Sabtu, 14 November 2009

Puluhan Ribu Pil Koplo Diamankan di Toko Obat

Puluhan Ribu Pil Koplo Diamankan di Toko Obat
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Puluhan ribu pil koplo dan obat keras diamankan dari seorang pemilik toko obat, Ayok Gibyo Erodias (28) warga Jalan Menur No.17 Desa/Kecamatan Tempursari, Lumajang. Pemilik toko diduga menjual obat-obat keras bertanda merah.

"Kami tangkap dia karena menjual obat berbahaya, meskipun mengantongi izin usaha dari Dinkes," kata Kanit Reskoba Polres Lumajang Aiptu Cahyo Raharjo di Mapolres, Senin (9/11/2009).

Terbongkarnya kasus penyalahgunaan izin usaha toko obat ini, tambah Cahyo, setelah pihaknya menangkap pemuda kedapatan membawa puluhan pil koplo yang dibeli dari toko pelaku. Setelah dikembangkan dan diselidiki, rupanya toko itu bukan apotek.

"Izin toko obat sama apotek berbeda, dia melanggar penyalahgunaan izin dari dinkes," tutur Cahyo.

Sementara dari pengakuan Ayok, obat-obat keras itu didapat setelah memesan sales obat di Surabaya. Kemudian dikirim melalui jasa pengiriman cepat TIKI Malang.

"Saya memesannya lewat telepon dan SMS, lalu dikirim dari Surabaya," kata pria lulusan D3 Farmasi ditemani istrinya.

Sedangkan barang bukti yang diamankan yakni dextromethorphan sebanyak 745 butir, dexamethason 0,5 mg 1.000 tablet, dexamethason 0,75 mg 60 tablet, molacort, ginifar dan lain-lain.

Kini pelaku diamankan di Mapolres Lumajang untuk penyidikan lebih lanjut. Dia dijerat UU Tentang Kesehatan dengan ancaman 10 tahun penjara.

"Pelaku telah melakukan tindak pidana memiliki dan mengedarkan obat keras tidak sesuai izin usaha dan membahayakan konsumen," pungkas Cahyo.

Diduga Overdosis Pil Koplo, Remaja di Lumajang Tewas

Selasa, 10/11/2009 11:05 WIB
Diduga Overdosis Pil Koplo, Remaja di Lumajang Tewas
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Peredaran pil koplo di Lumajang mengkhawatirkan. Seorang remaja bernama Rimil (15) asal Dusun Sidorejo, Desa Karangsari, Kecamatan Sukodono ditemukan tewas usai menegak pil yang masuk dalam obat daftar G itu.

Korban ditemukan tergeletak tak bernyawa di rumah tetangganya Mbok Sutris (50) sekitar Pukul 07.00 WIB, Selasa (10/11/2009).

Tewasnya Rimil diketahui pertama kali oleh ibu kandungnya bernama Sutris (45) yang mencari korban yang biasanya tidur di rumah tetangganya. Kondisi tubuh Rimil terlihat kaku dengan mulut mengeluarkan cairan. Diduga kematian Rimil karena efek minum 30 butit pil koplo jenis dextro.

"Dari pengakuan 2 teman pelaku, malam harinya usai mengamen pesta minum pil dextro," kata Kapolsek Sukodono AKP Djumali ditemui di lokasi kejadian.

Menurut keterangan teman korban yakni Ismam (19) dan Budi (14), mereka membeli pil koplo dari seorang pengedar bernama Agus asal Kelurahan Kepuharjo, usai mengamen. Mereka membeli 3 poket pil dextro dan satu poketnya berisi 30 butir.

"3 poket pil dextro seharga 21 ribu," tutur Ismam pada penyidik.

Untuk menegak pil koplo, korban bersama rekannya menggunakan meminum jus alpukat. Merasa pil koplo berkerja , mereka yang sehari-hari menjadi pengamen menyanyikan lagu hingga tertidur.

"Rimil meninggal tidak tahu pak, waktu saya banguan tidur langsung pulang tanpa pamitan," tutur Budi.

