Jumat, 26 Maret 2010

Diknas Jatim Izinkan Siswi Hamil Ikut UN

Minggu, 21/03/2010 17:10 WIB
Diknas Jatim Izinkan Siswi Hamil Ikut UN
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang
- Dinas Pendidikan Jawa Timur mengizinkan siswi yang diketahui hamil saat pelaksanaan ujian nasional. Tapi siswi itu masuk dalam daftar nama tetap sebagai peserta UN.

"Jika ditemukan ada siswi hamil boleh ikut UN asal masuk daftar nama tetap," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Suwanto di sela-sela Peresmian SMP satu Atap di Dusun Kali Welang Desa Gondoruso Kecamatan Pasirian-Lumajang, Minggu (21/03/2010).

Suwanto mengungkapkan pihak sekolah harus menfasilitasi siswa hamil itu untuk ikut ujian. Dinas pendidikan kota atau kabupaten di Jatim tidak boleh melarang. Siswa yang hamil ada di Kabupaten Sidoarjo. "Pokoknya semua siswa-siswi yang masuk DNT boleh ikut ujian," tandasnya.

Dua Siswi Hamil Ikut UN di Lumajang

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Lumajang Win Hatno Hari Suya saat dikonfirmasi mengatakan ada 2 siswi kelas 3 MA yang diketahui hamil. Pihak sekolah berusaha siswi itu ikut UN. "Siswi yang hamil itu bersekolah MA," tutur Win Hatno.

2 Siswa SMK Muhammdiyah Jatiroto-Lumajang tidak bisa mengikuti ujian karena kecelakaan lalu lintas. 1 siswa meninggal dunia dan satu siswa yang mengalami luka berat dan masih dirawat intensif di Rumah Sakit dr Haryoto Lumajang. "Untuk yang luka UN tidak ikut. Namun akan diikutkan di ujian susulan atau ujian," ungkap Win Hatno.

(wln/wln)

Idap Ambeien, Siswi di Lumajang Kerjakan UN Sambil Berdiri

Senin, 22/03/2010 12:30 WIB
Idap Ambeien, Siswi di Lumajang Kerjakan UN Sambil Berdiri
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Gara-gara kena wasir atau ambeien seorang siswa di Lumajang mengerjakan soal UN dengan berdiri. Siswi berinisial RS itu pelajar IPS SMAN 1 Lumajang. RS tidak boleh terlalu lama duduk karena masih dalam penyembuhan. RS baru menjalani operasi dua bulan lalu.

"RS mendapat perhatian lebih saat mengikuti UN hari pertama. Jadi kami tidak mempermasalahkan dia mengerjakan UN sambil berdiri," kata Kepala Sekolah SMAN 1 Jumlah kepada wartawan di sela-sela pelaksanaan UN, Senin (22/03/2010).

Sementara secara umum pelaksanaan UN di Lumajang berlangsung aman tanpa adanya kebocoran soal. Bupati Lumajang Sahrojat Masdar bersama Kepala Dinas Pendidikan Win Hatno Hari Surya melakukan pemantauan di sejumlah sekolah. "Sampai saat ini tidak ada kendala," ungkap Sahrojat Masdar di sela-sela sidak di SMKN 2.

Menurut Sahrojat, hanya ada kecelakaan lalu lintas yang menimpa peserta UN dari SMA PGRI 1 Lumajang yang mengalami luka ringan saat berangkat ke sekolah. Namun, siswa itu masih bisa ikut ujian. "Alhamdulillah, siswa SMA 1 PGRI Lumajang yang kecelakaan bisa mengikuti ujian," tutur Sahrojat.

Peserta UN Lumajang untuk tingkat SMA dan sederajat sebanyak 4.443 siswa sedangkan SMK berjumlah 1.984. Untuk ujian nasional hari pertama jam pertama baik siswa IPS dan IPA, mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pada jam kedua untuk jurusan IPS mata pelajaran Sosiologi dan jurusan IPA mata pelajaran Biologi. (wln/wln)

36 Motor Diamankan dari Komplotan Curanmor Antar Kota

Jumat, 26/03/2010 12:18 WIB
36 Motor Diamankan dari Komplotan Curanmor Antar Kota
Harry Purwanto - detikSurabaya


Foto: Harry Lumajang

Lumajang - Komplotan pencurian sepeda motor (Curanmor) antar kota berhasil dibekuk Jajaran Reskrim Polres Lumajang. Penangkapan itu, polisi mengamankan 4 tersangka dengan barang bukti hasil curian sebanyak 36 buah sepeda motor.

"Pelaku ini selian beraksi di Lumajang, juga beraksi di Jember, Probolinggo," kata Kapolres Lumajang AKBP Dedy Prasetyo di Mapolres Lumajang, Jumat (26/3/2010).

