Jumat, 11/06/2010 16:20 WIB
Putus Cinta, Sukilan Bunuh Diri Gergaji Perut
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Banyak orang mengatakan cinta itu buta. Istilah itu memang benar adanya, gara-gara putus cinta, seorang pemuda di Lumajang melakukan aksi bunuh diri dengan menggorok perutnya menggunakan gergaji. Sukilan (30) warga Desa Pronojiwo Kecamatan Pronjiwo mengakhiri hidupnya di dalam kamar di rumahnya sendiri.
Sukilan ditemukan pertama kali pada pukul 05.30 WIB, Jumat (11/6/2010) oleh ibunya. Mengetahui anak tidak bernyawa sang ibu berteriak hiteris. Warga yang mendengar suara teriakan, berdatangan ke rumah Sukilan.
"Korban pertama kali ditemukan oleh sang ibu saat hendak membangunkan untuk berkerja," kata Kapolsek Pronojiwo AKP Toyib Subur di kamar mayat RSUD dr Haryoto Lumajang.
Menurut Toyib pihaknya mengetahui dengan gergaji tertanam di perut setelah ada laporan dari warga. Kini korban diotopsi di kamar untuk mengetahui penyebab kematiaannya.
Informasi yang dihimpun dari keluarga, Sukilan sebelum tewas kerap menangis di dalam kamar dan menyebut nama perempuan bernama Wulan. Bahkan dalam seminggu terakhir, usai pulang berkerja sebagai kuli bangunan, Sukilan kerap menyendiri dalam kamar.
"Informasi dari warga korban memiliki kelakuan aneh, setelah ditinggal kekasihnya. Dugaan awal kami korban meninggal akibat bunuh diri," tutur Toyib. (wln/wln)
Selasa, 15 Juni 2010
Polres Lumajang Launching Pendaftaran SIM Online
Sabtu, 12/06/2010 17:21 WIB
Polres Lumajang Launching Pendaftaran SIM Online
Harry Purwanto - detikSurabaya
Screenshot Pendaftaran SIM Online
Lumajang - Polres Lumajang melaunching pendaftaran Surat Ijin Mengemudi (SIM) secara online. Pendafataran SIM online ini diakui sebagai pertama kali di jajaran Kepolisian Satlantas Jawa Timur, serta di Indonesia.
"Pendaftaran SIM online baru pertama di Jawa Timur, Barangkali se Indonesia," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedi Prasetyo, saat melauching Pendaftaran SIM online di Halaman Stadion Semeru Lumajang, Sabtu (12/06/2010).
Dengan kemajuan teknologi informasi, Satlantas Polres Lumajang ingin mempermudah dan mempercepat pengurusan SIM. Karena dengan mendaftar secara online, perpanjangan SIM bisa dilakukan hanya 5 menit.
"Dengan cara ini, masyarakat bisa mendaftar lewat internet yang ada di warnet maupun di rumahnya," tutur Kapolres yang sebentar lagi akan di mutasi ke Mabes Polri itu.
Cara mendaftaran pengurusan SIM, masyrakat bisa mengakses website milik Polres Lumajang, http://polres-lumajang.net/daftar_sim/. Masyarakat tinggal mengisi formulir yang sudah disediakan, baik yang ngurus baru dan perpajang.
"Usai mengisi formulir online, nanti pendaftar akan memperoleh nomor PIN," jelas Kasatlantas Polres Lumajang, AKP Imara Utama.
Dengan PIN itu, masyarakat hanya mengajukan nomor PIN itu dan membayar pajak pengurusan SIM ke Bank BRI yang ada di satlantas. Maka SIM perpanjangan cepat didapat oleh si pengurus atau pengajuan.
"Untuk SIM baru, harus melewati tes kesehatan, tulis dan praktek dulu, baru bisa dapat SIM," ungkap Umara.
Polres Lumajang Launching Pendaftaran SIM Online
Harry Purwanto - detikSurabaya
Screenshot Pendaftaran SIM Online
"Pendaftaran SIM online baru pertama di Jawa Timur, Barangkali se Indonesia," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedi Prasetyo, saat melauching Pendaftaran SIM online di Halaman Stadion Semeru Lumajang, Sabtu (12/06/2010).
Dengan kemajuan teknologi informasi, Satlantas Polres Lumajang ingin mempermudah dan mempercepat pengurusan SIM. Karena dengan mendaftar secara online, perpanjangan SIM bisa dilakukan hanya 5 menit.
"Dengan cara ini, masyarakat bisa mendaftar lewat internet yang ada di warnet maupun di rumahnya," tutur Kapolres yang sebentar lagi akan di mutasi ke Mabes Polri itu.
Cara mendaftaran pengurusan SIM, masyrakat bisa mengakses website milik Polres Lumajang, http://polres-lumajang.net/daftar_sim/. Masyarakat tinggal mengisi formulir yang sudah disediakan, baik yang ngurus baru dan perpajang.
"Usai mengisi formulir online, nanti pendaftar akan memperoleh nomor PIN," jelas Kasatlantas Polres Lumajang, AKP Imara Utama.
Dengan PIN itu, masyarakat hanya mengajukan nomor PIN itu dan membayar pajak pengurusan SIM ke Bank BRI yang ada di satlantas. Maka SIM perpanjangan cepat didapat oleh si pengurus atau pengajuan.
"Untuk SIM baru, harus melewati tes kesehatan, tulis dan praktek dulu, baru bisa dapat SIM," ungkap Umara.
Serba-serbi Piala Dunia Polisi Amankan 2 Perangkat TV Kabel Warga
Selasa, 15/06/2010 11:27 WIB
Serba-serbi Piala Dunia
Polisi Amankan 2 Perangkat TV Kabel Warga
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Gara-gara menyiarkan siaran langsung piala dunia 2010, Polres Lumajang mengamankan dua perangkat reciever TV Kabel milik Ilham (42) warga Desa Karang Sari Kecamatan Sukodono dan Abdul Ghofur (29) warga Desa Mojosari Kecamatan Sumber Suko.
Akibatnya ratusan warga di dua desa yang menjadi pelanggan TV kabel itu tidak bisa menyaksikan pertandingan sepak bola terakbar Jepang vs Kamerun, Senin malam. Sehingga dipastikan untuk pertandingan piala dunia selanjutnya.
"Kami sita perangkat TV kabel itu, dikarenakan melanggar hak cipta," ungkap
Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Kusmindar di kantornya, Selasa (15/06/2010).
Disitanya perangkat TV kabel itu, dikarenakan merelay siaran pertandingan piala dunia tanpa izin ke masyarakat. Sedangkan TV kabel yang menggunakan Antena Parabola Matrix dilarang menyiarakan Piala Dunia 2010 yang berhak pihak MNC.
"Kami sita perangkat TV kabel itu, karena ada laporan dari masyarakat yang merasa dirugikan. Karena melanggar undang-undang HAKI, Mereka terancam hukuman 7 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar," ungkap Kusmindar.
Sementara itu pemilik TV kabel, Ilham menyayangkan sikap polisi menyita perangkat TV kabelnya. Karena dia menyiarkan dan merelay pertandingan sepak bola ke 450 pelanggan di Desa Karang sari menggunakan antena Terestrial-VHF biasa.
"Saya sudah pegang surat edaran dari Matrix Bola untuk tidak menayangkan, tapi saya menayangkan menggunakan antena Terestrial biasa," kata Ilham di ruang Reskrim Polres Lumajang saat menunggu pemeriksaan polisi.
Hal senda juga diungkapan Abdul Ghofur, pihaknya menyiarkan piala dunia tidak menggunakan antena parabola Matrix melainkan menggunakan antena Terestrial ke 500 pelanggan. Jika masalah izin TV kabel, pihaknya mengaku pernah mengurus. Namun, oleh Pemkab Lumajang ditolak lantaran belum ada UU yang mengatur.
"Akibat disita polisi, banyak pelanggan yang marah dan datang ke rumah tadi malam mas," kata Ghofur di Mapolres Lumajang.
Dua pemilik TV kabel itu, oleh polisi dinyatakan bersalah sesuai UU Hak Cipta dan Kekayaan Intelektual No 19 tahun 2002 pasal 72.
Serba-serbi Piala Dunia
Polisi Amankan 2 Perangkat TV Kabel Warga
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Gara-gara menyiarkan siaran langsung piala dunia 2010, Polres Lumajang mengamankan dua perangkat reciever TV Kabel milik Ilham (42) warga Desa Karang Sari Kecamatan Sukodono dan Abdul Ghofur (29) warga Desa Mojosari Kecamatan Sumber Suko.
Akibatnya ratusan warga di dua desa yang menjadi pelanggan TV kabel itu tidak bisa menyaksikan pertandingan sepak bola terakbar Jepang vs Kamerun, Senin malam. Sehingga dipastikan untuk pertandingan piala dunia selanjutnya.
"Kami sita perangkat TV kabel itu, dikarenakan melanggar hak cipta," ungkap
Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Kusmindar di kantornya, Selasa (15/06/2010).
Disitanya perangkat TV kabel itu, dikarenakan merelay siaran pertandingan piala dunia tanpa izin ke masyarakat. Sedangkan TV kabel yang menggunakan Antena Parabola Matrix dilarang menyiarakan Piala Dunia 2010 yang berhak pihak MNC.
"Kami sita perangkat TV kabel itu, karena ada laporan dari masyarakat yang merasa dirugikan. Karena melanggar undang-undang HAKI, Mereka terancam hukuman 7 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar," ungkap Kusmindar.
Sementara itu pemilik TV kabel, Ilham menyayangkan sikap polisi menyita perangkat TV kabelnya. Karena dia menyiarkan dan merelay pertandingan sepak bola ke 450 pelanggan di Desa Karang sari menggunakan antena Terestrial-VHF biasa.
"Saya sudah pegang surat edaran dari Matrix Bola untuk tidak menayangkan, tapi saya menayangkan menggunakan antena Terestrial biasa," kata Ilham di ruang Reskrim Polres Lumajang saat menunggu pemeriksaan polisi.
Hal senda juga diungkapan Abdul Ghofur, pihaknya menyiarkan piala dunia tidak menggunakan antena parabola Matrix melainkan menggunakan antena Terestrial ke 500 pelanggan. Jika masalah izin TV kabel, pihaknya mengaku pernah mengurus. Namun, oleh Pemkab Lumajang ditolak lantaran belum ada UU yang mengatur.
"Akibat disita polisi, banyak pelanggan yang marah dan datang ke rumah tadi malam mas," kata Ghofur di Mapolres Lumajang.
Dua pemilik TV kabel itu, oleh polisi dinyatakan bersalah sesuai UU Hak Cipta dan Kekayaan Intelektual No 19 tahun 2002 pasal 72.
Serba-serbi Piala Dunia Kapolres Lumajang Jagokan Tim Samba
Selasa, 15/06/2010 13:26 WIB
Serba-serbi Piala Dunia
Kapolres Lumajang Jagokan Tim Samba
Harry Purwanto - detikSurabaya
Kapolres Lumajang/Harry P
Lumajang - Piala Dunia 2010 benar-benar menjadi magnet tersendiri bagi semua kalangan. Bahkan Perhelatan pertandingan sepak bola Piala Dunia sudah menjadi tontonan wajib bagi pecintanya.
Tak terkecuali Kapolres Lumajang AKBP Dedi Prasetyo yang sehari-hari sibuk dengan pekerjaannya melayani masyarakat. Dirinya mengaku sedikiti meluangkan waktu menonton pertandingan akbar tersebut.
"Piala Dunia di Afrika Selatan ini, saya menjagokan tim Samba Brazil mas. Tim ini lebih berpengalami daam event 4 tahun dan langganan juara," kata Dedi saat berbincang-bincang dengan detiksurabaya.com di Mapolres Lumajang, Selasa (15/6/2010).
Diidolakanya tim Samba oleh Kapolres Lumajang dikarenakan memiliki pemain yang bertalenta dan pelatih yang sarat pengalaman di sejumlah piala dunia. Di berharap tim kesayangannya itu menjadi kampiun.
"Kalau pemain Brazil yang saya idolakan KAKA yang juga pemain klub Real Madrid," tutur pria asli Madiun itu.
Sementara gara-gara sering diacaknya pertandingan piala dunia 2010 melalui Antena Parabola, Dedi mengaku mengganti antena parabola dengan antena Terestrial UHF. Hal itu agar bisa menangkap tayangan sepaka bola di RCTI. Maklum saja di Lumajag TV nasional yang bisa nikmati masyarakat Lumajang hanya RCTI, SCTV, Indosiar dan TVRI.
"Gara-gara piala dunia saya harus beli antena baru," ungkapnya.
Pada pertandingan perdana tim Samba melawan Korea Utara, dia mengaku tidak akan melewatkanya, namun jika tidak ada tugas mendadak.
"Saya ingin melihat sepak bola indah Brazil mengalahkan Korut nanti malam," tutur pria yang suka travelling, berburu dan mendaki gunung.
Serba-serbi Piala Dunia
Kapolres Lumajang Jagokan Tim Samba
Harry Purwanto - detikSurabaya
Kapolres Lumajang/Harry P
Tak terkecuali Kapolres Lumajang AKBP Dedi Prasetyo yang sehari-hari sibuk dengan pekerjaannya melayani masyarakat. Dirinya mengaku sedikiti meluangkan waktu menonton pertandingan akbar tersebut.
"Piala Dunia di Afrika Selatan ini, saya menjagokan tim Samba Brazil mas. Tim ini lebih berpengalami daam event 4 tahun dan langganan juara," kata Dedi saat berbincang-bincang dengan detiksurabaya.com di Mapolres Lumajang, Selasa (15/6/2010).
Diidolakanya tim Samba oleh Kapolres Lumajang dikarenakan memiliki pemain yang bertalenta dan pelatih yang sarat pengalaman di sejumlah piala dunia. Di berharap tim kesayangannya itu menjadi kampiun.
"Kalau pemain Brazil yang saya idolakan KAKA yang juga pemain klub Real Madrid," tutur pria asli Madiun itu.
Sementara gara-gara sering diacaknya pertandingan piala dunia 2010 melalui Antena Parabola, Dedi mengaku mengganti antena parabola dengan antena Terestrial UHF. Hal itu agar bisa menangkap tayangan sepaka bola di RCTI. Maklum saja di Lumajag TV nasional yang bisa nikmati masyarakat Lumajang hanya RCTI, SCTV, Indosiar dan TVRI.
"Gara-gara piala dunia saya harus beli antena baru," ungkapnya.
Pada pertandingan perdana tim Samba melawan Korea Utara, dia mengaku tidak akan melewatkanya, namun jika tidak ada tugas mendadak.
"Saya ingin melihat sepak bola indah Brazil mengalahkan Korut nanti malam," tutur pria yang suka travelling, berburu dan mendaki gunung.
Jumat, 11 Juni 2010
Dugaan Korupsi Rp 416 Juta Galang Dukungan Bupati, Ratusan PNS Dijanjikan Gaji ke-13
Jumat, 04/06/2010 10:59 WIB
Dugaan Korupsi Rp 416 Juta
Galang Dukungan Bupati, Ratusan PNS Dijanjikan Gaji ke-13
Harry Purwanto - detikSurabaya
Foto: Harry Purwanto
Lumajang - Ratusan PNS di Lingkungan Pemkab Lumajang melakukan aksi dukungan dengan menolak penahanan Bupati Sjahrazad Masdar. Mereka melakukan tanda tangan di 2 kain putih sepanjang 50 meter.
Hal itu dilakukan karena Sjahrazad Masdar masih dibutuhkan oleh Masyrakat Lumajang untuk memimpin, sehingga Kejaksaan Negeri Jember tidak perlu melakukan Penahanan.
Namun beberapa PNS yang enggan menyebut nama mengaku dirinya datang ke pemkab untuk tanda tangan dan mengambil gaji ke-13. Bahkan uang itu dijanjikan usai salat Jumat.
"Waduh kalau ada yang janji gaji ke 13 cair dan pemberian amplop tidak benar. Tanda tangan PNS ini dimaksud memberikan dukungan moral pada Pak Sjahrazad Masdar yang tersandung kasus dana Bankum Jember," kata Kasubag Informasi Humas Pemkab Lumajang Yuli Haris kepada wartawan di lobi Pemkab Lumajang, Jumat (4/6/2010).
Menurut dia, PNS di Lumajang mengharapkan Bupati Sjahrazad Masdar tabah menghadapi persidangan yang akan dilakukan di Pengadilan Negeri Jember.
"Kami mendukung proses hukum yang menimpa pak Bupati," ungkap Yuli.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Lumajang, dr Buntaran Suprianto mengaku secara pribadi memberikan dukungan pada Pak Sjahrazad Masdar, secara logika tidak bersalah dalam kasus dana Bankum Jember 2005.
"Saya membubuhkan tanda tangan secara pribadi mendukung pak sahrojat masdar
tdiak bersalah. Sehingg tidak perlu di tahan oleh Kejaksaan," ungkap
Buntaran usai membubuhkan tanda tangan.
Dari pengamatan detiksurabaya.com di Lobi Pemkab Lumajang tempat aksi dukungan
moral Sjahrazad Masdar, banyak PNS yang mengantre tanda tangan. Bahkan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Lumajang melakukan dukungan dengan tanda tangan.
Seperti Sekda Abdul Fatah Ismail, Kepala Bakesbangpol Wisu Wasono Adi, kepala Dinas Kesehatan dr Bunataran Suprianto, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Drs Suprapto dan pejabat lainnya.
(fat/fat)
Dugaan Korupsi Rp 416 Juta
Galang Dukungan Bupati, Ratusan PNS Dijanjikan Gaji ke-13
Harry Purwanto - detikSurabaya
Foto: Harry Purwanto
Hal itu dilakukan karena Sjahrazad Masdar masih dibutuhkan oleh Masyrakat Lumajang untuk memimpin, sehingga Kejaksaan Negeri Jember tidak perlu melakukan Penahanan.
Namun beberapa PNS yang enggan menyebut nama mengaku dirinya datang ke pemkab untuk tanda tangan dan mengambil gaji ke-13. Bahkan uang itu dijanjikan usai salat Jumat.
"Waduh kalau ada yang janji gaji ke 13 cair dan pemberian amplop tidak benar. Tanda tangan PNS ini dimaksud memberikan dukungan moral pada Pak Sjahrazad Masdar yang tersandung kasus dana Bankum Jember," kata Kasubag Informasi Humas Pemkab Lumajang Yuli Haris kepada wartawan di lobi Pemkab Lumajang, Jumat (4/6/2010).
Menurut dia, PNS di Lumajang mengharapkan Bupati Sjahrazad Masdar tabah menghadapi persidangan yang akan dilakukan di Pengadilan Negeri Jember.
"Kami mendukung proses hukum yang menimpa pak Bupati," ungkap Yuli.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Lumajang, dr Buntaran Suprianto mengaku secara pribadi memberikan dukungan pada Pak Sjahrazad Masdar, secara logika tidak bersalah dalam kasus dana Bankum Jember 2005.
"Saya membubuhkan tanda tangan secara pribadi mendukung pak sahrojat masdar
tdiak bersalah. Sehingg tidak perlu di tahan oleh Kejaksaan," ungkap
Buntaran usai membubuhkan tanda tangan.
Dari pengamatan detiksurabaya.com di Lobi Pemkab Lumajang tempat aksi dukungan
moral Sjahrazad Masdar, banyak PNS yang mengantre tanda tangan. Bahkan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Lumajang melakukan dukungan dengan tanda tangan.
Seperti Sekda Abdul Fatah Ismail, Kepala Bakesbangpol Wisu Wasono Adi, kepala Dinas Kesehatan dr Bunataran Suprianto, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Drs Suprapto dan pejabat lainnya.
(fat/fat)
Indehoi dengan Tetangga, Sekdes Digerebek Warga
Minggu, 06/06/2010 14:29 WIB
Indehoi dengan Tetangga, Sekdes Digerebek Warga
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Kepergok selingkuh dengan tetangga, Sekretaris Desa (Sekdes) Urang Gantung Kecamatan Sukodono, Lumajang, Madrawi (39) digerebek warga saat bertamu ke rumah Lilik (24) hingga larut malam.
Informasi yang berhasil dihimpun di Mapolsek Sukodono, Minggu (6/6/2010), warga Desa Urang Gantung curiga dengan Madrawi yang bertamu ke rumah Lilik yang ditinggal suaminya ke Malaysia selama 3 tahun.
Madrawi mendatangi rumah tersebut mulai pukul 18.00 WIB hingga 22.00 WIB, Sabtu malam (5/6/2010) tak kunjung keluar. Warga yang curiga bersama Ketua RT/RW setempat melakukan penggrebekan, karena dikhawatirkan terjadi tindak asusila.
Saat mencari sang Sekdes Madrawi, puluhan warga mengecek setiap sudut rumah Lilik. Saat dicek di atas plafon rumah, Madrawi ditemukan hanya memakai celana pendek dan kaos singlet putih.
Mendapati sang sekdes, warga yang sudah emosi dan akan mengeroyok, berhasil
dicegah kepala desa dan polisi.
"Alhamdulilah mas, Pak Madrawi tidak sempat dihakimi massa akibat perselingkuhan dengan tetangganya," kata Kanit Reskrim Polsek Sukodono Aipda Abdurahman Tahak di kantornya, Minggu (6/6/2010).
Menurut Tahak, perselingkuhan sekdes dan warganya itu sudah berlangsung 1 tahun. Saat itu si perempuan minta tolong perpanjangan STNK motornya.
"Dari kisah itulah akhirnya keduanya selingkuh dan sudah melakukan hubungan intim sebanyak 2 kali," ungkap Tahak.
Akibat perbuatannya, kini Madrawi dan Lilik diperiksa intensif di Mapolsek Sukodono.
Indehoi dengan Tetangga, Sekdes Digerebek Warga
Harry Purwanto - detikSurabaya
Informasi yang berhasil dihimpun di Mapolsek Sukodono, Minggu (6/6/2010), warga Desa Urang Gantung curiga dengan Madrawi yang bertamu ke rumah Lilik yang ditinggal suaminya ke Malaysia selama 3 tahun.
Madrawi mendatangi rumah tersebut mulai pukul 18.00 WIB hingga 22.00 WIB, Sabtu malam (5/6/2010) tak kunjung keluar. Warga yang curiga bersama Ketua RT/RW setempat melakukan penggrebekan, karena dikhawatirkan terjadi tindak asusila.
Saat mencari sang Sekdes Madrawi, puluhan warga mengecek setiap sudut rumah Lilik. Saat dicek di atas plafon rumah, Madrawi ditemukan hanya memakai celana pendek dan kaos singlet putih.
Mendapati sang sekdes, warga yang sudah emosi dan akan mengeroyok, berhasil
dicegah kepala desa dan polisi.
"Alhamdulilah mas, Pak Madrawi tidak sempat dihakimi massa akibat perselingkuhan dengan tetangganya," kata Kanit Reskrim Polsek Sukodono Aipda Abdurahman Tahak di kantornya, Minggu (6/6/2010).
Menurut Tahak, perselingkuhan sekdes dan warganya itu sudah berlangsung 1 tahun. Saat itu si perempuan minta tolong perpanjangan STNK motornya.
