarnya mereka banyak yang kepingin," kata Sekretaris RS Dr Haryoto Lumajang, Noviana saat ditemui di kantornya Jalan Panglima Sudirman, Kamis (9/4/2009).
Menurut Noviana, pemilu 2009 ini sungguh amburadul. Banyak pasien yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya, apalagi petugas medis yang merawat pasien.
"Rata-rata di sini setiap pilkada dan pemilu, pemilih lebih dari 300 orang," tutur Noviana mantan Ketua KPPS Khusus di RS Dr Haryoto.
Sedangkan di RS Wijaya Kusuma Jalan Ahmad Yani, sebanyak 150 pasien terpaksa tak bisa menggunakan hak pilih, meski mengantongi form A-5. Hal itu karena petugas KPPS di TPS terdekat tidak datang ke RS.
"Ya beginilah kalau tidak ada TPS khusus, akeh seng gak milih (Banyak yang tidak pilih)," kata Sukri, salah satu keluarga pasien di RS Wijaya Kusuma yang sehari sebelumnya mengurus Form A-5 agar bisa memilih.
Sementara anggota Panwaslu Kabupaten Lumajang Divisi Pelaporan dan Penyelesaian Konflik ALmasdui mengatakan pihaknya telah mendapat laporan terkait banyaknya pasien di rumah sakit yang tidak menggunakan hak pilihnya.
"Kami akan tindak lanjuti laporan itu dan rekomendasikan ke KPU," tegas Almasudi singkat.(fat/fat)
Pemilu Legislatif
Ratusan Pasien di RS Lumajang Tak Nyontreng
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Tak ada TPS khusus di rumah sakit Kabupaten Lumajang, ratusan pasien dan keluarganya gagal menggunakan hak pilihnya. Merekapun kehilangan hak suaranya alias Golput.
Seperti di RS Dr Haryoto Lumajang, sekitar 300 pasien dan keluarganya tidak melakukan pencontrengan karena tidak memiliki form A-5. Kondisi itu diperparah terlambatnya petugas KPPS terdekat di rumah sakit.
"Rata-rata pasien dan keluarganya tidak menggunakan hak pilih. Sebenarnya mereka banyak yang kepingin," kata Sekretaris RS Dr Haryoto Lumajang, Noviana saat ditemui di kantornya Jalan Panglima Sudirman, Kamis (9/4/2009).
Menurut Noviana, pemilu 2009 ini sungguh amburadul. Banyak pasien yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya, apalagi petugas medis yang merawat pasien.
"Rata-rata di sini setiap pilkada dan pemilu, pemilih lebih dari 300 orang," tutur Noviana mantan Ketua KPPS Khusus di RS Dr Haryoto.
Sedangkan di RS Wijaya Kusuma Jalan Ahmad Yani, sebanyak 150 pasien terpaksa tak bisa menggunakan hak pilih, meski mengantongi form A-5. Hal itu karena petugas KPPS di TPS terdekat tidak datang ke RS.
"Ya beginilah kalau tidak ada TPS khusus, akeh seng gak milih (Banyak yang tidak pilih)," kata Sukri, salah satu keluarga pasien di RS Wijaya Kusuma yang sehari sebelumnya mengurus Form A-5 agar bisa memilih.
Sementara anggota Panwaslu Kabupaten Lumajang Divisi Pelaporan dan Penyelesaian Konflik ALmasdui mengatakan pihaknya telah mendapat laporan terkait banyaknya pasien di rumah sakit yang tidak menggunakan hak pilihnya.
"Kami akan tindak lanjuti laporan itu dan rekomendasikan ke KPU," tegas Almasudi singkat.(fat/fat)
Lihat Gus Ipul Sidak, Istri Sekdes Kecemplung Septic Tank
Kamis, 09/04/2009 14:15 WIB
Lihat Gus Ipul Sidak, Istri Sekdes Kecemplung Septic Tank
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Sungguh malang nasib Kanthi (45), istri Nursam Sekretaris Desa (Sekdes) Grobogan, Kecamatan Kedungjajang, Lumajang. Gara-gara ingin melihat wakil Gubernur Jatim sidak di TPS 07, dia kecebur ke septic tank.
Peristiwa naas yang menimpa istri sekdes itu akibat berdesak-desak dengan warga lainnya untuk melihat Gus Ipul panggilan akrab Saifullah Yusuf bersama Bupati Lumajang Sahrojat Masdar yang melakukan sidak TPS di Desa Grobogan.
Akibat insiden itu, Gus Ipul yang akan meninggalkan TPS akhirnya mengurungkan diri untuk mengetahui kondisi korban yang jatuh ke tempat pembuangan limbah manusia tersebut. Bahkan Gus Ipul memerintahkan Satpol PP untuk segera menolongnya.
"Ayo-ayo cepat tolong orang itu yang jatuh ke septic tank," ujar Gus Ipul pada sejumlah Satpol PP Pemkab LUmajang yang berada di dekat lokasi kejadian, Kamis (9/4/2009).
Setelah beberapa lama, korban akhirnya berhasil ditolong warga dengan dibantu Satpol PP Pemkab Lumajang. Korban dievakuasi dari lubang berkedalaman 3 meter dengan menggunakan tangga bambu. Beruntung, korban hanya mengalami luka lecet pada bagian kepala dan tubuh.
"Alhadulillah ibunya selamat, apa ada korban lainnya?" tanya Gus Ipul pada warga.(bdh/bdh)
Lihat Gus Ipul Sidak, Istri Sekdes Kecemplung Septic Tank
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Sungguh malang nasib Kanthi (45), istri Nursam Sekretaris Desa (Sekdes) Grobogan, Kecamatan Kedungjajang, Lumajang. Gara-gara ingin melihat wakil Gubernur Jatim sidak di TPS 07, dia kecebur ke septic tank.
Peristiwa naas yang menimpa istri sekdes itu akibat berdesak-desak dengan warga lainnya untuk melihat Gus Ipul panggilan akrab Saifullah Yusuf bersama Bupati Lumajang Sahrojat Masdar yang melakukan sidak TPS di Desa Grobogan.
Akibat insiden itu, Gus Ipul yang akan meninggalkan TPS akhirnya mengurungkan diri untuk mengetahui kondisi korban yang jatuh ke tempat pembuangan limbah manusia tersebut. Bahkan Gus Ipul memerintahkan Satpol PP untuk segera menolongnya.
"Ayo-ayo cepat tolong orang itu yang jatuh ke septic tank," ujar Gus Ipul pada sejumlah Satpol PP Pemkab LUmajang yang berada di dekat lokasi kejadian, Kamis (9/4/2009).
Setelah beberapa lama, korban akhirnya berhasil ditolong warga dengan dibantu Satpol PP Pemkab Lumajang. Korban dievakuasi dari lubang berkedalaman 3 meter dengan menggunakan tangga bambu. Beruntung, korban hanya mengalami luka lecet pada bagian kepala dan tubuh.
"Alhadulillah ibunya selamat, apa ada korban lainnya?" tanya Gus Ipul pada warga.(bdh/bdh)
Terlibat Perampokan, Pimred Tabloid Mingguan Dibekuk
Senin, 13/04/2009 12:21 WIB
Terlibat Perampokan, Pimred Tabloid Mingguan Dibekuk
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Aksi perampokan yang terjadi sejak 3 bulan terakhir di beberapa lembaga pendidikan di Lumajang berhasil dibongkar jajaran Polres Lumajang.
Polisi berhasil membekuk Agus Mudjiono (36) Pimpinan Redaksi Media Mingguan "Patroli Hallo Indonesia News" yang beralamat di Jalan Pagelaran Kademangan–Malang. Selain itu polisi juga mengamankan satu pelaku lainnya bernama Abdul Karim (34) warga Desa/Kecamatan Sumbersuko.
Pelaku ditangkap di rumahnya Desa/Kecamatan Kunir tepat di depan Mapolsek Kunir, Senin (13/4/2009) karena diduga terlibat rangkaian aksi perampokan di sejumlah lembaga pendidikan di Kecamatan Kunir, Tempeh dan Sumbersuko.
Polisi menangkap pelaku setelah melakukan penyidikan dan pengintaian terkait banyaknya komputer yang keluar masuk di rumah pelaku.
"Dia mengakui kalau belasan komputer yang dibeli di rumahnya hasil curian rekan-rekannya," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Kusmindar kepada wartawan di kantornya.
Menurut dia, selain komputer polisi juga mengamankan 2 buah sepeda motor dan 5 buah televisi hasil curian. Satu unit komputer oleh tersangka dibeli seharga Rp 500 ribu.
"Pelaku melakukan perampokan di 15 TKP Wilayah Lumajang," ungkap Kusmindar.
Kini kedua pelaku ditahan di Mapolres Lumajang untuk pengembangan lebih lanjut. Sebab 3 kawanan perampok lainnya masih belum tertangkap dan dalam pengejaran polisi.
(fat/fat)
Terlibat Perampokan, Pimred Tabloid Mingguan Dibekuk
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Aksi perampokan yang terjadi sejak 3 bulan terakhir di beberapa lembaga pendidikan di Lumajang berhasil dibongkar jajaran Polres Lumajang.
Polisi berhasil membekuk Agus Mudjiono (36) Pimpinan Redaksi Media Mingguan "Patroli Hallo Indonesia News" yang beralamat di Jalan Pagelaran Kademangan–Malang. Selain itu polisi juga mengamankan satu pelaku lainnya bernama Abdul Karim (34) warga Desa/Kecamatan Sumbersuko.
