Jual Minah Subsidi, Warga Malang Ditangkap
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Penjualan 1.410 liter minyak tanah bersubsidi digagalkan oleh Polsek Pasirian, Lumajang pada Senin (26/10/2009) dini hari. Minyak tanah bersubsidi itu rencananya dikirim ke Sumber Majing Kabupaten Malang.
Terbongkarnya penyalahgunaan minyak tanah bersubsidi itu berawal kecurigaan polisi terhadap sebuah pick up yang membawa barang dan ditutupi terpal. Polisi kemudian
melakukan pengejaran. Ketika dikejar, pick up itu berhenti di warung.
"Waktu mobil diikuti polisi, berulang kali mampir di warung sebanyak 3 kali," kata Kapolsek Pasirian AKP Jauhar Ma'arif di mapolsek kepada wartawan.
Jauhar menambahkan, sopir truk tak berkutik saat diperiksa isi muatannya. Ternyata berisi minyak tanah. Saat ditanya dokumen resmi sopir tidak bisa menunjukkan.
Sopir pick up yang mengangkut minyak tanah itu bernama Suwito (32) dan keneknya Hendriono (25) warga Desa Tambak Rejo, Kecamatan Sumber Majing Wetan, Malang. Pick up Daihatsu Espass itu bernopol N 9227 KA.
"Sang sopir tampak bingung ketika ditanya soal dokumen. Karena tak bisa menunjukkan langsung kita bawa ke mapolsek," tandasnya.
Suwito saat diperiksa, mengaku jika dirinya membeli minyak tanah bersubsidi di sejumlah distributor BBM di Lumajang dengan harga per liternya Rp 3.900. Kemudian dijual seharga Rp 4.600. "Minyak ini akan kami jual kembali," tuturnya dihadapan penyidik.
Keduanya dijerat UU No 21 tahun 2004 tentang Migas dengan ancaman 10 tahun penjara.
(wln/wln)
Senin, 26 Oktober 2009
Kambing Kepala Dua Dianggap Titisan Dewa
Geger Kambing Berkepala Dua
Kambing Kepala Dua Dianggap Titisan Dewa
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Lahirnya kambing berkepala dua milik Muhammad Hasyim (25) warga Dusun Ramba’an Desa Sukorejo, Kecamatan Pasru Jambe, Lumajang semakin tersebar luas.
Banyak orang mendatangi kambing itu dan mencari peruntungan. Bahkan ada yang menganggap kambing itu seperti titisan dewa seperti di cerita pewayangan.
"Kambing itu seperti Dewa Brahma berkepala banyak," kata salah satu warga yang menonton, Mujiono (35) warga Desa Sumber Baru, Kecamatan Tanggul, Jember.
Sementara itu Sriyantun (40) asal Desa Kabiliboto Kidul Kecamatan Jatitoto, dirinya datang melihat kambing aneh itu, lantaran penasaran dan ingin membuktikan.
"Saya dengar ada kambing kepala dua benar. Penasaran saya datang ke sini," tutur Sriyantun yang datang bersama kerabatnya.
Faktor Genetik
Kasi Kesehatan Hewan Kantor Pertenakan Lumajang Drh Samsudin menyatakan, kelainan pada kambing kepala dua, lebih dikarenakan faktor genetik. Dia mengangap peristiwa yang biasa, bahkan pada manusia juga bisa
terjadi.
"Wah hewan yang memiliki kelainan itu udah biasa, paling bertahan hidup dalam hitungan jam dan hari," ungkap Samsudin saat dihubungi melalui telepon seluler.
(wln/wln)
Kambing Kepala Dua Dianggap Titisan Dewa
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Lahirnya kambing berkepala dua milik Muhammad Hasyim (25) warga Dusun Ramba’an Desa Sukorejo, Kecamatan Pasru Jambe, Lumajang semakin tersebar luas.
Banyak orang mendatangi kambing itu dan mencari peruntungan. Bahkan ada yang menganggap kambing itu seperti titisan dewa seperti di cerita pewayangan.
"Kambing itu seperti Dewa Brahma berkepala banyak," kata salah satu warga yang menonton, Mujiono (35) warga Desa Sumber Baru, Kecamatan Tanggul, Jember.
Sementara itu Sriyantun (40) asal Desa Kabiliboto Kidul Kecamatan Jatitoto, dirinya datang melihat kambing aneh itu, lantaran penasaran dan ingin membuktikan.
"Saya dengar ada kambing kepala dua benar. Penasaran saya datang ke sini," tutur Sriyantun yang datang bersama kerabatnya.
Faktor Genetik
Kasi Kesehatan Hewan Kantor Pertenakan Lumajang Drh Samsudin menyatakan, kelainan pada kambing kepala dua, lebih dikarenakan faktor genetik. Dia mengangap peristiwa yang biasa, bahkan pada manusia juga bisa
terjadi.
"Wah hewan yang memiliki kelainan itu udah biasa, paling bertahan hidup dalam hitungan jam dan hari," ungkap Samsudin saat dihubungi melalui telepon seluler.
(wln/wln)
Jadi Tontonan, Kambing Kepala Dua Bertahan Hidup
Geger Kambing Berkepala Dua
Jadi Tontonan, Kambing Kepala Dua Bertahan Hidup
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Kambing memiliki keanehan biasanya tak bisa bertahan hidup sementara. Namun anak kambing jenis otawa berkepala dua milik Muhammad Hasyim (25) Warga Dusun Ramba’an, Desa Sukorejo, Kecamatan Pasru Jambe, Lumajang masih bertahan
hidup hingga 30 jam.
Agar bisa terus hidup, pemilik kambing memindahkan ke dapur rumahnya. Sedangkan untuk asupan makanan diberi susu sapi segar. Kambing yang bernama Melati belum bisa berdiri dengan tegak menyusui induknya.
"Alhamdulilah kambing saya masih bisa bertahan hidup meski diungsikan ke dalam dapur,” Kata Hasyim ditemui detiksurabaya.com, Minggu (25/10/2009).
Menurut dia, dipindahkan ke dalam dapur juga bersama sang induk serta kembarannya. Jika dijauhkan dari induknya, kambing berkepala dua mengamuk dan mengeluarkan suara. "Kalo di pindah, sang induk ngamuk mas,” ungkap Hasyim yang ditemani istrinya bernama Nuril (20).
Warga terus berdatangan untuk melihat kambing aneh itu. Bahkan ada yang berombongan melihat kambing itu. Antrian pun terjadi karena banyak warga yang ingin menonton kambing itu.
"Saya sama mertua bergantian jaga, jika kambing teriak minta minum susu. Ini seperti jaga bayi baru lahir," tuturnya. (wln/wln)
Jadi Tontonan, Kambing Kepala Dua Bertahan Hidup
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Kambing memiliki keanehan biasanya tak bisa bertahan hidup sementara. Namun anak kambing jenis otawa berkepala dua milik Muhammad Hasyim (25) Warga Dusun Ramba’an, Desa Sukorejo, Kecamatan Pasru Jambe, Lumajang masih bertahan
hidup hingga 30 jam.
Agar bisa terus hidup, pemilik kambing memindahkan ke dapur rumahnya. Sedangkan untuk asupan makanan diberi susu sapi segar. Kambing yang bernama Melati belum bisa berdiri dengan tegak menyusui induknya.
"Alhamdulilah kambing saya masih bisa bertahan hidup meski diungsikan ke dalam dapur,” Kata Hasyim ditemui detiksurabaya.com, Minggu (25/10/2009).
Menurut dia, dipindahkan ke dalam dapur juga bersama sang induk serta kembarannya. Jika dijauhkan dari induknya, kambing berkepala dua mengamuk dan mengeluarkan suara. "Kalo di pindah, sang induk ngamuk mas,” ungkap Hasyim yang ditemani istrinya bernama Nuril (20).
Warga terus berdatangan untuk melihat kambing aneh itu. Bahkan ada yang berombongan melihat kambing itu. Antrian pun terjadi karena banyak warga yang ingin menonton kambing itu.
