5 Jam Diguyur Hujan, Semeru Muntahkan Lahar Dingin
Harry Purwanto - detikSurabaya
Akibatnya warga Desa Bades yang akan menuju ke Desa Bago tidak bisa begitu sebaliknya. Lahar dingin Semeru berupa pasir, batu, dan kayu, membuat warga takut menyeberangi DAM di Sungai Rejali.
"Kalau lahar dingin Semeru sudah memenuhi sungai, kami tidak berani menyeberang dan malah bisa hanyut," kata Suhaeri warga Desa Bago, Sabtu (9/1/2010).
Menurut dia, banyak warga yang hendak menyeberang nampak memilih kembali karena derasnya air. Bahkan bagi yang nekat menyeberang bersusah payah menggotong kendaraannya.
"Kebanyakan warga memilih bertahan hingga lahar dingin Semeru mengecil dibanding menerjangnya, karena nyawa taruhannya," tuturnya.
Lahar dingin ini terpusat pada aliran Sungai Besuk Kobokan yang mengarah kepada sungai Rejali, Desa Bago Lumajang. Lahar dingin datang, jalur transportasi yang menghubungkan dua desa, yakni desa bago dan bades untuk sementara tidak bisa dilalui.
Sementara itu, bagi para penambang batu dan pasir, lahar dingin membawa berkah tersendiri bagi. Karena sejak 5 bulan, lahar dingin yang membawabmaterial vulkanik seperti batu dan pasir sangat sedikit jumlahnya.
"Kalau ada lahar pasir dan batu di sungai menjadi banyak dan bisa dijual warga," ungkap Sulaiman (45) salah satu penambang pasir Semeru.
Lahar dingin ini, merupakan pertama kalinya sejak musim hujan ditahun 2010. "Warga yang berada dekat aliran sungai diminta untuk waspada, sebab intensitas hujan di puncak masih tinggi," tandas Sekretasris Satlak PB Lumajang Wisu Wasono Adi saat dikonfirmasi.