Jumat, 23 April 2010

Gara-gara Daun, Peternak Kambing Bacok Pemilik Kebun

Jumat, 02/04/2010 17:25 WIB
Gara-gara Daun, Peternak Kambing Bacok Pemilik Kebun
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Gara-gara daun membuat Sudarmo (64) seorang peternak kambing Warga Susun Kampung Baru, Desa Sumber Wuluh, Lumajang, gelap mata. Dia membacok Konyoh (35) warga Dusun Kajang Koso, Desa Sumberwuluh. Akibatnya Konyoh mengalami luka bacok di bagian kepala dan punggung.

Persoalannya dipicu ketika Konyoh mengingatkan agar Sudarmo tidak mengambil daun sengon. Sudarmo tertangkap basa mengambil daun sengon di kebun milik Konyoh.

Konyoh menegur Sudarmo untuk tidak mengambil daun pohon sengon yang masih muda. Karena tidak menghiraukan teguran, Konyoh mengambil sebatang bambu untuk menghalangi aksi Sudarmo yang terus mengambil daun sengon dengan.

"Pelaku membacok korban, lantaran tidak diperbolehkan mengambil daun sengon dan tersinggung teguran yang dilakukan korban," kata Kapolsek Candipuro AKP Sutopo di Mapolsek, Jum'at (02/04/2010).

Karena tersinggung, tanpa basa-basi Sudarmo membacokan sabitnya kearah kepala dan punggung Konyoh. "Beruntung aksi penganiayaan itu diketahui warga dan dilaporkan ke polisi,' ungkap Sutopo.

Tersangka sempat melarikan diri usai melakukan penganiayaan tapi kemudian ditangkap di rumahnya. Sedangkan korban yang mengalami luka bacok dilarikan di Rumah Sakit dr Haryoto, Lumajang.

Ratusan Miras Jawa dari Bus Akas Disita

Jumat, 09/04/2010 11:31 WIB
Ratusan Miras Jawa dari Bus Akas Disita
Harry Purwanto - detikSurabaya



Foto: Harry Purwanto

Lumajang - Ratusan botol minuman keras (miras) jenis Arak Jawa yang dikemas dalam botol mineral berhasil diamankan polisi dari Bus Akas jurusan Jogyakarta-Bayuwangi bernopol N 7198 US pukul 00.30 WIB, Jumat dini hari (9/4/2010).

Bus yang dikemudikan Hari Wijanarko asal Probolinggo dihadang polisi di kawasan Terminal Minak Koncar Desa/ Kecamatan Kedung Jajang. Selain ratusan miras yang diwadahi botol air mineral 1,5 liter, terdapat sejumlah miras bermerk seperi Jack Daniel's sebanyak 5 botol, Chivas 5 botol dan sebotol Red Label.

Setelah diperiksan, minuman keras itu milik Katino (45) Warga Perum Kalirejo Banyuwangi yang dititipkan Bus Akas. Pemiliknya menitipkan miras dari Kota Solo dengan cara dibungkus kardus dengan cara dilakban untuk mengelabui petugas.

"Terungkapnya bus membawa ratuasn miras Jawa ini, setelah kami mendapat informasi dari masyarakat. Sehingga kami tindak lanjuti mengadakan operasi setiap mobil angkutan dan bus yang melintas," kata Kabag Ops Polres Lumajang Kompol Sugito kepada wartawan di Mapolres Jalan Alun-Alun Utara.

Menurutnya, pihak kepolisian masih memintai keterangan dari sopir, kondektur dan kenek bus. Hasil pemeriksaan sementara, mereka tidak mengetahui jika isi dalam kardus adalah miras. "Dia dititipi rekanya yang dulu menjadi sopir Bus Akas Asri," jelasnya.

Kini polisi berharap pemilik miras yang belum tertangkap untuk segera melapor ke Mapolres untuk penyidikan lebih lanjut. "Pemilik miras ini hanya dikenai tindak pidana ringan, untuk sanksi nanti yang memutuskan dari pengadilan," ungkap Sugito.

Pencari Ikan Temukan Kerangka Manusia di Pantai Selatan

Senin, 12/04/2010 14:16 WIB
Pencari Ikan Temukan Kerangka Manusia di Pantai Selatan
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Warga Dusun Tunjungan Desa Pandanwangi Kecamatan Tempeh-Lumajang digegerkan penemuan kerangka manusia di pinggir pantai selatan. Kerangka diduga laki-laki itu sudah membusuk dan tidak dikenali lagi.

"Saya mengira itu kayu yang terdampar, tapi setelah didekati ternyata mayat yang sudah jadi tengkorak," kata Sumo (50) salah satu saksi Warga Dusun Tunjungan Desa Pandawangi Kecamatan Tempeh, Senin (12/4/2010).