"Saya sama mertua bergantian jaga, jika kambing teriak minta minum susu. Ini seperti jaga bayi baru lahir," tuturnya. (wln/wln)
Minggu, 25 Oktober 2009
Penertiban PKL Lumajang Ricuh & Diwarnai Adu Mulut
Kamis, 01/10/2009 17:12 WIB
Penertiban PKL Lumajang Ricuh & Diwarnai Adu Mulut
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Upaya Pemkab Lumajang menertibkan PKL dan memperindah kawasan Kota Pisang mendapat perlawanan. Bahkan penertiban yang dilakukan Satpol PP terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) yang mangkal di Alun-Alun Kota Lumajang berlangsung ricuh, Kamis (1/10/2009).
Insiden berawal saat 125 Satpol PP bersama polisi dan TNI menertibkan puluhan PKL yang menggelar dagangannya sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu adu mulut dan adu fisik pun tak terelakkan.
Salah seorang pedagang sepatu yang berusaha mempertahankan lapaknya diusir dan mendapat perlawanan petugas. Puluhan pedagang yang melihat berusaha membatu korban.
"Lo kenapa dibongkar. Lha Wong tempat relokasi belum disediakan oleh pemerintah," teriak Supardi di sela-sela protes terhadap petugas.
Adu fisik pun tak sempat terhindarkan, beberapa pria berpakaian preman membawa dan mengangkut lapak milik PKL ke sebuah truk. Polisi yang mengamankan lokasi melerai antara pedagang dengan pria tersebut.
"Pak jangan main kasar gini pak, bapak enak dapat gaji dari pemerintah. Kami harus jualan hingga malam hari untuk keluarga," teriak Supatmi salah satu pedagang perhiasan yang tidak mau ditertibkan.
Kericuhan dan perlawanan puluhan PKL membuat petugas mundir dan memilih mengalah. Para petugas membiarkan pedagang menggelar daganganya. Padahal sesuai kesepakatan PKL dan Bupati Lumajang per 1 Oktober 2009, pedagang harus pindah ke tempat relokasi sementara di barat Stadion Mahameru.
Sementara Kepala Satpol PP Pemkab Lumajang Drs. Kasi Pratondo tidak menampakkan batang hidungnya. PKL menyayangkan sikap aparat penegak Perda harus menyewa preman untuk penertiban.
(fat/fat)
Penertiban PKL Lumajang Ricuh & Diwarnai Adu Mulut
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Upaya Pemkab Lumajang menertibkan PKL dan memperindah kawasan Kota Pisang mendapat perlawanan. Bahkan penertiban yang dilakukan Satpol PP terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) yang mangkal di Alun-Alun Kota Lumajang berlangsung ricuh, Kamis (1/10/2009).
Insiden berawal saat 125 Satpol PP bersama polisi dan TNI menertibkan puluhan PKL yang menggelar dagangannya sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu adu mulut dan adu fisik pun tak terelakkan.
Salah seorang pedagang sepatu yang berusaha mempertahankan lapaknya diusir dan mendapat perlawanan petugas. Puluhan pedagang yang melihat berusaha membatu korban.
"Lo kenapa dibongkar. Lha Wong tempat relokasi belum disediakan oleh pemerintah," teriak Supardi di sela-sela protes terhadap petugas.
Adu fisik pun tak sempat terhindarkan, beberapa pria berpakaian preman membawa dan mengangkut lapak milik PKL ke sebuah truk. Polisi yang mengamankan lokasi melerai antara pedagang dengan pria tersebut.
"Pak jangan main kasar gini pak, bapak enak dapat gaji dari pemerintah. Kami harus jualan hingga malam hari untuk keluarga," teriak Supatmi salah satu pedagang perhiasan yang tidak mau ditertibkan.
Kericuhan dan perlawanan puluhan PKL membuat petugas mundir dan memilih mengalah. Para petugas membiarkan pedagang menggelar daganganya. Padahal sesuai kesepakatan PKL dan Bupati Lumajang per 1 Oktober 2009, pedagang harus pindah ke tempat relokasi sementara di barat Stadion Mahameru.
Sementara Kepala Satpol PP Pemkab Lumajang Drs. Kasi Pratondo tidak menampakkan batang hidungnya. PKL menyayangkan sikap aparat penegak Perda harus menyewa preman untuk penertiban.
(fat/fat)
Ngaku Sebagai Kapolsek, Debt Collector Dibekuk
Selasa, 06/10/2009 15:00 WIB
Ngaku Sebagai Kapolsek, Debt Collector Dibekuk
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Gara-gara mengaku sebagai Kapolsek Sumber Suko, seorang debt collector, Eko Wiyono (37) dijebloskan ke penjara. Pria yang bertempat tinggal di Jalan Brigjen Slamet Riyadi i ni dalam tiap langkahnya mengaku sebagai polisi untuk mempermudah penagihan.
"Tertangkapnya polisi gadungan ini berkat laporan korban," Kata Kapolres Lumajang AKBP Dedy Prasetyo kepada detiksurabaya.com di Mapolres Jalan Alun-Alun Utara, Selasa (6/10/2009).
Menurut Dedy, nama kapolsek yang dicatut pelaku yakni Kapolsek Sumbersuko AKP Eko Hari S. "Dia mau mencoreng korps kepolisian dan saya perintahkan anggota untuk segera menangkap," jelas Dedy.
Dibekuknya pelaku itu berawal atas laporan salah satu korbannya, Ny Lilik (30), warga Desa Sentul, Kecamatan Sumbersuko ke Polres Lumajang. Korban mengaku didatangi pelaku dengan maksud meminta uang Rp 150 ribu.
Korban tidak menuruti permintaan pelaku karena hanya memberi uang sebesar Rp 100 ribu. Korban meminta pelaku kembali esok hari karena tak ada uang. Lantas pelaku marah dan korban langsung lapor polisi dan melakukan jebakan.
"Saat pelaku datang ke korban, anggota kami langsung meringkusnya," tutur pria mantan Kapolresta Kediri.
Kini pelaku diamankan dan dijerat dengan pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman 5 tahun penjara.
(fat/fat)
Ngaku Sebagai Kapolsek, Debt Collector Dibekuk
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Gara-gara mengaku sebagai Kapolsek Sumber Suko, seorang debt collector, Eko Wiyono (37) dijebloskan ke penjara. Pria yang bertempat tinggal di Jalan Brigjen Slamet Riyadi i ni dalam tiap langkahnya mengaku sebagai polisi untuk mempermudah penagihan.
"Tertangkapnya polisi gadungan ini berkat laporan korban," Kata Kapolres Lumajang AKBP Dedy Prasetyo kepada detiksurabaya.com di Mapolres Jalan Alun-Alun Utara, Selasa (6/10/2009).
Menurut Dedy, nama kapolsek yang dicatut pelaku yakni Kapolsek Sumbersuko AKP Eko Hari S. "Dia mau mencoreng korps kepolisian dan saya perintahkan anggota untuk segera menangkap," jelas Dedy.
Dibekuknya pelaku itu berawal atas laporan salah satu korbannya, Ny Lilik (30), warga Desa Sentul, Kecamatan Sumbersuko ke Polres Lumajang. Korban mengaku didatangi pelaku dengan maksud meminta uang Rp 150 ribu.
Korban tidak menuruti permintaan pelaku karena hanya memberi uang sebesar Rp 100 ribu. Korban meminta pelaku kembali esok hari karena tak ada uang. Lantas pelaku marah dan korban langsung lapor polisi dan melakukan jebakan.
"Saat pelaku datang ke korban, anggota kami langsung meringkusnya," tutur pria mantan Kapolresta Kediri.
Kini pelaku diamankan dan dijerat dengan pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman 5 tahun penjara.
(fat/fat)
Menolak Dijodohkan, Kodir Bawa Kabur Gadis 15 Tahun
amis, 08/10/2009 16:30 WIB
Menolak Dijodohkan, Kodir Bawa Kabur Gadis 15 Tahun
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Menolak perempuan yang dijodohkan orangtuanya, Muhamad Kodir (21) warga Desa Urang Gantung, Kecamatan Sukodono, Lumajang nekat membawa kabur anak tetangganya yang berumur 15 tahun.