Kematian Rimil membuat keluarganya histeris dan ibundanya pingsan. Mereka tak rela jika anggota keluarganya tersebut tewas dalam kondisi tak wajar dan mengenaskan. Jenazah Rimil kemudian dibawa ke RSUD dr Haryoto Lumajang untuk diotopsi.

"Rimil bukanlah korban orang pertama, korban dari penyalahgunaan pil dextro," ungkap Djumali.

Video Mesum 'Karaoke' Pelajar Kembali Beredar

Video Mesum 'Karaoke' Pelajar Kembali Beredar
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang - Dunia pendidikan di Jawa Timur kembali tercoreng dengan video porno yang diaktori pelajar. Kali ini, adegan tidak senonoh dilakukan pelajar SMA di Lumajang.

Informasi yang berhasil dihimpun detiksurabaya.com, video mesum berjudul 'SMK' dengan durasi 4 menit ini sudah menyebar luas di masyarakat Lumajang. Pemain dalam video mesum diduga dilakukan oleh pelajar SMK Negeri 1 Kecamatan Pasirian.

Dalam video porno itu, terlihat adegan dua pelajar yang mengenakan seragam sekolah melakukan aksi tidak senonoh di dalam kelas. Keduanya
melakukan oral seks. Aktor perempuan terlihat tengah melakukan 'karaoke' alat vital milik pacarnya.

"Kabar ada film porno dari sekolah sini. Aku pernah liat, tapi lewat ponsel teman. Kalau pemerannya aku kurang begitu tahu," kata SK, salah seorang siswa SMK Negeri 1 Pasirian ditemui di sekolahnya, Kamis (12/11/2009).

Sementara pihak SMK Negeri 1 saat dikonfirmasi membantah jika pemeran video mesum tersebut adalah siswanya. Salah satu guru berinisial YT yang menemui wartawan mengaku tidak berani memberi informasi dugaan video mesum siswanya.

"Maaf mas. Soal itu biar kepala sekolah yang menjelaskan. Bapak sedang rapat di Diknas," kata YT.

Kapolsek Pasirian AKP Jauhar Ma'arif saat ditemui di Mapolsek mengatakan, pihaknya memang mendengar adanya video mesum pelajar SMK di Pasirian. Namun, pihaknya masih menyelidiki siapa pemeran adengan mesum yang beredar di ponsel pelajar dan masyrakat.

"Saat ini kami masih mencari video mesum itu sebagai barang bukti untuk penyelidikan," tegas AKP Jauhar Ma'arif.

Bermotif Dendam, Kakak Ipar Tewas Dibacok

Jumat, 13/11/2009 15:32 WIB
Bermotif Dendam, Kakak Ipar Tewas Dibacok
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Gara-gara dendam dan cek cok saat akan mengarap lahan milik keluarga, Hayi (25) warga Dusun Lumpang Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso terlibat carok dengan kakak iparnya Adi Aryo Sumardi (35).

Akibatnya, suami kakaknya tewas seketika dengan luka bacok di bagian bawah dada kanan sepanjang 20 cm. Sedangkan Hayi hidung Hayi nyari putus.

Peristiwa tragis itu terjadi saat keduanya berangkat ke ladang milik keluarga untuk menanam jangung, Jumat (13/11/2009). Tiba-tiba kakak iparnya mengayunkan sabit ke arah Hayi hingga mengenai hidung. Merasa jiwanya terancam, Hayi pun lari. Namun oleh kakak iparnya dikejar sambil mengacungkan celurit.

Karena merasa terdesak, Hayi melawan dengan mengayunkan sabit dan cangkulnya hingga mengenai tubuh kakak iparnya. Kakak iparnya pun bersimbah darah dan tewas seketika.

"Saya tidak ingat berapa kali mengayunkan clurit dan cangkul, kakak ipar saya sudah roboh tak bernyawa," kata Hayi saat ditemui di Puskesmas Ranuyoso.

Menurut Hayi, usai menghabisi nyawa suami kakaknya, dia mendatangi rumah kepala desa Jenggrong untuk menyerahkan diri.

"Saya ke pak lurah dan bilang saya selesai carok dengan kakak ipar," tutur Hayi sambil menahan sakit di hidungnya.