"Dari kisah itulah akhirnya keduanya selingkuh dan sudah melakukan hubungan intim sebanyak 2 kali," ungkap Tahak.
Akibat perbuatannya, kini Madrawi dan Lilik diperiksa intensif di Mapolsek Sukodono.
Selingkuh, Oknum Polisi & Istri Anggota TNI Divonis 5 Bulan
Senin, 07/06/2010 13:37 WIB
Selingkuh, Oknum Polisi & Istri Anggota TNI Divonis 5 Bulan
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Gara-gara berselingkuh, oknum polisi dan istri TNI AD Yonif 527 Lumajang divonis 5 bulan penjara majelis hakim pengadilan negeri setempat.
Brigadir RF, mantan anggota Polres Lumajang yang kini bertugas di Polres Madiun dan DE selingkuhannya dinyatakan terbukti melakukan perzinahan di sebuah hotel di Lumajang.
Vonis pasangan selingkuh itu lebih berat dibanding dari tuntutan JPU (Jaksa Penuntut Umum) yang menginginkan dipenjara selama 4 bulan. Karena hakim menganggap kedua terdakwa berzina tanpa ada ikatan pernikahan.
Ketua Mejelis Hakim Anne Rusiana menyatakan, terdakwa terbukti sah bersalah melakukan perzinaan beberapa kali. Meskipun didasari suka sama suka. "Terdakwa bersalah sesuai pasal 284 KUHP tentang perzinahan," kata Anne Rusiana seusai sidang di Pengadilan Negeri Lumajang, Senin (7/6/2010).
Dalam sidang pembacaan vonis majelis hakum terkuak jika keduanya sering bertemu di Hotel Losmen Baru, Hotel Saminaken Senduro, dan Hotel Lumajang. Kedua terdakwa menjalin hubungan asmara semenjak RF bertugas di Bank Dharma Indra dan DE adalah karyawan di bank itu.
Meskipun pengadilan menjatuhkan vonis 5 bulan penjara. Keduanya tidak ditahan dan tetap bisa menghirup udara bebas. "Karena belum ada putusan tetap atau inkrah, kedua belum bisa ditahan," ungkap Humas PN Lumajang Yogi Arsana.
Selingkuh, Oknum Polisi & Istri Anggota TNI Divonis 5 Bulan
Harry Purwanto - detikSurabaya
Brigadir RF, mantan anggota Polres Lumajang yang kini bertugas di Polres Madiun dan DE selingkuhannya dinyatakan terbukti melakukan perzinahan di sebuah hotel di Lumajang.
Vonis pasangan selingkuh itu lebih berat dibanding dari tuntutan JPU (Jaksa Penuntut Umum) yang menginginkan dipenjara selama 4 bulan. Karena hakim menganggap kedua terdakwa berzina tanpa ada ikatan pernikahan.
Ketua Mejelis Hakim Anne Rusiana menyatakan, terdakwa terbukti sah bersalah melakukan perzinaan beberapa kali. Meskipun didasari suka sama suka. "Terdakwa bersalah sesuai pasal 284 KUHP tentang perzinahan," kata Anne Rusiana seusai sidang di Pengadilan Negeri Lumajang, Senin (7/6/2010).
Dalam sidang pembacaan vonis majelis hakum terkuak jika keduanya sering bertemu di Hotel Losmen Baru, Hotel Saminaken Senduro, dan Hotel Lumajang. Kedua terdakwa menjalin hubungan asmara semenjak RF bertugas di Bank Dharma Indra dan DE adalah karyawan di bank itu.
Meskipun pengadilan menjatuhkan vonis 5 bulan penjara. Keduanya tidak ditahan dan tetap bisa menghirup udara bebas. "Karena belum ada putusan tetap atau inkrah, kedua belum bisa ditahan," ungkap Humas PN Lumajang Yogi Arsana.
Heboh Video Mirip Artis Ustad Yusuf Mansur: Beredarnya Video Itu Peringatan Bagi Orangtua
Kamis, 10/06/2010 12:01 WIB
Heboh Video Mirip Artis
Ustad Yusuf Mansur: Beredarnya Video Itu Peringatan Bagi Orangtua
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Beredarnya video porno mirip Ariel-Luna Maya dan Ariel-Cut Tari, membuat ustadz Yusuf Mansur angkat bicara. Menurutnya, beredarnya video porno artis itu akibat kemajuan teknologi.
Ustad Yusuf Mansur mengimbau orang tua agar lebih aktif mengawasi aktivitas anaknya, karena video adegan porno artis papan atas itu bisa merusak moral. Sehingga bagi pengguna internet khususnya anak-anak yang memiliki dan menyimpan video itu akan berusaha meniru.
"Saya harap orang tua lebih intensif mengawasi anak-anak. Apalagi pemberitaan
di media massa begitu santer. Video porno beredar itu korbannya anak-anak sekolah," ungkap Ustad Yusuf Mansur usai menghadiri acara BAZ-Badan Amil Zakat di Alun-ALun Selatan Kota Lumajang, Kamis 10/6/2010).
Dia mengaku video mesum mirip Ariel-Luna Maya dan Cut Tari, lanjut dia, sebagai bentuk peringatan bagi orang tua dari Allah SWT. Untuk itu orang tua zaman sekarang, harus lebih memperhatikan pendidikan sang anak baik agama dan ilmu-ilmu lainnya.
"Saya harap orang tua yang menemukan video mesum mirip Ariel jangan memarahi anak, tetapi diberikan masukan yang benar," tutur Pimpinan Pondok Pesantren Daarul
Quran Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang.
Selain itu, kata dia, mengimbau orang tua jangan suka membelikan Handphone canggih, jika belum tahu betul bahayanya. Karena dampak mudhorotnya jauh lebih besar dibanding ilmu yang didapat dari teknologi handphone itu.
"Sekali lagi orang tua harus ekstra perhatian dalam pengawasan yang sang anak
dengan kemajuan teknologi seperti saat ini," pungkasnya
Heboh Video Mirip Artis
Ustad Yusuf Mansur: Beredarnya Video Itu Peringatan Bagi Orangtua
Harry Purwanto - detikSurabaya
Ustad Yusuf Mansur mengimbau orang tua agar lebih aktif mengawasi aktivitas anaknya, karena video adegan porno artis papan atas itu bisa merusak moral. Sehingga bagi pengguna internet khususnya anak-anak yang memiliki dan menyimpan video itu akan berusaha meniru.
"Saya harap orang tua lebih intensif mengawasi anak-anak. Apalagi pemberitaan
di media massa begitu santer. Video porno beredar itu korbannya anak-anak sekolah," ungkap Ustad Yusuf Mansur usai menghadiri acara BAZ-Badan Amil Zakat di Alun-ALun Selatan Kota Lumajang, Kamis 10/6/2010).
Dia mengaku video mesum mirip Ariel-Luna Maya dan Cut Tari, lanjut dia, sebagai bentuk peringatan bagi orang tua dari Allah SWT. Untuk itu orang tua zaman sekarang, harus lebih memperhatikan pendidikan sang anak baik agama dan ilmu-ilmu lainnya.
"Saya harap orang tua yang menemukan video mesum mirip Ariel jangan memarahi anak, tetapi diberikan masukan yang benar," tutur Pimpinan Pondok Pesantren Daarul
Quran Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang.
Selain itu, kata dia, mengimbau orang tua jangan suka membelikan Handphone canggih, jika belum tahu betul bahayanya. Karena dampak mudhorotnya jauh lebih besar dibanding ilmu yang didapat dari teknologi handphone itu.
"Sekali lagi orang tua harus ekstra perhatian dalam pengawasan yang sang anak
dengan kemajuan teknologi seperti saat ini," pungkasnya
Ibu Rumah Tangga Gagalkan Aksi Duo Penjambret
Kamis, 10/06/2010 10:08 WIB
Ibu Rumah Tangga Gagalkan Aksi Duo Penjambret
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Seorang ibu rumah tangga di Lumajang berhasil mengagalkan aksi 2 penjambret yang menggasak dompetnya saat akan ke Pasar. Meski begitu korban, Henis (31) warga Desa Gesang Kecamatan Tempeh mengalami luka di sekujur tubuh karena motor yang dikendarai ditabrakkan ke motor pelaku.
Peristiwa itu bermula saat korban melintas di sebuah pabrik es, tiba-tiba dihampiri dua pelaku Ali warga Desa/Kecamatan Senduro dan Hariyanto warga Desa/Kecamatan Randuagung. Dompet yang dibawanya pun langsung direbut dan pelaku lari hingga di gang Buntu Jalan Letkol Slamet Widagyo Kelurahan Citrodiwangsan.
Mengetahui dompetnya raib, korban mengejar pelaku dan berteriak minta tolong. Warga yang mengetahui ada aksi jambret langsung menghajar dua pelaku hingga babak belur.
"Saya dibuntuti dua orang yang mencurigakan dan sesampai di depan pabrik es, mereka menyaut didompet didalam tas," kata Henis saat diperiksa di ruang SPK Mapolres Lumajang, Kamis (10/6/2010).
Henis menjelaskan, dirinya pun mengejar pelaku hingga di Jalan Letkol Slamet
Widagyo. Beruntung saat itu terjadi kemacetan panjang karena sebuah truk terguling.
"Waktu saya dikejar dan diteriaki ada jambret, banyak pengendara motor lainnya
diam. Waktu saya tabrak dua pejambret itu di dalam gang, banyak warga yang
ikut menangkap dan menghajarnya," ungkap Henis sambil menahan sakit luka
yang dideritanya.
Polisi yang mengetahui ada penjambret ditangkap warga, segera diamankan. Sedangkan Henis korban penjambretan dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan.
Ibu Rumah Tangga Gagalkan Aksi Duo Penjambret
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Seorang ibu rumah tangga di Lumajang berhasil mengagalkan aksi 2 penjambret yang menggasak dompetnya saat akan ke Pasar. Meski begitu korban, Henis (31) warga Desa Gesang Kecamatan Tempeh mengalami luka di sekujur tubuh karena motor yang dikendarai ditabrakkan ke motor pelaku.
Peristiwa itu bermula saat korban melintas di sebuah pabrik es, tiba-tiba dihampiri dua pelaku Ali warga Desa/Kecamatan Senduro dan Hariyanto warga Desa/Kecamatan Randuagung. Dompet yang dibawanya pun langsung direbut dan pelaku lari hingga di gang Buntu Jalan Letkol Slamet Widagyo Kelurahan Citrodiwangsan.
Mengetahui dompetnya raib, korban mengejar pelaku dan berteriak minta tolong. Warga yang mengetahui ada aksi jambret langsung menghajar dua pelaku hingga babak belur.
"Saya dibuntuti dua orang yang mencurigakan dan sesampai di depan pabrik es, mereka menyaut didompet didalam tas," kata Henis saat diperiksa di ruang SPK Mapolres Lumajang, Kamis (10/6/2010).
Henis menjelaskan, dirinya pun mengejar pelaku hingga di Jalan Letkol Slamet
Widagyo. Beruntung saat itu terjadi kemacetan panjang karena sebuah truk terguling.
"Waktu saya dikejar dan diteriaki ada jambret, banyak pengendara motor lainnya
diam. Waktu saya tabrak dua pejambret itu di dalam gang, banyak warga yang
ikut menangkap dan menghajarnya," ungkap Henis sambil menahan sakit luka
yang dideritanya.
Polisi yang mengetahui ada penjambret ditangkap warga, segera diamankan. Sedangkan Henis korban penjambretan dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan.
Ibu Tiga Anak Ditemukan Tewas di Sumur Sedalam 20 Meter
Jumat, 11/06/2010 14:00 WIB
Ibu Tiga Anak Ditemukan Tewas di Sumur Sedalam 20 Meter
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Warga Desa Purwosono Kecamatan Sumbersuko digegerkan seorang wanita, Ulafiati (39) yang tewas di dasar sumur sedalam 20 meter belakang rumahnya.
Penemuan mayat wanita dalam poisis kaki di atas ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB, Jumat (11/6/2010), oleh suaminya sendiri. Saat itu suaminya, Rakib (43) yang baru bangun tidur tidak mendapati istrinya. Saat dicari di belakang rumah, dia mendapati sumur yang ditutup dengan kayu terbuka.
Rupanya saat dilihat ibu tiga anak itu sudah tak bernyawa dengan kaki di atas. Kontan saja suaminya menjerit dan pingsan. Warga yang mendengar teriakan Rakib lantas berdatangan.
"Saya dikasih kabar kalau bu lek tewas jam 07.00 WIB pagi, dan setelah kesini sudah banyak orang," kata Sriatin (28), keponakan korban kepada detiksurabaya.com
Sementara proses evakuasi korban dari kedalaman sumur 20 meter memakan waktu 3 jam. Pasalnya polisi dan SAR Lumajang tidak berani turun ke bawah. Karena saat
ujicoba menggunakan obor diturunkan ke dalam sumur, namun obor itu padam saat mencapai ketinggian 4 meter.
Beruntung warga yang juga ahli penggali sumur membantu polisi dan SAR Lumajang mengevakuasi korban. Hanya berbekal tali dan dedaunan untuk penetralisir gas beracun, korban bisa dievakuasi.
Sedangkan Kapolsek Sumbersuko AKP Kusaini mengaku ada dua kemungkinan terjadi. Korban diduga terpeleset dan terjatuh atau korban bunuh diri.
"Kami masih memintai keterangan suami korban dan anak-anaknya, untuk mengetahui motif meninggalnya korban," jelas Kusaini.
Usai dievakuasi, korban langsung dibawa ke RSUD Dr Haryoto Lumajang untuk diotopsi. Sementara korban dalam kondisi mengeluarkan darah segar dari hidung dan bagian tubuhnya ada bekas luka benturan.
Ibu Tiga Anak Ditemukan Tewas di Sumur Sedalam 20 Meter
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Warga Desa Purwosono Kecamatan Sumbersuko digegerkan seorang wanita, Ulafiati (39) yang tewas di dasar sumur sedalam 20 meter belakang rumahnya.
Penemuan mayat wanita dalam poisis kaki di atas ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB, Jumat (11/6/2010), oleh suaminya sendiri. Saat itu suaminya, Rakib (43) yang baru bangun tidur tidak mendapati istrinya. Saat dicari di belakang rumah, dia mendapati sumur yang ditutup dengan kayu terbuka.
Rupanya saat dilihat ibu tiga anak itu sudah tak bernyawa dengan kaki di atas. Kontan saja suaminya menjerit dan pingsan. Warga yang mendengar teriakan Rakib lantas berdatangan.
"Saya dikasih kabar kalau bu lek tewas jam 07.00 WIB pagi, dan setelah kesini sudah banyak orang," kata Sriatin (28), keponakan korban kepada detiksurabaya.com
Sementara proses evakuasi korban dari kedalaman sumur 20 meter memakan waktu 3 jam. Pasalnya polisi dan SAR Lumajang tidak berani turun ke bawah. Karena saat
ujicoba menggunakan obor diturunkan ke dalam sumur, namun obor itu padam saat mencapai ketinggian 4 meter.
Beruntung warga yang juga ahli penggali sumur membantu polisi dan SAR Lumajang mengevakuasi korban. Hanya berbekal tali dan dedaunan untuk penetralisir gas beracun, korban bisa dievakuasi.
Sedangkan Kapolsek Sumbersuko AKP Kusaini mengaku ada dua kemungkinan terjadi. Korban diduga terpeleset dan terjatuh atau korban bunuh diri.
"Kami masih memintai keterangan suami korban dan anak-anaknya, untuk mengetahui motif meninggalnya korban," jelas Kusaini.
Usai dievakuasi, korban langsung dibawa ke RSUD Dr Haryoto Lumajang untuk diotopsi. Sementara korban dalam kondisi mengeluarkan darah segar dari hidung dan bagian tubuhnya ada bekas luka benturan.
Sabtu, 29 Mei 2010
Simpan Senpi Laras Panjang, Buruh Tani Diamankan Polisi
Sabtu, 29/05/2010 13:26 WIB
Simpan Senpi Laras Panjang, Buruh Tani Diamankan Polisi
Harry Purwanto - detikSurabaya
Foto: Harry Purwanto
Lumajang - Seorang buruh petani Kedapatan menyimpan senjata api (senpi) rakitan dan mesiu aktif. Gunawan (30), warga Desa Kaliwungu, Kecamatan Tempeh, Lumajang, kini diamankan polisi, untuk dimintai keterangan.
"Kami dapat laporan masyrakat, kalau dia kerap memamerkan senpi rakitan pada warga untuk menakut-nakuti," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedy Prasetyo, di Mapolres Jalan Alun-Alun Utara Lumajang, Sabtu (29/5/2010).
Senpi miliki Gunawan jenis Mouser ditemukan petugas saat dilakukan penggeladahan di dalam lemari rumahnya. Sedangkan setengan ons mesiu ditemukan di laci lemari.
"Pengakuan pemiliknya, dia mendapatkan dari Sampit Kalimantan Barat. Kami amankan dia, dikhawatirkan senpi disalah gunakan. Makanya kami selidiki dulu motif menyimpan dan memiliki senpi larang panjang itu," ungkap kapolres.
Saat diinterogasi petugas, Gunawan mengaku mendapatkan senpi rakitan dari temannya di kalimantan, saat dia berkerja menjadi buruh kelapa sawit. Senpi itu, waktu di Kalimatan untuk berjaga-jaga dari serangan binatang buas.
"Senpi itu dikasih teman dan hanya untuk jaga-jaga diri saja pak. Sehingga saya simpan dilemari," tutur Gunawan dihadapan petugas polisi.
Simpan Senpi Laras Panjang, Buruh Tani Diamankan Polisi
Harry Purwanto - detikSurabaya
Foto: Harry Purwanto
"Kami dapat laporan masyrakat, kalau dia kerap memamerkan senpi rakitan pada warga untuk menakut-nakuti," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedy Prasetyo, di Mapolres Jalan Alun-Alun Utara Lumajang, Sabtu (29/5/2010).
Senpi miliki Gunawan jenis Mouser ditemukan petugas saat dilakukan penggeladahan di dalam lemari rumahnya. Sedangkan setengan ons mesiu ditemukan di laci lemari.
"Pengakuan pemiliknya, dia mendapatkan dari Sampit Kalimantan Barat. Kami amankan dia, dikhawatirkan senpi disalah gunakan. Makanya kami selidiki dulu motif menyimpan dan memiliki senpi larang panjang itu," ungkap kapolres.
Saat diinterogasi petugas, Gunawan mengaku mendapatkan senpi rakitan dari temannya di kalimantan, saat dia berkerja menjadi buruh kelapa sawit. Senpi itu, waktu di Kalimatan untuk berjaga-jaga dari serangan binatang buas.
"Senpi itu dikasih teman dan hanya untuk jaga-jaga diri saja pak. Sehingga saya simpan dilemari," tutur Gunawan dihadapan petugas polisi.
Pencuri Sarang Walet Dikoordinir Oknum TNI Dibekuk
Sabtu, 29/05/2010 13:42 WIB
Pencuri Sarang Walet Dikoordinir Oknum TNI Dibekuk
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Spesialis perampokan sarang walet dibekuk jajaran Reskrim Polres Lumajang. Para pelaku pencurian ini diduga dikoordinir oleh seorang oknum TNI AD.
Ketiga pelaku yakni, Fajar Adi Saputra (30) Warga Desa Sumbersari, Kecamatan Rowokangkung ditangkap di Buduran Sidoarjo, Imam Damiri (30) dan Muhammad Tamiyis (27) warga Desa Bades Kecamatan Pasirian ditangkap di rumahnya masing-masing.
"Pencuri sarang walet yang beraksi di wilayah Kecamatan Pasirian dikoordinir oleh Oknum TNI AD," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Kusmindar, pada wartawan di Mapolres LUmajang, Sabtu (29/05/2010).
Komplotan pencuri sarang walet ini beraksi di 3 tempat. 1 TKP di rumah walet Desa Kalibendo milik H, Muhammad Suyoto, Kecamatan Pasirian. Sedangkan, dua kali aksi lainnya di Desa Bades, Kecamatan Pasirian milik H. Hosen.
"Komplotan mereka 6 orang, kami masih mengejar NG dan SP. Sedangkan oknum TNI AD insial AL juga masih diburu," ungkap Kusmindar.
Dalam aksinya, para pelaku menggunakan linggis untuk merusak pintuk gerbang rumah sarang walet. Sedangkan untuk mengambil sarang walet menggunakan stik dari besi.
"Setiap selesai beraksi mereka berpencar untuk menghindari kejaran petugas, beruntung hasil olah TKP dan sidik jari pelaku. Ternyata mereka residivis sehingga gampang untuk mengungkapnya," jelas kusmindar.
Akibar perbuatanya, kini 3 pelaku dijebloskan dalam pengapnya sel Mapolres Lumajang. Mereka dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dan Anacaman kurungan 5 tahun penjara.
Pencuri Sarang Walet Dikoordinir Oknum TNI Dibekuk
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Spesialis perampokan sarang walet dibekuk jajaran Reskrim Polres Lumajang. Para pelaku pencurian ini diduga dikoordinir oleh seorang oknum TNI AD.
Ketiga pelaku yakni, Fajar Adi Saputra (30) Warga Desa Sumbersari, Kecamatan Rowokangkung ditangkap di Buduran Sidoarjo, Imam Damiri (30) dan Muhammad Tamiyis (27) warga Desa Bades Kecamatan Pasirian ditangkap di rumahnya masing-masing.
"Pencuri sarang walet yang beraksi di wilayah Kecamatan Pasirian dikoordinir oleh Oknum TNI AD," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Kusmindar, pada wartawan di Mapolres LUmajang, Sabtu (29/05/2010).
Komplotan pencuri sarang walet ini beraksi di 3 tempat. 1 TKP di rumah walet Desa Kalibendo milik H, Muhammad Suyoto, Kecamatan Pasirian. Sedangkan, dua kali aksi lainnya di Desa Bades, Kecamatan Pasirian milik H. Hosen.
"Komplotan mereka 6 orang, kami masih mengejar NG dan SP. Sedangkan oknum TNI AD insial AL juga masih diburu," ungkap Kusmindar.
Dalam aksinya, para pelaku menggunakan linggis untuk merusak pintuk gerbang rumah sarang walet. Sedangkan untuk mengambil sarang walet menggunakan stik dari besi.
"Setiap selesai beraksi mereka berpencar untuk menghindari kejaran petugas, beruntung hasil olah TKP dan sidik jari pelaku. Ternyata mereka residivis sehingga gampang untuk mengungkapnya," jelas kusmindar.
Akibar perbuatanya, kini 3 pelaku dijebloskan dalam pengapnya sel Mapolres Lumajang. Mereka dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dan Anacaman kurungan 5 tahun penjara.
Kamis, 27 Mei 2010
Nikmatnya Minum Kopi Organik di Kaki Gunung Semeru
Rabu, 26/05/2010 10:17 WIB
Nikmatnya Minum Kopi Organik di Kaki Gunung Semeru
Harry Purwanto - detikSurabaya
Kopi Robusta Organik/Harry
Lumajang - Kopi bukan minuman yang aneh bagi masyarakat Indonesia. Hampir semua penduduk Indonesia mengkonsumsi minuman berbubuk hitam ini.