Dia membawa Bunga sebut saja begitu ke Madiun selama satu minggu. Ternyata selama pelarian itu, Kodir juga menikmati kemolekan Bunga.
Terungkapnya kejadian itu setelah orangtua Bunga melaporkan Kodir ke polisi. Kodir dilaporkan telah memperkosa Bunga.
"Mendapat laporan itu kami langsung menangkap pelaku di rumahnya," kata Kanit Reskrim Polsek Sukodono Aiptu Muhammad Tahak di Mapolse, Kamis, (8/10/2009).
Dihadapan penyidik, Kodir mengakui perbuatannya. Dia menyetubuhi korban sebanyak 10 kali. Menurutnya perbuatan itu dilakukan suka sama suka. Dia nekat melakukan hal itu karena jatuh cinta pada Bunga dan menolak perjodohan yang dilakukan orangtuanya.
"Saya melakukan ini karena jengkel pada orang tua Saya Saya ingin nikah dia (Bunga,red)," tutur Kodir.
Namun Kodir tetap ditahan. Dia dijerat pasal 332 ayat 1 ke 1e KUHP subsider pasal 81 ayat 2 lebih subsider pasal 83. UU RI no. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman 17 tahun penjara.
(wln/wln)
Menolak Dijodohkan, Kodir Bawa Kabur Gadis 15 Tahun
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Menolak perempuan yang dijodohkan orangtuanya, Muhamad Kodir (21) warga Desa Urang Gantung, Kecamatan Sukodono, Lumajang nekat membawa kabur anak tetangganya yang berumur 15 tahun.
Dia membawa Bunga sebut saja begitu ke Madiun selama satu minggu. Ternyata selama pelarian itu, Kodir juga menikmati kemolekan Bunga.
Terungkapnya kejadian itu setelah orangtua Bunga melaporkan Kodir ke polisi. Kodir dilaporkan telah memperkosa Bunga.
"Mendapat laporan itu kami langsung menangkap pelaku di rumahnya," kata Kanit Reskrim Polsek Sukodono Aiptu Muhammad Tahak di Mapolse, Kamis, (8/10/2009).
Dihadapan penyidik, Kodir mengakui perbuatannya. Dia menyetubuhi korban sebanyak 10 kali. Menurutnya perbuatan itu dilakukan suka sama suka. Dia nekat melakukan hal itu karena jatuh cinta pada Bunga dan menolak perjodohan yang dilakukan orangtuanya.
"Saya melakukan ini karena jengkel pada orang tua Saya Saya ingin nikah dia (Bunga,red)," tutur Kodir.
Namun Kodir tetap ditahan. Dia dijerat pasal 332 ayat 1 ke 1e KUHP subsider pasal 81 ayat 2 lebih subsider pasal 83. UU RI no. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman 17 tahun penjara.
(wln/wln)
Pelajar Lumajang Bakar Poster Miyabi
Selasa, 13/10/2009 11:55 WIB
Pelajar Lumajang Bakar Poster Miyabi
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Puluhan Siswa MAN 1 Lumajang menggelar unjuk rasa menolak kedatangan Miyabi ke Indonesia. Para pelajar ini menganggap kedatangan artis porno asal Jepang ini dapat merusak moral bangsa Indonesia.
Puluhan Siswa yang tergabung dalam Oragnisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) mengelar aksi demo di Halaman Sekolah di Jalan. Cintadui, Kota Lumajang, Selasa (13/10/2009).
Dalam aksi damainya ini, mereka juga membentangan puluhan poster dan spanduk mengecam artis porno pemilik nama asli Maria Ozawa yang akan melakukan suting film 'Menculik Miyabi' di Pulau Bali.
Poster tersebut bertuliskan, 'Tolah Miyabi, Perusak Moral Bangsa Indonesia', 'Miyabi harus pergi dari Indonesia'.
"Kami kaum muda Indonesia menolak Miyabi, yang mengotori dan menyesatkan," kata Kiki koordinastor aksi demo.
Puluhan siswa ini juga mendatangi rekan-rekanya di kelas untuk mengajak menolak Miyabi. Bahkan mereka juga akan memboikot untuk tidak melihat film yang akan dibintai Miyabi apabila nantinya edar tayang.
Usai berorasi siswa MAN 1 Lumajang membakar foto Miyabi yang sedang berpose seksual. Aksi demo pelajar ini mendapat penjagaan ketat personel polisi Polres Lumajang.
"Kami minta Presiden SBY untuk melarang Miyabi main Film Inodesia," terang Kiki.
(bdh/bdh)
Pelajar Lumajang Bakar Poster Miyabi
Harry Purwanto - detikSurabaya
Puluhan Siswa yang tergabung dalam Oragnisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) mengelar aksi demo di Halaman Sekolah di Jalan. Cintadui, Kota Lumajang, Selasa (13/10/2009).
Dalam aksi damainya ini, mereka juga membentangan puluhan poster dan spanduk mengecam artis porno pemilik nama asli Maria Ozawa yang akan melakukan suting film 'Menculik Miyabi' di Pulau Bali.
Poster tersebut bertuliskan, 'Tolah Miyabi, Perusak Moral Bangsa Indonesia', 'Miyabi harus pergi dari Indonesia'.
"Kami kaum muda Indonesia menolak Miyabi, yang mengotori dan menyesatkan," kata Kiki koordinastor aksi demo.
Puluhan siswa ini juga mendatangi rekan-rekanya di kelas untuk mengajak menolak Miyabi. Bahkan mereka juga akan memboikot untuk tidak melihat film yang akan dibintai Miyabi apabila nantinya edar tayang.
Usai berorasi siswa MAN 1 Lumajang membakar foto Miyabi yang sedang berpose seksual. Aksi demo pelajar ini mendapat penjagaan ketat personel polisi Polres Lumajang.
"Kami minta Presiden SBY untuk melarang Miyabi main Film Inodesia," terang Kiki.
(bdh/bdh)
Ingin Rujak Manis, Tiga Pemuda Malah Masuk Bui
Kamis, 15/10/2009 13:42 WIB
Ingin Rujak Manis, Tiga Pemuda Malah Masuk Bui
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Gara-gara ingin menikmati rujak manis, tiga pemuda asal Perumahan Sukodono Permai, Kecamatan Sukodono, Lumajang harus berurusan dengan polisi. Buah yang akan dibuat itu mereka ambil dari mencuri. Akibatnya, jeruji besi menanti mereka.
Ketiga pencuri itu yakni, Wicaksono (23), Dhony Galih Raka Siwi (22) dan Septian Bhekti Wibisono. Mereka nekat mencuri mangga milik tettanggnya yang seorang pengacara terkenal di kota itu.
"Saya memergoki mereka mengambil buah mangga dengan memanjat, dua temanya menunggu di bawah," kata Marwoto, di saat memberi laporan di Mapolsek Sukodono, Kamis (15/10/2009).
Menurut dia, ketiga pelaku mencuri mangga dengan melompat pagar besi setinggi 3 meter di kebun belakang rumahnya. Mereka memasukan buah mangga hasil curian dari tas plastik.
"Saya kemudian memberitahu warga dan menggerebeknya." tutur pengacara itu.
Kapolsek Sukodono AKP Djumali mengatakan, setelah ditangkap warga, ketiga pelaku digelandang ke Mapolsek Sukodono dengan barang bukti 15 buah mangga. Setlah di periksa mereka mengakui tindakanya itu.
"Ketiga tersangka kami jerat pasal 363 KUHP tentang pencurian. Ancaman 5 tahun penjara," kata Kapolsek asal Jombang.
Sementara, orangtua ketiga pelaku yang dating ke Mapolsek Sukodono, hanya pasrah melihat anaknya di masukan dalam tahanan.
(bdh/bdh)
Ingin Rujak Manis, Tiga Pemuda Malah Masuk Bui
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Gara-gara ingin menikmati rujak manis, tiga pemuda asal Perumahan Sukodono Permai, Kecamatan Sukodono, Lumajang harus berurusan dengan polisi. Buah yang akan dibuat itu mereka ambil dari mencuri. Akibatnya, jeruji besi menanti mereka.