Keempat tersangka yakni Suyanto (29) warga Desa Gondoruso Kecamatan Pasirian-Lumajng, Bahrul Ulum (22) Desa Pandan Arum Kecamtan Tempeh-Lumajang, Hariyanto (41) warga Desa Togas-Kecamatan Togas-Probolinggo dan Ahmad Rofik alias Putut (45) Warga Desa Kencong Kecamatan Kencong Jember.

Menurut Dedy, pihaknya sudah mengincar dan mengendus ke empat pelaku akan melakukan aksi di Kota Lumajang. Sehingga beberapa polisi disebar dan memantau pergerakan yang sudah berkeliaran di pusat perbelanjaan.

"Saat mereka berkumpul dan menentukan sasaran, kami grebek," ungkapnya,

Sedangkan barang bukti yang diamankan yakni puluhan sepeda motor, nomor mesin dan rangka dirusak. Bahkan untuk penjualan sepeda motor hasil curian, mereka menjual ke warga pengunungan di wilayah Pasirian dan Candipuro.

"Barang bukti sepeda motor curian alias bodong disita dari masyarakat," tutur Dedy.

Akibat perbuatanya ke 4 pelaku curanmor dimasukkan dalam jeruji sel Mapolres Lumajang. Mereka dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancamn 5 tahun penjara.

(fat/fat)

Kamis, 18 Maret 2010

Stres Hadapi Unas, Pelajar Lumajang Tenggak 20 Butir Pil Dextro

Rabu, 10/03/2010 13:59 WIB
Stres Hadapi Unas, Pelajar Lumajang Tenggak 20 Butir Pil Dextro
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Stres gara-gara memikirkan ujian nasional, seorang pelajar SMA Panglima Sudirman, Lumajang nekat tenggak pil dextro sebanyak 20 butir. Akibatnya pelajar kelas 3 IPS 2, MS (18) teler.

Polisi yang mengetahui MS sempoyongan saat melintas di Stadion Semeru Lumajang Jam 11.00 WIB, Rabu (10/03/2010) langsung diamankan. MS pun akhirnya digiring ke Polres Lumajang. Dari keterangan MS, polisi mengetahui jika pil dextro itu didapat pelaku dari seorang pengamen yang berada di Terminal Minak Koncar.

"Saya minum pil, karena takut tidak lulus unas," kata MS di ruang Reskoba Polres Lumajang kepada wartawan.

Dengan kondisi tubuh sempoyongan dan berbicara sendiri, MS menjadi perhatian tahanan di mapolres. Seakan tidak sadar, MS selalu mengoceh tak karuan.

Kanit Reskoba Polres Lumajang Iptu Cahyo Raharjo mengatakan, saat ini pihaknya akan menyelidiki pelajar yang minum pil dextro tersebut. "Kami belum bisa meminta keterangan ke dia, karena masih terpengaruh pil dextro itu," kata Cahyo di ruang kerjanya.

(fat/fat)

Diancam Pisau Dapur, Bulan Diperkosa Kakak Ipar

Kamis, 11/03/2010 12:20 WIB
Diancam Pisau Dapur, Bulan Diperkosa Kakak Ipar
Harry Purwanto - detikSurabaya


Illustrasi

Lumajang - Malang nian nasib Bulan (15) -bukan nama sebenarnya-. warga Desa Karang Bendo, Kecamatan Tekung, Lumajang ini dinodai kakak iparnya sendiri yang bernama Sutio (37).

Perlakuan bejat itu diterima gadis ABG itu ketika minta diantar pulang ke rumahnya. Sebelum pemerkosaan terjadi, Bulan berkunjung ke rumah kakaknya. Karena hari sudah malam, Bulan minta diantar pulang ke rumahnya. Kala itu Bulan pamit pada pukul 18.00 WIB, Sabtu (6/3/2010) lalu.

Saat perjalanan pulang di tengah jalan yang sepi, kehormatan Bulan direnggut sang kakak yang seharusnya jadi pelindung bagi dia.

Saat Bulan diperkosa, Sutio mengancam dengan pisau dapur yang sudah disiapkan sejak awal. Ketakutan Bulan tak berani berontak dan pasrah. Usai memuaskan nafsu amoralnya, Sutio kemudian mengantar Bulan pulang ke rumah seperti tidak terjadi apa-apa.

Sampai di rumah, Bulan tak tahan untuk menceritakan apa yang dialaminya ke orangtuanya. Terkejut kedua orangtuanya kemudian melaporkan peristiwa pemerkosaan itu pada pihak berwajib. Bulan saat ini sudah menjalani visum dan didapat kalau alat kelamin Bulan robek.

"Tersangka menyetubuhi korban diancam akan dibunuh menggunakan pisau dapur, jika tidak melayani nafsu bejatnya," kata Kapolsek Tekung, AKP Sukadi, saat ditemui di mapolsek, Kamis (11/03/2010).

Sementara itu tersangka pemerkosaan, Sutio, mengaku tergoda dengan kemolekan tubuh adik iparnya yang beranjak dewasa itu. "Saya khilaf pak. Saya tidak kuat melihat tubuhi adik istri saya itu," ungkap Sutio di hadapan penyidik.