Pelaku ditangkap di rumahnya Desa/Kecamatan Kunir tepat di depan Mapolsek Kunir, Senin (13/4/2009) karena diduga terlibat rangkaian aksi perampokan di sejumlah lembaga pendidikan di Kecamatan Kunir, Tempeh dan Sumbersuko.
Polisi menangkap pelaku setelah melakukan penyidikan dan pengintaian terkait banyaknya komputer yang keluar masuk di rumah pelaku.
"Dia mengakui kalau belasan komputer yang dibeli di rumahnya hasil curian rekan-rekannya," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Kusmindar kepada wartawan di kantornya.
Menurut dia, selain komputer polisi juga mengamankan 2 buah sepeda motor dan 5 buah televisi hasil curian. Satu unit komputer oleh tersangka dibeli seharga Rp 500 ribu.
"Pelaku melakukan perampokan di 15 TKP Wilayah Lumajang," ungkap Kusmindar.
Kini kedua pelaku ditahan di Mapolres Lumajang untuk pengembangan lebih lanjut. Sebab 3 kawanan perampok lainnya masih belum tertangkap dan dalam pengejaran polisi.
(fat/fat)
Gedung SD Disegel Warga, Pelajar Jadi Korban
Senin, 20/04/2009 18:18 WIB
Gedung SD Disegel Warga, Pelajar Jadi Korban
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Bangunan Sekolah Dasar Bandaran 1 Kecamatan Kedungjajang Lumajang disegel. Bukan oleh pengadilan, melainkan oleh warga yang mengaku sebagai pemilik tanah yang ditempati bangunan sekolah tersebut.
Akibatnya tindakan itu menyebabkan para siswa menjadi korban. Mereka keleleran dan terpaksa melaksanakan proses belajar mengajar di balai dusun dan rumah warga sekitar.
Informasi yang dihimpun detiksurabaya.com, ratusan siswa SD Bandaran sudah dua hari keleleran di depan sekolah mereka. Sebab sekolah tempat mereka belajar sejak pagi disegel oleh pemilik tanah, Surami (45) warga Desa Bandaran Kecamatan Kedung Jajang.
Untuk mengantisipasi agar para murid tidak keleleran, para guru akhirnya melaksanakan proses belajar mengajar di balai dusun dan rumah warga meski sangat tak layak untuk proses belajar mengajar.
Menurut Surami, dirinya terpaksa melakukan penyegelan karena pihak dinas pendidikan tidak memenuhi kompensasi yang telah dijanjikan. Bahkan tanah desa sebagai penganti tidak dibolehkan oleh kepala desa untuk ditempati.
"Saya kesal mas, dengan janji pemerintah dan dinas pendidikan," kata Surmi pada detiksuarabaya.com di di SDN 1 Bandaran, Senin (20/4/2009).
Menurutnya, pada masa orde baru tanah tersebut dicapolok pemerintah sebagai program Inpres. Namun pada masa reformasi, para pemilik tanah meminta kembali tanah tersebut kepada pemerintah.
"Karena terlanjur ditempati sekolah, waktu itu pihak dinas pendididkan menjanjikan akan memberikan, tapi kompensasi hingga sekarang tidak ada sama sekali," ungkap Surami
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Lumajang Win Hatno mengatakan tidak pernah ada perjanjian untuk memberikan Konpensasi. Bahkan untuk melakukan penyelesaia sengketam, pihaknya telah menurunkan tim dari BPN (Badan Pertanahan Nasional) untuk mengecek asal muasal dari tanah tersebut.
"Hasilnya itu tanah milik negara," kata Win Hatno saat dihubungi.
(gik/gik)
Gedung SD Disegel Warga, Pelajar Jadi Korban
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Bangunan Sekolah Dasar Bandaran 1 Kecamatan Kedungjajang Lumajang disegel. Bukan oleh pengadilan, melainkan oleh warga yang mengaku sebagai pemilik tanah yang ditempati bangunan sekolah tersebut.
Akibatnya tindakan itu menyebabkan para siswa menjadi korban. Mereka keleleran dan terpaksa melaksanakan proses belajar mengajar di balai dusun dan rumah warga sekitar.
Informasi yang dihimpun detiksurabaya.com, ratusan siswa SD Bandaran sudah dua hari keleleran di depan sekolah mereka. Sebab sekolah tempat mereka belajar sejak pagi disegel oleh pemilik tanah, Surami (45) warga Desa Bandaran Kecamatan Kedung Jajang.
Untuk mengantisipasi agar para murid tidak keleleran, para guru akhirnya melaksanakan proses belajar mengajar di balai dusun dan rumah warga meski sangat tak layak untuk proses belajar mengajar.
Menurut Surami, dirinya terpaksa melakukan penyegelan karena pihak dinas pendidikan tidak memenuhi kompensasi yang telah dijanjikan. Bahkan tanah desa sebagai penganti tidak dibolehkan oleh kepala desa untuk ditempati.
"Saya kesal mas, dengan janji pemerintah dan dinas pendidikan," kata Surmi pada detiksuarabaya.com di di SDN 1 Bandaran, Senin (20/4/2009).
Menurutnya, pada masa orde baru tanah tersebut dicapolok pemerintah sebagai program Inpres. Namun pada masa reformasi, para pemilik tanah meminta kembali tanah tersebut kepada pemerintah.
"Karena terlanjur ditempati sekolah, waktu itu pihak dinas pendididkan menjanjikan akan memberikan, tapi kompensasi hingga sekarang tidak ada sama sekali," ungkap Surami
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Lumajang Win Hatno mengatakan tidak pernah ada perjanjian untuk memberikan Konpensasi. Bahkan untuk melakukan penyelesaia sengketam, pihaknya telah menurunkan tim dari BPN (Badan Pertanahan Nasional) untuk mengecek asal muasal dari tanah tersebut.
"Hasilnya itu tanah milik negara," kata Win Hatno saat dihubungi.
(gik/gik)
Kamis, 19 Maret 2009
Jalur Pendakian Semeru Ditutup Hingga Kalimati
Sabtu, 14/03/2009 15:01 WIB
Jalur Pendakian Semeru Ditutup Hingga Kalimati
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Meningkatnya aktivitas Gunung Semeru, jalur pendakian ke Puncak Mahameru masih tertutup bagi para pendaki. Aktivitas pendakian dihentikan, menghindari korban jiwa setelah status Semeru menjadi siaga.
"Penutupan pendakian sesuai rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Agus Budiyanto, Sabtu (14/3/2009).
Pendakian ke puncak Semeru hanya dibatasi hingga Kalimati. Karena jarak dari Kalimati ke puncak Jonggring Saloko kurang lebih 4 kilometer. Sebab letusan Gunung Semeru sangat berbahaya bila ada tekanan energi yang cukup besar dari perutnya.
Menurut Agus, bila ada letusan dikhawatirkan pendaki terkena material Gunung Semeru. Bila mengenai tubuh manusia hingga tulang, sakitnya minta ampun. "Pokoknya jangan ke puncak Semeru sangat berbahaya. Meski Semeru tampak tenang saat ini," jelas Agus.
Tim tanggap darurat vulkanologi tidak berani ke puncak untuk mengecek perubahan bibir kawah Jonggring Saloko. Meski, alat pendeteksi yang dipasang di puncak tak berfungsi.
"Kami tidak berani ke puncak, meski ada alat pendeteksi yang rusak. Dikhawatirkan ada letusan dahsyat nantinya," jelas Agus Budiyanto.
Agus menambahkan, untuk kepastian apakah jalur pendakian dibuka atau tidak, masih menunggu keputusan pihak PVMBG. "Kayaknya sebelum aktivitas Semeru normal lagi, pendakian tetap ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan," tambahnya.(fat/fat)
Jalur Pendakian Semeru Ditutup Hingga Kalimati
Harry Purwanto - detikSurabaya
"Penutupan pendakian sesuai rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Agus Budiyanto, Sabtu (14/3/2009).
Pendakian ke puncak Semeru hanya dibatasi hingga Kalimati. Karena jarak dari Kalimati ke puncak Jonggring Saloko kurang lebih 4 kilometer. Sebab letusan Gunung Semeru sangat berbahaya bila ada tekanan energi yang cukup besar dari perutnya.
Menurut Agus, bila ada letusan dikhawatirkan pendaki terkena material Gunung Semeru. Bila mengenai tubuh manusia hingga tulang, sakitnya minta ampun. "Pokoknya jangan ke puncak Semeru sangat berbahaya. Meski Semeru tampak tenang saat ini," jelas Agus.
Tim tanggap darurat vulkanologi tidak berani ke puncak untuk mengecek perubahan bibir kawah Jonggring Saloko. Meski, alat pendeteksi yang dipasang di puncak tak berfungsi.
"Kami tidak berani ke puncak, meski ada alat pendeteksi yang rusak. Dikhawatirkan ada letusan dahsyat nantinya," jelas Agus Budiyanto.
Agus menambahkan, untuk kepastian apakah jalur pendakian dibuka atau tidak, masih menunggu keputusan pihak PVMBG. "Kayaknya sebelum aktivitas Semeru normal lagi, pendakian tetap ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan," tambahnya.(fat/fat)
Alat Pemantau Gunung Semeru Rusak di 5 Titik
abu, 18/03/2009 18:00 WIB
Alat Pemantau Gunung Semeru Rusak di 5 Titik
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Meningkatnya aktivitas Gunung Semeru beberapa minggu terakhir ini berpengaruh pada alat-alat pemantauan aktivitas gunung tersebut.
Meski alat pemantauan tersebut rusak, namun tidak berpengaruh pada proses pengamatan yang dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Karena tiga alat lainnya masih berfungsi.