Ketiga pencuri itu yakni, Wicaksono (23), Dhony Galih Raka Siwi (22) dan Septian Bhekti Wibisono. Mereka nekat mencuri mangga milik tettanggnya yang seorang pengacara terkenal di kota itu.
"Saya memergoki mereka mengambil buah mangga dengan memanjat, dua temanya menunggu di bawah," kata Marwoto, di saat memberi laporan di Mapolsek Sukodono, Kamis (15/10/2009).
Menurut dia, ketiga pelaku mencuri mangga dengan melompat pagar besi setinggi 3 meter di kebun belakang rumahnya. Mereka memasukan buah mangga hasil curian dari tas plastik.
"Saya kemudian memberitahu warga dan menggerebeknya." tutur pengacara itu.
Kapolsek Sukodono AKP Djumali mengatakan, setelah ditangkap warga, ketiga pelaku digelandang ke Mapolsek Sukodono dengan barang bukti 15 buah mangga. Setlah di periksa mereka mengakui tindakanya itu.
"Ketiga tersangka kami jerat pasal 363 KUHP tentang pencurian. Ancaman 5 tahun penjara," kata Kapolsek asal Jombang.
Sementara, orangtua ketiga pelaku yang dating ke Mapolsek Sukodono, hanya pasrah melihat anaknya di masukan dalam tahanan.
(bdh/bdh)
Angka Kematian Ibu Hamil Tinggi di Lumajang
Kamis, 15/10/2009 09:05 WIB
Angka Kematian Ibu Hamil Tinggi di Lumajang
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Angka kematian ibu saat melahirkan masih tinggi di Lumajang. Berdasarkan datang Dinas Kesehatan dari Januari hingga pertengahan Oktober ini ada 12 ibu yang meninggal. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2008 yang tercatat 5 orang.
"Meningkatnya kematian ibu hamil, ini menjadi pekerjaan rumah kami," kata Kadinkes Lumajang dr Buntaran Suprianto pada detiksurabaya.com di kantornya Jalan Alun-alun Utara, Kamis (15/10/2009).
Buntaran mengungkapkan kematian itu dikarenakan berbagai kondisi. Diantaranya pendarahan pasca melahirkan, tidak ada persiapan persalinan, dan bayi dalam kandungan mengalami keracunan.
"Tapi kebanyakan karena pendarahan pasca melahirkan. Rata-rata terjadi di daerah terpencil atau jauh dari rumah sakit," ungkapnya.
Pola makan yang buruk, merokok, alkohol dan obesitas juga mempengaruhi kematian ibu hamil. Faktor lain yang membuat angka kematian ibu yang tinggi yakni keterlambatan ditangani. Meskipun angka kematian ibu hamil tinggi, bayi kata dia masih bisa diselamatkan.
Dia berharap ibu hamil rajin kontrol ke dokter untuk mendeteksi dini mengenai kondisi kesehatan dan bayi yang ada di janin. "Kami harap masyarakat siaga dengan rajin memeriksakan diri ke puskesmas atau ke bidan," tandasnya. (wln/wln)
Angka Kematian Ibu Hamil Tinggi di Lumajang
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Angka kematian ibu saat melahirkan masih tinggi di Lumajang. Berdasarkan datang Dinas Kesehatan dari Januari hingga pertengahan Oktober ini ada 12 ibu yang meninggal. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2008 yang tercatat 5 orang.
"Meningkatnya kematian ibu hamil, ini menjadi pekerjaan rumah kami," kata Kadinkes Lumajang dr Buntaran Suprianto pada detiksurabaya.com di kantornya Jalan Alun-alun Utara, Kamis (15/10/2009).
Buntaran mengungkapkan kematian itu dikarenakan berbagai kondisi. Diantaranya pendarahan pasca melahirkan, tidak ada persiapan persalinan, dan bayi dalam kandungan mengalami keracunan.
"Tapi kebanyakan karena pendarahan pasca melahirkan. Rata-rata terjadi di daerah terpencil atau jauh dari rumah sakit," ungkapnya.
Pola makan yang buruk, merokok, alkohol dan obesitas juga mempengaruhi kematian ibu hamil. Faktor lain yang membuat angka kematian ibu yang tinggi yakni keterlambatan ditangani. Meskipun angka kematian ibu hamil tinggi, bayi kata dia masih bisa diselamatkan.
Dia berharap ibu hamil rajin kontrol ke dokter untuk mendeteksi dini mengenai kondisi kesehatan dan bayi yang ada di janin. "Kami harap masyarakat siaga dengan rajin memeriksakan diri ke puskesmas atau ke bidan," tandasnya. (wln/wln)
Konser Kangen Band di Lumajang Diwarnai Adu Jotos
Minggu, 18/10/2009 17:54 WIB
Konser Kangen Band di Lumajang Diwarnai Adu Jotos
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Konser grup musik Kangen Band di GOR Wira Bhakti Lumajang, Jawa Timur diwarnai kericuhan, Minggu (18/10/2009). Tawuran antar penonton tak terhindarkan saat grup band Melayu asal Lampung tersebut melantunkan lagu ke 7-berjudul "Pujaan Hati".
Aksi tawuran ini dipicu saling senggol antar penonton saat berjoget. Apalagi saling lempar air mineral dan sandal terus terjadi setiap lantunan lagu.
Beruntung, petugas polisi dari Polres Lumajangn berhasil mengamankan 5 penonton yang diduga sebagai provokator aksi tawuran tersebut. Konser band asal Lampung ini sempat dihentikan beberapa saat sambil menunggu aksi tawuran penonton berhenti.
Bahkan, sang vokalis Andhika menghentikan aksi panggungnya. Dia mengaku kecewa dengan aksi tawuran tersebut. Karena Sabtu malam, di Probolinggo juga ada peristiwa serupa.
"Ayo jangan tawuran terus, masak di Probolinggu ricuh disini juga. Kami sungguh menyesal bila fans kami saling jotos," ujar Andika dengan nada memelas.
Belum diketahui adanya korban akibat aksi tawuran tersebut. Namun, cukup disayangkan meskipun ada kericuhan polisi terus saja melanjutkan Konser yang disponsor perusahaan seluler itu.
(bdh/bdh)
Konser Kangen Band di Lumajang Diwarnai Adu Jotos
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Konser grup musik Kangen Band di GOR Wira Bhakti Lumajang, Jawa Timur diwarnai kericuhan, Minggu (18/10/2009). Tawuran antar penonton tak terhindarkan saat grup band Melayu asal Lampung tersebut melantunkan lagu ke 7-berjudul "Pujaan Hati".
Aksi tawuran ini dipicu saling senggol antar penonton saat berjoget. Apalagi saling lempar air mineral dan sandal terus terjadi setiap lantunan lagu.
Beruntung, petugas polisi dari Polres Lumajangn berhasil mengamankan 5 penonton yang diduga sebagai provokator aksi tawuran tersebut. Konser band asal Lampung ini sempat dihentikan beberapa saat sambil menunggu aksi tawuran penonton berhenti.
Bahkan, sang vokalis Andhika menghentikan aksi panggungnya. Dia mengaku kecewa dengan aksi tawuran tersebut. Karena Sabtu malam, di Probolinggo juga ada peristiwa serupa.
"Ayo jangan tawuran terus, masak di Probolinggu ricuh disini juga. Kami sungguh menyesal bila fans kami saling jotos," ujar Andika dengan nada memelas.
Belum diketahui adanya korban akibat aksi tawuran tersebut. Namun, cukup disayangkan meskipun ada kericuhan polisi terus saja melanjutkan Konser yang disponsor perusahaan seluler itu.
(bdh/bdh)
Main Film, Andhika Kangen Band Jadi Tukang Cuci
Minggu, 18/10/2009 16:41 WIB
Main Film, Andhika Kangen Band Jadi Tukang Cuci
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Tak cukup jadi musisi kini personel Kangen Band unjuk gigi menjadi bintang film. Sang vokalis, Andhika pun siap berperan jadi tukang cuci piring.