Kini Sutio ditahan di Mapolsek Tekung. Dia dijerat dengan pasal 81 ayat 1 dan 2 UU. RI No 23 tahun 2002 tentang persetubuhan dengan anak di bawah umur dan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (wln/wln)

Kesal Tak Dibayar Usai Kencan, PSK Lumajang Embat Motor

Senin, 15/03/2010 10:28 WIB
Kesal Tak Dibayar Usai Kencan, PSK Lumajang Embat Motor
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Kesal tak dibayar usai berkencan, seorang PSK asal Desa Sumber Jati Kecamatan Tempeh, Lumajang embat motor pelanggannya, Hariono (50) warga Desa Tempeh Lor.

Peristiwa itu bermula sekitar pukul 22.30 WIB, Minggu (14/3/2010) korban mengajak Sulasmi berhubungan intim di Sungai Besuk Sat Aliran Semeru. Usai menikmati tubuh Sulasmi, rupanya Hariono enggan membayar.

Sulasmi yang marah kemudian memukul kepala Hariono dengan batu sebanyak 2 kali di kepala bagian belakang. Hariono pun tersungkur dan pingsan di pinggir sungai. Melihat korban pingsan Sulasmi kemudian membawa lari motor Honda Vario.

"Saya mengambil sepeda motor milik pelanggan saya, karena setiap kali berkencan enggan membayar pak," kata Sulasmi saat diperiksa di Mapolsek Tempeh, Senin (15/3/2010).

Sementara Kapolsek Tempeh AKP Edi Sujarwo mengaku terungkapnya kasus pencurian sepeda motor itu, saat korban Hariono ditemukan oleh warga pingsan di pinggir sungai. Korban yang setengah sadarkan diri, mengaku habis dirampok oleh seorang perempuan.

"Saat kami lacak sepeda motor korban berada di lokalisasi illegal Desa Pulo," kata Edi Sujarwo kepada wartawan.

Korban yang mengalami luka serius di kepala bagian belakang dirawat di Puskemas Tempeh. Sedangkan tersangka ditahan di Mapolsek Tempeh untuk penyidikan lebih lanjut. "Pelaku kami jerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, serta ancaman hukuman 7 tahun penjara," jelasnya.

(fat/fat)

Rumah Pegawai PT Pos Dibobol Perampok Berilmu Sirep

Rabu, 17/03/2010 12:29 WIB
Rumah Pegawai PT Pos Dibobol Perampok Berilmu Sirep
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Rumah milik pegawai PT Pos Indonesia diobrak-abrik perampok. Perampokan yang diduga dilakukan 2 orang ini, berhasil masuk ke rumah korbannya tanpa diketahui dengan menggunakan ilmu sirep.

Akibat perampokan ini, korban, Sugiatmoko (49), pegawai PT Pos Lumajang yang tinggal di Jalan Mahakam Gang Arjuno no 11 Kleurahan Jogotruna, kehilangan 1 unit sepeda motor, VCD Player,2 Hanphone dan 2 dompet

Peristiwa pencurian ini baru diketahui korban, Rabu (17/3/2010) pukul 04.30 WIB. Saat itu korban mengetahui pintu depan rumah terbuka. Korban dan istrinya serta dua anaknya kaget bukan kepalang, saat mengetahui harta bendanya raib.

"Saya bangun mau shubuhan kaget, rumah acak-acak dan harta benda saya hilang semua," kata Sugiatmoko, saat ditemui sejumlah wartawan.

Menurut dia, pelaku mencongkel jendela depan rumah, lalu mengambil seluruh kunci di kamar. Sehingga mereka leluasa beraksi. Korban mengaku, saat perampok beraksi, mereka tidak mendengar sesuatu, dan tertidur pulas seperti disirep.

"Perampoknya mungkin menggunakan ilmu sirep, biar kami tertidur pulas," ujar Nunuk sambil meneteskan air mata.

Sementara, Kapolsek Kota Lumajang, AKP Dodik Sumarno, mengatakan pihak menduga pelaku perampokan adalah pemain lama. Polisi saat ini masih melakukan olah TKP, dan mecari sidik jari pelaku yang tertinggal di rumah korban.

"Kami masih menyelidiki siap pelaku pembobol rumah milik warga ini," kata Dodik saat olah TKP.
(bdh/bdh)

Berdalih Takut Ditinggal WIL, Pria Dua Anak Pesta Shabu

Rabu, 17/03/2010 11:57 WIB
Berdalih Takut Ditinggal WIL, Pria Dua Anak Pesta Shabu
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Berdalih stres karena takut ditinggal Wanita Idaman Lain (WIL), Andik Yusron Wibowo (31) warga Jalan Kapuas No 19 Kelurahan Jogotrunan-Kota Lumajang menggelar pesta shabu-shabu bersama pamannya Nanang Bogang (50).