"Untuk peralatan di pos kepolo mengalami kerusakan akibat solar panel tenaga surya dan kabel serta sejumlah peralatan seismig (pemantau gas,red)) lainnya dicuri oleh sejumlah orang," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Vulkanologi Agus Budiyanto kepada wartawan di Pos Pantau Semeru di Gunung Sawur Desa Sumber Mujur Kecamatan Candipuro, Rabu (18/3/2009).
Sementara alat pendeteksi aktivitas vulkanik gunung yang rusak berada di 5 titik pos yakni, Pos Besuk Bang, Leker, Tretes, Kepolo dan Puncak Mahameru. Sedang peralatan pemantauan yang mengalami kerusakan dan hilang adalah Pos Gunung Kepolo dan Puncak Mahameru. Sedangkan peralatan pemantauan dari puncak Jonggring Salokop, rusak akibat solar panel tenaga surya hancur tertimpa materil letusan.
Tidak mengganggu pengamatan aktivitas gunung semeru sama sekali, karena tiga pos pemantauan lainnya masih aktif," ungkapnya.
Kondisi gunung sendiri untuk aktivitas vulkanik mengalami 13 kali letusan dan 2 kali gempa vulkanik dalam. Status gunung sendiri dalam level siaga.(fat/fat)
Alat Pemantau Gunung Semeru Rusak di 5 Titik
Harry Purwanto - detikSurabaya
Meski alat pemantauan tersebut rusak, namun tidak berpengaruh pada proses pengamatan yang dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Karena tiga alat lainnya masih berfungsi.
"Untuk peralatan di pos kepolo mengalami kerusakan akibat solar panel tenaga surya dan kabel serta sejumlah peralatan seismig (pemantau gas,red)) lainnya dicuri oleh sejumlah orang," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Vulkanologi Agus Budiyanto kepada wartawan di Pos Pantau Semeru di Gunung Sawur Desa Sumber Mujur Kecamatan Candipuro, Rabu (18/3/2009).
Sementara alat pendeteksi aktivitas vulkanik gunung yang rusak berada di 5 titik pos yakni, Pos Besuk Bang, Leker, Tretes, Kepolo dan Puncak Mahameru. Sedang peralatan pemantauan yang mengalami kerusakan dan hilang adalah Pos Gunung Kepolo dan Puncak Mahameru. Sedangkan peralatan pemantauan dari puncak Jonggring Salokop, rusak akibat solar panel tenaga surya hancur tertimpa materil letusan.
Tidak mengganggu pengamatan aktivitas gunung semeru sama sekali, karena tiga pos pemantauan lainnya masih aktif," ungkapnya.
Kondisi gunung sendiri untuk aktivitas vulkanik mengalami 13 kali letusan dan 2 kali gempa vulkanik dalam. Status gunung sendiri dalam level siaga.(fat/fat)
Budak Pil Koplo, Yusuf Lumpuh dan Hilang Ingatan
Rabu, 18/03/2009 16:47 WIB
Budak Pil Koplo, Yusuf Lumpuh dan Hilang Ingatan
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Hati-hati dengan narkoba atau obat-obatan yang berbahaya lainnya seperti pil koplo. Gara-gara menjadi budak dan mengkonsumsi pil koplo, Ahmad Yusuf (25) warga Dusun Bagusari RT 2/ RW 12 Kelurahan Jogotrunan Kecamatan Lumajang lumpuh dan hilang ingatan.
"Adik saya mengkonsumsi pil koplo sekitar satu tahun lalu. Biasanya mengkonsumsi dengan teman-temannya. Pertama kali mengkonsumsi hanya 10 butir dan hingga terakhir kali 50 butir per hari," kata Ahmad Husni kakak kandung Yusuf saat bincang-bincang dengan detiksurabaya.com di rumahnya, Rabu (18/3/2009).
Husni menerangkan, sebelum mengalami lumpuh dan hilang ingatan, Yusuf sering marah dan emosional saat diperingatkan orang tuanya. Perilaku Yusuf karena terpengaruh obat pil koplo yang dikonsumsinya hampir setiap hari.
"Kalau habis pakai, dia seperi orang kesurupan dan marah-marah," ujar Husni.
Meski sering mengkonsumsi obat pil koplo, orang tua dan kerabatnya tak tega melihat Yusuf mengalami sakit parah dan kejang-kejang. Keluarganya pun membawa Yusuf ke Rumah Sakit Dr. Haryoto Lumajang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Namun kondisinya tetap tidak ada kemajuan yang berarti, bahkan dokter menduga apa yang dialami Yusuf akibat pengaruh pil koplo yang dikonsumsinya selama ini. "Dokter bilang anak saya infeksi otak," kata Riyama (45) ibu Ahmad Yusuf yang didampingi Husni.
Kini Riyama hanya meneteskan air mata dan sedih melihat anaknya terbaring lemas dan hilang ingatan di kamarnya karena menjadi korban� pil setan. Keluarganya hanya bisa merawat Yusuf ke RS Dr Hartoyo selama 3 hari, karena tidak kuat membeli obat sesuai resep dokter, meski pihak rumah sakit memberikan biaya kamar dan dokter gratis.
"Harga obat untuk anak saya perbutir 150 ribu," jekas Riyama yang sehari-hari bekerja sebagai tukang cuci.
Keluarganya juga sudah berupaya mencari pengobatan alternatif dengan cara membawanya ke dukun pijat. "Meskpiun dipijatkan ke dukun, belum ada hasil," jelas Riyama.
Sementara Kanit Reskoba Polres Lumajang Aiptu Cahyo Raharjo yang mengunjungi rumah Ahmad Yusuf mengatakan, pil koplo sangat berbahaya dan dapat mengganggu pernafasan dan saraf otak bila dikonsumsi tanpa resep dokter.
"Apa yang terjadi pada Yusuf, sebagai pelajaran bagi pengguna pil koplo. Karena itu jangan sekali-sekali mencoba obat-obatan berbahaya atau narkoba," kata Cahyo.(fat/fat)
Budak Pil Koplo, Yusuf Lumpuh dan Hilang Ingatan
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Hati-hati dengan narkoba atau obat-obatan yang berbahaya lainnya seperti pil koplo. Gara-gara menjadi budak dan mengkonsumsi pil koplo, Ahmad Yusuf (25) warga Dusun Bagusari RT 2/ RW 12 Kelurahan Jogotrunan Kecamatan Lumajang lumpuh dan hilang ingatan.
"Adik saya mengkonsumsi pil koplo sekitar satu tahun lalu. Biasanya mengkonsumsi dengan teman-temannya. Pertama kali mengkonsumsi hanya 10 butir dan hingga terakhir kali 50 butir per hari," kata Ahmad Husni kakak kandung Yusuf saat bincang-bincang dengan detiksurabaya.com di rumahnya, Rabu (18/3/2009).
Husni menerangkan, sebelum mengalami lumpuh dan hilang ingatan, Yusuf sering marah dan emosional saat diperingatkan orang tuanya. Perilaku Yusuf karena terpengaruh obat pil koplo yang dikonsumsinya hampir setiap hari.
"Kalau habis pakai, dia seperi orang kesurupan dan marah-marah," ujar Husni.
Meski sering mengkonsumsi obat pil koplo, orang tua dan kerabatnya tak tega melihat Yusuf mengalami sakit parah dan kejang-kejang. Keluarganya pun membawa Yusuf ke Rumah Sakit Dr. Haryoto Lumajang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Namun kondisinya tetap tidak ada kemajuan yang berarti, bahkan dokter menduga apa yang dialami Yusuf akibat pengaruh pil koplo yang dikonsumsinya selama ini. "Dokter bilang anak saya infeksi otak," kata Riyama (45) ibu Ahmad Yusuf yang didampingi Husni.
Kini Riyama hanya meneteskan air mata dan sedih melihat anaknya terbaring lemas dan hilang ingatan di kamarnya karena menjadi korban� pil setan. Keluarganya hanya bisa merawat Yusuf ke RS Dr Hartoyo selama 3 hari, karena tidak kuat membeli obat sesuai resep dokter, meski pihak rumah sakit memberikan biaya kamar dan dokter gratis.
"Harga obat untuk anak saya perbutir 150 ribu," jekas Riyama yang sehari-hari bekerja sebagai tukang cuci.
Keluarganya juga sudah berupaya mencari pengobatan alternatif dengan cara membawanya ke dukun pijat. "Meskpiun dipijatkan ke dukun, belum ada hasil," jelas Riyama.
Sementara Kanit Reskoba Polres Lumajang Aiptu Cahyo Raharjo yang mengunjungi rumah Ahmad Yusuf mengatakan, pil koplo sangat berbahaya dan dapat mengganggu pernafasan dan saraf otak bila dikonsumsi tanpa resep dokter.
"Apa yang terjadi pada Yusuf, sebagai pelajaran bagi pengguna pil koplo. Karena itu jangan sekali-sekali mencoba obat-obatan berbahaya atau narkoba," kata Cahyo.(fat/fat)
KPUD Lumajang Siap Tunda Pemilu Jika Semeru Meletus
Senin, 16/03/2009 12:31 WIB
KPUD Lumajang Siap Tunda Pemilu Jika Semeru Meletus
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - KPUD Lumajang siap menunda pelaksanaan Pemilu 2009 bagi 5 kecamatan yang berada di kaki Gunung Semeru. Penundaan untuk 150 TPS ini diambil jika sewaktu-waktu gunung tertinggi di Pulau Jawa ini meletus.
Ke lima kecamatan rawan bencana yang mendapat perhatian dari KPUD Lumajang yaitu, Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Pasru Jambe dan Senduro.