Ingin menikmati dengan suasana yang berbeda dengan keromantisan alam. Tidak salahnya mampir ke Dusun Pusungkejen.
Dusun ini berada di Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Lumajang yang berada di sebelah timur Puncak Gunung Semeru. Wilayah Pusungkejen berbatasan langsung dengan kawasan hutan milik Perhutani, areal ini menawarkan keindahan alam sekaligus nuansa bersahaja penduduknya yang ramah.
Pagi adalah waktu terindah dan paling nikmat untuk minum kopi apalagi ketika matahari mengintip dari balik pepohonan dengan sinarnya yang menyehatkan. Angin semilir menyejukkan dan menjadi semacam terapi jiwa bagi kita yang setiap saat berkutat dengan rutinitas kerja yang sama.
Tapi jangan bermimpi kita minum di sebuah warung kopi atau kafe. Kita meminum kopi di gubuk-gubuk milik warga yang ada di tengah perkebunan. Masyarakat setempat menyebutnya ‘komplangan’.
Mereka tidak menarik bayaran ketika kita mencicipi kopi di komplangan tapi jika kita tertarik ingin membeli bubuk kopi itu mereka akan menjualnya. 1 ons bubuk kopi siap saji dijual seharga Rp 6 ribu.
Saat detiksurabaya.com singgah di gubuk (Komplangan,red) petani Kopi Paerin dan sang istri Siti (45) terlihat sibuk memasak air panas untuk membuat minuman kopi organik.
Gelas dari yang terbuat dari alumunium disi kopi dan gula dan dituangkan air panas. Aroma mewangi kopi terasa menusuk hidung, membuat siapaun ingin segera mencicipi. Ketika diminum kopi terasa nikhmat di lidah dan sungguh mantap rasanya.
"Jan Uenak tenan, lek isuk-isuk ngombe kopi neng tengah kebun, (Sungguh enak, minum kopi di tengah kebun,red)," ungkap Paerin yang diaminin petani lainya, Rabu (26/5/2010).
Kopi Robusta organik memiliki citarasa tidak terlalu asam dibanding kopi arabika. Bahkan terasa enak bagi tubuh. "Lek mari ngopi, awak koyoke tambah semangat kerjo (Kalau usai minum kopi robusta, tubuh terasa makin semangat dalam berkerja,red)," tuturnya.
Warga di kawasan itu bercocok tanam kopi secara turun temurun, bahkan luas kebun kopi di wilayah ini kurang lebih 100 hektar. Namun dari 100 hektar kebun kopi, 25 hektar kebun kopi dimiliki oleh penduduk lokal. Kebun kopi Robusta ini ditanaman secara organik oleh 20 petani kopi.
"Di sini petani menaman kopi organik hanya 20 orang," kata Pairin (55) salah satu petani kopi organik ditemui di gubuk Komplangan miliknya, Rabu(25/05/2010).
Petani di Pusungkejen beralih menanam kopi anorganik ke organik dimulai sejak tahun 2007. Setelah sekelompok pemuda YPKGM (Yayasan Pengembang Kreativitas Generasi Muda) Lumajang datang ke wilayah Pusungkejen dan memberikan tata cara tanaman kopi organik yang hemat biaya.
"Waktu itu kami dikumpulkan dan diberi pengetahuan kopi organik itu seperti apa," ungkap Pairin yang diaminin petani lainya.
Pada tahun 2007, sebanyak 20 petani dikumpulkan bagaimana tata cara tanaman kopi itu organik. Yang membedakannya dengan kopi lainnya ketika menanamnya tidak mengandung bahan kimia atau pestisida. Awal tahun 2008, petani Pusunkejen hanya memupuk tanaman kopinya dengan pupuk kandang dari kambing yang dimilikinya.
Bagi Anda pengemar kopi, datanglah ke Dusun Pusungkejen, Desa/ Kecamatan Pasrujambe Lumajang untuk menikmtai kopi organik dengan nuansa alami.
Nikmatnya Minum Kopi Organik di Kaki Gunung Semeru
Harry Purwanto - detikSurabaya
Kopi Robusta Organik/Harry
Ingin menikmati dengan suasana yang berbeda dengan keromantisan alam. Tidak salahnya mampir ke Dusun Pusungkejen.
Dusun ini berada di Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Lumajang yang berada di sebelah timur Puncak Gunung Semeru. Wilayah Pusungkejen berbatasan langsung dengan kawasan hutan milik Perhutani, areal ini menawarkan keindahan alam sekaligus nuansa bersahaja penduduknya yang ramah.
Pagi adalah waktu terindah dan paling nikmat untuk minum kopi apalagi ketika matahari mengintip dari balik pepohonan dengan sinarnya yang menyehatkan. Angin semilir menyejukkan dan menjadi semacam terapi jiwa bagi kita yang setiap saat berkutat dengan rutinitas kerja yang sama.
Tapi jangan bermimpi kita minum di sebuah warung kopi atau kafe. Kita meminum kopi di gubuk-gubuk milik warga yang ada di tengah perkebunan. Masyarakat setempat menyebutnya ‘komplangan’.
Mereka tidak menarik bayaran ketika kita mencicipi kopi di komplangan tapi jika kita tertarik ingin membeli bubuk kopi itu mereka akan menjualnya. 1 ons bubuk kopi siap saji dijual seharga Rp 6 ribu.
Saat detiksurabaya.com singgah di gubuk (Komplangan,red) petani Kopi Paerin dan sang istri Siti (45) terlihat sibuk memasak air panas untuk membuat minuman kopi organik.
Gelas dari yang terbuat dari alumunium disi kopi dan gula dan dituangkan air panas. Aroma mewangi kopi terasa menusuk hidung, membuat siapaun ingin segera mencicipi. Ketika diminum kopi terasa nikhmat di lidah dan sungguh mantap rasanya.
"Jan Uenak tenan, lek isuk-isuk ngombe kopi neng tengah kebun, (Sungguh enak, minum kopi di tengah kebun,red)," ungkap Paerin yang diaminin petani lainya, Rabu (26/5/2010).
Kopi Robusta organik memiliki citarasa tidak terlalu asam dibanding kopi arabika. Bahkan terasa enak bagi tubuh. "Lek mari ngopi, awak koyoke tambah semangat kerjo (Kalau usai minum kopi robusta, tubuh terasa makin semangat dalam berkerja,red)," tuturnya.
Warga di kawasan itu bercocok tanam kopi secara turun temurun, bahkan luas kebun kopi di wilayah ini kurang lebih 100 hektar. Namun dari 100 hektar kebun kopi, 25 hektar kebun kopi dimiliki oleh penduduk lokal. Kebun kopi Robusta ini ditanaman secara organik oleh 20 petani kopi.
"Di sini petani menaman kopi organik hanya 20 orang," kata Pairin (55) salah satu petani kopi organik ditemui di gubuk Komplangan miliknya, Rabu(25/05/2010).
Petani di Pusungkejen beralih menanam kopi anorganik ke organik dimulai sejak tahun 2007. Setelah sekelompok pemuda YPKGM (Yayasan Pengembang Kreativitas Generasi Muda) Lumajang datang ke wilayah Pusungkejen dan memberikan tata cara tanaman kopi organik yang hemat biaya.
"Waktu itu kami dikumpulkan dan diberi pengetahuan kopi organik itu seperti apa," ungkap Pairin yang diaminin petani lainya.
Pada tahun 2007, sebanyak 20 petani dikumpulkan bagaimana tata cara tanaman kopi itu organik. Yang membedakannya dengan kopi lainnya ketika menanamnya tidak mengandung bahan kimia atau pestisida. Awal tahun 2008, petani Pusunkejen hanya memupuk tanaman kopinya dengan pupuk kandang dari kambing yang dimilikinya.
Bagi Anda pengemar kopi, datanglah ke Dusun Pusungkejen, Desa/ Kecamatan Pasrujambe Lumajang untuk menikmtai kopi organik dengan nuansa alami.
BPS Lumajang Temukan 7 Manusia Berusia di Atas 120 Tahun
Rabu, 26/05/2010 16:55 WIB
BPS Lumajang Temukan 7 Manusia Berusia di Atas 120 Tahun
Harry Purwanto - detikSurabaya
Mbah Karim berusia 130 tahun/Harry P
Lumajang - Memasuki tahap akhir Sensus Penduduk tahun 2010, BPS (Badan Pusat Statistik) Lumajang menemukan 7 warga Kecamatan Pronojiwo berumur di atas 120 tahun. Kondisi kesehatan ke-7 manusia tertua ini ada yang sakit dan sehat.
"Kami temukan 7 warga di Kecamatan Pronojiwo berusia lebih dari 120 tahun," kata Kasi Statistik Sosial BPS Lumajang, Sapto Wintardi, saat ditemui di kantornya di Jalan Gatot Subroto, Rabu (26/05/2010).
Menurut dia, pendataan orang tertua di Lumajang itu berdasarkan sejumlah pertanyaan peristiwa yang diketahuinya saat dilahirkan. Mulai diangkatnya Ratu Belanda Yuliana Welhemina, Penjajahan Belanda dan Jepang. Bahkan juga informasi yang dikumpulkan dari keluarga dan tetangganya.
"Rata-rata mereka merekam semua kejadian zaman pemerintahan ratu Belanda dan Ambrukannya jembatan Pronojiwo yang berbatasan dengan wilayah Malang oleh penjuang," tuturnya.
Ke-7 manusia tertua di Lumajang itu diantaranya Karim (139), Dahlan (120), Jaswadi (130), Warimun (130). warinten (130) dan Fatimah (130). Mereka tinggal di Desa Taman Ayu, Pronojiwo dan Oro-oro Ombo Kecamatan Pronojiwo. Sedangkan 1 manusia tertua asal Kecamatan Jatiroto, datanya masih belum masuk ke kantor BPS Lumajang.
Meski ditemukan 7 manusia tertua di Kaki Gunung Semeru, lanjut Sapto, pihaknya masih akan melakukan pencocokan dengan KTP yang dimiliki dan sejumlah peristiwa di massa penjajahan.
"Untuk lebih mengetahui usia mereka, kami akan lakukan cek and ricek lagi," tegasnya.
BPS Lumajang Temukan 7 Manusia Berusia di Atas 120 Tahun
Harry Purwanto - detikSurabaya
Mbah Karim berusia 130 tahun/Harry P
"Kami temukan 7 warga di Kecamatan Pronojiwo berusia lebih dari 120 tahun," kata Kasi Statistik Sosial BPS Lumajang, Sapto Wintardi, saat ditemui di kantornya di Jalan Gatot Subroto, Rabu (26/05/2010).
Menurut dia, pendataan orang tertua di Lumajang itu berdasarkan sejumlah pertanyaan peristiwa yang diketahuinya saat dilahirkan. Mulai diangkatnya Ratu Belanda Yuliana Welhemina, Penjajahan Belanda dan Jepang. Bahkan juga informasi yang dikumpulkan dari keluarga dan tetangganya.
"Rata-rata mereka merekam semua kejadian zaman pemerintahan ratu Belanda dan Ambrukannya jembatan Pronojiwo yang berbatasan dengan wilayah Malang oleh penjuang," tuturnya.
Ke-7 manusia tertua di Lumajang itu diantaranya Karim (139), Dahlan (120), Jaswadi (130), Warimun (130). warinten (130) dan Fatimah (130). Mereka tinggal di Desa Taman Ayu, Pronojiwo dan Oro-oro Ombo Kecamatan Pronojiwo. Sedangkan 1 manusia tertua asal Kecamatan Jatiroto, datanya masih belum masuk ke kantor BPS Lumajang.
Meski ditemukan 7 manusia tertua di Kaki Gunung Semeru, lanjut Sapto, pihaknya masih akan melakukan pencocokan dengan KTP yang dimiliki dan sejumlah peristiwa di massa penjajahan.
"Untuk lebih mengetahui usia mereka, kami akan lakukan cek and ricek lagi," tegasnya.
2 dari 7 Manusia Tertua di Lumajang Terdiri Bapak-Anak
Rabu, 26/05/2010 17:55 WIB
2 dari 7 Manusia Tertua di Lumajang Terdiri Bapak-Anak
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Petugas Sensus Penduduk di Lumajang dikagetkan adanya 2 dari 7 manusia tertua di Lumajang. Pasalnya, dua manusia tertua itu yakni Karim (139) dan Dahlan (120), warga Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo merupakan bapak dan anak.
"Dari ketujuh manusia tertua itu, dua diantaranya bapak dan anak," kata Kasi Statistik Sosial BPS Lumajang, Sapto Wintardi, saat ditemui detiksurabaya.com di kantornya di Jalan Gatot Subroto, Rabu (26/05/2010).
Bapak dan anak yang tercatat sebagai manusia tertua ini, menurut Sapto, kondisinya masih dalam keadaan sehat. Meski sehat, namun keduanya sudah tidak bisa melakukan aktivitas seperti warga lainnya.
Menurut Sapto, untuk mengetahui kepastian tanggal lahir para manusia tertua ini, pihaknya menggunakan cara pertanyaan peristiwa penting pada zaman penjajah Belanda.
"Rata-rata mereka merekam semua kejadian zaman pemerintahan ratu Belanda. Pak Karim waktu zaman Ratu Yuliana Welhemina diangkat menjadi ratu Belanda pada tahun 1898, mengaku sudah memiliki satu anak berusia 1 tahun, yakni Pak Dahlan," ungkap Sapto.
Ke-7 manusia tertua yang berhasil didata BPS Lumajang itu diantaranya Karim (139), Dahlan (120), Jaswadi (130), Warimun (130). warinten (130) dan Fatimah (130). Mereka tinggal di Desa Taman Ayu, Pronojiwo dan Oro-oro Ombo Kecamatan Pronojiwo. Sedangkan 1 manusia tertua asal Kecamatan Jatiroto, datanya masih belum masuk ke kantor BPS Lumajang.
Meski ditemukan 7 manusia tertua di Kaki Gunung Semeru, lanjut Sapto, pihaknya masih akan melakukan pencocokan dengan KTP yang dimiliki dan sejumlah peristiwa di massa penjajahan.
2 dari 7 Manusia Tertua di Lumajang Terdiri Bapak-Anak
Harry Purwanto - detikSurabaya
"Dari ketujuh manusia tertua itu, dua diantaranya bapak dan anak," kata Kasi Statistik Sosial BPS Lumajang, Sapto Wintardi, saat ditemui detiksurabaya.com di kantornya di Jalan Gatot Subroto, Rabu (26/05/2010).
Bapak dan anak yang tercatat sebagai manusia tertua ini, menurut Sapto, kondisinya masih dalam keadaan sehat. Meski sehat, namun keduanya sudah tidak bisa melakukan aktivitas seperti warga lainnya.
Menurut Sapto, untuk mengetahui kepastian tanggal lahir para manusia tertua ini, pihaknya menggunakan cara pertanyaan peristiwa penting pada zaman penjajah Belanda.
"Rata-rata mereka merekam semua kejadian zaman pemerintahan ratu Belanda. Pak Karim waktu zaman Ratu Yuliana Welhemina diangkat menjadi ratu Belanda pada tahun 1898, mengaku sudah memiliki satu anak berusia 1 tahun, yakni Pak Dahlan," ungkap Sapto.
Ke-7 manusia tertua yang berhasil didata BPS Lumajang itu diantaranya Karim (139), Dahlan (120), Jaswadi (130), Warimun (130). warinten (130) dan Fatimah (130). Mereka tinggal di Desa Taman Ayu, Pronojiwo dan Oro-oro Ombo Kecamatan Pronojiwo. Sedangkan 1 manusia tertua asal Kecamatan Jatiroto, datanya masih belum masuk ke kantor BPS Lumajang.
Meski ditemukan 7 manusia tertua di Kaki Gunung Semeru, lanjut Sapto, pihaknya masih akan melakukan pencocokan dengan KTP yang dimiliki dan sejumlah peristiwa di massa penjajahan.
Sungai Jatiroto Kembali Meluap, Ratusan Rumah Terendam
Kamis, 27/05/2010 11:41 WIB
Banjir Lumajang
Sungai Jatiroto Kembali Meluap, Ratusan Rumah Terendam
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Sungai Jatiroto kembali meluap ke pemukiman warga di Dusun Genitri Kidul Desa/Kecamatan Rowokangkung. Pasalnya, tanggul sepanjang 50 meter kembali jebol, padahal tanggul itu dalam perbaikan usai jebol awal Mei.
Akibatnya sebanyak 168 rumah KK yang dihuni 661 jiwa terendam air setinggi 1 meter. Warga pun berhenti melakukan aktivitas. Informasi yang berhasil dihimpun, air sungai memasuki pemukiman penduduk sekitar pukul 21.00 WIB, Rabu (26/5/2010) malam.
"Air masuk ke pemukiman warga seperti sungai mas, pokoknya deras masuk ke rumah warga," kata Sucipto (43) warga setempat kepada detiksurabaya.com, Kamis
(27/5/2010).
Dia menambahkan, sebelum air masuk ke perkampungan sejumlah ibu-ibu dana anak-anak sudah dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Seperti masjid, rumah kasun dan Loji milik Pabrik Gula Jatiroto.
"Tadi malam warga sempat panik, karena trauma pada banjir awal Mei kemarin,"
ungkapnya.
Sementara pantauan di lokasi hingga pukul 08.00 WIB, banjir mulai surut setinggi 50 meter. Genangan air hanya terjadi RT 2 dan RT 3. Sedangkan hewan ternak warga masih diungsikan ke lapangan dusun.
Sementara Camat Rowokangkung Sardini saat dihubungi mengatakan banjir di Dusun Genitri tidak separah awal Mei kemarin. Hal itu diakibatkan hujan yang menguyur wilayah utara Lumajang tidak lebat.
"Kalau tadi malam ada hujan tambahan, kayaknya Dusun Genitri bakalan terendam. Apalagi tanggul yang jebol masih dalam perbaikan," terangnya.
Banjir Lumajang
Sungai Jatiroto Kembali Meluap, Ratusan Rumah Terendam
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Sungai Jatiroto kembali meluap ke pemukiman warga di Dusun Genitri Kidul Desa/Kecamatan Rowokangkung. Pasalnya, tanggul sepanjang 50 meter kembali jebol, padahal tanggul itu dalam perbaikan usai jebol awal Mei.
Akibatnya sebanyak 168 rumah KK yang dihuni 661 jiwa terendam air setinggi 1 meter. Warga pun berhenti melakukan aktivitas. Informasi yang berhasil dihimpun, air sungai memasuki pemukiman penduduk sekitar pukul 21.00 WIB, Rabu (26/5/2010) malam.
"Air masuk ke pemukiman warga seperti sungai mas, pokoknya deras masuk ke rumah warga," kata Sucipto (43) warga setempat kepada detiksurabaya.com, Kamis
(27/5/2010).
Dia menambahkan, sebelum air masuk ke perkampungan sejumlah ibu-ibu dana anak-anak sudah dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Seperti masjid, rumah kasun dan Loji milik Pabrik Gula Jatiroto.
"Tadi malam warga sempat panik, karena trauma pada banjir awal Mei kemarin,"
ungkapnya.
Sementara pantauan di lokasi hingga pukul 08.00 WIB, banjir mulai surut setinggi 50 meter. Genangan air hanya terjadi RT 2 dan RT 3. Sedangkan hewan ternak warga masih diungsikan ke lapangan dusun.
Sementara Camat Rowokangkung Sardini saat dihubungi mengatakan banjir di Dusun Genitri tidak separah awal Mei kemarin. Hal itu diakibatkan hujan yang menguyur wilayah utara Lumajang tidak lebat.
"Kalau tadi malam ada hujan tambahan, kayaknya Dusun Genitri bakalan terendam. Apalagi tanggul yang jebol masih dalam perbaikan," terangnya.
Selasa, 25 Mei 2010
Sisa Komplotan Perampok Toko Emas Semar Bersenjata 4 Pistol
Senin, 24/05/2010 13:32 WIB
Polisi Lumajang Siaga 1
Sisa Komplotan Perampok Toko Emas Semar Bersenjata 4 Pistol
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Komplotan perampok spesialis toko emas dan nasabah bank pimpinan Mugib Alias Sokip yang tewas ditembak polisi menjadi PR tersediri. Pasalnya, 3 pelaku lainnya yang saat ini belum tertangkap masih berkeliaran bebas dan membekali dirinya dengan 4 pistol.
Sepak terjang kawanan perampok asal Desa Manggisan Kecamatan Tanggul, Jember dalam dunia kejahatan sudah berlangsung 15 tahun terakhir.
"3 Pelaku perampokan masih berkeliaran dan bawa 4 senpi," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedy Prasetyo, di Mapolres Lumajang, Senin (24/05/2010).
Kapolres Lumajang mengimbau anggotanya dalam memburu 3 DPO perampokan toko emas Semar berhati-hati. Karena komplotan Mugib alias Sokip cs, terkenal sangat mahir menggunakan senjata api.
"Anggota polisi yang tertembak itu bukan dibidik, melainkan ditembak tanpa menghadap sasaranya," jelasnya.
Data di kepolisian, selain 3 DPO, Yuda, Amron dan Napi, polisi juga memburu anggota lainya seperti Munib, Slamet, Buang dan Eko. Semua pelaku yang diburu berasal dari Desa Manggisan, Tanggul, Jember. "Semuanya melarikan diri usai MUgib Alias Sokip pimpinannya tewas ditembak mati polisi," pungkas AKBP Dedy Prasetyo.
Polisi Lumajang Siaga 1
Sisa Komplotan Perampok Toko Emas Semar Bersenjata 4 Pistol
Harry Purwanto - detikSurabaya
Sepak terjang kawanan perampok asal Desa Manggisan Kecamatan Tanggul, Jember dalam dunia kejahatan sudah berlangsung 15 tahun terakhir.
"3 Pelaku perampokan masih berkeliaran dan bawa 4 senpi," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedy Prasetyo, di Mapolres Lumajang, Senin (24/05/2010).
Kapolres Lumajang mengimbau anggotanya dalam memburu 3 DPO perampokan toko emas Semar berhati-hati. Karena komplotan Mugib alias Sokip cs, terkenal sangat mahir menggunakan senjata api.
"Anggota polisi yang tertembak itu bukan dibidik, melainkan ditembak tanpa menghadap sasaranya," jelasnya.
Data di kepolisian, selain 3 DPO, Yuda, Amron dan Napi, polisi juga memburu anggota lainya seperti Munib, Slamet, Buang dan Eko. Semua pelaku yang diburu berasal dari Desa Manggisan, Tanggul, Jember. "Semuanya melarikan diri usai MUgib Alias Sokip pimpinannya tewas ditembak mati polisi," pungkas AKBP Dedy Prasetyo.
Hadapi Aksi Balas Dendam Perampok Toko Emas, Polisi Siaga 1
Senin, 24/05/2010 12:39 WIB
Hadapi Aksi Balas Dendam Perampok Toko Emas, Polisi Siaga 1
Harry Purwanto - detikSurabaya
Brimob Disiagakan di Lumajang/Harry P
Lumajang - Polres Lumajang memberlakukan status siaga 1 menghadapi kawanan perampok. Pasalnya, pasca penangkapan 3 perampok Toko Emas Semar beberapa waktu lalu, polisi mendapat informasi jika pelaku lain yang belum tertangkap akan balas dendam.