Berbekal uang Rp 200 ribu hasil pinjaman, Andik nekat membeli satu poket shabu-shabu paket hemat di Wilayah Jember. Dia pun menggelar pesta dirumah pamannya yang berdekatan.

Polisi yang mengedus adanya pesta shabu kemudian menggerebek pukul 04.00 WIB, Rabu dini hari (17/3/2010). Andik pun tidak berkutik dan berhasil diamankan, sedangkan pamannya kabur melalui pintu belakang rumah.

"Kami tangkap dia, setelah ada laporan dari masyrakat. Namun sayang, pamannya kabur saat kami hendak mengerebek," kata Kanit Reskoba Polres Lumajang Aiptu Cahyo Raharjo saat ditemui di ruang kerjanya.

Sementara Andik mengaku menghisap shabu lantaran takut kehilangan WIL yang dipacarinya 6 bulan lalu. Dari pengakuan Andik, dirinya sudah berhenti mengkonsumsi serbuk kristal itu sejak 8 bulan lalu.

"Saya pake shabu karena memikirkan Sri yang mau meninggalkan saya pak," kata pria yang sudah memiliki dua anak di hadapan penyidik.

Sementara barang bukti yang diamankan berupa 3 plastik poket shabu-shabu paket dan alat hisap. Akibat perbuatanya Andik ditahan di Mapolres Lumajang dan dijerat UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Penyalahgunaan Narkotika dengan ancaman minimal kurungan penjara 4 tahun.
(fat/fat)

Ustad Disumpah Pocong Dituduh Miliki Ilmu Santet karena Ayu Sering Bermimpi

Kamis, 18/03/2010 13:58 WIB
Ustad Disumpah Pocong
Dituduh Miliki Ilmu Santet karena Ayu Sering Bermimpi
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang - Tudingan mempunyai ilmu santet yang dialamatkan ke ustad Suyit, disebabkan Putri Ayu (5), cucu Alim tetangganya, menderita sakit batuk dan panas yang tak kunjung sembuh selama 1 minggu. Sebagai pembuktian jika tidak memiliki ilmu hitam, ustad Suyit rela disumpah pocong.

Saat tidur, Putri Ayu kerap bermimpi bertemu Ustad Suyit. Sang kakek pun curiga dengan mimpi cucunya itu. Tanpa berpikir panjang, Alim menganggap cucunya telah disantet oleh Suyit.

"Cucu saya ini mimpi dia saja pak, saya curiga dia menyantetnya," kata Ma'ati, istri Alim saat berbicang dengan detiksurabaya.com di Kantor Desa Banyuputih Lor, Kecamatan Randuagung, Lumajang, usai sumpah pocong. Kamis (18/03/2010).

Menurut dia, cucunya sudah dibawa ke bidan, mantri dan dokter. Namun penyakit yang diderita cucunya selalu tidak diketahui. Akhirnya, Ayu dibawa ke orang pintar (dukun). Oleh orang pintar itu, cucunya dikatakan sedang disantet orang.

"Siapa yang tidak curiga, biasanya kalau ada orang sakit bermimpi bertemu seseorang, pasti disantet," jelasnya.

Karena tidak merasa memiliki ilmu santet, ustad Suyit pun rela disumpah pocong. Selain untuk membatah tudingan itu, ustad Suyit juga mengaku akan dibacok oleh Alim, kakek Putri Ayu.

"Mereka mau minta air putih kepada saya untuk kesembuhan cucunya, lalu saya tidak kasih. Malah mereka mau bacok saya dengan clurit," ujar Suyit, sambil ditemani istrinya Satimah (35).

"Saya ini orang ngaji mas, demi Allah, saya tidak punya ilmu santet, biar dengan sumpah pocong ini sebagai pembuktian kalau saya tidak miliki ilmu hitam itu," tutur Suyit lagi.

Sementara, Kapolsek Randuagung, AKP Sidik, mengatakan semoga dengan sumpah pocong yang dituduhkan Pak Alim dan warga lainya bisa reda. "Alhamdulillah sumpah pocong selesai dan dua orang yang bertikai tidak lagi memendam dendam," ungkap Sidik pada sejumlah wartawan.

(bdh/bdh)

Dituduh Miliki Ilmu Santet, Ustad di Lumajang Disumpah Pocong

Kamis, 18/03/2010 13:04 WIB
Dituduh Miliki Ilmu Santet, Ustad di Lumajang Disumpah Pocong
Harry Purwanto - detikSurabaya


Prosesi sumpah pocong/Harry P

Lumajang - Seorang ustad di Lumajang harus melakukan sumpah pocong di hadapan ratusan warga. Ustad itu dituduh sebagai pemilik ilmu santet, setelah Putri Ayu (5), seorang bocah di desa tersebut menderita sakit dianggap yang aneh.

Ustad Suyit (45), warga Dusun Krajan I Desa Banyuputih Lor Kecamatan Randuagung, rela melakukan sumpah pocong untuk membantah tudingan tetangganya Alim (50), yang dialamatkan ke dirinya. Prosesi sumapah pocong dilakukan di kantor desa setempat, Kamis (18/3/2010).