Sementara Kapolsek Ranuyosa AKP Wartomo mengaku telah mendapat laporan jika ada carok dua warga Desa Jenggrong. Pelaku sudah diamankan kepala desa, korban tewas masih di TKP menjadi tontonan warga.

"Carok ini terjadi diduga lantaran masalah keluarga hingga menjadi dendam," kata Nasir saat ditemui wartawan di Mapolsek.

Jenazah Ari Aryo yang sudah tak bernyawa pun dibawa ke RSUD Dr Haryoto Lumajang untuk diotopsi. Sedangkan barang bukti 2 sabit dan cangkul diamankan di mapolsek. "Sementara Hayi dimintai keterangan," kata Wartomo.

Selasa, 10 November 2009

Sering Bikin Gaduh, Biker Dianiaya Warga

Sering Bikin Gaduh, Biker Dianiaya Warga
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Gara-gara sering membuat gaduh dan memainkan gas motor di kampung, seorang bikers, Hariyanto (25) disabet celurit dan dianiaya 3 warga. Akibatnya, warga Desa Dawuhan Wetan, Lumajang ini harus dijahit di bagian kepala dan memar di sekujur tubuh.

Korban yang dirawat di Puskesmas Sumberdari Kecamatan Rowokangkung ini dianiaya 3 warga yakni Achamd Bukhori (23), Manisran Muslim (50) warga Desa Sumber Anyar Kecamatan Rowo Kangkung dan temannya, Dwi Nursaiban (20) warga Jalan Juanada Kelurahan Jogoyudan Kecamatan Kota Lumajang.

"3 Jam sejak kejadian penganiyaan itu, 3 pelaku sudah kami tangkap di rumahnya masing-masing," kata Kapolsek Rowokangkung Iptu Aris Supomo kepada wartawan di Mapolsek, Kamis (5/11/2009).

Menurutnya, kejadian itu berawal saat korban mengendarai motor dan dinasehati salah satu pelaku. Namun nasehat itu tidak dihiraukan dan lebih memainkan gas motor di dekat rumahnya.

"Korban yang tersinggung dinasehati, kemudian berhenti dan memukul tersangka Bukhori," tuturnya.

Bukhori yang tidak terima dipukul lari menuju rumahnya mengambil sebilah clurit milik ayahnya. Korban yang masih di lokasi didatangi pelaku dan langsung menyabetkan celurit dibantu yang oleh ayah dan temannya.

"Korban dihajar oleh 3 pelaku secara bersama-sama," ungkap Aris.

Sementara Achmad Bukhori mengaku kesal dengan ulah pelaku yang sering membuat gaduh di lingkunganya saat malam hari. Meski diperingatkan beberapa kali, namun korban sering tidak menggubris dan malah mengajak berkelahi.

"Kalau dia tidak memukul saya, mungkin dia tidak saya bacok dengan clurit ini," jelas Bukhori di hadapan penyidik.

Kini ketiga pelaku ditahan di Mapolsek Rowokangkung untuk penyidikan lebih lanjut. Mereka dijerat pasal 170 KUHP tentang penganiayaan bersama-sama dengan ancaman 5 tahun penjara.

Pohon Petai 'Menangis'

Pohon Petai 'Menangis'
Warga Berharap Berkah dari Tetesan Air
Harry Purwanto - detikSurabaya



Foto: Harry Purwanto

Lumajang - Kabar pohon petai 'menangis' milik Suwarni Warga Desa Tukum, Kecamatan Tekung semakin tersebar luas. Banyak masyarakat yang datang untuk mendapat berkah air yang menetes dari pohon itu.

Bahkan sejumlah warga bergerombolan di bawah pohon agar bisa tertetesi. Mereka berharap tetesan air bisa memberikan keberkahan di musim kemarau dan dijauhkan dari penyakit.

"Tangisan pohon ini seperti doa, semoga air berkhasiat buat penyakit atau tolak balak," kata Nur Rohima (40) warga asal Desa Grati, KecamatanSumber Suko ditemui di Lokasi, Jumat (6/11/2009).