"Informasi dari intelejen, komplotan Mugib Alias Sokip cs, akan melakukan perampokan kembali dan tidak segan-segan melakukan aksi kekerasan ke korbannya dan polisi," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedy prasetyo, di Mapolres Jalan Alun-Alun Utara, Senin (24/5/2010).
Menurutnya, berkeliarannya 3 DPO perampok toko emas yakni, Yuda, Amron dan Napi, menjadi ancaman serius bagi polisi dan masyarakat. Karena ketiga DPO itu saat ini telah menghubungi sejumlah komplotan lainnya untuk melancarkan aksi balas dendam karena pimpinannya (Mugib, red) ditembak polisi.
"Mereka masih berkeliaran di wilayah Jember dan dilindungi oleh rekan-rekanya," tutur mantan Kapolresta Kediri itu.
Untuk mengantisipasi serangan balasan yang dilancarkan perampok emas bersenpi itu, Polres Lumajang kini berkerjasama dengan Polres Jember. Selain itu, 2 Pleton SSK Brimob Polwil Besuki dan Malang didatangkan ke Lumajang.
"Kami sekarang membentuk 6 Satgas untuk mengantisipasi serangkan perampok bersenpi itu," ungkap Kapolres.
Informasi yang berhasil dihimpun, yang menjadi sasaran utama balas dendam komplotan perampok asal Manggisan itu, Mapolsek Jatiroto dan pemilik Toko Emas "Semar". Sebanyak 50 personel dari unsur Brimob, reskrim, intel, disiagakan di wilayah Jatiroto yang berbatasan dengan Wilayah Jember.
Hadapi Aksi Balas Dendam Perampok Toko Emas, Polisi Siaga 1
Harry Purwanto - detikSurabaya
Brimob Disiagakan di Lumajang/Harry P
"Informasi dari intelejen, komplotan Mugib Alias Sokip cs, akan melakukan perampokan kembali dan tidak segan-segan melakukan aksi kekerasan ke korbannya dan polisi," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedy prasetyo, di Mapolres Jalan Alun-Alun Utara, Senin (24/5/2010).
Menurutnya, berkeliarannya 3 DPO perampok toko emas yakni, Yuda, Amron dan Napi, menjadi ancaman serius bagi polisi dan masyarakat. Karena ketiga DPO itu saat ini telah menghubungi sejumlah komplotan lainnya untuk melancarkan aksi balas dendam karena pimpinannya (Mugib, red) ditembak polisi.
"Mereka masih berkeliaran di wilayah Jember dan dilindungi oleh rekan-rekanya," tutur mantan Kapolresta Kediri itu.
Untuk mengantisipasi serangan balasan yang dilancarkan perampok emas bersenpi itu, Polres Lumajang kini berkerjasama dengan Polres Jember. Selain itu, 2 Pleton SSK Brimob Polwil Besuki dan Malang didatangkan ke Lumajang.
"Kami sekarang membentuk 6 Satgas untuk mengantisipasi serangkan perampok bersenpi itu," ungkap Kapolres.
Informasi yang berhasil dihimpun, yang menjadi sasaran utama balas dendam komplotan perampok asal Manggisan itu, Mapolsek Jatiroto dan pemilik Toko Emas "Semar". Sebanyak 50 personel dari unsur Brimob, reskrim, intel, disiagakan di wilayah Jatiroto yang berbatasan dengan Wilayah Jember.
Buru Komplotan Perampok Toko Emas, Polisi Kerahkan Tim Khusus
Selasa, 25/05/2010 12:50 WIB
Buru Komplotan Perampok Toko Emas, Polisi Kerahkan Tim Khusus
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Polisi sudah menembak mati 2 gembong perampok toko emas dan nasabah, tapi korps baju cokelat ini masih belum tenang. Mereka terus melakukan pengejaran pada 3 pelaku perampok lainnya yang masih kabur.
Polisi semangat memburu tiga pelaku karena mereka berencana melakukan serangan balas dendam karena pemimpin mereka Mugib Alias Sokip dan Sueb alias Muskib tewas.
Untuk menangkap 3 pelaku yaituYuda, Amron dan Napi polisi mengerahkan 3 tim khusus yang terdiri dari Brimob, Reskrim, dan Intel melakukan pengejaran. Tugas tim khusus ini sebagai pencari informasi, penyelidik dan tim pemukul jika keberadaan pelaku sudah A-1.
"Ketiga pelaku ini dilindungi oleh kelompok pejahat lainya, bahkan untuk mengelabui pengejar petugas. Mereka dipandu pendukung-pendukungnya," kata Kapolres Lumajang AKBP Dedi Prasetyo di mapolres, Rabu (25/05/2010).
Informasi di lapangan dan pelacakan seluler 3 pelaku, pelaku Yuda sudah keluar dari wilayah Jember dan terlacak berada di Wilayah Grati-Sidorajo utuk melarikan diri ke luar Pulau Jawa. Sedangkan Amron dan Napi masih berada di wilayah Jember namun sudah tidak ada di Wilayah Desa Manggisan, Kecamatan Tanggul.
Dedy menambahkan, ketiga DPO perampokan toko emas bersenjatakan pistol yang diberikan sang pemimpin Mugib Alias Sokip. Untuk menangkap mereka bukan teknik konvensional lagi yang digunakan tetapi lebih mirip teknik memburu seorang teroris.
"Karena pelaku sudah berpengalaman didunia kejahatan, tim khusus yang dibentuk sudah memiliki keahlian untuk mengejar penjahat yang bersenjata api," tandasnya.
Buru Komplotan Perampok Toko Emas, Polisi Kerahkan Tim Khusus
Harry Purwanto - detikSurabaya
Polisi semangat memburu tiga pelaku karena mereka berencana melakukan serangan balas dendam karena pemimpin mereka Mugib Alias Sokip dan Sueb alias Muskib tewas.
Untuk menangkap 3 pelaku yaituYuda, Amron dan Napi polisi mengerahkan 3 tim khusus yang terdiri dari Brimob, Reskrim, dan Intel melakukan pengejaran. Tugas tim khusus ini sebagai pencari informasi, penyelidik dan tim pemukul jika keberadaan pelaku sudah A-1.
"Ketiga pelaku ini dilindungi oleh kelompok pejahat lainya, bahkan untuk mengelabui pengejar petugas. Mereka dipandu pendukung-pendukungnya," kata Kapolres Lumajang AKBP Dedi Prasetyo di mapolres, Rabu (25/05/2010).
Informasi di lapangan dan pelacakan seluler 3 pelaku, pelaku Yuda sudah keluar dari wilayah Jember dan terlacak berada di Wilayah Grati-Sidorajo utuk melarikan diri ke luar Pulau Jawa. Sedangkan Amron dan Napi masih berada di wilayah Jember namun sudah tidak ada di Wilayah Desa Manggisan, Kecamatan Tanggul.
Dedy menambahkan, ketiga DPO perampokan toko emas bersenjatakan pistol yang diberikan sang pemimpin Mugib Alias Sokip. Untuk menangkap mereka bukan teknik konvensional lagi yang digunakan tetapi lebih mirip teknik memburu seorang teroris.
"Karena pelaku sudah berpengalaman didunia kejahatan, tim khusus yang dibentuk sudah memiliki keahlian untuk mengejar penjahat yang bersenjata api," tandasnya.
Kamis, 20 Mei 2010
Polisi Sebar Sketsa 3 Perampok Toko Emas Semar
Kamis, 20/05/2010 13:51 WIB
Polisi Sebar Sketsa 3 Perampok Toko Emas Semar
Harry Purwanto - detikSurabaya
Sketsa wajah Amron
Lumajang - Polisi Lumajang menyebarkan sketsa wajah pelaku perampokan Toko Emas Semar. Dua sketsa yang saat ini sudah disebarluaskan itu wajah milik Yuda dan Amron.
"Kami sudah buat 2 sketsa wajah Yuda dan Amron, agar lekas ditangkap," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedy Prasetyo di Mapolres, Kamis (20/05/2010).
Menurut Dedi, dari 3 pelaku yang sampai saat ini masih belum tertangkap, salah satunya membawa pistol jenis FN. "Yang masih membawa pistol yakni Yuda dan Amron. Keduanya terkenal sebagai eksekutor dalam beraksi serta tak segan-segan melukai korban," ungkap AKBP Dedy Prasetyo.
Sedangkan Napi, tambah kapolres, diduga anggota baru yang direkrut oleh komplotan Mugib. Untuk sketsa Napi masih dalam pengerjaan.
"Kami masih melakukan pengejaran bersama Polres Jember, karena pelakunya orang Manggisan-Tanggul," jelas Kapolres.
Polisi Sebar Sketsa 3 Perampok Toko Emas Semar
Harry Purwanto - detikSurabaya
Sketsa wajah Amron
"Kami sudah buat 2 sketsa wajah Yuda dan Amron, agar lekas ditangkap," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedy Prasetyo di Mapolres, Kamis (20/05/2010).
Menurut Dedi, dari 3 pelaku yang sampai saat ini masih belum tertangkap, salah satunya membawa pistol jenis FN. "Yang masih membawa pistol yakni Yuda dan Amron. Keduanya terkenal sebagai eksekutor dalam beraksi serta tak segan-segan melukai korban," ungkap AKBP Dedy Prasetyo.
Sedangkan Napi, tambah kapolres, diduga anggota baru yang direkrut oleh komplotan Mugib. Untuk sketsa Napi masih dalam pengerjaan.
"Kami masih melakukan pengejaran bersama Polres Jember, karena pelakunya orang Manggisan-Tanggul," jelas Kapolres.
Perampokan Toko Emas Semar Pimpinan Perampok Dikenal Kaya, Dermawan dan Punya 3 Istri
Kamis, 20/05/2010 13:24 WIB
Perampokan Toko Emas Semar
Pimpinan Perampok Dikenal Kaya, Dermawan dan Punya 3 Istri
Harry Purwanto - detikSurabaya
Mugib, pimpinan perampok yang tewas/Harry P
Lumajang - Siapa yang tidak kenal dengan Mugib (43), warga Desa Manggisan, Kecamatan Tanggul, Jember, yang menjadi pimpinan perampokan Toko Emas "Semar". Salah satu penjahat yang tewas tertembus peluru polisi tergolong kaya raya dan terkenal dermawan.
"Tersangka Mugib, orang berpengaruh di desanya dan kaya raya," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedy Prasetyo, di Mapolres Lumajang, Kamis (20/05/2010).
Informasi yang dihimpun detiksurabaya.com, di Desa Manggisan, Mugib memiliki rumah mewah, 4 mobil dan 3 toko emas di Kota Jember. Bahkan istrinya juga berprofesi sebagai dokter gigi.
Karena kaya, Mugib sampai memiliki 3 istri. Istri tertua tinggal di Manggisan, istri kedua seorang pengawai Telkomsel di Surabaya, dan istri Ketiganya pegawasi Bank Danamon di Jakarta. Selain itu, Mugib juga dikenal orang yang suka jalan-jalan.
Kapolres menambahkan, dari informasi yang dikumpulkan, selain menjadi pimpinan komplotan perampok, Mugib juga merangkap sebagai bandar sabu-sabu di wilayah Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso dan Banyuwangi. Sedangkan pasokan sabu-sabu diperoleh dari bandar di Surabaya.
"Hasil intelijen, Mugib ini bandar besar sabu-sabu dan juga menjadi bidikan polisi," ungkap Kapolres.
Perampokan Toko Emas Semar
Pimpinan Perampok Dikenal Kaya, Dermawan dan Punya 3 Istri
Harry Purwanto - detikSurabaya
Mugib, pimpinan perampok yang tewas/Harry P
"Tersangka Mugib, orang berpengaruh di desanya dan kaya raya," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedy Prasetyo, di Mapolres Lumajang, Kamis (20/05/2010).
Informasi yang dihimpun detiksurabaya.com, di Desa Manggisan, Mugib memiliki rumah mewah, 4 mobil dan 3 toko emas di Kota Jember. Bahkan istrinya juga berprofesi sebagai dokter gigi.
Karena kaya, Mugib sampai memiliki 3 istri. Istri tertua tinggal di Manggisan, istri kedua seorang pengawai Telkomsel di Surabaya, dan istri Ketiganya pegawasi Bank Danamon di Jakarta. Selain itu, Mugib juga dikenal orang yang suka jalan-jalan.
Kapolres menambahkan, dari informasi yang dikumpulkan, selain menjadi pimpinan komplotan perampok, Mugib juga merangkap sebagai bandar sabu-sabu di wilayah Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso dan Banyuwangi. Sedangkan pasokan sabu-sabu diperoleh dari bandar di Surabaya.
"Hasil intelijen, Mugib ini bandar besar sabu-sabu dan juga menjadi bidikan polisi," ungkap Kapolres.
Pelaku Perampokan Toko Emas Semar, Komplotan Antar Kota
Kamis, 20/05/2010 12:41 WIB
Pelaku Perampokan Toko Emas Semar, Komplotan Antar Kota
Harry Purwanto - detikSurabaya
Barang bukti yang disita polisi/Harry P
Lumajang - 6 Pelaku perampokan di toko Emas "Semar" Pasar Kunir, Lumajang merupakan kelompok gabungan dari Jakarta, Palembang, Surabaya dan Jember. Kelompok ini dikendalikan oleh seorang gembong bernama Mat PM, yang menjadi buruan polisi.
"Ini komplotan perampok Mat PN yang diburu polisi. Sedangkan aksi di wilayah Besuki dipimpin Mugib," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedi Prasetyo, pada sejumlah wartawan di Mapolres Lumajang, Kamis (20/05/2010).
Menurut AKBP Dedi Prasetyo, pelaku pimpinan Mugib untuk wilayah Lumajang telah dua kali beraksi. Pertama, perampasan emas di wilayah Kecamatan Candipuro dan Toko emas Semar di Pasar Kunir. Sehingga 3 dari 6 pelaku berhasil diringkus.
"Kelompok Mugib ini, spesialis perampokan nasabah dan toko emas dengan jumlah tangkapan besar," ungkap pria dengan melati dua di pundaknya.
Tentang keterlibatan Didik, satu pelaku yang diringkus, polisi menduga dia tengah dikaderisasi untuk melakukan sejumlah perampokan lainnya. Hasil pemeriksaan, Didik sudah dikenalkan bagaimana cara merampok dan beraksi.
"Didik adalah anggota baru," jelas Kapolres.
Barang bukti yang berhasil diamakan polisi pada saat penangkapan, Rabu kemarin yakni perhiasan emas seberat 3 kg, satu senpi jenis FN 46 Kaliber 9 mm, Sepeda motor Mega Pro Nopol P 5246 LB, Yamaha Scorpio Nopol P 5398 PR, 2 HP merk Nokia dan kapak merah.
Polisi menduga, Yuda, Amron dan Napi, 3 pelaku yang berhasil melarikan telah kabur ke Bali. Bahkan dari 3 tersangka, Yuda juga membawa Pistol jenis FN.
"Kami sudah minta bantuan Polda Jatim untuk mengejar pelaku," ungkap Dedi Prasetyo.
Sementara, salah tersangka yang masih hidup, Didik Prayitno (28), Warga Desa Manggisan, Kecamatan Tanggul, Jember mengaku baru pertama kali melakukan perampokan bersama Mugib CS. Dia hanya bertugas menunggu di sepeda motor saat rekan-rekannya beraksi.
"Saya hanya pertama kali ikut merampok mas," kata Didik, kepada detiksurabaya.com.
Pelaku Perampokan Toko Emas Semar, Komplotan Antar Kota
Harry Purwanto - detikSurabaya
Barang bukti yang disita polisi/Harry P
"Ini komplotan perampok Mat PN yang diburu polisi. Sedangkan aksi di wilayah Besuki dipimpin Mugib," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedi Prasetyo, pada sejumlah wartawan di Mapolres Lumajang, Kamis (20/05/2010).
Menurut AKBP Dedi Prasetyo, pelaku pimpinan Mugib untuk wilayah Lumajang telah dua kali beraksi. Pertama, perampasan emas di wilayah Kecamatan Candipuro dan Toko emas Semar di Pasar Kunir. Sehingga 3 dari 6 pelaku berhasil diringkus.
"Kelompok Mugib ini, spesialis perampokan nasabah dan toko emas dengan jumlah tangkapan besar," ungkap pria dengan melati dua di pundaknya.
Tentang keterlibatan Didik, satu pelaku yang diringkus, polisi menduga dia tengah dikaderisasi untuk melakukan sejumlah perampokan lainnya. Hasil pemeriksaan, Didik sudah dikenalkan bagaimana cara merampok dan beraksi.
"Didik adalah anggota baru," jelas Kapolres.
Barang bukti yang berhasil diamakan polisi pada saat penangkapan, Rabu kemarin yakni perhiasan emas seberat 3 kg, satu senpi jenis FN 46 Kaliber 9 mm, Sepeda motor Mega Pro Nopol P 5246 LB, Yamaha Scorpio Nopol P 5398 PR, 2 HP merk Nokia dan kapak merah.
Polisi menduga, Yuda, Amron dan Napi, 3 pelaku yang berhasil melarikan telah kabur ke Bali. Bahkan dari 3 tersangka, Yuda juga membawa Pistol jenis FN.
"Kami sudah minta bantuan Polda Jatim untuk mengejar pelaku," ungkap Dedi Prasetyo.
Sementara, salah tersangka yang masih hidup, Didik Prayitno (28), Warga Desa Manggisan, Kecamatan Tanggul, Jember mengaku baru pertama kali melakukan perampokan bersama Mugib CS. Dia hanya bertugas menunggu di sepeda motor saat rekan-rekannya beraksi.
"Saya hanya pertama kali ikut merampok mas," kata Didik, kepada detiksurabaya.com.
Toko Emas Semar Dirampok Seorang Pelaku Kembali Ditangkap, Emas 3 Kg Diamankan
Rabu, 19/05/2010 17:56 WIB
Toko Emas Semar Dirampok
Seorang Pelaku Kembali Ditangkap, Emas 3 Kg Diamankan
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Setelah dilakukan pengejaran, seorang pelaku perampokan Toko Emas Semar kembali ditangkap. Didik, warga Desa Manggisan, Kecamatan Tanggul ini ditangkap polisi tidak jauh dari lokasi baku tembak antara polisi dan perampok.
Dari tangannya, petugas berhasil mengamakan perhiasan seberat 3 kg yang dijarah para pelaku dari dalam etalase toko emas milik H Suwinarno, di Pasar Kunir stand no 5 Kecamatan Kunir, Rabu (19/5/2010) siang tadi.
"Pelaku saat ini sedang diinterogasi," kata salah seorang anggota Reskrim Polres Lumajang, yang mewanti-wanti namanya tidak disebutkan kepada wartawan.
Anggota reskrim tersebut mengungkapkan, perhiasan emas seberat 3 kilogram yang saat ini diamankan petugas terdiri dari kalung, cincin dan gelang.
Sementara informasi yang berhasil dihimpun dari sejumlah polisi, nama ketiga tersangka yang sampai saat ini belum tertangkap sudah mereka kantongi. Ketiga nama itu yakni, Yuda, Napi dan Amron. Semuanya warga Desa Manggisan, Kecamatan Tanggul.
Guna menangkap ketiganya, Polres Lumajang masih melakukan penutupan jalur ke arah Jember, untuk menangkap 3 pelaku yang terkenal sadis saat beraksi.
Toko Emas Semar Dirampok
Seorang Pelaku Kembali Ditangkap, Emas 3 Kg Diamankan
Harry Purwanto - detikSurabaya
Dari tangannya, petugas berhasil mengamakan perhiasan seberat 3 kg yang dijarah para pelaku dari dalam etalase toko emas milik H Suwinarno, di Pasar Kunir stand no 5 Kecamatan Kunir, Rabu (19/5/2010) siang tadi.
"Pelaku saat ini sedang diinterogasi," kata salah seorang anggota Reskrim Polres Lumajang, yang mewanti-wanti namanya tidak disebutkan kepada wartawan.
Anggota reskrim tersebut mengungkapkan, perhiasan emas seberat 3 kilogram yang saat ini diamankan petugas terdiri dari kalung, cincin dan gelang.
Sementara informasi yang berhasil dihimpun dari sejumlah polisi, nama ketiga tersangka yang sampai saat ini belum tertangkap sudah mereka kantongi. Ketiga nama itu yakni, Yuda, Napi dan Amron. Semuanya warga Desa Manggisan, Kecamatan Tanggul.
Guna menangkap ketiganya, Polres Lumajang masih melakukan penutupan jalur ke arah Jember, untuk menangkap 3 pelaku yang terkenal sadis saat beraksi.
Toko Emas Semar Dirampok Seorang Polisi Tertembak Saat Baku Tembak dengan Perampok
Rabu, 19/05/2010 17:37 WIB
Toko Emas Semar Dirampok
Seorang Polisi Tertembak Saat Baku Tembak dengan Perampok
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Nasib sial menimpa Brigadir Widi, anggota Reskrim Polres Lumajang. Saat berusaha menangkap kawanan perampok Toko Emas Semar di Desa Rojoplo, Kecamatan Jatiroto, paha kirinya terkena peluru pistol milik perampok.
"Saya tertembak saat hendak melumpuhkan salah satu pelaku," kata Brigadir Widi, saat ditemui wartawan di Ruang IGD RSUD Bhayangkara Lumajang, Rabu (19/5/2010) sore.
Aksi baku tembak terjadi antara polisi dengan kawanan perampok saat petugas berusaha menangkap kawanan yang menggondol perhiasan semas seberat 3 kg di jalan raya Lumajang-Jember.
Dalam aksi baku tembak tersebut, polisi berhasil melumpuhkan 2 orang pelaku. 2 pelaku yang tewas diterjang timas panas petugas yakni, Sueb, warga Tanggul-Jember tewas di lokasi, dan Mugib, menghembuskan nafasnya saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Dari informasi yang dihimpun, Saat ini, untuk menangkap 4 orang pelaku lainnya, polisi menutup akses jalan masuk ke Wilayah Kabupaten Jember. Polisi menduga, para pelaku komplotan perampok spesialis toko emas ini berasal dari Jember.
Toko Emas Semar Dirampok
Seorang Polisi Tertembak Saat Baku Tembak dengan Perampok
Harry Purwanto - detikSurabaya
"Saya tertembak saat hendak melumpuhkan salah satu pelaku," kata Brigadir Widi, saat ditemui wartawan di Ruang IGD RSUD Bhayangkara Lumajang, Rabu (19/5/2010) sore.
Aksi baku tembak terjadi antara polisi dengan kawanan perampok saat petugas berusaha menangkap kawanan yang menggondol perhiasan semas seberat 3 kg di jalan raya Lumajang-Jember.
Dalam aksi baku tembak tersebut, polisi berhasil melumpuhkan 2 orang pelaku. 2 pelaku yang tewas diterjang timas panas petugas yakni, Sueb, warga Tanggul-Jember tewas di lokasi, dan Mugib, menghembuskan nafasnya saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Dari informasi yang dihimpun, Saat ini, untuk menangkap 4 orang pelaku lainnya, polisi menutup akses jalan masuk ke Wilayah Kabupaten Jember. Polisi menduga, para pelaku komplotan perampok spesialis toko emas ini berasal dari Jember.