Sumpah pocong yang dilakukan oleh Ustad Suyit dipimpin oleh KH Lutfi Saiful Rizal Rasuki, Pengasuh Ponpes Roudhuatul Jadid, Desa Banyuputik Lor, Kecamatan Randuagung, menadapt perhatian ratusan warga.

"Siapa yang melakukan sumpah pocong, harus siap dilaknat Allah," kata KH Lutfi pada Suyit dan Alim dihadapan ratusan warga.

Prosesi sumpah pocong itu dilakukan sekitar pukul 10.30 WIB. Pengambilan sumpah pertama kali dilakukan kepada tertuduh Suyit. Saat sumpah pocong dilakukan, Suyit mengenakan kain kafan putih seperti layaknya orang meninggal dunia.

Kemudian, para ulama, kyai dan tokoh masyarakat melakukan salat ghoib. Setelah itu baru Suyit disumpah dengan Al Quran. Setelah selesai, kemudian giliran Alim yang disumpah pocong dengan prosesi yang sama.

"Alhamdulillah pak, saya sudah melakukan kegiatan yang bisa dilaknat Allah. Demi Allah saya tidak memiliki Ilmu santet," kata Suyit, saat berbincang dengan detiksurabaya.com.

Sementara Alim saat ditemui usai sumpah pocong hanya terdiam dan wajahnya banyak mengeluarkan keringat. "Sudah mas, saya ingin tenang," ujar Alim, yang duduk didampingi istrinya, Ma'ati (45).

Sementara, Kepala Desa Banyuputih Lor, Kecamatan Randuagung, Suwono mengatakan, sumpah pocong ini baru pertama kali dilakukan di desanya. Sumpah pocong ini dilakukan untuk meredam emosi warga lainya.

"Semoga sumpah pocong ini, sebagai bentuk penyelesaian yang terbaik," jelas Suwono.

(bdh/bdh)

Polres Lumajang Sebar 1.000 Foto 7 Buronan Teroris

Kamis, 18/03/2010 09:18 WIB
Polres Lumajang Sebar 1.000 Foto 7 Buronan Teroris
Harry Purwanto - detikSurabaya


Poster buronan teroris/Harry Purwanto

Lumajang - Demi mempersempit rusak gerak pelaku teror di Indonesia, Polres Lumajang menyebar 1.000 foto dan poster buronan teroris di tempat-tempat umum dan keramaian. Polisi pun menyebar poster dan foto-foto dengan cara menempel di sejumlah tempat seperti masjid, pasar, pertokoan dan terminal.

"Kami ingin persempit gerak pelaku teror, dengan menyebar gambar dan foto-foto di tempat umum," kata Wakapolres Lumajang Kompol Elijas Hendrajana di Mapolres, Kamis (18/3/2010).

Menurutnya, dengan menyebarkan gambar 7 buron pelaku teror di Bekasi dan Aceh, diharapkan masyarakat mengetahui dan melapor ke polisi jika bertemu dengan orang yang dianggap mencurigakan.

7 Buronan teroris yang diincar polisi yakni Abu Yusuf bin Mustaqin, Ubaid al Adi al Jakfar, Ziad al Deni Suramto al Toriq, Tono al Rahmad al Bayu Seno, Abu Rimba al Munir al Uteun dan Usman al Gito.

"Masyarakat yang bertemu dengan gambar dan foto bisa menghubungi kami di telepon yang ada di selebaran itu," tutur Elijas.

Selain ditempel-tempel, foto buronan yang berbentuk kertas dibagikan ke pengunjung atau diberikan ke pemilik stand atau toko. "Selain penyebaran foto buron teroris, kami sudah melakukan razia teroris di setiap perbatasan masuk Lumajang," tandasnya.

(fat/fat)

Selasa, 09 Maret 2010

Motor Dibawa Kabur, Polisi Kejar-kejaran dengan Orgil

Selasa, 02/03/2010 15:56 WIB
Motor Dibawa Kabur, Polisi Kejar-kejaran dengan Orgil
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Polisi lalu lintas dari Polres Lumajang terpaksa harus kejar-kejaran dengan orang gila (Orgil). Pasalnya, Febri (22) warga Tulangan-Sidoarjo ini membawa lari motor seorang wanita saat diparkir di sebuah toko.

Korban, Yuni Wulandari (21) warga Jalan Lawu-Pulosari Lumajang mengetahui motor Suzuki Famili 70 Nopol N 7606 ZB dibawa lari saat diberitahu warga. Saat diteriaki, pelaku malah melarikan motor dengan kecepatan tinggi dan menggebernya.

Aksi kejar-kejaran pun tak terelakkan di jalan raya. Polisi pun mengejar pelaku mulai Jalan Raya Lumajang-Probolinggo hingga Jembatan Grobogan Kecamatan Kedung Jajang yang jaraknya sekitar 15 Km. Warga pun turut membantu mengejar pelaku dan meneriakinya maling.