"Semeru yang statusnya siaga. Bila nantinya meletus menjelang pencoblosan, 150 TPS di daerah rawan bencana Semeru bisa ditunda," kata ketua KPUD Lumajang Misbahul Munir pada wartawan saat di temui di sela-sela deklarasi kampanye damai di Pendopo Bupati Lumajang Jalan Alun-Alun Selatan, Senin (16/03/2009).
Menurut Munir, sesuai peraturan pemilu dan peraturan KPU, maka daerah yang terkena bencana alam, proses pemilihan umum bisa ditunda. Penundaan Pemilu diambil jika terjadi banyak korban berjatuhan apabila Semeru meletus.
"Pokoknya kami sudah persiapan untuk kesiapsiagaan pemilu di daerah rawan becana Semeru" jelas Munir.
Dengan meningkatnya aktivitas Semeru, KPUD Lumajang bersama Satlak PB telah meyiapkan TPS pengganti untuk korban bencana alam Semeru. Bahkan Satlak PB siap mengangkut para pemilih dari korban bencana dengan truk menuju TPS khusus bencana.
"TPS rawan bencan Semeru akan ditaruh di sekolah-sekolah terdekat dengan daerah rawan benacan," jelas Munir.
150 TPS yang rawan bencana Semeru rata-rata berada di aliran Sungai yakni, Besuk Kobokan, Besuk Sat, Besuk Kembar, Besuk Bang dan Kali Rejali.(bdh/bdh)
KPUD Lumajang Siap Tunda Pemilu Jika Semeru Meletus
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - KPUD Lumajang siap menunda pelaksanaan Pemilu 2009 bagi 5 kecamatan yang berada di kaki Gunung Semeru. Penundaan untuk 150 TPS ini diambil jika sewaktu-waktu gunung tertinggi di Pulau Jawa ini meletus.
Ke lima kecamatan rawan bencana yang mendapat perhatian dari KPUD Lumajang yaitu, Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Pasru Jambe dan Senduro.
"Semeru yang statusnya siaga. Bila nantinya meletus menjelang pencoblosan, 150 TPS di daerah rawan bencana Semeru bisa ditunda," kata ketua KPUD Lumajang Misbahul Munir pada wartawan saat di temui di sela-sela deklarasi kampanye damai di Pendopo Bupati Lumajang Jalan Alun-Alun Selatan, Senin (16/03/2009).
Menurut Munir, sesuai peraturan pemilu dan peraturan KPU, maka daerah yang terkena bencana alam, proses pemilihan umum bisa ditunda. Penundaan Pemilu diambil jika terjadi banyak korban berjatuhan apabila Semeru meletus.
"Pokoknya kami sudah persiapan untuk kesiapsiagaan pemilu di daerah rawan becana Semeru" jelas Munir.
Dengan meningkatnya aktivitas Semeru, KPUD Lumajang bersama Satlak PB telah meyiapkan TPS pengganti untuk korban bencana alam Semeru. Bahkan Satlak PB siap mengangkut para pemilih dari korban bencana dengan truk menuju TPS khusus bencana.
"TPS rawan bencan Semeru akan ditaruh di sekolah-sekolah terdekat dengan daerah rawan benacan," jelas Munir.
150 TPS yang rawan bencana Semeru rata-rata berada di aliran Sungai yakni, Besuk Kobokan, Besuk Sat, Besuk Kembar, Besuk Bang dan Kali Rejali.(bdh/bdh)
Dua Anggota Polres Lumajang Dipecat
Senin, 16/03/2009 10:17 WIB
Dua Anggota Polres Lumajang Dipecat
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Dua anggota Polres Lumajang dipecat. Dua orang itu yakni Aiptu Sriantono (45) dan Kopka Bambang Siswantoro. Pemecatan keduanya dilakukan dengan upacara bendera di Polres Ponorogo Jalan Bhayangkara.
Aiptu Sriantono (45) dipecat tidak hormat karena terlibat tindak pidana dan mangkir tugas. Sedangkan Kopka Bambang Siswantoro diberhentikan dengan hormat karena selalu mangkir dalam tugas.
Pemecatan ini dipimpin oleh Kapolres Ponorogo AKBP Dedy Prasetyo, Senin (16/3/2009). Dedy mengaku, Siswantoro seringakli mangkir dari tugas dan sudah diberi peringatan 3 kali. Namun masih tetap tidak masuk kerja. Dia juga terlibat kasus pidana perjudian dan pernah ditahan selama 3 bulan di rutan 2 B Lumajang.
"Meskpiun dilakukan pembinaan di Polres di tetap membandel dan malah melakukan tindak pidana," jelas Kapolres Ponorogo usai kepada wartawan usai upacara.
Sedangkan Kopka Bambang, menurut dia, kerapkali mangkir dalam tugas kepolisian selama 3 bulan berturut-turut. Karena tidak pernah mengindahkan surat peringatan, baik dari Polres Lumajang dan Polda Jatim akhirnya dipecat.
"Pemecatan mereka sebagai contoh bagi anggota lainnya," ungkap Dedy Prasetyo.
Dia berharap, dengan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dan Pemberhentian Dengan Hormat (PDH) ini, jajarannya dapat mengambil hikmah dengan tidak melakukan tindakan serupa. Bila ada yang berperilaku indisipliner, maka pihaknya tidak segan-segan untuk bertindak tegas.
"Kejadian ini diharapkan bisa menjadi perhatian untuk semua anggota polisi agar tidak berbuat pelanggaran disiplin dan kode etik," paparnya.
Sementara sidang hukum disiplin ditetapkan dalam surat keputusan pemecatan ditandatangani Kapolda Jatim. Dalam upacara pemecatan, seluruh pakaian seragam kepolisian dan tanda pangkat dilepas serta diserahkan kepada provost.(fat/fat)
Dua Anggota Polres Lumajang Dipecat
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Dua anggota Polres Lumajang dipecat. Dua orang itu yakni Aiptu Sriantono (45) dan Kopka Bambang Siswantoro. Pemecatan keduanya dilakukan dengan upacara bendera di Polres Ponorogo Jalan Bhayangkara.
Aiptu Sriantono (45) dipecat tidak hormat karena terlibat tindak pidana dan mangkir tugas. Sedangkan Kopka Bambang Siswantoro diberhentikan dengan hormat karena selalu mangkir dalam tugas.
Pemecatan ini dipimpin oleh Kapolres Ponorogo AKBP Dedy Prasetyo, Senin (16/3/2009). Dedy mengaku, Siswantoro seringakli mangkir dari tugas dan sudah diberi peringatan 3 kali. Namun masih tetap tidak masuk kerja. Dia juga terlibat kasus pidana perjudian dan pernah ditahan selama 3 bulan di rutan 2 B Lumajang.
"Meskpiun dilakukan pembinaan di Polres di tetap membandel dan malah melakukan tindak pidana," jelas Kapolres Ponorogo usai kepada wartawan usai upacara.
Sedangkan Kopka Bambang, menurut dia, kerapkali mangkir dalam tugas kepolisian selama 3 bulan berturut-turut. Karena tidak pernah mengindahkan surat peringatan, baik dari Polres Lumajang dan Polda Jatim akhirnya dipecat.
"Pemecatan mereka sebagai contoh bagi anggota lainnya," ungkap Dedy Prasetyo.
Dia berharap, dengan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dan Pemberhentian Dengan Hormat (PDH) ini, jajarannya dapat mengambil hikmah dengan tidak melakukan tindakan serupa. Bila ada yang berperilaku indisipliner, maka pihaknya tidak segan-segan untuk bertindak tegas.
"Kejadian ini diharapkan bisa menjadi perhatian untuk semua anggota polisi agar tidak berbuat pelanggaran disiplin dan kode etik," paparnya.
Sementara sidang hukum disiplin ditetapkan dalam surat keputusan pemecatan ditandatangani Kapolda Jatim. Dalam upacara pemecatan, seluruh pakaian seragam kepolisian dan tanda pangkat dilepas serta diserahkan kepada provost.(fat/fat)
Sabtu, 14 Maret 2009
Alat Pendeteksi Lahar Gunung Semeru Tak Berfungsi
abtu, 14/03/2009 14:30 WIB
Alat Pendeteksi Lahar Gunung Semeru Tak Berfungsi
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Alat pendeteksi lahar dingin dan panas Gunung Semeru sejak dua pekan lalu tidak berfungsi. Hal itu karena baterei aki dan sejumlah komponen lainnya rusak. Akibatnya warga tidak bisa mengetahui besar kecilnya volume banjir lahar dingin.
Alat pendeteksi lahar dipasang di daerah dekat aliran Sungai Besuk Kobo'an Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo Lumajang. Alat ini pertama kali dipasang oleh orang Perancis sekitar 5 tahun lalu. Alat ini berfungsi untuk mengetahui besar kecilnya lahar dingin dan panas volume air serta getarannya.
"Alat pendeteksi lahar rusak, kami tidak bisa mengetahui adanya lahar dingin Semeru," jelas penjaga alat pendeteksi dini lahar Gunung Semeru, Sumilah (50) warga Desa Supit Urang ditemui di rumahnya, Sabtu (14/3/2009).
Menurut Sumilah, pada alat itu terdapat dua jenis yakni berupa kamera CCTV yang mengarah ke sungai dan alat solar panel atau tenaga matahari. Alat pendeteksi akan mengantarkan signal kepada stasiun radio dan handy talky di rumah warga.
"Warga yang ditempati stasiun radio akan memberitahukan kepada warga jika terjadi lahar dingin besar maupun lahar panas," jelas Sumilah.