Film itu akan bercerita tentang perjalanan hidup personel Kangen Band hingga jadi tenar.Rencananya film itu akan diberi judul 'Minggu Pagi di Taman Victoria'.
"Kami memang akan buat film tentang kami sendiri. Untuk syutingnya masih sedang jadwalkan," kata Andhika, sang vokalis saat temui di acara jumpa fans Kangen Band di Hotel Grand Aloha, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (18/10/2009).
Dalam penggarapan filmnya nanti, band pelantun 'Yolanda' itu akan blak-blakkan. Salah satunya soal pembajak yang menjadikan tembang-tembang Kangen Band laku keras. Bahkan diceritakan juga saat Andhika rela menjadi tukang cuci sebelum bandnya tenar.
"Pokoknya, rekan-rekan saya terlibat semua dengan jadi dirinya sebelum terkenal," jelas Andhika.
Untuk lokasi syuting, band pop melayu itu memilih kota Lampung dan Jakarta. Karena, kata Andhika, kedua kota itu sebagai saksi bisu perjalanan Kangen hingga sukses seperti saat ini.
Kapan mulai syuting? "Pokoknya selesai promosi album ketiga, kami akan segera syuting kok," pungkas Andhika.
(bdh/bdh)
Main Film, Andhika Kangen Band Jadi Tukang Cuci
Harry Purwanto - detikSurabaya
Film itu akan bercerita tentang perjalanan hidup personel Kangen Band hingga jadi tenar.Rencananya film itu akan diberi judul 'Minggu Pagi di Taman Victoria'.
"Kami memang akan buat film tentang kami sendiri. Untuk syutingnya masih sedang jadwalkan," kata Andhika, sang vokalis saat temui di acara jumpa fans Kangen Band di Hotel Grand Aloha, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (18/10/2009).
Dalam penggarapan filmnya nanti, band pelantun 'Yolanda' itu akan blak-blakkan. Salah satunya soal pembajak yang menjadikan tembang-tembang Kangen Band laku keras. Bahkan diceritakan juga saat Andhika rela menjadi tukang cuci sebelum bandnya tenar.
"Pokoknya, rekan-rekan saya terlibat semua dengan jadi dirinya sebelum terkenal," jelas Andhika.
Untuk lokasi syuting, band pop melayu itu memilih kota Lampung dan Jakarta. Karena, kata Andhika, kedua kota itu sebagai saksi bisu perjalanan Kangen hingga sukses seperti saat ini.
Kapan mulai syuting? "Pokoknya selesai promosi album ketiga, kami akan segera syuting kok," pungkas Andhika.
(bdh/bdh)
Mahkota Bunga Direnggut Sang Guru Ngaji
Rabu, 21/10/2009 11:06 WIB
Mahkota Bunga Direnggut Sang Guru Ngaji
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Kelakuan seorang kyai di Lumajang, Jawa Timur ini sungguh keterlaluan. Beralasan lama tak dijatah istri, dia nekat menyetubuhi seorang bocah dengan diiming-imingi akan dibelikan handphone.
Perbuatan biadab guru ngaji bernama Misna'i (50 ), warga Desa Labruk Lor, Kecamatan Kota ini dilalukan terhadap muridnya sebut saja bernama Bunga (11) tersebut dilakukan hingga 4 kali.
"Korban disetubuhi oleh pelaku karena diimingi-imingi akan di belikan HP," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Kusminda pada wartawan di Mapolres Lumajang, Rabu (21/10/2009).
Perbuatan asusila itu ketahuan saat Bunga mengeluh ke orangtuannya kiha merasakan sakit pada bagian kelaminnya. Karena tidak ingin terjadi sesuatu terhadap anaknya, orangtua Bunga pun memeriksakan ke Puskesmas. Hasilnya sungguh mengejutkan. Ternyata sakit yang dirasakan kelamin Bunga karena akibat kemasukan benda tumpul.
Pengakuan mengejutkan justru datang dari Bunga. Karena bocah itu mengaku kalau dia sering disetubuhi oleh guru ngajinya. Tidak terima dengan kejadian itu, orangtua Bunga langsung melapor ke Polres Lumajang. Mendapat laporan tindak susila, polisi langsung menangkap pelaku di rumahnya.
Pengakuan pelaku, dirinya nekat menyetubuhi santrinya, karena pernah melihat korban mandi di sungai. Apalagi dia jarang dilayani oleh sang istri tercinta. "Dia aku setubuhi cuman 4 kali kok pak, yang pertama sedikit dipaksa," kata Misna'i di depan polisi.
Perbuatan laknat terhadap Bunga itu dilakukan pelaku di dalam kamar rumahnya yang sepi. Bahkan pelaku juga menggarap bocah ingusan dengan cara didudukan biar mudah melaksanakan buang 'hajatnya'
"Saya cuma masukan kepalanya saja kok pak," akunya dengan polos.
Akibat perbuatannya, pelaku pun terancam dijerat pasal 81 ayat 2 UU RI No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukum 15 tahun penjara.
(bdh/bdh)
Mahkota Bunga Direnggut Sang Guru Ngaji
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Kelakuan seorang kyai di Lumajang, Jawa Timur ini sungguh keterlaluan. Beralasan lama tak dijatah istri, dia nekat menyetubuhi seorang bocah dengan diiming-imingi akan dibelikan handphone.
Perbuatan biadab guru ngaji bernama Misna'i (50 ), warga Desa Labruk Lor, Kecamatan Kota ini dilalukan terhadap muridnya sebut saja bernama Bunga (11) tersebut dilakukan hingga 4 kali.
"Korban disetubuhi oleh pelaku karena diimingi-imingi akan di belikan HP," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Kusminda pada wartawan di Mapolres Lumajang, Rabu (21/10/2009).
Perbuatan asusila itu ketahuan saat Bunga mengeluh ke orangtuannya kiha merasakan sakit pada bagian kelaminnya. Karena tidak ingin terjadi sesuatu terhadap anaknya, orangtua Bunga pun memeriksakan ke Puskesmas. Hasilnya sungguh mengejutkan. Ternyata sakit yang dirasakan kelamin Bunga karena akibat kemasukan benda tumpul.
Pengakuan mengejutkan justru datang dari Bunga. Karena bocah itu mengaku kalau dia sering disetubuhi oleh guru ngajinya. Tidak terima dengan kejadian itu, orangtua Bunga langsung melapor ke Polres Lumajang. Mendapat laporan tindak susila, polisi langsung menangkap pelaku di rumahnya.
Pengakuan pelaku, dirinya nekat menyetubuhi santrinya, karena pernah melihat korban mandi di sungai. Apalagi dia jarang dilayani oleh sang istri tercinta. "Dia aku setubuhi cuman 4 kali kok pak, yang pertama sedikit dipaksa," kata Misna'i di depan polisi.
Perbuatan laknat terhadap Bunga itu dilakukan pelaku di dalam kamar rumahnya yang sepi. Bahkan pelaku juga menggarap bocah ingusan dengan cara didudukan biar mudah melaksanakan buang 'hajatnya'
"Saya cuma masukan kepalanya saja kok pak," akunya dengan polos.
Akibat perbuatannya, pelaku pun terancam dijerat pasal 81 ayat 2 UU RI No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukum 15 tahun penjara.
(bdh/bdh)
Dua Home Industri Jamu Beromzet Miliaran Digerebek
Rabu, 21/10/2009 10:55 WIB
Dua Home Industri Jamu Beromzet Miliaran Digerebek
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Dua home industri jamu ilegal digerebek polisi. Dari dua rumah sekaligus dijadikan tempat produksi, polisi menemukan ribuan jamu racikan yang diperkirakan beromzet miliaran.
Dua rumah itu milik Mahmud (45), warga Dusun Biting Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono dan Misnanto (37) warga Desa Kandang Tepus Kecamatan Senduro Desa Bondoyudo, Kecamatan Sukodono, Lumajang.
Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Kusmindar menuturkan, tim gabungan Reskrim dan Narkoba Polres Lumajang menggerebek sebuah pabrik jamu tradisional yang diduga kuat ilegal.
"Kami sudah pantau kegiatan mereka dan ternyata membuat jamu racikan ilegal diperjualbelikan kepada masyarakat," kata Kusmindar kepada wartawan di lokasi, Rabu (21/10/2009).
Saat penggrebekan, pemilik rumah dan beberapa karyawan kaget melihat kedatangan polisi di lokasi. Mereka pun menghentikan aktivitasnya membuat jamu karena polisi memasang police line.
"Kami menemukan bahan-bahan kimia untuk pembuatan jamu," tutur Mantan Kapolsek Kunir itu.
Pihak kepolisian mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Lumajang dan Balai Pengawas Makanan dan Minuman (BPOM) Surabaya untuk menguji jamu ilegal tersebut.
"Pokoknya jamu ini berbahaya, tidak ada izin produksi dan kemasan seadanya," katanya.
Sementara barang bukti yang diamankan yakni 36 ribu bungkus jamu berisi 125 mg. Sedangkan harga per bungkus jamu senilai Rp 950.
"Dari penggerebekan, disita antara lain satu bungkus berisi pil berwarna hijau, kuning, putih, orange dan biru. Kemudian satu tas plastik berisi kapsul Bandelox," jelas kata Kusmindar.
Kini kedua tersangka terancam dijerat pasal 82 ayat 2 huruf B UU RI No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
(fat/fat)
Dua Home Industri Jamu Beromzet Miliaran Digerebek
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Dua home industri jamu ilegal digerebek polisi. Dari dua rumah sekaligus dijadikan tempat produksi, polisi menemukan ribuan jamu racikan yang diperkirakan beromzet miliaran.
Dua rumah itu milik Mahmud (45), warga Dusun Biting Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono dan Misnanto (37) warga Desa Kandang Tepus Kecamatan Senduro Desa Bondoyudo, Kecamatan Sukodono, Lumajang.
Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Kusmindar menuturkan, tim gabungan Reskrim dan Narkoba Polres Lumajang menggerebek sebuah pabrik jamu tradisional yang diduga kuat ilegal.
"Kami sudah pantau kegiatan mereka dan ternyata membuat jamu racikan ilegal diperjualbelikan kepada masyarakat," kata Kusmindar kepada wartawan di lokasi, Rabu (21/10/2009).
Saat penggrebekan, pemilik rumah dan beberapa karyawan kaget melihat kedatangan polisi di lokasi. Mereka pun menghentikan aktivitasnya membuat jamu karena polisi memasang police line.
"Kami menemukan bahan-bahan kimia untuk pembuatan jamu," tutur Mantan Kapolsek Kunir itu.
Pihak kepolisian mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Lumajang dan Balai Pengawas Makanan dan Minuman (BPOM) Surabaya untuk menguji jamu ilegal tersebut.
"Pokoknya jamu ini berbahaya, tidak ada izin produksi dan kemasan seadanya," katanya.
Sementara barang bukti yang diamankan yakni 36 ribu bungkus jamu berisi 125 mg. Sedangkan harga per bungkus jamu senilai Rp 950.
"Dari penggerebekan, disita antara lain satu bungkus berisi pil berwarna hijau, kuning, putih, orange dan biru. Kemudian satu tas plastik berisi kapsul Bandelox," jelas kata Kusmindar.
Kini kedua tersangka terancam dijerat pasal 82 ayat 2 huruf B UU RI No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
(fat/fat)
Di bawah Ancaman, Menik Disetubuhi Pria Beristri Tiga
Kamis, 22/10/2009 16:23 WIB
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Tindakan asusila yang dialami seorang remaja kembali terjadi. Kali ini menimpa sebut saja Menik (17) warga Dusun Madurejo Desa Munder Kecamatan Yosowilangun, Lumajang.
Korban diperkosa tentangganya sendiri Topan Herfansyah (27) yang sudah beristri sebanyak 3 kali. Pelaku nekat melakukan perbuatan bejat itu saat istri pergi ke sawah.
"Pelaku memperkosa korban disertai ancaman akan di pukul dan dibunuh," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Kusmindar di Mapolres, Kamis (22/10/2009).
Menurutnya sebelum berbuat bejat, pelaku memanggil korban dan langsung menyeret ke kamar rumahnya. Lantas korban didorong ke tempat tidur disertai ancaman akan dipukul jika berteriak.
Korban dalam kondisi ketakutan pun dimanfaatkan dengan buasnya. Pelaku pun menikmati tubuh gadis anak tentangganya hingga puas. "Tidak sampai di situ, dalam sehari dia menyetubuhi korban sebanyak 3 kali," jelas Kusmindar geram.
Sementara kasus pemerkosaan ini terbongkar karena ibu korban sering mendengar korban mengeluh sakit perut. Bahkan saat ditanya penyebabnya korban malah menangis hingga membuat ibu korban semakin curiga,.
Akhirnya korban menceritakan kejadian sebenarnya jika telah disetubuhi pelaku. Orang tua korban pun kemudian melapor ke Mapolres Lumajang. Mendapat laporan itu, polisi menangkap pelaku di rumahnya dan tak bisa berkutik.
Kini pelaku ditahan di Mapolres Lumajang dan dijerat Pasal 81 UURI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara. (fat/fat)
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Tindakan asusila yang dialami seorang remaja kembali terjadi. Kali ini menimpa sebut saja Menik (17) warga Dusun Madurejo Desa Munder Kecamatan Yosowilangun, Lumajang.
Korban diperkosa tentangganya sendiri Topan Herfansyah (27) yang sudah beristri sebanyak 3 kali. Pelaku nekat melakukan perbuatan bejat itu saat istri pergi ke sawah.
"Pelaku memperkosa korban disertai ancaman akan di pukul dan dibunuh," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Kusmindar di Mapolres, Kamis (22/10/2009).
Menurutnya sebelum berbuat bejat, pelaku memanggil korban dan langsung menyeret ke kamar rumahnya. Lantas korban didorong ke tempat tidur disertai ancaman akan dipukul jika berteriak.
Korban dalam kondisi ketakutan pun dimanfaatkan dengan buasnya. Pelaku pun menikmati tubuh gadis anak tentangganya hingga puas. "Tidak sampai di situ, dalam sehari dia menyetubuhi korban sebanyak 3 kali," jelas Kusmindar geram.
Sementara kasus pemerkosaan ini terbongkar karena ibu korban sering mendengar korban mengeluh sakit perut. Bahkan saat ditanya penyebabnya korban malah menangis hingga membuat ibu korban semakin curiga,.
Akhirnya korban menceritakan kejadian sebenarnya jika telah disetubuhi pelaku. Orang tua korban pun kemudian melapor ke Mapolres Lumajang. Mendapat laporan itu, polisi menangkap pelaku di rumahnya dan tak bisa berkutik.
Kini pelaku ditahan di Mapolres Lumajang dan dijerat Pasal 81 UURI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara. (fat/fat)
Geger Kambing Berkepala Dua
Warga yang Penasaran Disodori Kotak Amal
Lumajang - Berita lahirnya kambing berkepala dua, bermata empat dan bertelinga membuat warga terus berdatangan ke rumah milik M.Hasyim (25) warga Dusun Ramba'an Desa Sukorejo Kecamatan Pasru Jambe-Lumajang.
Mereka yang datang dari berbagai desa tetangga disodori kotak amal untuk memberikan sumbangan Bangunan Masjid Baitul Muttaqim. Sedangkan jumlah sumbangan yang diberikan pengunjung tidak ditentukan besarannya.
"Sumbangan di depan itu, diminta seikhlasnya kok mas," kata Hasyim saat berbincang-bincang dengan detiksurabaya.com di rumahnya, Sabtu (24/10/2009).
Permintaan sumbangan, muncul dari tokoh masyarakat takmir masjid. Saat itu warga yang datang sudah puluhan orang dan memenuhi halaman rumah.
