Ritual Maeso Syuroan Digelar di Tengah Guyuran Abu Semeru
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Sudah sebulan terakhir ini Gunung Semeru memuntahkan abu. Wilayah Lumajang dan sekitarnya termasuk hingga di Malang pun terkena imbas, hujan abu.
Bahkan ritual Syuroan yang digelar warga Desa Sumber Mujur Kecamatan Candipuro, Lumajang digelar dengan kondisi ditengah hujan abu.
Namun hujan abu yang begitu deras ini tak mempengaruhi warga yang melaksankan Ritual Maeso Syuroan atau ruwat Gunung Semeru.
Pantauan detiksurabaya.com, Senin (29/12/2008), di Desa Sumber Mujur, abu Gunung Semeru menyelimuti genteng rumah warga, jalanan dan tanaman pertanian warga.
Menurut Yusman Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Wilayah II Lumajang-Malang, daerah yang menjadi korban hujan abu ini tergantung arah mata angin.
"Status Semeru masih waspada," kata Yusman saat menghadiri ritual Maeso Syuro di Desa Sumber Mujur.
Hujan abu Semeru yang begitu deras ke arah Lumajang, menurut Yusman pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak Vulkanologi Bandung. "Besok saya ada rapat koordinasi terkait hujan abu yang begitu deras ini," jelas Yusman.
Di tempat yang sama Kepala Desa Sumber Mujur Syafeii menyatakan hujan abu di Sumber Mujur sudah berlangsung satu bulanan.
Meskipun hujan abu menguyur warga tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa,
tapi menggunkan caping atau topi terbuat dari anyaman bambu. "Hujan abu yang paling
parah sekarang ini," kata Syafeii.
(gik/gik)