Toko Emas Semar Dirampok 2 dari 6 Perampok Tewas Diterjang Peluru Polisi
Rabu, 19/05/2010 17:12 WIB
Toko Emas Semar Dirampok
2 dari 6 Perampok Tewas Diterjang Peluru Polisi
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Tidak ingin kawanan perampokan Toko Emas Semar lolos dari wilayahnya, jajaran polisi Lumajang segera melakukan pengejaran terhadap 6 orang pelaku. Hasilnya, 2 dari 6 perampok yang berhasil menjarah 3 kg emas ditembak mati karena melawan.
Aksi menegangkan terjadi saat polisi mengejar kawanan di Desa Rojoplo, Kecamatan Jatiroto. Aksi saling tembak antara polisi dan kawanan perampok sempat terjadi di jalan raya Lumajang-Jember, Rabu (19/5/2010).
Dari informasi yang dihimpin, 2 pelaku yang tewas diterjang timas panas petugas yakni, Sueb, warga Tanggul-Jember tewas di lokasi, dan Mugib, menghembuskan nafasnya saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Sedangkan 4 pelaku lainnya berhasil meloloskan diri dari kepungan polisi, dan melarikan diri masuk ke dalam kebun tebu milik PT Jatiroto.
"Untuk 4 pelaku lainya masih dilakukan pengejaran, yang 2 sudah tewas" kata anggota Reskrim Polres Lumajang, Ipda Lukman Hudin , saat ditemui di kamar jenazah RSUD Dr Haryoto.
Saat ini, untuk menangkap 4 orang pelaku lainnya, polisi menutup akses jalan masuk ke Wilayah Kabupaten Jember. Polisi menduga, para pelaku komplotan perampok spesialis toko emas ini berasal dari Jember.
Toko Emas Semar Dirampok
2 dari 6 Perampok Tewas Diterjang Peluru Polisi
Harry Purwanto - detikSurabaya
Aksi menegangkan terjadi saat polisi mengejar kawanan di Desa Rojoplo, Kecamatan Jatiroto. Aksi saling tembak antara polisi dan kawanan perampok sempat terjadi di jalan raya Lumajang-Jember, Rabu (19/5/2010).
Dari informasi yang dihimpin, 2 pelaku yang tewas diterjang timas panas petugas yakni, Sueb, warga Tanggul-Jember tewas di lokasi, dan Mugib, menghembuskan nafasnya saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Sedangkan 4 pelaku lainnya berhasil meloloskan diri dari kepungan polisi, dan melarikan diri masuk ke dalam kebun tebu milik PT Jatiroto.
"Untuk 4 pelaku lainya masih dilakukan pengejaran, yang 2 sudah tewas" kata anggota Reskrim Polres Lumajang, Ipda Lukman Hudin , saat ditemui di kamar jenazah RSUD Dr Haryoto.
Saat ini, untuk menangkap 4 orang pelaku lainnya, polisi menutup akses jalan masuk ke Wilayah Kabupaten Jember. Polisi menduga, para pelaku komplotan perampok spesialis toko emas ini berasal dari Jember.
Toko Emas Semar Dirampok Pria Berpistol, 3 Kg Emas Amblas
Rabu, 19/05/2010 16:52 WIB
Toko Emas Semar Dirampok Pria Berpistol, 3 Kg Emas Amblas
Harry Purwanto - detikSurabaya
Toko Perhiasan Emas Semar/Herry P
Lumajang - 6 Perampok bersenjata pistol kembali mengobok-obok wilayah Lumajang, Jawa Timur. Kali ini kawanan perampok menjarah Toko Emas Semar di Pasar Kunir stand no 5 Kecamatan Kunir, Rabu (19/5/2010) siang.
Dari toko emas milik H Suwinarno, warga Desa Pulo, Kecamatan Tempeh, perampok berhasil membawa kabur perhiasan emas seberat 3 kilogram, setelah sebelumnya memecah etalase.
"3 Perampok masuk sambil menodongkan pitol dan mengambil emas di etalase kaca dengan dipecahkan," kata Hj Buati, istri H Suwirman saat ditemui detiksurabaya.com di lokasi kejadian.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa perampokan itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Perampok masuk ke dalam Toko Emas Semar dengan cara menodongkan dan sempat menembakkan pistolnya ke atas sebanyak 2 kali. Kemudian perampok meminta penjaga toko dan pemiliknya tiarap.
Setelah itu, 3 perampok yang menggunakan helm teropong dengan leluasa mengobrak-abrik dan menguras seluruh emas yang ada di etalase. Sedangkan 3 perampok lainnya menunggu di luar dengan 3 sepeda motor. Usai beraksi perampok kabur ke arah timur Lumajang.
"Pokoknya kejadianya bergitu cepat hanya 5 menit, kalau emasnya senilai Rp 300 jutaan" ungkap Hj Buati, sambil belinang air mata.
Sejumlah warga yang mengetahui aksi perampokan, sebenarnya akan menolong korban. Namun oleh perampok ditodong pistol. Akhirnya, sebagian warga lainnya memilih melaporkan perampokan itu ke Mapolsek Kunir.
Sementara anggota Polsek Kunir, Aiptu Soejatno, saat ditemui di lokasi membenarkan adanya kejadian perampokan. Saat ini ujarnya, pihaknya sudah mengamankan selongsong peluru.
"Perampok ini tergolong berani, karena dilakukan di siang hari dan pasar ramai-ramainya orang," tuturnya.
Toko Emas Semar Dirampok Pria Berpistol, 3 Kg Emas Amblas
Harry Purwanto - detikSurabaya
Toko Perhiasan Emas Semar/Herry P
Dari toko emas milik H Suwinarno, warga Desa Pulo, Kecamatan Tempeh, perampok berhasil membawa kabur perhiasan emas seberat 3 kilogram, setelah sebelumnya memecah etalase.
"3 Perampok masuk sambil menodongkan pitol dan mengambil emas di etalase kaca dengan dipecahkan," kata Hj Buati, istri H Suwirman saat ditemui detiksurabaya.com di lokasi kejadian.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa perampokan itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Perampok masuk ke dalam Toko Emas Semar dengan cara menodongkan dan sempat menembakkan pistolnya ke atas sebanyak 2 kali. Kemudian perampok meminta penjaga toko dan pemiliknya tiarap.
Setelah itu, 3 perampok yang menggunakan helm teropong dengan leluasa mengobrak-abrik dan menguras seluruh emas yang ada di etalase. Sedangkan 3 perampok lainnya menunggu di luar dengan 3 sepeda motor. Usai beraksi perampok kabur ke arah timur Lumajang.
"Pokoknya kejadianya bergitu cepat hanya 5 menit, kalau emasnya senilai Rp 300 jutaan" ungkap Hj Buati, sambil belinang air mata.
Sejumlah warga yang mengetahui aksi perampokan, sebenarnya akan menolong korban. Namun oleh perampok ditodong pistol. Akhirnya, sebagian warga lainnya memilih melaporkan perampokan itu ke Mapolsek Kunir.
Sementara anggota Polsek Kunir, Aiptu Soejatno, saat ditemui di lokasi membenarkan adanya kejadian perampokan. Saat ini ujarnya, pihaknya sudah mengamankan selongsong peluru.
"Perampok ini tergolong berani, karena dilakukan di siang hari dan pasar ramai-ramainya orang," tuturnya.
Rabu, 19 Mei 2010
Cemburu, Supi'i Bacok Pacar Gelap Sang Istri
Rabu, 19/05/2010 13:10 WIB
Cemburu, Supi'i Bacok Pacar Gelap Sang Istri
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Mengetahui sang istri berselingkuh, membuat Supi'i (55) Warga Dusun Karajati Desa Pandan Arum, Kecamatan Tempeh Gelap Mata. Supi'i membacok Haji Halil (40) tetangganya yang ketahuan berada berdua dengan istrinya yang bernama Sunarsin.
Nyawa Halil memang bisa diselamatkan namun dia harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Peristiwa berdarah itu terjadi pada pukul 23.30 WIB, Selasa (18/5/2010) malam. Kala itu bapak dua anak ini hendak buang air besar. Dia kaget pintu belakang rumahnya terbuka dan pintu kamar sang istri tertutup rapat.
Dari luar kamar dia mendengar suara laki-laki dan bau wewangian. Kalap, dia langsung mengambil celurit dari dalam lemari. "Mengetahui ada laki-laki masuk kamar, saya main bacok saja pak," tutur Supi'i.
Halil yang bersembunyi dibalik pintu mengalami luka bacok bagian punggung, perut, paha dan tangan. Sedangkan istri Supi'i, Ny Sunarsin dikabarkan minggat dari rumah dan belum diketahui keberadaaan. Nyawa Halil bisa diselamatkan karena warga mendengar suara gaduh, mereka kemudian menuju ke rumah Supi'i.
Polisi yang mendengar kejadian itu langsung menangkap Supi'i dan ditahan di Mapolres Lumajang. Akibat perbuatanya, Supi'i dijerat pasal 351 ayat 2 jo pasal 53 jo pasal 340 KUHP tentang penganiayaan dan percobaan pembunuhan.
"Pelaku membacok korban sebanyak 3 kali, sehingga korban mengalami luka-luka," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Kusmindar.
Cemburu, Supi'i Bacok Pacar Gelap Sang Istri
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Mengetahui sang istri berselingkuh, membuat Supi'i (55) Warga Dusun Karajati Desa Pandan Arum, Kecamatan Tempeh Gelap Mata. Supi'i membacok Haji Halil (40) tetangganya yang ketahuan berada berdua dengan istrinya yang bernama Sunarsin.
Nyawa Halil memang bisa diselamatkan namun dia harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Peristiwa berdarah itu terjadi pada pukul 23.30 WIB, Selasa (18/5/2010) malam. Kala itu bapak dua anak ini hendak buang air besar. Dia kaget pintu belakang rumahnya terbuka dan pintu kamar sang istri tertutup rapat.
Dari luar kamar dia mendengar suara laki-laki dan bau wewangian. Kalap, dia langsung mengambil celurit dari dalam lemari. "Mengetahui ada laki-laki masuk kamar, saya main bacok saja pak," tutur Supi'i.
Halil yang bersembunyi dibalik pintu mengalami luka bacok bagian punggung, perut, paha dan tangan. Sedangkan istri Supi'i, Ny Sunarsin dikabarkan minggat dari rumah dan belum diketahui keberadaaan. Nyawa Halil bisa diselamatkan karena warga mendengar suara gaduh, mereka kemudian menuju ke rumah Supi'i.
Polisi yang mendengar kejadian itu langsung menangkap Supi'i dan ditahan di Mapolres Lumajang. Akibat perbuatanya, Supi'i dijerat pasal 351 ayat 2 jo pasal 53 jo pasal 340 KUHP tentang penganiayaan dan percobaan pembunuhan.
"Pelaku membacok korban sebanyak 3 kali, sehingga korban mengalami luka-luka," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Kusmindar.
Bayar PSK dengan Uang Palsu, Buruh Tani Dicokok
Rabu, 19/05/2010 12:58 WIB
Bayar PSK dengan Uang Palsu, Buruh Tani Dicokok
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Muhammad Wicaksono (28), buruh tani asal Dusun Darungan, Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang ditangkap polisi saat menggunakan upal (uang palsu) untuk membayar seorang PSK yang usai dikencaninya.
Bahkan, tersangka juga menggunakan uang palsu itu untuk membeli rokok di sebuah warung yang ada di belakang Mapolsek Sumber Suko.
Dari tangan tersangka. polisi menyita upal pencahan Rp 100 ribu satu lembar, dan pecahan Rp 50 Ribu dua lembar. Tersangka pun akibatnya digelandang polisi ke Mapolsek Sumber Suko untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya.
"Pengkuan dia sudah 3 kali mengedar uang palsu di eks lokaliasi," kata Kapolsek Sumbersuko, AKP Eko Hari, ditemui di mapolsek, Rabu (19/05/2010).
Dari penuturan pelaku, dia memperoleh uang palsu itu dengan cara menukarkan uang Rp 50 ribuan asli. Uang itu ditukan upal sebanyak Rp 150 ribu palsu. Dia mengaku memperoleh dari temanya berinisial DK dan SN yang tak lain tetangganya.
"Kami masih mengejar pemasoknya, karena saat hendak ditangakap sudah kabur," tuturnya.
Kini tersangka di tahan di Mapolsek Sumbersuko untuk penyidikan lebih lanjut. Bapak dua anak ini dijerat pasal 245 KUHP tentang peredaran uang palsu dengan ancaman 5 tahun penjara.
Bayar PSK dengan Uang Palsu, Buruh Tani Dicokok
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Muhammad Wicaksono (28), buruh tani asal Dusun Darungan, Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang ditangkap polisi saat menggunakan upal (uang palsu) untuk membayar seorang PSK yang usai dikencaninya.
Bahkan, tersangka juga menggunakan uang palsu itu untuk membeli rokok di sebuah warung yang ada di belakang Mapolsek Sumber Suko.
Dari tangan tersangka. polisi menyita upal pencahan Rp 100 ribu satu lembar, dan pecahan Rp 50 Ribu dua lembar. Tersangka pun akibatnya digelandang polisi ke Mapolsek Sumber Suko untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya.
"Pengkuan dia sudah 3 kali mengedar uang palsu di eks lokaliasi," kata Kapolsek Sumbersuko, AKP Eko Hari, ditemui di mapolsek, Rabu (19/05/2010).
Dari penuturan pelaku, dia memperoleh uang palsu itu dengan cara menukarkan uang Rp 50 ribuan asli. Uang itu ditukan upal sebanyak Rp 150 ribu palsu. Dia mengaku memperoleh dari temanya berinisial DK dan SN yang tak lain tetangganya.
"Kami masih mengejar pemasoknya, karena saat hendak ditangakap sudah kabur," tuturnya.
Kini tersangka di tahan di Mapolsek Sumbersuko untuk penyidikan lebih lanjut. Bapak dua anak ini dijerat pasal 245 KUHP tentang peredaran uang palsu dengan ancaman 5 tahun penjara.
Konsumsi Shabu, Anggota Polres Lumajang Terancam Dipecat
Rabu, 19/05/2010 12:08 WIB
Konsumsi Shabu, Anggota Polres Lumajang Terancam Dipecat
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Diduga mengonsumsi shabu-shabu, seorang anggota Polres Lumajang berinisial Aiptu S terancam dipecat dari kesatuannya. Berdasarkan hasil pemeriksaan tes urine dan darah di Polda Jatim hasilnya positif.
"Hasil tes laboratorium Polda Jatim, Aiptu S positif. Kami masih tunggu laporannya dan memproses dia," kata Kapolres Lumajang AKBP Dedy Prasetyo saat ditemui di lobi mapolres, Rabu (19/5/2010).
Terbongkarnya oknum polisi sebagai pengguna shabu-shabu, tambah kapolres, saat dirinya ingin mengetahui sejumlah anggotanya apakah bebas dari narkoba. Setelah didata sejumlah anggota polisi yang memilki track record pengguna narkoba sebanyak 12 orang.
"Saat 12 orang dites urine ada 3 anggota polisi yang positif," lanjutnya.
Setelah diketahui ada 3 anggota polisi positif pengguna shabu-shabu, lanjut dia, kemudian dites urine kembali di Laboratorium Polda Jawa Timur. Ternyata hasil tes urine dan darah. Namun hanya Aiptu S anggota Polsek Padang yang terbukti.
"Bagi anggota yang ketahuan sebagai pengguna shabu-shabu akan ditindak pidana
dan terancam dipecat dari kesatuan," tuturnya.
Untuk mengetahui dari mana asal shabu-shabu diperoleh oleh Aiptu S, Unit Provost dan P3D Polres Lumajang terus melakukan penyelidikan dan penyidikan.
"Saya perintahkan pada P3D memeriksa Aiptu S untuk mengetahui pemasoknya,"
ungkapnya.
Konsumsi Shabu, Anggota Polres Lumajang Terancam Dipecat
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Diduga mengonsumsi shabu-shabu, seorang anggota Polres Lumajang berinisial Aiptu S terancam dipecat dari kesatuannya. Berdasarkan hasil pemeriksaan tes urine dan darah di Polda Jatim hasilnya positif.
"Hasil tes laboratorium Polda Jatim, Aiptu S positif. Kami masih tunggu laporannya dan memproses dia," kata Kapolres Lumajang AKBP Dedy Prasetyo saat ditemui di lobi mapolres, Rabu (19/5/2010).
Terbongkarnya oknum polisi sebagai pengguna shabu-shabu, tambah kapolres, saat dirinya ingin mengetahui sejumlah anggotanya apakah bebas dari narkoba. Setelah didata sejumlah anggota polisi yang memilki track record pengguna narkoba sebanyak 12 orang.
"Saat 12 orang dites urine ada 3 anggota polisi yang positif," lanjutnya.
Setelah diketahui ada 3 anggota polisi positif pengguna shabu-shabu, lanjut dia, kemudian dites urine kembali di Laboratorium Polda Jawa Timur. Ternyata hasil tes urine dan darah. Namun hanya Aiptu S anggota Polsek Padang yang terbukti.
"Bagi anggota yang ketahuan sebagai pengguna shabu-shabu akan ditindak pidana
dan terancam dipecat dari kesatuan," tuturnya.
Untuk mengetahui dari mana asal shabu-shabu diperoleh oleh Aiptu S, Unit Provost dan P3D Polres Lumajang terus melakukan penyelidikan dan penyidikan.
"Saya perintahkan pada P3D memeriksa Aiptu S untuk mengetahui pemasoknya,"
ungkapnya.
Rabu, 12 Mei 2010
Petani Lumajang Ditemukan Tewas dengan Leher Nyaris Putus
Sabtu, 08/05/2010 10:30 WIB
Petani Lumajang Ditemukan Tewas dengan Leher Nyaris Putus
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Peristiwa berdarah kembali terjadi di Lumajang. Agus Solikin (55), seorang petani asal Dusun Plambang, Desa PasruJambe, Kecamatan Pasrujambe, ditemukan tewas dengan leher nyaris putus.
Informasi yang berhasil dihimpun, korban yang kesehariannya sebagai petani ini sempat dicari keluarganya karena hingga Jumat petang belum juga pulang ke rumah. Setelah dilakukan pencarian oleh keluarga dan para tetangga, korban ditemukan di ladang milik warga pukul 20.30 WIB, Jumat (7/5/2010) dalam keadaan tewas.
"Agus ditemukan tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian leher dan lengannya," kata Kepala Dusun Plambang, Ngampo, kepada detiksurabaya.com di Kamar Mayat RSUD dr Haryoto Lumajang, Sabtu (8/5/2010).
Mengetahui warganya tewas mengenaskan, pihaknya segera melapor kejadian itu ke Polsek Pasrujambe. Polisi menduga korban dibunuh menggunakan senjata tajam jenis clurit.
"Kami masih melakukan penyelidikan dan penyidikan serta melakukan olah TKP untuk mengetahui siapa pelakunya," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedy Prasetyo, di kamar mayat RSUD dr Haryoto Lumajang.
Menurut dia, dari TKP polisi berhasil menemukan sebilah clurit milik korban, HP, sarung, kunci dan sepeda motor Smash.
"Melihat luka yang diderita korban, pembunuhan diperkirakan dilakukan oleh satu orang," ungkapnya.
Petani Lumajang Ditemukan Tewas dengan Leher Nyaris Putus
Harry Purwanto - detikSurabaya
Informasi yang berhasil dihimpun, korban yang kesehariannya sebagai petani ini sempat dicari keluarganya karena hingga Jumat petang belum juga pulang ke rumah. Setelah dilakukan pencarian oleh keluarga dan para tetangga, korban ditemukan di ladang milik warga pukul 20.30 WIB, Jumat (7/5/2010) dalam keadaan tewas.
"Agus ditemukan tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian leher dan lengannya," kata Kepala Dusun Plambang, Ngampo, kepada detiksurabaya.com di Kamar Mayat RSUD dr Haryoto Lumajang, Sabtu (8/5/2010).
Mengetahui warganya tewas mengenaskan, pihaknya segera melapor kejadian itu ke Polsek Pasrujambe. Polisi menduga korban dibunuh menggunakan senjata tajam jenis clurit.
"Kami masih melakukan penyelidikan dan penyidikan serta melakukan olah TKP untuk mengetahui siapa pelakunya," kata Kapolres Lumajang, AKBP Dedy Prasetyo, di kamar mayat RSUD dr Haryoto Lumajang.
Menurut dia, dari TKP polisi berhasil menemukan sebilah clurit milik korban, HP, sarung, kunci dan sepeda motor Smash.
"Melihat luka yang diderita korban, pembunuhan diperkirakan dilakukan oleh satu orang," ungkapnya.
Korban Banjir Sungai Jatiroto Kesulitan Bahan Makanan
Minggu, 09/05/2010 23:33 WIB
Korban Banjir Sungai Jatiroto Kesulitan Bahan Makanan
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Warga korban banjir akibat meluapnya Sungai Jatiroto, Lumajang malam ini mengaku kesulitan bahan makanan dan air bersih. Pasalnya, persedian makanan dan perabotan dapur banyak yang hilang akibat terseret banjir.
"Kami kelaparan mas, masih belum ada bantuan dari pemerintah, persediaan makanan dibawa banjir," kata Joko Rukmono, salah seorang warga Perumnas Jatiroto Blok B 14, pada detiksurabaya.com, Minggu (09/05/2010) malam.
Warga mengaku akibat banjir setiggi 1,5 meter, perlengkapan dan perabotan rumah menjadi basah. Sehingga warga malam ini memilih duduk dan membersihkan rumahnya masing-masing.
"Saya bersih-bersih rumah mas dan memindahkan pakaian yang kering ke atas lemari, kalau tidur di pos kampling saja," ujar Sujudi, warga lainya.
Sementara Sekretaris Satlak PB Pemkab Lumajang, Wisu Wasono Adi, saat ditemui di lokasi banjir mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan pengamanan wilayah banjir dan melakukan pendataan. Jika pendataan rumah yang terkena banjir selesai, pihaknya baru akan segera mengirimkan bantuan makanan dan minuman.
"Kami masih data, untuk bantuan kami akan kirim," kata Wisu.
Satlak PB Lumajang saat ini mendirikan posko bencana banjir di Jatiroto, tepat di pintu masuk Perumnas.
Korban Banjir Sungai Jatiroto Kesulitan Bahan Makanan
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Warga korban banjir akibat meluapnya Sungai Jatiroto, Lumajang malam ini mengaku kesulitan bahan makanan dan air bersih. Pasalnya, persedian makanan dan perabotan dapur banyak yang hilang akibat terseret banjir.
"Kami kelaparan mas, masih belum ada bantuan dari pemerintah, persediaan makanan dibawa banjir," kata Joko Rukmono, salah seorang warga Perumnas Jatiroto Blok B 14, pada detiksurabaya.com, Minggu (09/05/2010) malam.
Warga mengaku akibat banjir setiggi 1,5 meter, perlengkapan dan perabotan rumah menjadi basah. Sehingga warga malam ini memilih duduk dan membersihkan rumahnya masing-masing.