Akhirnya pelaku berhasil dibekuk setelah dikejar oleh polisi dibantu warga sekitar 30 menit. Pelaku juga nyaris dihajar massa saat pelaku diketahui mencuri motor. Beruntung situasi bisa dikendalikan dan pelaku diamankan ke Mapolres Lumajang.

"Pelaku tertangkap saat ada antrean kendaraan mau melewati Jembatan Grobogan," jelas Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Kusmindar di Mapolres.

Menurutnya, pelaku mengambil motor yang diparkir di depan toko saat korban berbelanja. Warga mengetahui ada pemuda membawa kabur motor meneriaki maling dan telepon polisi. "Kami mengetahui dia orang gila, saat kami tangkap. Bahkan nyaris digebuk massa," jelasnya.

Sementara saat berhasil ditangkap dan diinterograsi pelaku hanya menangis dan mengaku tidak bisa mengendarai sepeda motor. "Kulo niki mboten saget numpak motor," kata Febri kepada penyidak.

Tiga Pelajar di Lumajang Curi Komputer Milik KUA

Rabu, 03/03/2010 09:52 WIB
Tiga Pelajar di Lumajang Curi Komputer Milik KUA
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Gara-gara ingin memiliki komputer dengan fasilitas internet. Tiga orang pelajar asal Desa Randuagung, Kecamatan Randuagung, Lumajang nekat mencuri komputer milik Kantor Urusan Agama (KUA) Randuagung.

Tiga sekawan yang kompak itu adalah Amhmad Fauzi (19), Ahmad Rifai (20), dan Tantowo Yahya (19).

"Terungkapnya kasus ini, setelah pihak KUA melaporkan kehilangan komputer pada kami" kata Kapolsek Randungagung AKP Sidik ditemui Mapolsek, Rabu (3/3/2010).

Menurut Sidik, pihak melakukan penyelidikan dan mendapat informasi ada sebuah CPU di rumah salah satu tersangka. Ketika dicek, ternyata CPU itu milik KUA Randuagung yang masih terdapat data-data catatan pernikahan.

"Pengakuan tersangka, CPU itu rencananya akan digunakan bertiga untuk berinternet," ujar Sidik.

Mereka mencuri komputer milik KUA Randuagung pada Senin (1/3/2010) dini hari, dengan merusak jendela. Kemudian dengan leluasa mereka bertiga mengambil komputer di ruang Tata Usaha.

"Saya mencuri lantaran untuk berinternet, namun karena tidak bisa digunakan dan jaringan telepon tidak punya. Kami akan menjualnya," tutur Fauzi dihadapan penyidik.

Akibat perbuatanya ketiga pelaku terpaksa menjalani hari-harinya di balik terali besi polisi. Mereka dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan hukuman 5 tahun penjara.

Jalur Pendakian Ditutup Hingga Ranupane

Kamis, 04/03/2010 13:33 WIB
Aktivitas Semeru Meningkat
Jalur Pendakian Ditutup Hingga Ranupane
Harry Purwanto - detikSurabaya


File Dephut

Lumajang - Meningkatnya aktivitas Gunung Semeru, membuat jalur pendakian ke puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa ini ditutup. Penutupan ini dilakukan karena dikhawatirkan jatuh korban akibat munculnya hujan abu dan semburan gas beracun.

Jika Sebelumnya jalur pendakian ditutup hingga Kali Mati, kali ini ditutup hingga Ranupane.

"Jika sebelum di tutup hingga kali mati untuk perbaikan ekosistem, kali ini karena adanya lava diam di Jonggring Saloko yang siap dimuntahkan," Kata Sekretaris Satlak PB Pemkab Lumajang, Wisu Wasono Adi ditemui di kantornya, Kamis (4/3/2010).

Penutupan ini dilakukan setelah Satlak PB Lumajang berkoodinasi dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan Pusat Vulkanologi dari Bandung.

Sedangkan untuk warga yang tinggal di lereng Gunung Semeru yang berpotensi terkena ancaman material vulkanik, baik awan panas maupun lahar yakni, Dusun Rowo Baung dan Dusun Supit yang termasuk wilayah Desa Pronojiwo, Dusun Urip, Dusun Kamar A dan Dusun Umbulan di di Desa Supit Urang.

"Dusun Rowo Baung dan Dusun Supit merupakan dusun yang terdekat dengan pusat hembusan asap yang lokasinya 9 km dari puncak Semeru," jelasnya wisu.

Khawatir adanya hujan abu, Satlak PB sudah menyiapkan 20 ribu masker untuk kewaspadaan masyarakat. Masker untuk warga sudah siap di masing-masing puskemas.