Selain warga tidak bisa lagi mengetahui besar kecilnya debit air, penambang pasir dikhawatirkan sering terjebak di tengah laharan.
"Warga berharap agar alat ini bisa difungsikan kembali. Sebab jika tidak warga tidak bisa lagi mengetahui terjadinya lahar dingin maupun lahar panas," ungkap Sumilah.(fat/fat)
Alat Pendeteksi Lahar Gunung Semeru Tak Berfungsi
Harry Purwanto - detikSurabaya
Alat pendeteksi lahar dipasang di daerah dekat aliran Sungai Besuk Kobo'an Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo Lumajang. Alat ini pertama kali dipasang oleh orang Perancis sekitar 5 tahun lalu. Alat ini berfungsi untuk mengetahui besar kecilnya lahar dingin dan panas volume air serta getarannya.
"Alat pendeteksi lahar rusak, kami tidak bisa mengetahui adanya lahar dingin Semeru," jelas penjaga alat pendeteksi dini lahar Gunung Semeru, Sumilah (50) warga Desa Supit Urang ditemui di rumahnya, Sabtu (14/3/2009).
Menurut Sumilah, pada alat itu terdapat dua jenis yakni berupa kamera CCTV yang mengarah ke sungai dan alat solar panel atau tenaga matahari. Alat pendeteksi akan mengantarkan signal kepada stasiun radio dan handy talky di rumah warga.
"Warga yang ditempati stasiun radio akan memberitahukan kepada warga jika terjadi lahar dingin besar maupun lahar panas," jelas Sumilah.
Selain warga tidak bisa lagi mengetahui besar kecilnya debit air, penambang pasir dikhawatirkan sering terjebak di tengah laharan.
"Warga berharap agar alat ini bisa difungsikan kembali. Sebab jika tidak warga tidak bisa lagi mengetahui terjadinya lahar dingin maupun lahar panas," ungkap Sumilah.(fat/fat)
Semeru Siap Muntahkan Energi Besar dan Jutaan Kubik Magma
Sabtu, 14/03/2009 13:00 WIB
Semeru Siap Muntahkan Energi Besar dan Jutaan Kubik Magma
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Hasil evaluasi letusan Gunung Semeru dari tim tanggap darurat vulkanologi dan mitigasi bencana Bandung menyatakan fluktuatif. Aktivitas Gunung Semeru diperkirakan akan ada penyuplaian jutaan kubik magma, dari dapur magma dalam ke kantong magma dangkal.
"Semeru yang jarang batuk, diperkirakan ada suplai dari magma dalam ke dapur magma dangkal ," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Bandung di Pos Pantau Gunung Sawur, Agus Budiyanto, Sabtu (14/3/2009).
Menurut Agus, data seismik seismograf hanya mencatat adanya gempa vulkanik dalam selama satu minggu ini. Sehingga ada energi dahsyat yang terkumpul di dalam perut Gunung Semeru yang setiap saat akan menekan ke puncak Semeru. "Kami masih terus memantau gempa vulkanik dalam yang biasanya ada energi besar ke puncak," jelas Agus.
Dua ledakan dahsyat yang terjadi sejak status Semeru sSiaga, lanjut Agus, jutaan kubik magma yang ada di kantong magma dalam telah keluar. Sehingga persediaan magma di kantong magma atas telah habis.
"Akibat 2 ledakan keras itu, Semeru sedang mengisi kantong magma atas dari dapur magma dalam," tutur Agus.
Data letusan Gunung Semeru yang terpantau seismograf mulai hari, Jumat (13/3/2009) hingga tadi pagi, terjadi 25 kali letusan dan 2 gempa vulkanik dalam (Dapur magma dalam). "Untuk Gempa Vulkanik dangkal (Magma dangkal) dan Gempa Tektonik tidak terpantau di seismik," jelas Agus.
Pihak vulaknologi meminta pada warga di lereng gunung semeru, khususnya warga yang berada di aliran Besuk Kobo'an, Besuk Bang dan Besuk Kembar untuk meningktkan kewaspadaanya. "Pasalnya guguran lava pijar serta awan panas melewati ke tiga sungai tersebut," tuturnya. (fat/fat)
Semeru Siap Muntahkan Energi Besar dan Jutaan Kubik Magma
Harry Purwanto - detikSurabaya
"Semeru yang jarang batuk, diperkirakan ada suplai dari magma dalam ke dapur magma dangkal ," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Bandung di Pos Pantau Gunung Sawur, Agus Budiyanto, Sabtu (14/3/2009).
Menurut Agus, data seismik seismograf hanya mencatat adanya gempa vulkanik dalam selama satu minggu ini. Sehingga ada energi dahsyat yang terkumpul di dalam perut Gunung Semeru yang setiap saat akan menekan ke puncak Semeru. "Kami masih terus memantau gempa vulkanik dalam yang biasanya ada energi besar ke puncak," jelas Agus.
Dua ledakan dahsyat yang terjadi sejak status Semeru sSiaga, lanjut Agus, jutaan kubik magma yang ada di kantong magma dalam telah keluar. Sehingga persediaan magma di kantong magma atas telah habis.
"Akibat 2 ledakan keras itu, Semeru sedang mengisi kantong magma atas dari dapur magma dalam," tutur Agus.
Data letusan Gunung Semeru yang terpantau seismograf mulai hari, Jumat (13/3/2009) hingga tadi pagi, terjadi 25 kali letusan dan 2 gempa vulkanik dalam (Dapur magma dalam). "Untuk Gempa Vulkanik dangkal (Magma dangkal) dan Gempa Tektonik tidak terpantau di seismik," jelas Agus.
Pihak vulaknologi meminta pada warga di lereng gunung semeru, khususnya warga yang berada di aliran Besuk Kobo'an, Besuk Bang dan Besuk Kembar untuk meningktkan kewaspadaanya. "Pasalnya guguran lava pijar serta awan panas melewati ke tiga sungai tersebut," tuturnya. (fat/fat)
Jumat, 13 Maret 2009
Antisipasi Abu Semeru, Pemkab Lumajang Siapkan Ribuan Masker
Jumat, 13/03/2009 14:07 WIB
Antisipasi Abu Semeru, Pemkab Lumajang Siapkan Ribuan Masker
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Untuk menanggulangi abu akibat letusan Gunung Semeru, Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) Pemkab Lumajang menyiapkan 43 ribu masker. Masker ini ditempatkan di setiap puskesmas di Lumajang.
"Warga lereng Semeru bisa mengambil masker gratis di puskesmas setempat," kata Wisu Wasono Adi, Ketua Pelaksana Harian Satlak PBP Pemkab Lumajang, pada sejumlah wartawan di kantornya, Jumat (13/3/2009).
Persiapan masker ini menurut Wisu untuk menghindari penyakit Ispa (infeksi saluran
pernafasan atas) maupun iritasi. Untuk itu, dia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai guyuran hujan abu vulkanik Semeru.
Daerah yang paling rawan dengan bencana yang ditimbulkan Gunung Semeru sebanyak 5 kecamatan. Kelima kecamatan ini yakni, Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Pasrujambe dan Senduro.
Untuk itu, di masing-masing puskesmas itu disediakan sebanyak 3 ribu masker. "Kecamatan yang paling rawan Pronojiwo, sebab tepat di bawah bibir kawah Semeru" jelas Wisu.
Selain itu jelas Wisu, pihaknya juga telah menyiapkan tempat pengungsian seperti balai desa, balai dusun dan sekolah yang bisa digunakan warga apabila Semeru sewaktu-waktu meletus.
Di tempat pengungsian itu nantinya tambah Wisu juga disediakan fasilitas umum seperti dapur, MCK, air serta ruangan kosong.
"Kami sudah perintahkan kepala desa di sana untuk meyiapkan pengungsian. Warga diminta tidak panik situasi Semeru yang meningkat, tunggu perintah dari perangkat desa setempat," tegas Wisu.(bdh/bdh)
Antisipasi Abu Semeru, Pemkab Lumajang Siapkan Ribuan Masker
Harry Purwanto - detikSurabaya
"Warga lereng Semeru bisa mengambil masker gratis di puskesmas setempat," kata Wisu Wasono Adi, Ketua Pelaksana Harian Satlak PBP Pemkab Lumajang, pada sejumlah wartawan di kantornya, Jumat (13/3/2009).
Persiapan masker ini menurut Wisu untuk menghindari penyakit Ispa (infeksi saluran
pernafasan atas) maupun iritasi. Untuk itu, dia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai guyuran hujan abu vulkanik Semeru.
Daerah yang paling rawan dengan bencana yang ditimbulkan Gunung Semeru sebanyak 5 kecamatan. Kelima kecamatan ini yakni, Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Pasrujambe dan Senduro.
Untuk itu, di masing-masing puskesmas itu disediakan sebanyak 3 ribu masker. "Kecamatan yang paling rawan Pronojiwo, sebab tepat di bawah bibir kawah Semeru" jelas Wisu.
Selain itu jelas Wisu, pihaknya juga telah menyiapkan tempat pengungsian seperti balai desa, balai dusun dan sekolah yang bisa digunakan warga apabila Semeru sewaktu-waktu meletus.
Di tempat pengungsian itu nantinya tambah Wisu juga disediakan fasilitas umum seperti dapur, MCK, air serta ruangan kosong.
"Kami sudah perintahkan kepala desa di sana untuk meyiapkan pengungsian. Warga diminta tidak panik situasi Semeru yang meningkat, tunggu perintah dari perangkat desa setempat," tegas Wisu.(bdh/bdh)
Pemkab Lumajang Diminta Siaga Bencana Semeru
Jumat, 13/03/2009 13:03 WIB
Pemkab Lumajang Diminta Siaga Bencana Semeru
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru mendapat perhatian serius dari Presiden SBY. Presiden pun menerjunkan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) untuk melihat persiapan penanggulangan bencana yang dilakukan Pemkab Lumajang.