"Saya bersih-bersih rumah mas dan memindahkan pakaian yang kering ke atas lemari, kalau tidur di pos kampling saja," ujar Sujudi, warga lainya.
Sementara Sekretaris Satlak PB Pemkab Lumajang, Wisu Wasono Adi, saat ditemui di lokasi banjir mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan pengamanan wilayah banjir dan melakukan pendataan. Jika pendataan rumah yang terkena banjir selesai, pihaknya baru akan segera mengirimkan bantuan makanan dan minuman.
"Kami masih data, untuk bantuan kami akan kirim," kata Wisu.
Satlak PB Lumajang saat ini mendirikan posko bencana banjir di Jatiroto, tepat di pintu masuk Perumnas.
Sungai Jatiroto Meluap, Ratusan Rumah Disapu Banjir
Minggu, 09/05/2010 22:45 WIB
Sungai Jatiroto Meluap, Ratusan Rumah Disapu Banjir
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Ratusan rumah warga di Desa Jatiroto, Kecamatan Jatiroto, Lumajang, direndam banjir setinggi 1,5 meter. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Jatiroto akibat mendapat kirim air dari Gunung Lamongan, Minggu (9/05/2010).
Data yang berhasil dihimpun detiksurabaya.com, rumah yang terendam di Desa Jatiro berada di Perumnas Jatiroto sebanyak 357 KK, Perumahan Sampit 65 KK dan Dusun Sembon sebanyak 75 KK.
Untujk menghindari banjir susulan, warga memilih mengungsi ke tempat lebih tinggi seperti, di jalan dan jembatan Sungai Jatiroto. Hingga saat ini korban jiwa belum diketahui.
Kepala Desa Jatiroto, Nujum, mengatakan banjir terjadi saat adzan Magrib, sekitar pukul 17.30 WIB. Air Sungai Jatiroto meluap dan menjebol tanggul. banjir yang terparah di Perumas Jatiroto air tidak hanya mengenang melainkan mengalir dengan deras bak sungai.
"Warga panik saat air begitu deras masuk rumah, dan seketika itu warga mengungsi," kata Nujum, pada detiksurabaya.com saat memantau lokasi banjir.
Pantaun detiksurabaya com hingga pukul 21.00 WIB, banjir yang menggenangi rumah warga berangsur-angsur surut. Namun di sejumah titik di Perumnas dan Perumahan Sampit masih ada genangan air. Bahkan, saat warga kembali ke rumahnya, mereka mengaku banyak kehilangan perabotan rumah tangga.
"Waduh alat untuk masak digowo banjir, opo mane makanan koyok beras wes teles kabe," ujar Bu Sutiami, warga Perumnas Blok B 12 Desa Jatiroto.
Saat banjir terjadi, puluhan personel TNI dan Polisi melakukan pengamanan di wilayah Jatiroto. Karena saat banjir terjadi, penerangan listrik di rumah warga padam. Pengamanan ini dilakukan untuk menghidari hal yang tidak diinginkan.
"Kami kerahkan 28 anggota Koramil dan Mako besar dan puluhan Polisi juga bantu mas,' kata Danramil 0821 Lumajang, Letkol (Inf) Imam Supardi di lokasi.
Sungai Jatiroto Meluap, Ratusan Rumah Disapu Banjir
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Ratusan rumah warga di Desa Jatiroto, Kecamatan Jatiroto, Lumajang, direndam banjir setinggi 1,5 meter. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Jatiroto akibat mendapat kirim air dari Gunung Lamongan, Minggu (9/05/2010).
Data yang berhasil dihimpun detiksurabaya.com, rumah yang terendam di Desa Jatiro berada di Perumnas Jatiroto sebanyak 357 KK, Perumahan Sampit 65 KK dan Dusun Sembon sebanyak 75 KK.
Untujk menghindari banjir susulan, warga memilih mengungsi ke tempat lebih tinggi seperti, di jalan dan jembatan Sungai Jatiroto. Hingga saat ini korban jiwa belum diketahui.
Kepala Desa Jatiroto, Nujum, mengatakan banjir terjadi saat adzan Magrib, sekitar pukul 17.30 WIB. Air Sungai Jatiroto meluap dan menjebol tanggul. banjir yang terparah di Perumas Jatiroto air tidak hanya mengenang melainkan mengalir dengan deras bak sungai.
"Warga panik saat air begitu deras masuk rumah, dan seketika itu warga mengungsi," kata Nujum, pada detiksurabaya.com saat memantau lokasi banjir.
Pantaun detiksurabaya com hingga pukul 21.00 WIB, banjir yang menggenangi rumah warga berangsur-angsur surut. Namun di sejumah titik di Perumnas dan Perumahan Sampit masih ada genangan air. Bahkan, saat warga kembali ke rumahnya, mereka mengaku banyak kehilangan perabotan rumah tangga.
"Waduh alat untuk masak digowo banjir, opo mane makanan koyok beras wes teles kabe," ujar Bu Sutiami, warga Perumnas Blok B 12 Desa Jatiroto.
Saat banjir terjadi, puluhan personel TNI dan Polisi melakukan pengamanan di wilayah Jatiroto. Karena saat banjir terjadi, penerangan listrik di rumah warga padam. Pengamanan ini dilakukan untuk menghidari hal yang tidak diinginkan.
"Kami kerahkan 28 anggota Koramil dan Mako besar dan puluhan Polisi juga bantu mas,' kata Danramil 0821 Lumajang, Letkol (Inf) Imam Supardi di lokasi.
Banjir di Lumajang Ratusan Rumah Masih Digenangi Air Setinggi 1,5 Meter
Senin, 10/05/2010 10:32 WIB
Banjir di Lumajang
Ratusan Rumah Masih Digenangi Air Setinggi 1,5 Meter
Harry Purwanto - detikSurabaya
Foto: Harry à´ªുà´°്വന്à´Ÿോ
Lumajang - Meluapnya Sungai Jatiroto, Lumajang sejak semalam sekitar pukul 23.00 WIB membuat tiga dusun di dua desa Kecamatan Rowokangkung banjir setinggi 1,5 meter. Tiga dusun yang mengalami banjir yakni Dusun Genitri Kidul Desa Rowokangkung, Dusun Kali Banter Desa Rowokangkung dan Dusun Wungurejo Desa Sidorejo.
Akibatnya sebagian warga terdiri anak-anak dan wanita mengungsi di tempat yang lebih tinggi. Mereka mengungsi di Masjid Dusun Genitri Kidul dan Rumah Kepala Dusun, Buamin. Sementara para pria menjaga rumah dan harta benda tanpa bisa melakukan aktivitas.
Informasi yang dihimpun, sebanyak 186 KK Dusun Genitri terkena banjir, Dusun Kali Banter sebanyak 50 KK dan Dusun Wungurejo Desa Sidorejo sebanyak 100 KK.
"Ratusan rumah terkena banjir di tiga dusun dalam satu kecamatan, setinggi 1,5 meter," kata salah satu anggota SAR Lumajang, Heri kepada detiksurabaya.com di Balai Dusun Genetri Kidul, Senin (10/5/2010).
Dari pantauan di lokasi, banjir masuk ke perkampungan dengan deras. Warga tidak bisa melakukan aktivitas memasak atau makan. Mereka menunggu bantuan dari pemerintah karena sejak semalam mengungsi. Sementara hewan ternak milik warga diungsikan di pinggir rel PG Jatiroto, sedangkan sekolah-sekolah sengaja diliburkan karena terkena banjir.
Banjir di Lumajang
Ratusan Rumah Masih Digenangi Air Setinggi 1,5 Meter
Harry Purwanto - detikSurabaya
Foto: Harry à´ªുà´°്വന്à´Ÿോ
Akibatnya sebagian warga terdiri anak-anak dan wanita mengungsi di tempat yang lebih tinggi. Mereka mengungsi di Masjid Dusun Genitri Kidul dan Rumah Kepala Dusun, Buamin. Sementara para pria menjaga rumah dan harta benda tanpa bisa melakukan aktivitas.
Informasi yang dihimpun, sebanyak 186 KK Dusun Genitri terkena banjir, Dusun Kali Banter sebanyak 50 KK dan Dusun Wungurejo Desa Sidorejo sebanyak 100 KK.
"Ratusan rumah terkena banjir di tiga dusun dalam satu kecamatan, setinggi 1,5 meter," kata salah satu anggota SAR Lumajang, Heri kepada detiksurabaya.com di Balai Dusun Genetri Kidul, Senin (10/5/2010).
Dari pantauan di lokasi, banjir masuk ke perkampungan dengan deras. Warga tidak bisa melakukan aktivitas memasak atau makan. Mereka menunggu bantuan dari pemerintah karena sejak semalam mengungsi. Sementara hewan ternak milik warga diungsikan di pinggir rel PG Jatiroto, sedangkan sekolah-sekolah sengaja diliburkan karena terkena banjir.
Banjir di Lumajang Korban Banjir Mulai Diserang Penyakit Gatal
Senin, 10/05/2010 12:40 WIB
Banjir di Lumajang
Korban Banjir Mulai Diserang Penyakit Gatal
Harry Purwanto - detikSurabaya
Foto: Harry Purwanto
Lumajang - Banjir yang mengenangi 3 dusun di 2 desa di Kecamatan Rowokangkung belum surut. Kini, sejumah warga mulai mulai mengeluhkan terserang penyakit gatal-gatal akibat terlalu lama berendam di air yang menggenangi rumahnya.
Mendapat keluhan warga, Dinas Kesehatan Lumajang yang datang ke lokasi banjir langsung mendirikan posko kesehatan.
"Di Rowokangkung kami mendirikan 3 posko, untuk mengetahui kesehatan warga," kata Kepala Dinas Kesehatan Lumajang, dr Buntaran Suprianto, kepada detiksurabaya.com di Dusun Genitri Desa/Kecamatan Rowokangkung, Senin (10/5/2010).
Menurut dia, yang dikhawatirkan warga terserang penyakit diare dan gatal-gatal, dikarenakan semalaman beredam di air. "Untuk pengobatan ini gratis bagi warga korabn banjir," kata Buntaran.
Pantauan detiksurabaya.com pukul 12.00 WIB, puluhan warga terdiri dari ibu-ibu, anak-anak dan usia lanjut mengantre di Posko Kesehatan yang didirikan di kantor sekaligus rumah Kepala Dusun Genitri Kidul, Buamin. Kaki warga yang datang berobat rata-rata terdapat bercak merah dan putih akibat terlalu lama berendam dalam air.
Salah satu warga Sunami (55), mengatakan dirinya mengalami gatal-gatal usai menyelamatkan perabotan masak dan pakaian miliknya. Bahkan rasa gatal-gatal dan pedih juga terasa di bagian punggung.
"Di sini yang terkena gatal-gatal para nenek dan anak kecil, mungkin airnya terlalu kotor dan bercampur kotoran hewan," ungkapnya.
Banjir di Lumajang
Korban Banjir Mulai Diserang Penyakit Gatal
Harry Purwanto - detikSurabaya
Foto: Harry Purwanto
Lumajang - Banjir yang mengenangi 3 dusun di 2 desa di Kecamatan Rowokangkung belum surut. Kini, sejumah warga mulai mulai mengeluhkan terserang penyakit gatal-gatal akibat terlalu lama berendam di air yang menggenangi rumahnya.
Mendapat keluhan warga, Dinas Kesehatan Lumajang yang datang ke lokasi banjir langsung mendirikan posko kesehatan.
"Di Rowokangkung kami mendirikan 3 posko, untuk mengetahui kesehatan warga," kata Kepala Dinas Kesehatan Lumajang, dr Buntaran Suprianto, kepada detiksurabaya.com di Dusun Genitri Desa/Kecamatan Rowokangkung, Senin (10/5/2010).
Menurut dia, yang dikhawatirkan warga terserang penyakit diare dan gatal-gatal, dikarenakan semalaman beredam di air. "Untuk pengobatan ini gratis bagi warga korabn banjir," kata Buntaran.
Pantauan detiksurabaya.com pukul 12.00 WIB, puluhan warga terdiri dari ibu-ibu, anak-anak dan usia lanjut mengantre di Posko Kesehatan yang didirikan di kantor sekaligus rumah Kepala Dusun Genitri Kidul, Buamin. Kaki warga yang datang berobat rata-rata terdapat bercak merah dan putih akibat terlalu lama berendam dalam air.
Salah satu warga Sunami (55), mengatakan dirinya mengalami gatal-gatal usai menyelamatkan perabotan masak dan pakaian miliknya. Bahkan rasa gatal-gatal dan pedih juga terasa di bagian punggung.
"Di sini yang terkena gatal-gatal para nenek dan anak kecil, mungkin airnya terlalu kotor dan bercampur kotoran hewan," ungkapnya.
Banjir di Lumajang Satlak PB Salurkan 2 Ton Beras dan 750 Nasi Bungkus
Banjir di Lumajang
Satlak PB Salurkan 2 Ton Beras dan 750 Nasi Bungkus
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PB) Pemkab Lumajang memberikan bantuan 2 ton beras korban banjir di Desa/Kecamatan Jatiroto. Rata-rata, setiap korban banjir mendapatkan 10 kg beras.
"Untuk bantuan ke Jatiroto sudah dikirim sebanyak 2 ton beras diangkut 2 truk," kata Sekretaris Satlak PB Pemkab Lumajang, Wisu Wasono Adi, kepada detiksurabaya.com saat meninjau lokasi banjir di Wilayah Rowokangkung, Senin (10/5/2010).
Sedangkan untuk korban banjir Rowokangkung, lanjut Wisu, sudah ada bantuan 750 nasi bungkus dari PT Pabrik Gula Jatiroto. Sedangkan untuk bantuan sembako di Rowokangkung sedang disiapkan oleh kecamatan.
"Bantuan korban banjir Rowokangkung dan Jatiroto sama 10 kilogram," tuturnya.
Banjir yang melanda Dusun Genitri Kidul dan Banter setinggi 1,5 meter, menurut Wisu, pernah terjadi pada tahun 1992. Bahkan penyebab banjir hampir sama, karena tanggul Sungai Jatiroto jebol, akibat tidak kuat menahan debit air.
"Banjir di Rowokangkung, akibat buangan air banjir di Desa Jatiroto," ungkapnya.
Pemkab Lumajang, tambahnya, juga mempersilahkan pihak-pihak dari manapun membantu korban banjir. Baik itu dari partai, atau pengusaha yang peduli terhadap bencana bisa memberikan bantuan. "Siapa yang mau bantu korban banjir saya persilahkan," tutur Wisu.
Satlak PB Salurkan 2 Ton Beras dan 750 Nasi Bungkus
Harry Purwanto - detikSurabaya
"Untuk bantuan ke Jatiroto sudah dikirim sebanyak 2 ton beras diangkut 2 truk," kata Sekretaris Satlak PB Pemkab Lumajang, Wisu Wasono Adi, kepada detiksurabaya.com saat meninjau lokasi banjir di Wilayah Rowokangkung, Senin (10/5/2010).
Sedangkan untuk korban banjir Rowokangkung, lanjut Wisu, sudah ada bantuan 750 nasi bungkus dari PT Pabrik Gula Jatiroto. Sedangkan untuk bantuan sembako di Rowokangkung sedang disiapkan oleh kecamatan.
"Bantuan korban banjir Rowokangkung dan Jatiroto sama 10 kilogram," tuturnya.
Banjir yang melanda Dusun Genitri Kidul dan Banter setinggi 1,5 meter, menurut Wisu, pernah terjadi pada tahun 1992. Bahkan penyebab banjir hampir sama, karena tanggul Sungai Jatiroto jebol, akibat tidak kuat menahan debit air.
"Banjir di Rowokangkung, akibat buangan air banjir di Desa Jatiroto," ungkapnya.
Pemkab Lumajang, tambahnya, juga mempersilahkan pihak-pihak dari manapun membantu korban banjir. Baik itu dari partai, atau pengusaha yang peduli terhadap bencana bisa memberikan bantuan. "Siapa yang mau bantu korban banjir saya persilahkan," tutur Wisu.
Banjir Lumajang Warga Cemas Tanggul Jebol Belum Diperbaiki
Senin, 10/05/2010 13:32 WIB
Banjir Lumajang
Warga Cemas Tanggul Jebol Belum Diperbaiki
Harry Purwanto - detikSurabaya
Tanggul jebol/Harry Purwanto
Lumajang - Tanggul Sungai Jatiroto di Dusun Genitri Desa/Kecamatan Rowokangkung yang jebol sepanjang 50 meter masih belum diperbaiki. Warga di Desa Rowokangkung pun khawatir dan was-was bila ada kiriman air lagi dari Sungai Jatiroto.
"Sampai siang ini pemerintah kok belum memperbaiki tanggul, air Sungai Jatiroto di musim hujan begini debitnya selalu naik. Warga masih was-was dan takut ada banjir susulan," kata Kepala Dusun Genitri Kidul Desa/ Kecamatan Rowokangkung saat ditemui di rumahnya, Senin (10/5/2010).
Hingga pukul 12.30 WIB, Satlak PB Pemkab Lumajang hanya meninjau lokasi tanggul Sungai Jatiroto Jebol. Bahkan tidak ada aktivitas warga dan petugas pengairan PU
Lumajang untuk memperbaiki tanggul.
"Kalau perbaiki tanggul kami harus koordinasi dulu ke PT Pabrik Gula Jatiroto. Karena tanggul ada di arel perkebunan," ungkap Sekretaris Satlak PB Pemkab Lumajang Wisu Wasono Adi di lokasi tanggul jebol.
Pantauan detiksurabaya.com di sepanjang Sungai Jatiroto yang membelah Kabupaten Lumajang dan Jember, puluhan hektar tanaman pertanian milik warga seperti jangung, kacang tanah, kedelai dan kebun jeruk rusak diterjang luapan sungai. Bahkan banyak petani terpaksa memanen jagungnya untuk pakan ternak.
"Kalau kena banjir begini yang rugi mas," kata Mataji Warga Dusun Genitri Kidul Desa/ Kecamatan Rowokangkung.
Banjir Lumajang
Warga Cemas Tanggul Jebol Belum Diperbaiki
Harry Purwanto - detikSurabaya
Tanggul jebol/Harry Purwanto
"Sampai siang ini pemerintah kok belum memperbaiki tanggul, air Sungai Jatiroto di musim hujan begini debitnya selalu naik. Warga masih was-was dan takut ada banjir susulan," kata Kepala Dusun Genitri Kidul Desa/ Kecamatan Rowokangkung saat ditemui di rumahnya, Senin (10/5/2010).
Hingga pukul 12.30 WIB, Satlak PB Pemkab Lumajang hanya meninjau lokasi tanggul Sungai Jatiroto Jebol. Bahkan tidak ada aktivitas warga dan petugas pengairan PU
Lumajang untuk memperbaiki tanggul.
"Kalau perbaiki tanggul kami harus koordinasi dulu ke PT Pabrik Gula Jatiroto. Karena tanggul ada di arel perkebunan," ungkap Sekretaris Satlak PB Pemkab Lumajang Wisu Wasono Adi di lokasi tanggul jebol.
Pantauan detiksurabaya.com di sepanjang Sungai Jatiroto yang membelah Kabupaten Lumajang dan Jember, puluhan hektar tanaman pertanian milik warga seperti jangung, kacang tanah, kedelai dan kebun jeruk rusak diterjang luapan sungai. Bahkan banyak petani terpaksa memanen jagungnya untuk pakan ternak.
"Kalau kena banjir begini yang rugi mas," kata Mataji Warga Dusun Genitri Kidul Desa/ Kecamatan Rowokangkung.
Banjir Lumajang Warga Mulai Terserang Diare
Banjir Lumajang
Warga Mulai Terserang Diare
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Banjir yang melanda Lumajang setinggi 1,5 meter kini surut hingga lutut orang dewasa. Meski begitu warga mulai terserang penyakit diare dan gatal-gatal khususnya ibu-ibu dan anak-anak.
Warga yang mengalami diare dan gatal-gatal pun menyerbu posko kesehatan untuk berobat. "Warga mulai terserang diare, demam dan gatal-gatal," kata Bidan Desa Sidorejo Kecamatan Rowokangkung Siti Naima ditemui di Posko Kesehatan, Selasa (11/05/2010).
Meski warga banyak yang datang berobat, pihaknya juga aktif mendatangi rumah-rumah untuk mengecek kesehatan korban banjir. "Kami ke rumah warga memberikan salep untuk gatal-gatal," tuturnya.
Sementara pantauan detiksurabaya.com di lokasi banjir, di Dusun Genitri Kidul dan Banter Desa Rowokangkung air masih setinggi lutut orang dewasa. Sedangkan di Dusun Wungu Rejo Desa Sidorejo Kecamatan Rowokangkung air setinggi 50 cm.
"Air akan bertambah tinggi jika hujan datang seperti tadi malam," kata Camat Rowokangkung Sardini saat dihubungi.
Menurutnya, bantuan untuk korban banjir sudah didistribusikan beras 10 kg per kepala keluarga. "Mulai kemarin sore hingga hari ini bantuan beras masih didistribusikan,"
ungkapnya.
Warga Mulai Terserang Diare
Harry Purwanto - detikSurabaya
Warga yang mengalami diare dan gatal-gatal pun menyerbu posko kesehatan untuk berobat. "Warga mulai terserang diare, demam dan gatal-gatal," kata Bidan Desa Sidorejo Kecamatan Rowokangkung Siti Naima ditemui di Posko Kesehatan, Selasa (11/05/2010).
Meski warga banyak yang datang berobat, pihaknya juga aktif mendatangi rumah-rumah untuk mengecek kesehatan korban banjir. "Kami ke rumah warga memberikan salep untuk gatal-gatal," tuturnya.
Sementara pantauan detiksurabaya.com di lokasi banjir, di Dusun Genitri Kidul dan Banter Desa Rowokangkung air masih setinggi lutut orang dewasa. Sedangkan di Dusun Wungu Rejo Desa Sidorejo Kecamatan Rowokangkung air setinggi 50 cm.
"Air akan bertambah tinggi jika hujan datang seperti tadi malam," kata Camat Rowokangkung Sardini saat dihubungi.
Menurutnya, bantuan untuk korban banjir sudah didistribusikan beras 10 kg per kepala keluarga. "Mulai kemarin sore hingga hari ini bantuan beras masih didistribusikan,"
ungkapnya.
Perbaikan Tanggul Jebol Dilakukan Sebulan Lagi
Selasa, 11/05/2010 14:13 WIB
Banjir Lumajang
Perbaikan Tanggul Jebol Dilakukan Sebulan Lagi
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Perbaikan tanggul Sungai Jatiroto yang jebol sepanjang 50 meter dan membanjiri tiga dusun di Lumajang diperkirakan dilakukan sebulan lagi. Diperkirakan biaya perbaikan menghabiskan dana Rp 250 juta.
"Perbaikan tanggul jebol menggunakan dana BNPB, Pemkab Lumajang dan Bantuan dari Pabrik Gula Jatiroto," kata Sekteratis Satlak PB Pemkab Lumajang Wisu Wasono Adi kepada detiksurabaya.com di ruang kerjanya, Selasa (11/5/2010).