Hal senada dikatakan Puji Anugerah (27) asal Probolinggo, dirinya datang melihat pohon petai menangis lantaran penasaran dan ingin membuktikan kebenarannya.

"Saya mendengar dari radio, lalu datang kesini mas. Apalagi saudara saya sedang sakit yang tak kunjung sembuh, semoga dengan air petai ini bisa," ungkap Puji yang ditemani kerabatnya.

Warga yang mengunjungi pohon petai itu kesulitan untuk memperoleh tetesan air. Pengunjung takut memanjat karena mereka percaya pohon petai itu ada penunggunya.

Menurut Pemilik pohon Suwarni, warga yang berkunjung lebih suka datang pada malam hari, karena tetesan air begitu deras seperti hujan. Sedangkan di siang hari tetesamnya hanya sedikit dan jarang.

"Warga bilang kalau air petai ini cocok untuk penyakit dalam,kayak kencing manis, pegal linu dan lain-lainya," tandasnya.

Pohon Petai 'Menangis' di Lumajang

Jumat, 06/11/2009 11:50 WIB
Pohon Petai 'Menangis' di Lumajang
Harry Purwanto - detikSurabaya


Foto: Harry Purwanto

Lumajang - Warga Desa Tukum, Kecamatan Tekung, Lumajang digegerkan adanya pohon petai konon bisa menangis. Pohon petai itu milik Suwarni (40), Warga Dusun Tukum Selatan, Desa Tukum, Kecamatan Tekung yang tumbuh di depan rumahnya di pinggir jalan.

Menurut Suwarni, pohon petai miliknya mengeluarkan air dari batangnya sejak satu minggu lalu. Air yang keluar dari pohon itu akan deras pada malam hari. "Kalau siang begini hanya rintik-rintik. Kalau malam jalan aspal depan rumah basah," kata Suwarni ditemui di rumahnya, Jumat (06/11/2009).

Pantauan detiksurabaya.com di lokasi, Kondisi pohon petai ini, sebenarnya tidak jauh beda dengan pohon petai lainya. Yang membuatnya berbeda karena disetiap batangnya mengeluarkan air dan menetes.

"Pohon petai itu diketahui mengeluarkan air pertama kali diberi tahu warga dan pengguna jalan yang lewat depan rumah. Semuanya terheran-heran," ungkapnya.

Kabar pohon petainya menangis menarik perhatian masyarakat sekitar. Setiap malam tetangganya datang ke rumahnya untuk melihat pohon itu. Air yang keluar dari pohon petai tak pernah habis meski sudah hampir satu minggu meneteskan air.

"Saya heran juga kenapa pohon petai ini meneteskan air padahal tidak ada firasat," tuturnya.

Bunga Bangkai Mekar di Lumajang, Warga Mengaku Mual dan Pusing


Bunga Bangkai Mekar di Lumajang, Warga Mengaku Mual dan Pusing
Harry Purwanto - detikSurabaya


Foto: Harry Lumajang

Lumajang - Bau tidak sedap menyergap warga di Desa Wonokerto Kecamatan Tekung, Lumajang. Setelah ditelisik, rupanya bau tidak sedap itu muncul dari sekuntum bunga bangkai pekarangan belakang rumah Supriono (40) warga Dusun Krajan RT 1/ RW 1.

Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) atau kerap juga disebut bunga raksasa itu baru diketahui kemarin sore, Kamis (5/11/2009) saat adzan maghrib. Saat itu warga yang bersembahyang tgerganggu bau yang tidak sedap.

"Bau bangkai terasa di hidung pas saat adzan Magrib. Waktu itu saya bilang, ada bunga yang mengelurakan bau bangkai di belakang rumah," kata Supriono kepada istrinya, Dewi Aminah (35) di pekarangan belakang rumahnya kepada wartawan, Jumat (6/11/2009).

Dia mengaku saat ditemukan, bunga yang memiliki tinggi 50 cm itu dikerumuni lalat dan masih berupa tunas. Dan mengeluarkan bau busuk mulai kemarin sore hingga shubuh pagi tadi. Dan setelah matahari terbit tadi pagi, bunga itu sudah mekar sempurna.