"Presiden merekomendasikan Bupati Lumajang sebagai penanggung jawab Bencana Gunung Semeru," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional Samsul Muarif, saat melakukan rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bencana Semeru, di Pendopo Kabupaten, Jalan Alun-Alun Selatan, Jumat (13/3/2009).
Menurut dia, kesiapsiagaan bencana Gunung Semeru harus dipersiapkan sejak dini. Diantaranya, melakukan sosialisasi ke masyarakat, sehingga warga bisa tahu tindakan yang diambil bila Semeru meletus. Serta mempersiapkan perlengkapan penanggulangan bencana dan peralatan komunikasi.
"Pemkab harus melakukan simulasi penanganan bencana terhadap masyarakat lereng Semeru," tuturnya.
Samsul Muarif juga menyayangkan pemaparan yang disampaikan Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Pemkab Lumajang yang disampaikan Sekda Hendro Parpto Ariadi dan Tim Tanggap Darurat Vulaknologi dan Mitigsi Bencana Geologi Bandung.
Samsul kecewa, karena banyak sekali kekurangan dalam penanganan bencana Semeru. Menurutnya, banyak sekali peralatan SAR yang sudah tidak layak, bahkan peralatan Pos Pantau Gunung Semeru yang belum maksimal untuk mengetahui dengan dini bencana yang ditimbulkan Semeru.
Tidak dilibatkannya personel TNI/Polri serta pengusaha dalam kesiapsiagaan penaggulangan bencana oleh Pemkab Lumajang juga mendapat sorotan dari Samsul.
"Saya meminta Pemkab Lumajang berkerjasama dengan pengusaha untuk membantu logistik dan transportasi penanggulangan bencana," jelas dia.
Terkait dana untuk penanggulangan bencana Semeru, Samsul mengaku siap membantu segala sesuatu yang sangat dibutuhkan Pemkab Lumajang dan Pemprov Jawa Timur. "Kami akan bantu jika memerlukan bantuan yang ekstrem," ungkapnya.(bdh/bdh)
Pemkab Lumajang Diminta Siaga Bencana Semeru
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru mendapat perhatian serius dari Presiden SBY. Presiden pun menerjunkan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) untuk melihat persiapan penanggulangan bencana yang dilakukan Pemkab Lumajang.
"Presiden merekomendasikan Bupati Lumajang sebagai penanggung jawab Bencana Gunung Semeru," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional Samsul Muarif, saat melakukan rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bencana Semeru, di Pendopo Kabupaten, Jalan Alun-Alun Selatan, Jumat (13/3/2009).
Menurut dia, kesiapsiagaan bencana Gunung Semeru harus dipersiapkan sejak dini. Diantaranya, melakukan sosialisasi ke masyarakat, sehingga warga bisa tahu tindakan yang diambil bila Semeru meletus. Serta mempersiapkan perlengkapan penanggulangan bencana dan peralatan komunikasi.
"Pemkab harus melakukan simulasi penanganan bencana terhadap masyarakat lereng Semeru," tuturnya.
Samsul Muarif juga menyayangkan pemaparan yang disampaikan Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Pemkab Lumajang yang disampaikan Sekda Hendro Parpto Ariadi dan Tim Tanggap Darurat Vulaknologi dan Mitigsi Bencana Geologi Bandung.
Samsul kecewa, karena banyak sekali kekurangan dalam penanganan bencana Semeru. Menurutnya, banyak sekali peralatan SAR yang sudah tidak layak, bahkan peralatan Pos Pantau Gunung Semeru yang belum maksimal untuk mengetahui dengan dini bencana yang ditimbulkan Semeru.
Tidak dilibatkannya personel TNI/Polri serta pengusaha dalam kesiapsiagaan penaggulangan bencana oleh Pemkab Lumajang juga mendapat sorotan dari Samsul.
"Saya meminta Pemkab Lumajang berkerjasama dengan pengusaha untuk membantu logistik dan transportasi penanggulangan bencana," jelas dia.
Terkait dana untuk penanggulangan bencana Semeru, Samsul mengaku siap membantu segala sesuatu yang sangat dibutuhkan Pemkab Lumajang dan Pemprov Jawa Timur. "Kami akan bantu jika memerlukan bantuan yang ekstrem," ungkapnya.(bdh/bdh)
Semeru Berpotensi Gugurkan Awan Panas
Kamis, 12/03/2009 23:03 WIB
Semeru Berpotensi Gugurkan Awan Panas
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Menurunnya letusan di Gunung Semeru dalam satu bulan terakhir membuat aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa meningkat. Meski kondisi Semeru belum begitu berbahaya, namun Puncak Mahameru berpotensi menggugurkan awan panas.
"Analisis ini setalah tim vulkanologi mengkaji letusan Semeru selama satu bulan terakhir yang fluktuatif, cenderung di bawah normal di bawah 90 letusan perhari," kata Kepala Sub Bidang Pengawasan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Agus Budianto saat ditemui wartawan di Pos pantau Gunung Semeru, Kamis (12/03/2009).
Menurut Agus, diperkirakan ada masa diam di kantong magma dangkal Semeru dengan volume berkurang. Sehingga letusan gunung Semeru sangat jarang sekali terjadi.
"Magma pusat sedang mengisi volume magma dangkal Semeru, yang bisa terjadi guguran awan panas" tuturnya.
Agus menambahkan, dengan sedikitnya volume magma dangkal sangat mudah sekali didobrak oleh tekanan energi yang besar dari dalam perut Semeru. Dan proses pengisian magma dangkal itulah yang menyebabkan bisa terjadi guguran awan panas di setiap gunung berapi di Indonesia.
"Oleh karean itu saya pantau terus letusan Semeru, baik Visual dan Seismograf," jelas Agus Budianto.
Dengan kondisi Semeru seperti saat ini, warga yang berada di wilayah Kecamatan Pronojiwo harus lebih Waspada. Sebab daerah itu tepat di bawah bibir kawah Gunung Semeru arah Tenggara dan Selatan.
"Pokoknya warga dilarang beraktivitas 4 km dari puncak Semeru, dikhawatir terkena material Vulkanik Semeru," ungkap Agus.
Menurut Agus, pada Mei 2008, Semeru sempat mengeluarkan awan panas hingga sejauh 3 Km dari puncak. Kondisi ini hampir sama dengan Semeru saat ini yang mengalami penurunan letusan. Namun guguran awan panas waktu itu, tidak menelan korban jiwa.
"Awan panas itu berbahaya bagi mahluk hidup bisa terpanggang," tuturnya.
Rata-rata awan panas yang terjadi di gunung berapi baik Semeru, Merapi, dan lainnya memiliki suhu 3.300 derajat celsius. Sehingga Awan panas harus dihindari karena bisa membunuh bagi yang dileawatinya.
Guguran awan panas berbahaya karena kecepatan luncurnya dari puncak gunung dengan membawa material vulkanik yang sangat panas. Sedangkan lava pijar juga berbahaya, namun geraknya sangat lambat dan bisa dihindari dengan cepat oleh warga.
"Yang paling banyak makan korban ya awan panasnya dibanding guguran lava pijar," pungkas Agus.(bdh/bdh)
Semeru Berpotensi Gugurkan Awan Panas
Harry Purwanto - detikSurabaya
"Analisis ini setalah tim vulkanologi mengkaji letusan Semeru selama satu bulan terakhir yang fluktuatif, cenderung di bawah normal di bawah 90 letusan perhari," kata Kepala Sub Bidang Pengawasan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Agus Budianto saat ditemui wartawan di Pos pantau Gunung Semeru, Kamis (12/03/2009).
Menurut Agus, diperkirakan ada masa diam di kantong magma dangkal Semeru dengan volume berkurang. Sehingga letusan gunung Semeru sangat jarang sekali terjadi.
"Magma pusat sedang mengisi volume magma dangkal Semeru, yang bisa terjadi guguran awan panas" tuturnya.
Agus menambahkan, dengan sedikitnya volume magma dangkal sangat mudah sekali didobrak oleh tekanan energi yang besar dari dalam perut Semeru. Dan proses pengisian magma dangkal itulah yang menyebabkan bisa terjadi guguran awan panas di setiap gunung berapi di Indonesia.
"Oleh karean itu saya pantau terus letusan Semeru, baik Visual dan Seismograf," jelas Agus Budianto.
Dengan kondisi Semeru seperti saat ini, warga yang berada di wilayah Kecamatan Pronojiwo harus lebih Waspada. Sebab daerah itu tepat di bawah bibir kawah Gunung Semeru arah Tenggara dan Selatan.
"Pokoknya warga dilarang beraktivitas 4 km dari puncak Semeru, dikhawatir terkena material Vulkanik Semeru," ungkap Agus.
Menurut Agus, pada Mei 2008, Semeru sempat mengeluarkan awan panas hingga sejauh 3 Km dari puncak. Kondisi ini hampir sama dengan Semeru saat ini yang mengalami penurunan letusan. Namun guguran awan panas waktu itu, tidak menelan korban jiwa.
"Awan panas itu berbahaya bagi mahluk hidup bisa terpanggang," tuturnya.
Rata-rata awan panas yang terjadi di gunung berapi baik Semeru, Merapi, dan lainnya memiliki suhu 3.300 derajat celsius. Sehingga Awan panas harus dihindari karena bisa membunuh bagi yang dileawatinya.