Menurut Wisu, lamanya perbaikan tanggul dikarenakan lokasinya berada di areal perkebunan tebu dan sulitnya akses kendaraan dan alat berat masuk ke lokasi. "Perbaikan tanggul diserahkan pada Dinas PU Lumajang," ungkapnya.
Sementara lamanya perbaikan tanggul Sungai Jatiroto membuat warga Kecamatan Rowokangkung was-was. Pasalnya hujan yang menguyur wilayah Lumajang hingga kini masih sangat deras.
"Kalau memakan waktu lebih dari sebulan, apa gak akan banjir lagi di sini mas," terang Gito tokoh masyarakat Dusun Genitri Kidul Desa Kecamatan Rowokangkung.
Banjir Lumajang
Perbaikan Tanggul Jebol Dilakukan Sebulan Lagi
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Perbaikan tanggul Sungai Jatiroto yang jebol sepanjang 50 meter dan membanjiri tiga dusun di Lumajang diperkirakan dilakukan sebulan lagi. Diperkirakan biaya perbaikan menghabiskan dana Rp 250 juta.
"Perbaikan tanggul jebol menggunakan dana BNPB, Pemkab Lumajang dan Bantuan dari Pabrik Gula Jatiroto," kata Sekteratis Satlak PB Pemkab Lumajang Wisu Wasono Adi kepada detiksurabaya.com di ruang kerjanya, Selasa (11/5/2010).
Menurut Wisu, lamanya perbaikan tanggul dikarenakan lokasinya berada di areal perkebunan tebu dan sulitnya akses kendaraan dan alat berat masuk ke lokasi. "Perbaikan tanggul diserahkan pada Dinas PU Lumajang," ungkapnya.
Sementara lamanya perbaikan tanggul Sungai Jatiroto membuat warga Kecamatan Rowokangkung was-was. Pasalnya hujan yang menguyur wilayah Lumajang hingga kini masih sangat deras.
"Kalau memakan waktu lebih dari sebulan, apa gak akan banjir lagi di sini mas," terang Gito tokoh masyarakat Dusun Genitri Kidul Desa Kecamatan Rowokangkung.
5 Bulan Ditutup, Pendakian Semeru Kembali Dibuka
5 Bulan Ditutup, Pendakian Semeru Kembali Dibuka
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Setelah ditutup selama 5 bulan, jalur pendakian Gunung Semeru akan dibuka oleh Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BTNBTS) besok, Rabu (12/5/2010). Pendakian dibuka hingga Kalimati.
Pendakian ke puncak Semeru ditutup demi perbaikan ekosistem sejak akhir tahun 2009. Dan diperpanjang kembali karena aktivitas vulkanik gunung tertinggi di Pulau Jawa meningkat di bulan Maret 2010.
"Pendakian ke Semeru dibuka setelah ada masukan dari SAR Lumajang dan Badan Vulkanologi, Geologi dan Mitigasi Bandung," kata Kepala Bidang Pengelolahan Taman Nasional Wilayah II Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Ir Anggoro kepada detiksurabaya.com saat dihubungi, Selasa (11/5/2010).
Pendakian hanya dibatasi sampai kalimati, karena masih rawan terjadi longsor. Apalagi sejumlah tanda dan rambu pendakian hilang menuju puncak Jonggring Saloko. Badan Vulkanologi Bandung pun mengimbau jika Gunung Semeru rawan memuntahkan material vulkanik sejauh 500 meter.
"Selain itu Cemoro tunggal untuk tanda turun dari puncak, sekarang sudah tidak ada karena tumbang diterjang badai," tutur Anggoro.
Sebelum pendakian dibuka, tim SAR Lumajang dan tim Balai TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) terlebih dulu membersihkan dan melakukan pembenahan jalur pendakian Gunung Semeru akhir April 2010.
"Besok pendakian dibuka untuk umum, namun pendaki harus melapor dulu ke Pos Ranupae," pungkas Anggoro.
Harry Purwanto - detikSurabaya
Pendakian ke puncak Semeru ditutup demi perbaikan ekosistem sejak akhir tahun 2009. Dan diperpanjang kembali karena aktivitas vulkanik gunung tertinggi di Pulau Jawa meningkat di bulan Maret 2010.
"Pendakian ke Semeru dibuka setelah ada masukan dari SAR Lumajang dan Badan Vulkanologi, Geologi dan Mitigasi Bandung," kata Kepala Bidang Pengelolahan Taman Nasional Wilayah II Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Ir Anggoro kepada detiksurabaya.com saat dihubungi, Selasa (11/5/2010).
Pendakian hanya dibatasi sampai kalimati, karena masih rawan terjadi longsor. Apalagi sejumlah tanda dan rambu pendakian hilang menuju puncak Jonggring Saloko. Badan Vulkanologi Bandung pun mengimbau jika Gunung Semeru rawan memuntahkan material vulkanik sejauh 500 meter.
"Selain itu Cemoro tunggal untuk tanda turun dari puncak, sekarang sudah tidak ada karena tumbang diterjang badai," tutur Anggoro.
Sebelum pendakian dibuka, tim SAR Lumajang dan tim Balai TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) terlebih dulu membersihkan dan melakukan pembenahan jalur pendakian Gunung Semeru akhir April 2010.
"Besok pendakian dibuka untuk umum, namun pendaki harus melapor dulu ke Pos Ranupae," pungkas Anggoro.
Sabtu, 08 Mei 2010
Ditangkap Polisi, Kesaktian Dukun Pelet Hilang
Selasa, 04/05/2010 13:27 WIB
Ditangkap Polisi, Kesaktian Dukun Pelet Hilang
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Si dukun ini dikenal sebagai seorang yang mempunyai kemampuan supranatural. Tapi sang dukun yang bernama Maimunah (41) ini tak berdaya ditangan polisi. Ilmu yang dimilikinya langsung hilang.
Maimunah ditangkap karena ketahuan melakukan pesta shabu-shabu. Maimunah punya kebiasaan setiap kali berhasil memperdayai lelaki hidung belang dia pasti bersenang-senang dengan kliennya.
Kegiatan ini ternyata tak luput dari perhatian masyarakat sekitar rumahnya di Jalan Brigjen Slamet Riyadi no 58, Kelurahan Citrodiwangsan, Lumajang. Maimunah ditangkap bersama Sriami (36) warga Desa/ Kecamatan Sumber Suko.
"Kami mendapat informasi dari masyrakat, jika dukun Letrek itu kerap melakukan pesta shabu saat klienya berhasil mengaet lelaki tajir," kata Kanit Reskoba Polres Lumajang Aiptu Cahyo Raharjo pada detiksurabaya di Mapolres Lumajang, Selasa (04/05/2010).
Menurut Cahyo, saat ditangkap keduanya sedang sakaw dan terkejut saat polisi menggerebek rumah Maimunah. Mereka pasrah dan tak berkutik setelah alat bukti berupa seperangkat alat hisap dan 1 plastik bungkus shabu ditemukan oleh polisi.
"Mereka mendapatkan sabu dari orang surabaya dikirim melalui kurir," ungkanya.
Sementara itu, Maimunah mengungkapkan, dirinya sudah 3 kali menggunakan shabu-shabu sejak awal April. Bahkan saat menggunakan sgabu, bisa menambah kepuasan dalam hubungan intim dengan lelaki hidung belang yang berhasil dijerat.
"Pokoknya pake shabu enak mas," tutur Maimunah yang diamini Sriami.
Kedua wanita ini ditahan di Mapolres Lumajang dan dijerat Undang-Undang no 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman minimal 4 tahun penjara.
Ditangkap Polisi, Kesaktian Dukun Pelet Hilang
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Si dukun ini dikenal sebagai seorang yang mempunyai kemampuan supranatural. Tapi sang dukun yang bernama Maimunah (41) ini tak berdaya ditangan polisi. Ilmu yang dimilikinya langsung hilang.
Maimunah ditangkap karena ketahuan melakukan pesta shabu-shabu. Maimunah punya kebiasaan setiap kali berhasil memperdayai lelaki hidung belang dia pasti bersenang-senang dengan kliennya.
Kegiatan ini ternyata tak luput dari perhatian masyarakat sekitar rumahnya di Jalan Brigjen Slamet Riyadi no 58, Kelurahan Citrodiwangsan, Lumajang. Maimunah ditangkap bersama Sriami (36) warga Desa/ Kecamatan Sumber Suko.
"Kami mendapat informasi dari masyrakat, jika dukun Letrek itu kerap melakukan pesta shabu saat klienya berhasil mengaet lelaki tajir," kata Kanit Reskoba Polres Lumajang Aiptu Cahyo Raharjo pada detiksurabaya di Mapolres Lumajang, Selasa (04/05/2010).
Menurut Cahyo, saat ditangkap keduanya sedang sakaw dan terkejut saat polisi menggerebek rumah Maimunah. Mereka pasrah dan tak berkutik setelah alat bukti berupa seperangkat alat hisap dan 1 plastik bungkus shabu ditemukan oleh polisi.
"Mereka mendapatkan sabu dari orang surabaya dikirim melalui kurir," ungkanya.
Sementara itu, Maimunah mengungkapkan, dirinya sudah 3 kali menggunakan shabu-shabu sejak awal April. Bahkan saat menggunakan sgabu, bisa menambah kepuasan dalam hubungan intim dengan lelaki hidung belang yang berhasil dijerat.
"Pokoknya pake shabu enak mas," tutur Maimunah yang diamini Sriami.
Kedua wanita ini ditahan di Mapolres Lumajang dan dijerat Undang-Undang no 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman minimal 4 tahun penjara.
Hindari Biker, Mobil Suzuki APV Terbalik
Selasa, 04/05/2010 12:35 WIB
Hindari Biker, Mobil Suzuki APV Terbalik
Harry Purwanto - detikSurabaya
Mobil Terbalik/Harry Purwanto
Lumajang - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Lumajang-Probolinggo tepatnya di Desa Mlawang, Kecamatan Klakah.
Tidak ada yang tewas dalam kejadian itu tapi seorang biker bernama Sapi'i u(35) Warga Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso, kaki kanannya remuk setelah terlindas roda Mobil Suzuki APV nopol P 1966 KZ. Mobil Suzuki APV juga terbalik
Informasi yang dihimpun dmobiil APV yang dikemudikan Sugiono (29) warga Desa Pucukan Kecamatan Tanggul-Jember melaju dari arah selatan. Tiba-tiba Sapi'i yang mengendarai Honda Supra 125 nopol N 6748 ZX terjatuh sesaat usai menyalip truk trailer dari arah utara.
Mengetahui ada biker terjatuh di tengah jalan, pengemudi mobil APV yang melaju kencang dari selatan membanting setir ke kiri untuk menghindar. Namun naasnya, kaki kanan Sapi'i sempat terlindas ban mobil yang rencananya berangkat menuju Surabaya menjemput kerabatnya pulang dari Arab Saudi.
Mobil APV terguling sebanyak 3 kali dan berhenti setelah menabrak pohon di pinggir jalan. Warga yang mengetahui kecelakaan, kemudian menolong pengedara sepeda motor dan dilarikan ke rumah sakit karena pingsan serta mengalami luka parah. Sedangkan sopir mobil APV yang terjebak di dalam mobil juga dievakuasi.
"Saya tidak menabrak sepeda motor, saya hanya mau menghindar dan malah mobil terguling," kata Sugiono ditemui di lokasi kejadian.
Sementara itu arus lalu lintas terganggu akibat kejadian itu. Anggota Satlantas Polres Lumajang datang ke lokasi untuk mengatur arus lalu lintas.
Hindari Biker, Mobil Suzuki APV Terbalik
Harry Purwanto - detikSurabaya
Mobil Terbalik/Harry Purwanto
Tidak ada yang tewas dalam kejadian itu tapi seorang biker bernama Sapi'i u(35) Warga Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso, kaki kanannya remuk setelah terlindas roda Mobil Suzuki APV nopol P 1966 KZ. Mobil Suzuki APV juga terbalik
Informasi yang dihimpun dmobiil APV yang dikemudikan Sugiono (29) warga Desa Pucukan Kecamatan Tanggul-Jember melaju dari arah selatan. Tiba-tiba Sapi'i yang mengendarai Honda Supra 125 nopol N 6748 ZX terjatuh sesaat usai menyalip truk trailer dari arah utara.
Mengetahui ada biker terjatuh di tengah jalan, pengemudi mobil APV yang melaju kencang dari selatan membanting setir ke kiri untuk menghindar. Namun naasnya, kaki kanan Sapi'i sempat terlindas ban mobil yang rencananya berangkat menuju Surabaya menjemput kerabatnya pulang dari Arab Saudi.
Mobil APV terguling sebanyak 3 kali dan berhenti setelah menabrak pohon di pinggir jalan. Warga yang mengetahui kecelakaan, kemudian menolong pengedara sepeda motor dan dilarikan ke rumah sakit karena pingsan serta mengalami luka parah. Sedangkan sopir mobil APV yang terjebak di dalam mobil juga dievakuasi.
"Saya tidak menabrak sepeda motor, saya hanya mau menghindar dan malah mobil terguling," kata Sugiono ditemui di lokasi kejadian.
Sementara itu arus lalu lintas terganggu akibat kejadian itu. Anggota Satlantas Polres Lumajang datang ke lokasi untuk mengatur arus lalu lintas.
Geger Petani Tewas dengan Usus Terburai
Kamis, 06/05/2010 10:31 WIB
Geger Petani Tewas dengan Usus Terburai
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Seorang petani tewas mengenaskan membuat geger warga Lumajang. Korban, Mistam (40) warga Dusun Umbul Desa Parajakan Kecamatan Randuagung ditemukan dengan leher nyaris putus dan usus terburai di selokan jalan desa, pukul 06.00 WIB, Kamis (6/5/2010).
Warga yang menemukan korban tewas tergeletak ini mengaku tidak mendengar suara gaduh atau orang menjerit di sekitar lokasi. Kematian korban tentu saja membuat keluarganya jaget.
"Engkok tekerjet se matek tang penakan (Saya terkejut yang meninggal ternayata keponakanku)," kata Nurniton (55) paman korban dengan bahasa Madura saat ditemui detiksurabaya.com di lokasi.
Menurut dia, diduga korban dibunuh 50 meter dari lokasi ditemukan. Karena sandal dan darahnya ada di sekitar dam irigasi sawah. "Paleng epate'en tepa'en moleah ke roma (Mungkin dia bunuh saat akan pulang ke rumahnya)," jelasnya.
Mengetahui ada warga tewas dibunuh, perangkat desa segera melaporkan ke polisi. Dugaan polisi korban dibunuh menggunakan sebilah celurit. Sejumlah anggota polisi dari Polsek Randuagung dan Reskim Polres Lumajang datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP.
"Hasil visum rumah sakit, luka yang diderita korban diduga senjata tajam," kata anggota Polsek Randuagung Aiptu Sumirun saat berbincang-bincang dengan detiksurabaya.com di Kamar Mayat RSUD Dr Haryoto Lumajang.
Dari pantauan detiksurabaya.com, korban tewas dengan luka bacok di bagian belakang kepala, leher nyaris putus, lengan tangan kiri putus dan usus keluar dari dalam perut.
Geger Petani Tewas dengan Usus Terburai
Harry Purwanto - detikSurabaya
Warga yang menemukan korban tewas tergeletak ini mengaku tidak mendengar suara gaduh atau orang menjerit di sekitar lokasi. Kematian korban tentu saja membuat keluarganya jaget.
"Engkok tekerjet se matek tang penakan (Saya terkejut yang meninggal ternayata keponakanku)," kata Nurniton (55) paman korban dengan bahasa Madura saat ditemui detiksurabaya.com di lokasi.
Menurut dia, diduga korban dibunuh 50 meter dari lokasi ditemukan. Karena sandal dan darahnya ada di sekitar dam irigasi sawah. "Paleng epate'en tepa'en moleah ke roma (Mungkin dia bunuh saat akan pulang ke rumahnya)," jelasnya.
Mengetahui ada warga tewas dibunuh, perangkat desa segera melaporkan ke polisi. Dugaan polisi korban dibunuh menggunakan sebilah celurit. Sejumlah anggota polisi dari Polsek Randuagung dan Reskim Polres Lumajang datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP.
"Hasil visum rumah sakit, luka yang diderita korban diduga senjata tajam," kata anggota Polsek Randuagung Aiptu Sumirun saat berbincang-bincang dengan detiksurabaya.com di Kamar Mayat RSUD Dr Haryoto Lumajang.
Dari pantauan detiksurabaya.com, korban tewas dengan luka bacok di bagian belakang kepala, leher nyaris putus, lengan tangan kiri putus dan usus keluar dari dalam perut.
Berhasil Dievakuasi, Jalur KA Kembali Normal
Jumat, 07/05/2010 18:02 WIB
Mutiara Timur Anjlok di Lumajang
Berhasil Dievakuasi, Jalur KA Kembali Normal
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Gerbong KA Mutiara Timur yang anjlok di Desa Leduk Tempuro Desa Randuagung, berhasil dievakuasi sekitar pukul 16.30 WIB. Dan perjalanan 4 kereta KA Sri Tanjung, KA Tawang Alun, KA Probowangi dan KA Logawa bisa lancar.
"Gerbong selesai selesai dievakuasi dan pergantian bantalan rel pukul 16.30 WIB. Sehingga jalur kereta di Randuagung Lumajang bisa dilewati," kata Humas PT KA Daops IX, Burhani Sulton saat dihubungi detiksurabaya.com usai mengecek lokasi anjloknya gerbong kereta api di Randuagung, Jumat (7/5/2010).
Menurutnya, selesainya evakuasi gerbong KA yang anjlok, jalur kereta bisa dilewati pukul 18.00 WIB. "Alhamdillah mas, evakuasi dan perbaikan batalan rel selesai lebih cepat,
meskipun hujan menguyur deras sekali," ungkapnya.
Sebelumnya, KA Mutiara Timur anjlok di Desa Leduk Tempuro Desa Randuagung sekitar pukul 12.00 WIB. 206 Penumpang pun dievakuasi menggunakan bus menuju Surabaya, setelah sebelumnya dibawa dengan KA lainnya menuju stasiun.
Mutiara Timur Anjlok di Lumajang
Berhasil Dievakuasi, Jalur KA Kembali Normal
Harry Purwanto - detikSurabaya
"Gerbong selesai selesai dievakuasi dan pergantian bantalan rel pukul 16.30 WIB. Sehingga jalur kereta di Randuagung Lumajang bisa dilewati," kata Humas PT KA Daops IX, Burhani Sulton saat dihubungi detiksurabaya.com usai mengecek lokasi anjloknya gerbong kereta api di Randuagung, Jumat (7/5/2010).
Menurutnya, selesainya evakuasi gerbong KA yang anjlok, jalur kereta bisa dilewati pukul 18.00 WIB. "Alhamdillah mas, evakuasi dan perbaikan batalan rel selesai lebih cepat,
meskipun hujan menguyur deras sekali," ungkapnya.
Sebelumnya, KA Mutiara Timur anjlok di Desa Leduk Tempuro Desa Randuagung sekitar pukul 12.00 WIB. 206 Penumpang pun dievakuasi menggunakan bus menuju Surabaya, setelah sebelumnya dibawa dengan KA lainnya menuju stasiun.
Terkendala Hujan, Evakuasi KA Terancam Molor
Jumat, 07/05/2010 17:01 WIB
Mutiara Timur Anjlok di Lumajang
Terkendala Hujan, Evakuasi KA Terancam Molor
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Evakuasi gerbong KA Mutiara Timur yang anjlok di Desa Leduk Tempuro Kecamatan Randuagung, Lumajang terkendala hujan. Bila evakuasi molor atau tak selesai pukul 17.00 WIB, maka mengganggu perjalanan 4 KA.
Empat KA yang melintas di Lumajang yakni KA Sri Tanjung, KA Tawang Alun, KA Probowangi dan KA Logawa.
"Evakuasi gerbong terganggu oleh hujan mas, semoga aja bisa cepat selesai hingga jam 5 sore. Tapi bila tidak selesai, maka akan mengganggu perjalanan 4 kereta lainnya," kata Humas PT KA Daops IX, Burhami Sulton saat dikonfirmasi detiksurabaya.com, Jumat (7/5/2010).
Dia menambahkan, selain mengevakuasi gerbong, pekerja di lapangan juga mengganti
bantalan rel. "Lokomotif pembawa bantalan beton sudah di lokasi, hal itu untuk mengganti batalan rel dari kayu," jelas Burhami.
Mutiara Timur Anjlok di Lumajang
Terkendala Hujan, Evakuasi KA Terancam Molor
Harry Purwanto - detikSurabaya
Empat KA yang melintas di Lumajang yakni KA Sri Tanjung, KA Tawang Alun, KA Probowangi dan KA Logawa.
"Evakuasi gerbong terganggu oleh hujan mas, semoga aja bisa cepat selesai hingga jam 5 sore. Tapi bila tidak selesai, maka akan mengganggu perjalanan 4 kereta lainnya," kata Humas PT KA Daops IX, Burhami Sulton saat dikonfirmasi detiksurabaya.com, Jumat (7/5/2010).
Dia menambahkan, selain mengevakuasi gerbong, pekerja di lapangan juga mengganti
bantalan rel. "Lokomotif pembawa bantalan beton sudah di lokasi, hal itu untuk mengganti batalan rel dari kayu," jelas Burhami.
KA Mutiara Timur Anjlok di Lumajang
Jumat, 07/05/2010 14:47 WIB
KA Mutiara Timur Anjlok di Lumajang
Harry Purwanto - detikSurabaya
Mutiara Timur anjlok di Lumajang/Harry P
Lumajang - Kereta Api (KA) Mutiara Timur jurusan Surabaya-Banyuwangi anjlok di Desa Leduk Tempuro Kecamatan Randuagung, Lumajang. Anjloknya KA Mutiara Timur ini terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, Jumat (7/5/2010) di gerbong pertama tepat belakang lokomotif.
Anjloknya KA yang dimasinisi Kusnan bermula saat melintasi kawasan berbelok di Desa Leduk Tempuro. Saat itulah KA yang membawa 206 penumpang dan 6 gerbong itu melambatkan lajunya dan tiba-tiba anjlok.
Menurut salah satu penumpang, Grena (27) asal Banyuwangi mengaku kaget saat mendengar suara grek..grek di dalam KA. Saat itu penumpang panik dan mengira jika KA anjlok. Rupanya benar adanya, KA anjlok di tengah-tengah kebun tebu.
"Tadi memang mendengar suara grek-grek seperti anjlok dan ternyata benar," kata Grena yang mengaku pulang ke Banyuwangi kepada detiksurabaya.com di sela-sela dievakuasi pihak KA.
Namun para penumpang tidak perlu menunggu lama untuk dievakuasi. Setelah menunggu 2,5 jam, sekitar pukul 14.30 WIB, ke-206 penumpang dievakuasi dengan KA Mutiara Timur lainnya. Hingga pukul 14.40 WIB, 6 gerbong KA masih di lokasi menunggu perbaikan.
KA Mutiara Timur Anjlok di Lumajang
Harry Purwanto - detikSurabaya
Mutiara Timur anjlok di Lumajang/Harry P
Anjloknya KA yang dimasinisi Kusnan bermula saat melintasi kawasan berbelok di Desa Leduk Tempuro. Saat itulah KA yang membawa 206 penumpang dan 6 gerbong itu melambatkan lajunya dan tiba-tiba anjlok.