"Semua rekomendasi waspada Semeru oleh pusat Vulkanologi, kami telah lakukan koordinasi dengan desa, kecamatan dan instansi terkait," ungkap Wisu. (bdh/bdh)

2 Pegawai BPN Dirampok Usai Ambil Uang di Bank

Kamis, 04/03/2010 13:09 WIB
2 Pegawai BPN Dirampok Usai Ambil Uang di Bank
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Penjahat jalan kembali beraksi di Lumajang. Korbannya kali ini menimpa pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) seusai mengambil uang di BRI cabang Lumajang sebesar Rp 75 juta.

Peistiwa naas yang menimpa Ida (40) dan Sugeng Harianto ini terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, Kamis (4/3/2010).

Saat itu, kedua korban yang naik sepeda motor tiba-tiba dipepet dua orang pelaku. Seketika itu juga, pelaku langsung merampas tas berisi uang puluhan juta yang dibawa Ida.

Korban yang kaget tasnya dirampas kemudian mencoba mengejar 2 pelaku yang berpakaian hitam dan menggunakan helm teropong. Sayangnya, pelaku berhasil kabur saat di perempatan jalan karena nekat menerobos lampu merah. Sedangkan korban memilih berhenti karena banyaknya antrean kendaraan.

"Pelakunya naik motor Yamaha RX King menggunakan helm teropong, sedangkan nomor motornya saya tidak sempat melihatnya," kata Sugeng Harianto.

Uang Rp 75 juta itu menurut Sugeng bukan milik pribadi, melainkan milik tempat dia berkerja. Korban sendiri saat ini terlihat shock akibat perampokan itu.

Polisi yang mendapatkan laporan perampokan, kemudian mendatangi TKP. Bahkan polisi sudah menyebarkan identitas pelaku ke seluruah Polsek, Buser dan Intel di lapangan.

"Kami masih mengejar pelaku, dengan ciri-ciri yang diketahui korban," kata KSPK Kepala Sentral Pelayanan Kepolisian Polres Lumajang, Ipda Suep.

Aktivitas Gunung Semeru Menggeliat

Kamis, 04/03/2010 11:45 WIB
Aktivitas Gunung Semeru Menggeliat
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mulai menggeliat. Dari Jonggring Saloko, puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa ini, terpantau adanya lava pijar diam yang siap dimuntahkan.

"Saat ini aktivitas Gunung Semeru meningkat, karena diketahui adanya lava diam di sekitar puncak," kata Kepala Sub Bidang Pengawasan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Agus Budianto, saat dihubungi, Kamis (4 /3/2010).

Menurut dia, peningkatan gunung yang memiliki ketinggian 3676 m dpl, sejak bulan Februari 2010, teramati 41 kejadian hembusan asap dengan ketinggian mencapai 50 - 200 meter. Pada 25 Februari 2010, guguran lava pijar mulai terjadi, mengarah ke Besuk Kembar sejauh 50 m, dan pada 26 - 28 Februari 2010, guguran lava pijar kembali mengarah ke Besuk Kembar sejauh 700 - 750 m dari bibir Kawah Jonggring Saloko.

"Meskipun puncak gunung masih diselimuti kabut, bisa diketahui aktivitas kegempaan," tuturnya.

Meskipun status Semeru Waspada, tetapi masih berpotensi terjadi letusan abu dan hembusan asap dengan ketinggianlebih dari 500 meter, dan sebaran abu vulkanik tergantung pada arah angin. Bahkan terjadinya guguran lava pijar yang lebih besar dengan jarakluncur lebih dari 700 m dapat memicu terjadinya awan panas guguran.

"Kami merekomendasi warga tidak melakukan aktivitas 4 kilometer dari puncak Semeru. Di khawatirkan ada guguran awan panas," ujar Agus.

Hingga saat ini, pemantauan dan evaluasi kegiatan Gunung Semeru tetap dilakukan secara intensif oleh pihak Pos Pantau Semeru di Gunung Sawur, Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

"Nanti jika tanda-tanda akan terjadi hembusan besar akan dilaporkan pada kami," ungkap Agus Budianto.

Dua Desa di Lumajang Terendam Banjir Setinggi 1 Meter

Jumat, 05/03/2010 12:02 WIB
Dua Desa di Lumajang Terendam Banjir Setinggi 1 Meter
Harry Purwanto - detikSurabaya


Foto: Harry Lumajang

Lumajang - Hujan mengguyur sejak tadi malam hingga pagi tadi membuat Kabupaten Lumajang banjir. Banjir setinggi 1 meter itu merendam dua desa di dua kecamatan yakni Desa Rojopolo Kecamatan Jatiroto dan Desa Rowokangkung Kecamatan Rowokangkung.

Banjir yang datang pagi tadi, Jumat (5/3/2010) akibat luapan air Sungai Jatiroto dan Sungai Rojopolo. Kondisi banjir ini diperparah dengan jebolnya saluran irigasi (Avor) Pabrik Gula Jatiroto di Desa Rowokangkung sekitar pukul 04.00 WIB. Akibatnya, ratusan warga mengungsi ke arah aman dan lebih tinggi.