Guguran awan panas berbahaya karena kecepatan luncurnya dari puncak gunung dengan membawa material vulkanik yang sangat panas. Sedangkan lava pijar juga berbahaya, namun geraknya sangat lambat dan bisa dihindari dengan cepat oleh warga.
"Yang paling banyak makan korban ya awan panasnya dibanding guguran lava pijar," pungkas Agus.(bdh/bdh)
Abu Semeru Guyur Lumajang Selatan
Kamis, 12/03/2009 16:22 WIB
Abu Semeru Guyur Lumajang Selatan
Harry Purwanto - detikSurabaya
File detiksurabaya
Lumajang - Hujan abu Gunung Semeru mulai mengguyur kawasan Lumajang bagian selatan. Abu ini akibat dampak letusan gunung tertinggi di Pulau Jawa yang mengeluarkan material padat setinggi hampir 800 meter pagi tadi.
Abu yang mengguyur dengan derasnya ini mengakibatkan warga di Desa Sumber Urip, Kecamatan Pronojiwo harus mengemasi seluruh jemuran, serta menghentikan aktivitas di luar rumah.
Meski sudah terbiasa dengan guyuran hujan abu, namun warga yang tinggal 9 kilometer dari Puncak Mahameru ini tetap merasa khawatir dengan perkembangan gunung yang saat ini dinyatakan dalam status siaga.
Warga mengaku takut karena masih akan ada letusan-letusan dahsyat yang akan terjadi di Gunung Semeru. Ketakutan warga mengingat pada tahun 1997 lalu, sempat terjadi guguran awan panas setelah terjadi letusan.
Surtiyah (50), salah satu warga Desa Sumber Urip saat ditemui wartawan di desanya, Kamis (12/3/2009) mengaku dirinya serta warga lainnya takut dengan kondisi Semeru akhir-akhir ini yang jarang mengeluarkan letusan. "Saya takut Semeru meletus sepeti tahun 1997 lalu," ungkap wanita ini singkat
Dari pengamatan detiksurabaya.com, abu Semeru yang mengguyur mengakibatkan sejumlah tanaman pertanian berubah warna menjadi putih keabu-abuan. Bahkan, guyuran abu yang mulai terjadi sejak pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, juga mengakibatkan pernafasan menjadi sesak, dan mata perih.
Diberitakan sebelumnya, untuk kedua kalinya Gunung Semeru mengeluarkan letusan dahsyat disertai semburan material padat.
Hingga saat ini gunung tertinggi di Pulau Jawa masih berstatus siaga karena letusan Puncak Mahameru terus menurun di bawah normal antara 100-150 perhari.
Dari data seismograf manual dan digital di Gunung Sawur, sejak Rabu hingga Kamis pagi, Semeru hanya mengeluarkan letusan sebanyak 24 kali. Sedangkan gempa vulkanik dalam yang terekam 2 kali, dan gempa tektonik jauh 2 kali.(bdh/bdh)
Abu Semeru Guyur Lumajang Selatan
Harry Purwanto - detikSurabaya
File detiksurabaya
Abu yang mengguyur dengan derasnya ini mengakibatkan warga di Desa Sumber Urip, Kecamatan Pronojiwo harus mengemasi seluruh jemuran, serta menghentikan aktivitas di luar rumah.
Meski sudah terbiasa dengan guyuran hujan abu, namun warga yang tinggal 9 kilometer dari Puncak Mahameru ini tetap merasa khawatir dengan perkembangan gunung yang saat ini dinyatakan dalam status siaga.
Warga mengaku takut karena masih akan ada letusan-letusan dahsyat yang akan terjadi di Gunung Semeru. Ketakutan warga mengingat pada tahun 1997 lalu, sempat terjadi guguran awan panas setelah terjadi letusan.
Surtiyah (50), salah satu warga Desa Sumber Urip saat ditemui wartawan di desanya, Kamis (12/3/2009) mengaku dirinya serta warga lainnya takut dengan kondisi Semeru akhir-akhir ini yang jarang mengeluarkan letusan. "Saya takut Semeru meletus sepeti tahun 1997 lalu," ungkap wanita ini singkat
Dari pengamatan detiksurabaya.com, abu Semeru yang mengguyur mengakibatkan sejumlah tanaman pertanian berubah warna menjadi putih keabu-abuan. Bahkan, guyuran abu yang mulai terjadi sejak pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, juga mengakibatkan pernafasan menjadi sesak, dan mata perih.
Diberitakan sebelumnya, untuk kedua kalinya Gunung Semeru mengeluarkan letusan dahsyat disertai semburan material padat.
Hingga saat ini gunung tertinggi di Pulau Jawa masih berstatus siaga karena letusan Puncak Mahameru terus menurun di bawah normal antara 100-150 perhari.
Dari data seismograf manual dan digital di Gunung Sawur, sejak Rabu hingga Kamis pagi, Semeru hanya mengeluarkan letusan sebanyak 24 kali. Sedangkan gempa vulkanik dalam yang terekam 2 kali, dan gempa tektonik jauh 2 kali.(bdh/bdh)
Penerbangan Diminta Waspadai Kawasan Gunung Semeru
Kamis, 12/03/2009 12:57 WIB
Penerbangan Diminta Waspadai Kawasan Gunung Semeru
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Maskapai penerbangan yang melewati kawasan Gunung Semeru diminta untuk waspada. Karena material padat yang dikeluarkan pada saat Semeru meletus dapat mempengaruhi mesin pesawat terbang.
"Letusan Semeru sangat bahaya bagi penerbangan," kata Agus Budiyanto, ketua Tim Tanggap Darurat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung saat dihubungi detiksurabaya.com via telepon, Kamis (12/3/2009).
Menurut Agus, material padat yang dikeluarkan Semeru bisa mempengaruhi mesin pesawat. Dan dikhawatirkan, material padat tersebut dapat membuat mesin pesawat mati.
Diberitakan sebelumnya, untuk kedua kalinya Gunung Semeru mengeluarkan letusan dahsyat disertai semburan material padat.
Hingga saat ini gunung tertinggi di Pulau Jawa masih berstatus siaga karena letusan Puncak Mahameru terus menurun di bawah normal antara 100-150 perhari.
Dari data seismograf manual dan digital di Gunung Sawur, sejak Rabu hingga Kamis pagi, Semeru hanya mengeluarkan letusan sebanyak 24 kali. Sedangkan gempa vulkanik dalam yang terekam 2 kali, dan gempa tektonik jauh 2 kali.(bdh/bdh)
Penerbangan Diminta Waspadai Kawasan Gunung Semeru
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Maskapai penerbangan yang melewati kawasan Gunung Semeru diminta untuk waspada. Karena material padat yang dikeluarkan pada saat Semeru meletus dapat mempengaruhi mesin pesawat terbang.
"Letusan Semeru sangat bahaya bagi penerbangan," kata Agus Budiyanto, ketua Tim Tanggap Darurat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung saat dihubungi detiksurabaya.com via telepon, Kamis (12/3/2009).
Menurut Agus, material padat yang dikeluarkan Semeru bisa mempengaruhi mesin pesawat. Dan dikhawatirkan, material padat tersebut dapat membuat mesin pesawat mati.
Diberitakan sebelumnya, untuk kedua kalinya Gunung Semeru mengeluarkan letusan dahsyat disertai semburan material padat.
Hingga saat ini gunung tertinggi di Pulau Jawa masih berstatus siaga karena letusan Puncak Mahameru terus menurun di bawah normal antara 100-150 perhari.
Dari data seismograf manual dan digital di Gunung Sawur, sejak Rabu hingga Kamis pagi, Semeru hanya mengeluarkan letusan sebanyak 24 kali. Sedangkan gempa vulkanik dalam yang terekam 2 kali, dan gempa tektonik jauh 2 kali.(bdh/bdh)
Letusan Dahsyat Kembali Terjadi di Gunung Semeru
Kamis, 12/03/2009 12:27 WIB
Letusan Dahsyat Kembali Terjadi di Gunung Semeru
Harry Purwanto - detikSurabaya
File ടെടിക്സുരബായ
Lumajang - Gunung Semeru terus menggeliat. Setelah mengeluarkan letusan dahsyat beberapa waktu lalu, kini Puncak Mahameru kembali meletus, Pukul 08.00 WIB, Kamis (12/3/2009). Letusan dahsyat kedua kalinya ini juga disertai material padat.
Letusan yang terjadi pagi tadi, menurut tim Tanggap Darurat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung di Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuroada karena adanya tekanan energi yang cukup besar dari perut Semeru.
"Tadi pagi Letusan dasyat dari Semeru kembali terjadi, namun tidak disertai gempa seperti letusan kemarin hingga status Semeru ditingkatkan menjadi Siaga," kata Agus Budiyanto, ketua Tim Tanggap Darurat PVMBG Bandung saat dihubungi detiksurabaya.com via telepon, Kamis (12/3/2009).
Menurut Agus, Letusan dahsyat seperti tadi pagi disertai material padat setingggi 800 meter, akan kerap terjadi selama status Semeru masih Siaga. Karena letusan Gunung Semeru terus menurun jauh di bawah normal, 100 hingga 150 letusan perhari.
Dari seismograf manual dan digital di Gunung Sawur, mulai Rabu kemarin hingga Kamis pagi, Semeru hanya mengeluarkan letusan sebanyak 24 kali. Sedangkan gempa vulkanik dalam yang terekam 2 kali, dan gempa tektonik jauh 2 kali. "Dengan letusan di bawah normal, Semeru masih mengkhawatirkan," jelas Agus Budiyanto.(bdh/bdh)
Letusan Dahsyat Kembali Terjadi di Gunung Semeru
Harry Purwanto - detikSurabaya
File ടെടിക്സുരബായ
Letusan yang terjadi pagi tadi, menurut tim Tanggap Darurat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung di Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuroada karena adanya tekanan energi yang cukup besar dari perut Semeru.