Menurut salah satu penumpang, Grena (27) asal Banyuwangi mengaku kaget saat mendengar suara grek..grek di dalam KA. Saat itu penumpang panik dan mengira jika KA anjlok. Rupanya benar adanya, KA anjlok di tengah-tengah kebun tebu.
"Tadi memang mendengar suara grek-grek seperti anjlok dan ternyata benar," kata Grena yang mengaku pulang ke Banyuwangi kepada detiksurabaya.com di sela-sela dievakuasi pihak KA.
Namun para penumpang tidak perlu menunggu lama untuk dievakuasi. Setelah menunggu 2,5 jam, sekitar pukul 14.30 WIB, ke-206 penumpang dievakuasi dengan KA Mutiara Timur lainnya. Hingga pukul 14.40 WIB, 6 gerbong KA masih di lokasi menunggu perbaikan.
Jumat, 23 April 2010
Gara-gara Daun, Peternak Kambing Bacok Pemilik Kebun
Jumat, 02/04/2010 17:25 WIB
Gara-gara Daun, Peternak Kambing Bacok Pemilik Kebun
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Gara-gara daun membuat Sudarmo (64) seorang peternak kambing Warga Susun Kampung Baru, Desa Sumber Wuluh, Lumajang, gelap mata. Dia membacok Konyoh (35) warga Dusun Kajang Koso, Desa Sumberwuluh. Akibatnya Konyoh mengalami luka bacok di bagian kepala dan punggung.
Persoalannya dipicu ketika Konyoh mengingatkan agar Sudarmo tidak mengambil daun sengon. Sudarmo tertangkap basa mengambil daun sengon di kebun milik Konyoh.
Konyoh menegur Sudarmo untuk tidak mengambil daun pohon sengon yang masih muda. Karena tidak menghiraukan teguran, Konyoh mengambil sebatang bambu untuk menghalangi aksi Sudarmo yang terus mengambil daun sengon dengan.
"Pelaku membacok korban, lantaran tidak diperbolehkan mengambil daun sengon dan tersinggung teguran yang dilakukan korban," kata Kapolsek Candipuro AKP Sutopo di Mapolsek, Jum'at (02/04/2010).
Karena tersinggung, tanpa basa-basi Sudarmo membacokan sabitnya kearah kepala dan punggung Konyoh. "Beruntung aksi penganiayaan itu diketahui warga dan dilaporkan ke polisi,' ungkap Sutopo.
Tersangka sempat melarikan diri usai melakukan penganiayaan tapi kemudian ditangkap di rumahnya. Sedangkan korban yang mengalami luka bacok dilarikan di Rumah Sakit dr Haryoto, Lumajang.
Gara-gara Daun, Peternak Kambing Bacok Pemilik Kebun
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Gara-gara daun membuat Sudarmo (64) seorang peternak kambing Warga Susun Kampung Baru, Desa Sumber Wuluh, Lumajang, gelap mata. Dia membacok Konyoh (35) warga Dusun Kajang Koso, Desa Sumberwuluh. Akibatnya Konyoh mengalami luka bacok di bagian kepala dan punggung.
Persoalannya dipicu ketika Konyoh mengingatkan agar Sudarmo tidak mengambil daun sengon. Sudarmo tertangkap basa mengambil daun sengon di kebun milik Konyoh.
Konyoh menegur Sudarmo untuk tidak mengambil daun pohon sengon yang masih muda. Karena tidak menghiraukan teguran, Konyoh mengambil sebatang bambu untuk menghalangi aksi Sudarmo yang terus mengambil daun sengon dengan.
"Pelaku membacok korban, lantaran tidak diperbolehkan mengambil daun sengon dan tersinggung teguran yang dilakukan korban," kata Kapolsek Candipuro AKP Sutopo di Mapolsek, Jum'at (02/04/2010).
Karena tersinggung, tanpa basa-basi Sudarmo membacokan sabitnya kearah kepala dan punggung Konyoh. "Beruntung aksi penganiayaan itu diketahui warga dan dilaporkan ke polisi,' ungkap Sutopo.
Tersangka sempat melarikan diri usai melakukan penganiayaan tapi kemudian ditangkap di rumahnya. Sedangkan korban yang mengalami luka bacok dilarikan di Rumah Sakit dr Haryoto, Lumajang.
Ratusan Miras Jawa dari Bus Akas Disita
Jumat, 09/04/2010 11:31 WIB
Ratusan Miras Jawa dari Bus Akas Disita
Harry Purwanto - detikSurabaya
Foto: Harry Purwanto
Lumajang - Ratusan botol minuman keras (miras) jenis Arak Jawa yang dikemas dalam botol mineral berhasil diamankan polisi dari Bus Akas jurusan Jogyakarta-Bayuwangi bernopol N 7198 US pukul 00.30 WIB, Jumat dini hari (9/4/2010).
Bus yang dikemudikan Hari Wijanarko asal Probolinggo dihadang polisi di kawasan Terminal Minak Koncar Desa/ Kecamatan Kedung Jajang. Selain ratusan miras yang diwadahi botol air mineral 1,5 liter, terdapat sejumlah miras bermerk seperi Jack Daniel's sebanyak 5 botol, Chivas 5 botol dan sebotol Red Label.
Setelah diperiksan, minuman keras itu milik Katino (45) Warga Perum Kalirejo Banyuwangi yang dititipkan Bus Akas. Pemiliknya menitipkan miras dari Kota Solo dengan cara dibungkus kardus dengan cara dilakban untuk mengelabui petugas.
"Terungkapnya bus membawa ratuasn miras Jawa ini, setelah kami mendapat informasi dari masyarakat. Sehingga kami tindak lanjuti mengadakan operasi setiap mobil angkutan dan bus yang melintas," kata Kabag Ops Polres Lumajang Kompol Sugito kepada wartawan di Mapolres Jalan Alun-Alun Utara.
Menurutnya, pihak kepolisian masih memintai keterangan dari sopir, kondektur dan kenek bus. Hasil pemeriksaan sementara, mereka tidak mengetahui jika isi dalam kardus adalah miras. "Dia dititipi rekanya yang dulu menjadi sopir Bus Akas Asri," jelasnya.
Kini polisi berharap pemilik miras yang belum tertangkap untuk segera melapor ke Mapolres untuk penyidikan lebih lanjut. "Pemilik miras ini hanya dikenai tindak pidana ringan, untuk sanksi nanti yang memutuskan dari pengadilan," ungkap Sugito.
Ratusan Miras Jawa dari Bus Akas Disita
Harry Purwanto - detikSurabaya
Foto: Harry Purwanto
Bus yang dikemudikan Hari Wijanarko asal Probolinggo dihadang polisi di kawasan Terminal Minak Koncar Desa/ Kecamatan Kedung Jajang. Selain ratusan miras yang diwadahi botol air mineral 1,5 liter, terdapat sejumlah miras bermerk seperi Jack Daniel's sebanyak 5 botol, Chivas 5 botol dan sebotol Red Label.
Setelah diperiksan, minuman keras itu milik Katino (45) Warga Perum Kalirejo Banyuwangi yang dititipkan Bus Akas. Pemiliknya menitipkan miras dari Kota Solo dengan cara dibungkus kardus dengan cara dilakban untuk mengelabui petugas.
"Terungkapnya bus membawa ratuasn miras Jawa ini, setelah kami mendapat informasi dari masyarakat. Sehingga kami tindak lanjuti mengadakan operasi setiap mobil angkutan dan bus yang melintas," kata Kabag Ops Polres Lumajang Kompol Sugito kepada wartawan di Mapolres Jalan Alun-Alun Utara.
Menurutnya, pihak kepolisian masih memintai keterangan dari sopir, kondektur dan kenek bus. Hasil pemeriksaan sementara, mereka tidak mengetahui jika isi dalam kardus adalah miras. "Dia dititipi rekanya yang dulu menjadi sopir Bus Akas Asri," jelasnya.
Kini polisi berharap pemilik miras yang belum tertangkap untuk segera melapor ke Mapolres untuk penyidikan lebih lanjut. "Pemilik miras ini hanya dikenai tindak pidana ringan, untuk sanksi nanti yang memutuskan dari pengadilan," ungkap Sugito.
Pencari Ikan Temukan Kerangka Manusia di Pantai Selatan
Senin, 12/04/2010 14:16 WIB
Pencari Ikan Temukan Kerangka Manusia di Pantai Selatan
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Warga Dusun Tunjungan Desa Pandanwangi Kecamatan Tempeh-Lumajang digegerkan penemuan kerangka manusia di pinggir pantai selatan. Kerangka diduga laki-laki itu sudah membusuk dan tidak dikenali lagi.
"Saya mengira itu kayu yang terdampar, tapi setelah didekati ternyata mayat yang sudah jadi tengkorak," kata Sumo (50) salah satu saksi Warga Dusun Tunjungan Desa Pandawangi Kecamatan Tempeh, Senin (12/4/2010).
Menurutnya, dia bersama 2 rekannya akan memancing ikan di pinggir pantai. Namun, saat tiba di tempat biasa untuk mencari ikan, dia mengaku kaget ada kayu terdampar di perahunya.
"Mengetahui ada mayat, kami memberi tahu warga lainya," jelasnya.
Warga kemudian melapor ke perangkat desa dan diteruskan ke polisi. Hasil identifikasi sementara, polisi belum mengetahui kepastian apa penyebab motif tewasnya korban. Di sekujur tubuhnya mulai kelihatan tulang belulang dan tidak ada bekas penganiayaan.
"Sampai saat ini kami belum bisa mengidenfikasi ciri-ciri khas mayat ini," kata Kaur Bin Ops Reskrim Polres Lumajang Ipda Slamet Santoso.
Kini mayat tidak beridentitas tersebut dibawa ke RS Dr Haryoto Lumajang untuk diotopsi. "Kita tunggu aja hasil visumnya, jka tidak ada warga yang mengenal maka akan cepat dimakamkan," ungkap Slamet.
Pencari Ikan Temukan Kerangka Manusia di Pantai Selatan
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Warga Dusun Tunjungan Desa Pandanwangi Kecamatan Tempeh-Lumajang digegerkan penemuan kerangka manusia di pinggir pantai selatan. Kerangka diduga laki-laki itu sudah membusuk dan tidak dikenali lagi.
"Saya mengira itu kayu yang terdampar, tapi setelah didekati ternyata mayat yang sudah jadi tengkorak," kata Sumo (50) salah satu saksi Warga Dusun Tunjungan Desa Pandawangi Kecamatan Tempeh, Senin (12/4/2010).
Menurutnya, dia bersama 2 rekannya akan memancing ikan di pinggir pantai. Namun, saat tiba di tempat biasa untuk mencari ikan, dia mengaku kaget ada kayu terdampar di perahunya.
"Mengetahui ada mayat, kami memberi tahu warga lainya," jelasnya.
Warga kemudian melapor ke perangkat desa dan diteruskan ke polisi. Hasil identifikasi sementara, polisi belum mengetahui kepastian apa penyebab motif tewasnya korban. Di sekujur tubuhnya mulai kelihatan tulang belulang dan tidak ada bekas penganiayaan.
"Sampai saat ini kami belum bisa mengidenfikasi ciri-ciri khas mayat ini," kata Kaur Bin Ops Reskrim Polres Lumajang Ipda Slamet Santoso.
Kini mayat tidak beridentitas tersebut dibawa ke RS Dr Haryoto Lumajang untuk diotopsi. "Kita tunggu aja hasil visumnya, jka tidak ada warga yang mengenal maka akan cepat dimakamkan," ungkap Slamet.
Disdik Akan Tarik LKS Kewarganegaraan yang Diduga Menyesatkan
Selasa, 13/04/2010 10:45 WIB
Disdik Akan Tarik LKS Kewarganegaraan yang Diduga Menyesatkan
Harry Purwanto - detikSurabaya
File: detiksurabaya.com
Lumajang - Dinas Pendidikan Lumajang akan menarik lembar kerja siswa (LKS) Pendamping Buku Sekolah Elektronik (BSE) mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) untuk Siswa kelas 4 Semester 2 yang dianggap penyesatan.
Dinas Pendidikan membentuk tim untuk melakukan penyelidikan terkait isi LKS Forum terbitan Lentera Ilmu Surabaya. Isi materinya adalah jumlah anggota legislatif yang tidak sesuai UU nomor 10 tahun 2008.
"Kami masih menyelidiki, terkait LKS yang tidak up to date dan membodohi siswa," kata Kabid TK/SD Dispendik Lumajang, Abdul Razak pada detiksurabaya.com, Selasa (13/4/2010).
Menurut dia, pihaknya akan mengkaji isi materi tentang penyesatan jumlah anggota Legislatif. "Jika materinya salah, kami akan meminta penerbit untuk bertanggung jawab. Jika tidak kami yang akan menarik dari peredaran," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Lumajang Win Hatno Hari Surya mengatakan, pihaknya akan mengklarifikasi terkait kesalahan dalam lembar kerja siswa yang diterbitkan Lentera Ilmu.
Apalagi kata Win LKS itu menjadi acuan pembuatan soal UTS kelas 4 oleh Forum Kerja Guru Guslah 4 Kecamatan Lumajang. "Kami akan panggil para guru yang membuat soal, untuk mengklarifikasi," ungkapnya.
Wali murid di Lumajang heboh, pasalnya isi dan materi lembar kerja siswa (LKS) pendamping Buku Sekolah Elektronik (BSE) mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) untuk siswa kelas 4 SD semester 2 dianggap menyesatkan.
Pasalnya LKSyang diterbitkan dan dicetak Lentera Ilmu di Surabaya itu dengan materi lembaga negara yang membahas jumlah anggota MPR dan DPR tidak seusai dengan UU nomor 10 tahun 2008 tentang Pemilu.
Disdik Akan Tarik LKS Kewarganegaraan yang Diduga Menyesatkan
Harry Purwanto - detikSurabaya
File: detiksurabaya.com
Dinas Pendidikan membentuk tim untuk melakukan penyelidikan terkait isi LKS Forum terbitan Lentera Ilmu Surabaya. Isi materinya adalah jumlah anggota legislatif yang tidak sesuai UU nomor 10 tahun 2008.
"Kami masih menyelidiki, terkait LKS yang tidak up to date dan membodohi siswa," kata Kabid TK/SD Dispendik Lumajang, Abdul Razak pada detiksurabaya.com, Selasa (13/4/2010).
Menurut dia, pihaknya akan mengkaji isi materi tentang penyesatan jumlah anggota Legislatif. "Jika materinya salah, kami akan meminta penerbit untuk bertanggung jawab. Jika tidak kami yang akan menarik dari peredaran," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Lumajang Win Hatno Hari Surya mengatakan, pihaknya akan mengklarifikasi terkait kesalahan dalam lembar kerja siswa yang diterbitkan Lentera Ilmu.
Apalagi kata Win LKS itu menjadi acuan pembuatan soal UTS kelas 4 oleh Forum Kerja Guru Guslah 4 Kecamatan Lumajang. "Kami akan panggil para guru yang membuat soal, untuk mengklarifikasi," ungkapnya.
Wali murid di Lumajang heboh, pasalnya isi dan materi lembar kerja siswa (LKS) pendamping Buku Sekolah Elektronik (BSE) mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) untuk siswa kelas 4 SD semester 2 dianggap menyesatkan.
Pasalnya LKSyang diterbitkan dan dicetak Lentera Ilmu di Surabaya itu dengan materi lembaga negara yang membahas jumlah anggota MPR dan DPR tidak seusai dengan UU nomor 10 tahun 2008 tentang Pemilu.
LKS Pendidikan Kewarganegaraan di Lumajang Diduga Menyesatkan
Senin, 12/04/2010 18:05 WIB
LKS Pendidikan Kewarganegaraan di Lumajang Diduga Menyesatkan
Harry Purwanto - detikSurabaya
LKS yang Diduga Menyesatkan/Harry
Lumajang - Wali murid di Lumajang heboh, pasalnya isi dan materi lembar kerja siswa (LKS) pendamping Buku Sekolah Elektronik (BSE) mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) untuk siswa kelas 4 SD semester 2 dianggap menyesatkan.
Pasalnya LKSyang diterbitkan dan dicetak Lentera Ilmu di Surabaya itu dengan materi lembaga negara yang membahas jumlah anggota MPR dan DPR tidak seusai dengan UU nomor 10 tahun 2008 tentang Pemilu.
Pengamatan detiksurabaya.com di LKS terbitan Forum Lentera Ilmu, di halaman 5, materi tentang Jumlah anggota MPR sebanyak 700 orang, yang terdiri dari anggota DPR 500 orang dan Utusan Daerah 135 orang dari tingkat 1.
Sedangkan untuk anggota DPR 500 orang dipilih secara langsung 463 orang dan 38 berasal dari TNI/Polri. Pada dalam aturan UU itu jumlah anggota DPR RI sebanyak 560 kursi.
"Saya kaget mas, mengetahui materi pelajaran kewarganegaraan, tentang jumlah anggota lembaga legislatif tidak sesuai UU," kata Sulaiman Wijaya(50) orang tua wali murid SD Islam Citrodiwangsan saat ditemui detiksurabaya.com di rumahnya, Senin (12/4/2010).
Menurut Sulaiman dengan adanya LKS yang materinya salah bisa mempengaruhi pendidikan pelajar di Lumajang tentang pengetahuan lembaga legislatif. "Saya harap pihak penerbit untuk segera menarik LKS ini," ungkap Sulaiman.
Sementara itu, Bupati LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Lumajang, Zainol Abidin mengungkapkan, LKS Lentera Ilmu menjadi acuan untuk soal UTS semester 2 kelas 4.
"Jika dijadikan acuan, apakah guru yang tergabung dalam kelompok kerja guru Guslah 4 Kecamatan Lumajang tidak cek dan ricek ini bisa jadi penyesatan pengetahuan tentang lembaga legislatif," tuturnya.
Dia berharap dinas pendidikan untuk menarik buku dari peredaran. "Dinas pendidikan harus tegas menyikapi soal ini," tandasnya. (wln/wln)
LKS Pendidikan Kewarganegaraan di Lumajang Diduga Menyesatkan
Harry Purwanto - detikSurabaya
LKS yang Diduga Menyesatkan/Harry
Pasalnya LKSyang diterbitkan dan dicetak Lentera Ilmu di Surabaya itu dengan materi lembaga negara yang membahas jumlah anggota MPR dan DPR tidak seusai dengan UU nomor 10 tahun 2008 tentang Pemilu.
Pengamatan detiksurabaya.com di LKS terbitan Forum Lentera Ilmu, di halaman 5, materi tentang Jumlah anggota MPR sebanyak 700 orang, yang terdiri dari anggota DPR 500 orang dan Utusan Daerah 135 orang dari tingkat 1.
Sedangkan untuk anggota DPR 500 orang dipilih secara langsung 463 orang dan 38 berasal dari TNI/Polri. Pada dalam aturan UU itu jumlah anggota DPR RI sebanyak 560 kursi.
"Saya kaget mas, mengetahui materi pelajaran kewarganegaraan, tentang jumlah anggota lembaga legislatif tidak sesuai UU," kata Sulaiman Wijaya(50) orang tua wali murid SD Islam Citrodiwangsan saat ditemui detiksurabaya.com di rumahnya, Senin (12/4/2010).
Menurut Sulaiman dengan adanya LKS yang materinya salah bisa mempengaruhi pendidikan pelajar di Lumajang tentang pengetahuan lembaga legislatif. "Saya harap pihak penerbit untuk segera menarik LKS ini," ungkap Sulaiman.
Sementara itu, Bupati LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Lumajang, Zainol Abidin mengungkapkan, LKS Lentera Ilmu menjadi acuan untuk soal UTS semester 2 kelas 4.
"Jika dijadikan acuan, apakah guru yang tergabung dalam kelompok kerja guru Guslah 4 Kecamatan Lumajang tidak cek dan ricek ini bisa jadi penyesatan pengetahuan tentang lembaga legislatif," tuturnya.
Dia berharap dinas pendidikan untuk menarik buku dari peredaran. "Dinas pendidikan harus tegas menyikapi soal ini," tandasnya. (wln/wln)
Dihajar Orang Tak Dikenal, Anggota TNI Luka-luka
Rabu, 14/04/2010 11:15 WIB
Dihajar Orang Tak Dikenal, Anggota TNI Luka-luka
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Seorang anggota TNI Batalyon Infanter 512 Malang dihajar dua orang tak dikenal di depan Koramil Klakah. Praka Sidik mengalami luka di bagian belakang kepala, luka robek di mulut dan giginya patah.
"Kejadiannya tadi malam mas, anggota TNI dihajar orang tak dikenal," kata Kapolsek Klakah AKP Sudarminto saat dihubungi, Rabu (14/4/2010).
Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa penganiayaan yang menimpa anggota TNI tersebut terjadi Selasa kemarin pukul 18.30 WIB. Saat itu korban dihubungi oleh adiknya yang akan dikeroyok sekelompok pemuda. Saat korban menunggu di depan koramil, tiba-tiba diserang oleh dua pemuda dan langsung menghajarnya. Kemudian pelaku melarikan diri.
Beruntung warga yang mengetahui ada penganiayaan kemudian menolong korban yang sudah lemas. Kemudian dibawa ke RSUD Dr Haryoto Lumajang.
"Korban sempat diobati di rumah sakit dan dijemput oleh beberapa teman dari kesatuannya," jelas Sudarminto.
Menurut dia, pihaknya sudah memintai keterangan pada korban dan sejumlah saksi mata yang mengetahui peristiwa pengeroyokan. "Meskipun korban tidak melapor ke polisi, sampai saat ini kami masih mencari pelaku," ungkapnya.
Dihajar Orang Tak Dikenal, Anggota TNI Luka-luka
Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Seorang anggota TNI Batalyon Infanter 512 Malang dihajar dua orang tak dikenal di depan Koramil Klakah. Praka Sidik mengalami luka di bagian belakang kepala, luka robek di mulut dan giginya patah.
"Kejadiannya tadi malam mas, anggota TNI dihajar orang tak dikenal," kata Kapolsek Klakah AKP Sudarminto saat dihubungi, Rabu (14/4/2010).
Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa penganiayaan yang menimpa anggota TNI tersebut terjadi Selasa kemarin pukul 18.30 WIB. Saat itu korban dihubungi oleh adiknya yang akan dikeroyok sekelompok pemuda. Saat korban menunggu di depan koramil, tiba-tiba diserang oleh dua pemuda dan langsung menghajarnya. Kemudian pelaku melarikan diri.
Beruntung warga yang mengetahui ada penganiayaan kemudian menolong korban yang sudah lemas. Kemudian dibawa ke RSUD Dr Haryoto Lumajang.
"Korban sempat diobati di rumah sakit dan dijemput oleh beberapa teman dari kesatuannya," jelas Sudarminto.
Menurut dia, pihaknya sudah memintai keterangan pada korban dan sejumlah saksi mata yang mengetahui peristiwa pengeroyokan. "Meskipun korban tidak melapor ke polisi, sampai saat ini kami masih mencari pelaku," ungkapnya.
Langganan:
Postingan (Atom)