Namun, kata Aminah, bau busuk yang tercium membuatnya mual-mual, pusing dan mau muntah saat malam hari. Selera makan pun jadi hilang. "Saya tidak kuat menahan baunya dan muntah-muntah, sampai tidak enak makan hingga sekarang," ungkap wanita dua anak ini.

Hal senada juga diungkapkan warga lain yang merasa terganggu dengan bunga itu. "Pokoknya pas malam wes tidak enak makan karena bau itu," kata Suyati (45), warga yang rumahnya berjarak 100 meter dari lokasi.

Sementara kabar adanya bunga bangkai yang mengeluarkan bau busuk segera menyergap di kampung-kampung. Bahkan warga sesekali menyetuh bunga yang terkenal langka dan melihat dari dekat.

Kalah Bersaing Jadi Tukang Pijat, Khalim Bacok Teman

Kamis, 29/10/2009 14:10 WIB
Kalah Bersaing Jadi Tukang Pijat, Khalim Bacok Teman
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Peristiwa berdarah di Lumajang tak bisa di hindari. Gara-gara kalah saingan usaha tukang pijat, Khalim (55) warga Dusun Curah Jeruk Desa Kebonsari Kecamatan Sumbersuko nekat membacok tetangganya, Wage (55).

Korban pun mengalami 2 luka bacok di bagian punggung dan 3 jari tangan kanan putus, setelah dibacok celurit. Beruntung warga yang mengetahui aksi pembacokan berhasil menolong korban yang nyaris kehabisan darah.

Korban yang sudah pingsan dilarikan ke RSUD Dr Haryoto Lumajang. Sedangkan pelaku pembacokan langsung menyerahkan diri ke kantor desa setempat beserta celurit yang masih berlumuran darah.

"Saya mendapat laporan ada warga terlibat carok, sedangkan Pak Khalim datang ke Kantor Desa dengan celurit dan badan penuh darah," kata Ngatu'i Kepala Dusun Curah Jeruk ditemui di UGD RSUD dr Haryoto Lumajang, Kamis (29/10/2009).

Menurutnya, pelaku diduga nekat membacok korban karena iri atau cemburu tempat usahanya tidak didatangi pasien. Kondisi ini juga sering jadi rasan-rasan warga jika keduanya saling bersaing.

"Mungkin Pak Khalim marah dan malu, kalah saingan dengan Pak Wage," kata Ngatu'i.

Sementara Kapolsek Sumbersuko AKP Eko Hari S mengatakan, pihak masih memintai keterangan pada pelaku dan saksi-saksi yang mengetahui kejadian itu. Bahkan sebilah curit untuk membacok korban turut diamankan sebagai barang bukti.

"Kami masih menyelidiki kasus ini, pelaku kami amankan di Mapolsek," kata Eko Hari.

Gerbong KA Mutiara Timur Terbakar

Sabtu, 31/10/2009 16:20 WIB
Gerbong KA Mutiara Timur Terbakar
Api di Gerbong Makan Diduga Akibat Konsleting Genset
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang - Gerbong makan KA Mutiara Timur yang terbakar diduga berasal dari konsleting genset. Meski terbakar habis, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Informasi yang berhasil dihimpum detiksurabaya.com di lokasi, Sabtu (31/10/2009), KA jurusan Banyuwangi-Surabaya terbakar sekitar 200 meter sebelum masuk Stasiun Klakah. Beruntung, ada salah seorang petugas yang mengetahu peristiwa itu.

Akhirnya petugas menghentikan laju Kereta Mutiara timur dengan menyalakan lampu merah untuk peringatan.

"Waktu itu asap mengepul, akibat angin bertiup kenjang dan terjadilah kobaran api," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Kusmindar ditemui di lokasi kejadian.

Menurut Kusmindar penumpang yang panik langsung diturunkan dan dievakuasi ke dalam stasiun. Sehingga kebakaran gerbong KA tersebut tidak ada korban jiwa.

"Alhamdulillah korban jiwa tidak ada," kata Kusmindar pada sejumlah wartawan. (bdh/bdh)