"Ustad Rohim bilang pada saya, bagaimana jika ditarik sumbangan untuk masjid, lalu saya mengiyakan," ungkap Hasyim.
Takmir Masjid Baitul Muttaqim Ustad Rohim menggatakan, ide penarikan sumbangan itu karena masjid masih dalam proses pembangunan dan masih banyak membutuhkan dana. Kebetulan banyak orang yang berkerumum melihat kambing berkepala dua.
"Dengan melihat kambing aneh sambil beramal khan baik mas," kata Ustad Rohim ditemui di rumahnya.
Hingga pukul 12.00 WIB warga yang ingin melihat kambing aneh semakin banyak. Bahkan bukan hanya warga desa setempat elainkan dari desa-desa tetangga. Tersebarnya kabar anak sapi aneh itu beredar dari mulut ke mulut, hingga terdengar di mana-mana.
Pengamatan detiksuarabaya.com, sebagian warga ingin memegang sapi anehnnya agar memperoleh peruntungan.
"Saya dengar tadi pagi dari orang-orang ada sapi aneh, makanya saya datang ke sini," kata Joni Ismanto (26) asal Desa Senduro Kecamatan Senduro bersama istri dan anaknya.
(fat/fat)
Lumajang - Berita lahirnya kambing berkepala dua, bermata empat dan bertelinga membuat warga terus berdatangan ke rumah milik M.Hasyim (25) warga Dusun Ramba'an Desa Sukorejo Kecamatan Pasru Jambe-Lumajang.
Mereka yang datang dari berbagai desa tetangga disodori kotak amal untuk memberikan sumbangan Bangunan Masjid Baitul Muttaqim. Sedangkan jumlah sumbangan yang diberikan pengunjung tidak ditentukan besarannya.
"Sumbangan di depan itu, diminta seikhlasnya kok mas," kata Hasyim saat berbincang-bincang dengan detiksurabaya.com di rumahnya, Sabtu (24/10/2009).
Permintaan sumbangan, muncul dari tokoh masyarakat takmir masjid. Saat itu warga yang datang sudah puluhan orang dan memenuhi halaman rumah.
"Ustad Rohim bilang pada saya, bagaimana jika ditarik sumbangan untuk masjid, lalu saya mengiyakan," ungkap Hasyim.
Takmir Masjid Baitul Muttaqim Ustad Rohim menggatakan, ide penarikan sumbangan itu karena masjid masih dalam proses pembangunan dan masih banyak membutuhkan dana. Kebetulan banyak orang yang berkerumum melihat kambing berkepala dua.
"Dengan melihat kambing aneh sambil beramal khan baik mas," kata Ustad Rohim ditemui di rumahnya.
Hingga pukul 12.00 WIB warga yang ingin melihat kambing aneh semakin banyak. Bahkan bukan hanya warga desa setempat elainkan dari desa-desa tetangga. Tersebarnya kabar anak sapi aneh itu beredar dari mulut ke mulut, hingga terdengar di mana-mana.
Pengamatan detiksuarabaya.com, sebagian warga ingin memegang sapi anehnnya agar memperoleh peruntungan.
"Saya dengar tadi pagi dari orang-orang ada sapi aneh, makanya saya datang ke sini," kata Joni Ismanto (26) asal Desa Senduro Kecamatan Senduro bersama istri dan anaknya.
(fat/fat)
Geger Kambing Berkepala Dua
Anak Kambing Betina Diberi Nama Melati
Lumajang - Setelah anak kambing betina berkepala dua, bermata empat dan berteliga dua milik M. Hasyim (25) lahir, warga Dusun Ramba'an Desa Sukorejo Kecamatan Pasru Jambe-Lumajang ini memberinya nama Melati. Pemberian nama "Melati" disesuaikan bulu kambing warna putih.
"Di kasih nama ini, supaya kambing bisa bertahan hidup," Hasyim sambil mengusap anak kambing anehnya kepada detiksurabaya.com di kandang rumahnya, Sabtu (24/10/2009).
Pemberian nama kambing aneh ini, kata dia, setelah pemilik mendapat petunjuk dari tokoh masyarakat dan sesepuh desa. "Saya manut saja mas, yang penting kambing saya bisa hidup," tambahnya.
Sementara kambing aneh ini sementara waktu dibantu dot bayi berisi air susu induknya. Sebab saat minum di punting induknya, anak kambing ini masih belum kuat berdiri.
Hasyim mengaku, membeli induk kambing otawa yang dibeli dari Pasar Hewan Senduro seharga Rp 700 ribu satu tahun lalu. Saat itu dirinya langsung mengawinkan kambingnya dengan kambing jantan otawa biasa milik tetangganya. (fat/fat)
Lumajang - Setelah anak kambing betina berkepala dua, bermata empat dan berteliga dua milik M. Hasyim (25) lahir, warga Dusun Ramba'an Desa Sukorejo Kecamatan Pasru Jambe-Lumajang ini memberinya nama Melati. Pemberian nama "Melati" disesuaikan bulu kambing warna putih.
"Di kasih nama ini, supaya kambing bisa bertahan hidup," Hasyim sambil mengusap anak kambing anehnya kepada detiksurabaya.com di kandang rumahnya, Sabtu (24/10/2009).
Pemberian nama kambing aneh ini, kata dia, setelah pemilik mendapat petunjuk dari tokoh masyarakat dan sesepuh desa. "Saya manut saja mas, yang penting kambing saya bisa hidup," tambahnya.
Sementara kambing aneh ini sementara waktu dibantu dot bayi berisi air susu induknya. Sebab saat minum di punting induknya, anak kambing ini masih belum kuat berdiri.
Hasyim mengaku, membeli induk kambing otawa yang dibeli dari Pasar Hewan Senduro seharga Rp 700 ribu satu tahun lalu. Saat itu dirinya langsung mengawinkan kambingnya dengan kambing jantan otawa biasa milik tetangganya. (fat/fat)
Mertua Hasyim Mimpi Didatangi Alamarhum Ibunya
Mertua Hasyim Mimpi Didatangi Alamarhum Ibunya
Lumajang - Sebelum kambing aneh berkepala dua, bermata empat dan dua telinga lahir, beberapa waktu lalu mertua M.Hasyim, Satu'i (60) mengaku mimpi didatangi ibunya. Saat itu almarhum ibunya yang berpakaian putih memberikan sebuah pesan.
"Ibu saya berpesan, tidak usah khawatir. Yang penting keluarga ini sehat," kata Satu'i menirukan pesan ibunya yang meninggal 30 tahun silam kepada detiksurabaya.com di rumahnya, Sabtu (24/10/2009).
Akibat kedatang mimpi itu, Satu'i terbangun dari tidurnya sekitar pukul 03.00 WIB. "Mungkin kambing ini yang dikorbankan ibu saya, agar keluarga kami di jauhkan dari segala musibah,"ungkap Satu'i yang didampingi istrinya Sayiti (55).
Sementara malam sebelum kelahiran anak kambing, hujan lebat turun di Desa Sukorejo Kecamatan Pasru Jambe diselingi petir menyambar-nyambar. Saking herannya dengan hujan yang dianggap mengerikan, istri Hasyim, Nuril (20) meminta suaminya melihat kambing di belakang rumahnya.
"Mas ada apa ini, hujan dan petir kok seperti ini," kata Nuril kala itu.
Namun, Hasyim tidak menghiraukan ucapan istrinya. Dia malah menyuruh istrinya untuk tidak memikirkan yang tidak-tidak. "Udah tidur saja, hujan dan petir kayak ini sudah biasa kok," tutur Nuril yang menirukan ucapan suaminya.
Saat keduanya bangun tidur pagi hari tadi, kambing betinanya yamil 10 bulan berteriak-teriak. Saat itu juga Hasyim dan istrinya menuju kandang, dan melihat kambingnya proses melahirkan.