Menurut Ketua RT Dusun Krajan Barat Desa Rowokangkung Bambang Diantoro (45), banjir datang dirasakan warga sekitar pukul 02.00 WIB. Awalnya setinggi lutut hingga merembet sampai pinggang orang dewasa.

"Saat air datang warga sempat panik. Merka langsung bunyikan kentongan adanya banjir," ungkap Bambang kepada detiksurabaya.com di Dusun Krajan Barat.

Hingga pukul 10.00 WIB belum ada bantuan makanan atau alat transportasi untuk korban banjir yang mengungsui dari Pemkab Lumajang.
(fat/fat)

Dipukul Asbak Oleh Kades, Warga Lumajang Mendadak Tuli

Senin, 08/03/2010 12:50 WIB
Dipukul Asbak Oleh Kades, Warga Lumajang Mendadak Tuli
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Dituduh mencuri pisang satu tandan, warga Desa Watess Kulon Kecamatan Ranuyoso, Lumajang harus kehilangan pendengarannya. Korban, Nomsari (60) dikepruk asbak di bagian telinga kiri sebanyak dua kali yang dilakukan Kepala Desa Wates Kulon, Husnan.

Kini korban masih dirawat intensif di RSUD Dr Haryoto Lumajang selama 3 hari. Peristiwa pemukulan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, Jumat (5/3/2010). Saat itu korban dipanggil ke kantor desa. Saat diinterogasi, korban yang merasa tidak melakukan pencurian mengaku tidak tahu menahu. Saat itu Kades Husnan pun marah dan menganiaya korban.

Usai dianiaya di kantor desa, korban kemudian diperbolehkan pulang. Sesampai di rumah, korban pingsan dan daun telinga kirinya mengeluarkan darah segar. Akhirnya oleh keluarga dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Saya disuruh mengaku mencuri pisang, lalu Pak Kades mengepruk telinga pakai asbak sebanyak 2 kali," kata Nomsari saat ditemui di RSUD Dr Haryoto Lumajang, Senin (8/3/2010).

Sementara itu keluarga korban mengeluhkan tindakan polisi dalam menangani kasus penganiyaan yang dilakukan Kades Wates Kulon Kecamatan Ranuyoso. Karena polisi hanya memintai keterangan kepala desa terkait kasus penganiayaan dan tidak menangkapnya.

"Saya sudah lapor ke polres lalu dilimpahkan ke polsek. Tapi kak kades kok tidak ditangkap. Padahal ayah saya dikepruk telinganya hingga tidak bisa mendengar," kata Sahun (32) anak dari korban.

Sementara Kapolres Lumajang AKBP Dedy Prasetyo saat dikonfirmasi di mapolres adanya kepala desa yang bermasalah pihaknya masih minta izin bupati dulu. Karena hal itu sudah diatur dalam PP No 27 tahun 2005 tentang pemerintahan.

"Pokoknya kami proses kok, jika polsek tidak mampu, maka polres yang ambil alih," kata Dedy Prasetyo. (fat/fat)

Lava Pijar Mulai Terlihat di Puncak Semeru

enin, 08/03/2010 17:47 WIB
Lava Pijar Mulai Terlihat di Puncak Semeru
Harry Purwanto - detikSurabaya




Lumajang - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang cenderung mengalami peningkatan sejak akhir bulan Februari, membuat warga yang tinggal di sekitar gunung tersebut resah. Pasalnya, warga sering melihat keluarnya lava pijar di Puncak Jonggring Saloko itu.

"Kalau Tidak kabut, di puncak terlihat merah-merah api," kata Sukandar (50), warga Dusun Rowo Baung, Desa Pronojiwo saat ditemui di rumahnya, Senin (8/3/2010).

Menurut dia, di malam hari, banyak warga yang tidak bisa tidur nyenyak, semenjak di puncak Semeru kelihatan lelehan api. Bahkan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, warga giat melakukan siskamling secara bergantian.

"Kami takut lelehan api itu bisa menimbulkan guguran awan panas," jelas Sukandar.

Selain itu, warga lereng Semeru yang berjarak 9 kilometer dari puncak mengaku tidak berani tinggal di dalam rumah saat malam hari. Warga lebih banyak memilih di luar rumah, untuk mengetahui ancaman Gunung Semeru.

"Warga di sini khawatir jika di Puncak Semeru itu ada magma yang keluar. Jika sudah tak ada magma yang terlihat di malam hari, kami merasa aman," ungkap Husin (56) warga Dusun Rowo Baung lainnya.

Sementara itu, Sekretaris Satlak PB Pemkab Lumajang, Wisu Wasono Adi, mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialiasi pada warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan aktivitas vulkanik Semeru. Meskipun warga was-was, perangkat desa setempat sudah siap mengevakuasi warga.

"Warga lereng Semeru sudah tahu harus lari kemana jika ada letusan, mereka sudah terlatih kok," kata Wisu saat dihubungi detiksurabaya.com.

(bdh/bdh)