"Tadi pagi Letusan dasyat dari Semeru kembali terjadi, namun tidak disertai gempa seperti letusan kemarin hingga status Semeru ditingkatkan menjadi Siaga," kata Agus Budiyanto, ketua Tim Tanggap Darurat PVMBG Bandung saat dihubungi detiksurabaya.com via telepon, Kamis (12/3/2009).
Menurut Agus, Letusan dahsyat seperti tadi pagi disertai material padat setingggi 800 meter, akan kerap terjadi selama status Semeru masih Siaga. Karena letusan Gunung Semeru terus menurun jauh di bawah normal, 100 hingga 150 letusan perhari.
Dari seismograf manual dan digital di Gunung Sawur, mulai Rabu kemarin hingga Kamis pagi, Semeru hanya mengeluarkan letusan sebanyak 24 kali. Sedangkan gempa vulkanik dalam yang terekam 2 kali, dan gempa tektonik jauh 2 kali. "Dengan letusan di bawah normal, Semeru masih mengkhawatirkan," jelas Agus Budiyanto.(bdh/bdh)
Guru Ngaji Tuna Netra Renggut Kegadisan Muridnya
Selasa, 10/03/2009 17:15 WIB
Guru Ngaji Tuna Netra Renggut Kegadisan Muridnya
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Seorang guru ngaji yang mengalami tuna netra tega merenggut kegadisan sebut saja Sekar (11) warga Desa/Kecamatan Yosowilangun, Lumajang yang juga tetangganya.
Pelaku bernama Tumin (30) tega melakukan aksi asusila terhadap murid ngajinya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Aksi tidak senonoh itu dilakukan di rumahnya sendiri.
Rupanya, setiap melakukan aksi, pelaku selalu mengiming-imingi korban dengan memberi uang dan makanan ringan. Maklum, pelaku yang terganggu penglihatannya sejak berusia 12 tahun, berjualan makanan ringan di rumahnya.
Terkuaknya perbuatan bejat anak di bawah umur itu, saat korban mengeluhkan bagian kelaminnya sakit jika kencing ke saudaranya. Korban tak berdosa itu pun� menceritakan penyebabnya. Mendengar pengakuan yang mengejutkan, keluarga korban lantas melaporkan ke Mapolres Lumajang.
Dari pengakuan Sekar kepada penyidik, sebelum disetubuhi korban dipanggil ke rumah pelaku. Setelah itu pelaku merayu akan memberi uang dan makanan ringan. Setelah itu pelaku menurunkan celana dalam korban dan memasukkan benda tumpulnya.
"Saat dia meloroti celana, anunya masuk bu," kata Sekar dihadapan penyidik di Mapolres Lumajang, Selasa (10/3/2009).
Sedangkan pelaku mengaku dirinya menyetubuhi Sekar karena tiap memegang anak tersebut, kemaluannya selalu berdiri. Tak kuat menahan nafsu, keinginannya langsung dilampiaskan ke anak tetangganya.
"Saya khilaf, karena sudah kepingin begituan bu," tutur Tumin kepada penyidik yang diperiksa terpisah.
Kanit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Lumajang Iptu Kurniawati Dewi Lestari mengatakan pelaku sudah beberapa kali menyetubuhi korbannya.
"Hasil visum memang di bagian alat kelamin korban sobek oleh benda tumpul," ungkap Kurniawati.
Kini pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan menjalani pemeriksaan di Mapolres Lumajang untuk penyidikan lebih lanjut.(fat/fat)
Guru Ngaji Tuna Netra Renggut Kegadisan Muridnya
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Seorang guru ngaji yang mengalami tuna netra tega merenggut kegadisan sebut saja Sekar (11) warga Desa/Kecamatan Yosowilangun, Lumajang yang juga tetangganya.
Pelaku bernama Tumin (30) tega melakukan aksi asusila terhadap murid ngajinya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Aksi tidak senonoh itu dilakukan di rumahnya sendiri.
Rupanya, setiap melakukan aksi, pelaku selalu mengiming-imingi korban dengan memberi uang dan makanan ringan. Maklum, pelaku yang terganggu penglihatannya sejak berusia 12 tahun, berjualan makanan ringan di rumahnya.
Terkuaknya perbuatan bejat anak di bawah umur itu, saat korban mengeluhkan bagian kelaminnya sakit jika kencing ke saudaranya. Korban tak berdosa itu pun� menceritakan penyebabnya. Mendengar pengakuan yang mengejutkan, keluarga korban lantas melaporkan ke Mapolres Lumajang.
Dari pengakuan Sekar kepada penyidik, sebelum disetubuhi korban dipanggil ke rumah pelaku. Setelah itu pelaku merayu akan memberi uang dan makanan ringan. Setelah itu pelaku menurunkan celana dalam korban dan memasukkan benda tumpulnya.
"Saat dia meloroti celana, anunya masuk bu," kata Sekar dihadapan penyidik di Mapolres Lumajang, Selasa (10/3/2009).
Sedangkan pelaku mengaku dirinya menyetubuhi Sekar karena tiap memegang anak tersebut, kemaluannya selalu berdiri. Tak kuat menahan nafsu, keinginannya langsung dilampiaskan ke anak tetangganya.
"Saya khilaf, karena sudah kepingin begituan bu," tutur Tumin kepada penyidik yang diperiksa terpisah.
Kanit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Lumajang Iptu Kurniawati Dewi Lestari mengatakan pelaku sudah beberapa kali menyetubuhi korbannya.
"Hasil visum memang di bagian alat kelamin korban sobek oleh benda tumpul," ungkap Kurniawati.
Kini pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan menjalani pemeriksaan di Mapolres Lumajang untuk penyidikan lebih lanjut.(fat/fat)
Semeru Masih Menjadi Daya Tarik Wisatawan
Senin, 09/03/2009 18:01 WIB
Semeru Masih Menjadi Daya Tarik Wisatawan
Harry Purwanto - detikSurabaya
Foto: Harry Purwanto
Lumajang - Gunung Semeru masih berstatus siaga. Meski aktivitas gunung tertinggi di PUlau Jawa ini meningkat, namun tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi Wisatawan domestik dan mancanegara.
Puluhan wisatawan ini melihat Puncak Mahameru dari pos pantau Gunung Sawur di Kecamatan Candipuro. Praktis, pos pantau tersebut padat oleh wisatan yang ingin berlibur bersama keluarga.
Meskipun Gunung semeru masih diselimuti kabut tebal, namun pemandangan yang sangat eksotis. Para wisatawan yang datang tidak mensia-siakan kesempatan ini untuk berfoto dengan latar belakang Gunung Semeru.
"Saya penasaran kondisi Semeru yang diberitakan meningkat aktivitasnya," kata Surahman (43), pengunjung asal Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin (9/3/2009).
Sementara, kawasan hutan bambu di Desa Sumbermunjur, Kecamatan Candipuro yang biasanya ramai pengunjung, kini nampak sepi dari wisatawan. "Sejak Semeru meletus, para pengunjung lebih memilih ke Sawur mas," tutur Heri Gunawan.
Menurut Heri, sebelum Semeru mengeluarkan letusan dahsyat Jumat lalu, jumlah pengunjung berkisar antara 200 hingga 500 orang. Kini turun drastis, hanya sekitar 100 orang saja.
Sementara itu, Suparno, petugas pos pantau Gunung Semeru mengaku, sejak statusnya dinaikkan Gunung Semeru masih fluktuatif. Rekaman Seimograf Semeru mengeluarkan 23 letusan dan satu kali gempa vulakinik dalam. "Kalau puncak tidak tertutup kabut, tampak asap putih yang keluar," tutur Suparno.(bdh/bdh)
Semeru Masih Menjadi Daya Tarik Wisatawan
Harry Purwanto - detikSurabaya
Foto: Harry Purwanto
Puluhan wisatawan ini melihat Puncak Mahameru dari pos pantau Gunung Sawur di Kecamatan Candipuro. Praktis, pos pantau tersebut padat oleh wisatan yang ingin berlibur bersama keluarga.
Meskipun Gunung semeru masih diselimuti kabut tebal, namun pemandangan yang sangat eksotis. Para wisatawan yang datang tidak mensia-siakan kesempatan ini untuk berfoto dengan latar belakang Gunung Semeru.
"Saya penasaran kondisi Semeru yang diberitakan meningkat aktivitasnya," kata Surahman (43), pengunjung asal Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin (9/3/2009).
Sementara, kawasan hutan bambu di Desa Sumbermunjur, Kecamatan Candipuro yang biasanya ramai pengunjung, kini nampak sepi dari wisatawan. "Sejak Semeru meletus, para pengunjung lebih memilih ke Sawur mas," tutur Heri Gunawan.
Menurut Heri, sebelum Semeru mengeluarkan letusan dahsyat Jumat lalu, jumlah pengunjung berkisar antara 200 hingga 500 orang. Kini turun drastis, hanya sekitar 100 orang saja.
Sementara itu, Suparno, petugas pos pantau Gunung Semeru mengaku, sejak statusnya dinaikkan Gunung Semeru masih fluktuatif. Rekaman Seimograf Semeru mengeluarkan 23 letusan dan satu kali gempa vulakinik dalam. "Kalau puncak tidak tertutup kabut, tampak asap putih yang keluar," tutur Suparno.(bdh/bdh)
Langganan:
Postingan (Atom)