Meski anak kambing miliknya terjadi keanehan, Hasyim enggan menghubung-hubungan dengan ha-hal mistis atau aneh lainnya. "Kambing ini milik saya. Sudah takdir yang kuasa mas, tidak usah dihubung-hubungkan," tandasnya. (fat/fat)
Lumajang - Sebelum kambing aneh berkepala dua, bermata empat dan dua telinga lahir, beberapa waktu lalu mertua M.Hasyim, Satu'i (60) mengaku mimpi didatangi ibunya. Saat itu almarhum ibunya yang berpakaian putih memberikan sebuah pesan.
"Ibu saya berpesan, tidak usah khawatir. Yang penting keluarga ini sehat," kata Satu'i menirukan pesan ibunya yang meninggal 30 tahun silam kepada detiksurabaya.com di rumahnya, Sabtu (24/10/2009).
Akibat kedatang mimpi itu, Satu'i terbangun dari tidurnya sekitar pukul 03.00 WIB. "Mungkin kambing ini yang dikorbankan ibu saya, agar keluarga kami di jauhkan dari segala musibah,"ungkap Satu'i yang didampingi istrinya Sayiti (55).
Sementara malam sebelum kelahiran anak kambing, hujan lebat turun di Desa Sukorejo Kecamatan Pasru Jambe diselingi petir menyambar-nyambar. Saking herannya dengan hujan yang dianggap mengerikan, istri Hasyim, Nuril (20) meminta suaminya melihat kambing di belakang rumahnya.
"Mas ada apa ini, hujan dan petir kok seperti ini," kata Nuril kala itu.
Namun, Hasyim tidak menghiraukan ucapan istrinya. Dia malah menyuruh istrinya untuk tidak memikirkan yang tidak-tidak. "Udah tidur saja, hujan dan petir kayak ini sudah biasa kok," tutur Nuril yang menirukan ucapan suaminya.
Saat keduanya bangun tidur pagi hari tadi, kambing betinanya yamil 10 bulan berteriak-teriak. Saat itu juga Hasyim dan istrinya menuju kandang, dan melihat kambingnya proses melahirkan.
Meski anak kambing miliknya terjadi keanehan, Hasyim enggan menghubung-hubungan dengan ha-hal mistis atau aneh lainnya. "Kambing ini milik saya. Sudah takdir yang kuasa mas, tidak usah dihubung-hubungkan," tandasnya. (fat/fat)
Mertua Hasyim Mimpi Didatangi Alamarhum Ibunya
Geger Kambing Berkepala Dua
Lumajang - Sebelum kambing aneh berkepala dua, bermata empat dan dua telinga lahir, beberapa waktu lalu mertua M.Hasyim, Satu'i (60) mengaku mimpi didatangi ibunya. Saat itu almarhum ibunya yang berpakaian putih memberikan sebuah pesan.
"Ibu saya berpesan, tidak usah khawatir. Yang penting keluarga ini sehat," kata Satu'i menirukan pesan ibunya yang meninggal 30 tahun silam kepada detiksurabaya.com di rumahnya, Sabtu (24/10/2009).
Akibat kedatang mimpi itu, Satu'i terbangun dari tidurnya sekitar pukul 03.00 WIB. "Mungkin kambing ini yang dikorbankan ibu saya, agar keluarga kami di jauhkan dari segala musibah,"ungkap Satu'i yang didampingi istrinya Sayiti (55).
Sementara malam sebelum kelahiran anak kambing, hujan lebat turun di Desa Sukorejo Kecamatan Pasru Jambe diselingi petir menyambar-nyambar. Saking herannya dengan hujan yang dianggap mengerikan, istri Hasyim, Nuril (20) meminta suaminya melihat kambing di belakang rumahnya.
"Mas ada apa ini, hujan dan petir kok seperti ini," kata Nuril kala itu.
Namun, Hasyim tidak menghiraukan ucapan istrinya. Dia malah menyuruh istrinya untuk tidak memikirkan yang tidak-tidak. "Udah tidur saja, hujan dan petir kayak ini sudah biasa kok," tutur Nuril yang menirukan ucapan suaminya.
Saat keduanya bangun tidur pagi hari tadi, kambing betinanya yamil 10 bulan berteriak-teriak. Saat itu juga Hasyim dan istrinya menuju kandang, dan melihat kambingnya proses melahirkan.
Meski anak kambing miliknya terjadi keanehan, Hasyim enggan menghubung-hubungan dengan ha-hal mistis atau aneh lainnya. "Kambing ini milik saya. Sudah takdir yang kuasa mas, tidak usah dihubung-hubungkan," tandasnya. (fat/fat)
Lumajang - Sebelum kambing aneh berkepala dua, bermata empat dan dua telinga lahir, beberapa waktu lalu mertua M.Hasyim, Satu'i (60) mengaku mimpi didatangi ibunya. Saat itu almarhum ibunya yang berpakaian putih memberikan sebuah pesan.
"Ibu saya berpesan, tidak usah khawatir. Yang penting keluarga ini sehat," kata Satu'i menirukan pesan ibunya yang meninggal 30 tahun silam kepada detiksurabaya.com di rumahnya, Sabtu (24/10/2009).
Akibat kedatang mimpi itu, Satu'i terbangun dari tidurnya sekitar pukul 03.00 WIB. "Mungkin kambing ini yang dikorbankan ibu saya, agar keluarga kami di jauhkan dari segala musibah,"ungkap Satu'i yang didampingi istrinya Sayiti (55).
Sementara malam sebelum kelahiran anak kambing, hujan lebat turun di Desa Sukorejo Kecamatan Pasru Jambe diselingi petir menyambar-nyambar. Saking herannya dengan hujan yang dianggap mengerikan, istri Hasyim, Nuril (20) meminta suaminya melihat kambing di belakang rumahnya.
"Mas ada apa ini, hujan dan petir kok seperti ini," kata Nuril kala itu.
Namun, Hasyim tidak menghiraukan ucapan istrinya. Dia malah menyuruh istrinya untuk tidak memikirkan yang tidak-tidak. "Udah tidur saja, hujan dan petir kayak ini sudah biasa kok," tutur Nuril yang menirukan ucapan suaminya.
Saat keduanya bangun tidur pagi hari tadi, kambing betinanya yamil 10 bulan berteriak-teriak. Saat itu juga Hasyim dan istrinya menuju kandang, dan melihat kambingnya proses melahirkan.
Meski anak kambing miliknya terjadi keanehan, Hasyim enggan menghubung-hubungan dengan ha-hal mistis atau aneh lainnya. "Kambing ini milik saya. Sudah takdir yang kuasa mas, tidak usah dihubung-hubungkan," tandasnya. (fat/fat)
Kambing Berkepala Dua Gegerkan Warga Lumajang
Lumajang - Warga Lumajang, Jawa Timur digegerkan seekor anak kambing aneh berkepala dua, empat mata dan dua telinga. Mendengar kabar kambing aneh, warga pun berdatangan ke kandang milik M. Hasyim (25) warga Dusun Ramba'am Desa Sukorejo Kecamatan Pasru Jambe-Lumajang.
"Kambing saya melahirkan 2 ekor anak kambing, 1 kambing jantan normal dan satunya betina memiliki keanehan ini mas," kata Hasyim saat ditemui detiksurabaya.com di kandang rumahnya, Sabtu (24/1/0/2009).
Menurutnya, kambing betina miliknya melahirkan dua ekor anak kambing warna putih sekitar pukul 06.00 WIB. Proses keluarnya kambing pertama dengan kedua berlangsung selama 30 menit. Meski begitu proses kelahiran cepat dan singkat.
Saat melahirkan kambing anehnya, sang induk berteriak dan meronta tanpa henti. Saat kepala kambing akan keluar, sang induk semakin keras berteriak dan badannya kejang.
"Saya khawatir mas, saya bantu melahirkan dengan menarik sang anak kambing," jelas bapak satu anak yang ditemani istrinya, Nuril (20).
Setelah anak kambing berhasil keluar dan dibersihkan, Hasyim mengaku kaget dengan kondisi kepala kambing yang dua.
"Saya heran dan terhenyak, kok gini anak kambing saya ini. Lalu saya panggil mertua saya mas untuk melihat dari dekat," ungkap Hasyim yang baru 1 tahun memilik kambing. (fat/fat)
Langganan:
Postingan (Atom)