Menurutnya, dia bersama 2 rekannya akan memancing ikan di pinggir pantai. Namun, saat tiba di tempat biasa untuk mencari ikan, dia mengaku kaget ada kayu terdampar di perahunya.

"Mengetahui ada mayat, kami memberi tahu warga lainya," jelasnya.

Warga kemudian melapor ke perangkat desa dan diteruskan ke polisi. Hasil identifikasi sementara, polisi belum mengetahui kepastian apa penyebab motif tewasnya korban. Di sekujur tubuhnya mulai kelihatan tulang belulang dan tidak ada bekas penganiayaan.

"Sampai saat ini kami belum bisa mengidenfikasi ciri-ciri khas mayat ini," kata Kaur Bin Ops Reskrim Polres Lumajang Ipda Slamet Santoso.

Kini mayat tidak beridentitas tersebut dibawa ke RS Dr Haryoto Lumajang untuk diotopsi. "Kita tunggu aja hasil visumnya, jka tidak ada warga yang mengenal maka akan cepat dimakamkan," ungkap Slamet.

Disdik Akan Tarik LKS Kewarganegaraan yang Diduga Menyesatkan

Selasa, 13/04/2010 10:45 WIB
Disdik Akan Tarik LKS Kewarganegaraan yang Diduga Menyesatkan
Harry Purwanto - detikSurabaya



File: detiksurabaya.com

Lumajang - Dinas Pendidikan Lumajang akan menarik lembar kerja siswa (LKS) Pendamping Buku Sekolah Elektronik (BSE) mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) untuk Siswa kelas 4 Semester 2 yang dianggap penyesatan.

Dinas Pendidikan membentuk tim untuk melakukan penyelidikan terkait isi LKS Forum terbitan Lentera Ilmu Surabaya. Isi materinya adalah jumlah anggota legislatif yang tidak sesuai UU nomor 10 tahun 2008.

"Kami masih menyelidiki, terkait LKS yang tidak up to date dan membodohi siswa," kata Kabid TK/SD Dispendik Lumajang, Abdul Razak pada detiksurabaya.com, Selasa (13/4/2010).

Menurut dia, pihaknya akan mengkaji isi materi tentang penyesatan jumlah anggota Legislatif. "Jika materinya salah, kami akan meminta penerbit untuk bertanggung jawab. Jika tidak kami yang akan menarik dari peredaran," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Lumajang Win Hatno Hari Surya mengatakan, pihaknya akan mengklarifikasi terkait kesalahan dalam lembar kerja siswa yang diterbitkan Lentera Ilmu.

Apalagi kata Win LKS itu menjadi acuan pembuatan soal UTS kelas 4 oleh Forum Kerja Guru Guslah 4 Kecamatan Lumajang. "Kami akan panggil para guru yang membuat soal, untuk mengklarifikasi," ungkapnya.

Wali murid di Lumajang heboh, pasalnya isi dan materi lembar kerja siswa (LKS) pendamping Buku Sekolah Elektronik (BSE) mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) untuk siswa kelas 4 SD semester 2 dianggap menyesatkan.

Pasalnya LKSyang diterbitkan dan dicetak Lentera Ilmu di Surabaya itu dengan materi lembaga negara yang membahas jumlah anggota MPR dan DPR tidak seusai dengan UU nomor 10 tahun 2008 tentang Pemilu.

LKS Pendidikan Kewarganegaraan di Lumajang Diduga Menyesatkan

Senin, 12/04/2010 18:05 WIB
LKS Pendidikan Kewarganegaraan di Lumajang Diduga Menyesatkan
Harry Purwanto - detikSurabaya



LKS yang Diduga Menyesatkan/Harry

Lumajang - Wali murid di Lumajang heboh, pasalnya isi dan materi lembar kerja siswa (LKS) pendamping Buku Sekolah Elektronik (BSE) mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) untuk siswa kelas 4 SD semester 2 dianggap menyesatkan.

Pasalnya LKSyang diterbitkan dan dicetak Lentera Ilmu di Surabaya itu dengan materi lembaga negara yang membahas jumlah anggota MPR dan DPR tidak seusai dengan UU nomor 10 tahun 2008 tentang Pemilu.

Pengamatan detiksurabaya.com di LKS terbitan Forum Lentera Ilmu, di halaman 5, materi tentang Jumlah anggota MPR sebanyak 700 orang, yang terdiri dari anggota DPR 500 orang dan Utusan Daerah 135 orang dari tingkat 1.

Sedangkan untuk anggota DPR 500 orang dipilih secara langsung 463 orang dan 38 berasal dari TNI/Polri. Pada dalam aturan UU itu jumlah anggota DPR RI sebanyak 560 kursi.

"Saya kaget mas, mengetahui materi pelajaran kewarganegaraan, tentang jumlah anggota lembaga legislatif tidak sesuai UU," kata Sulaiman Wijaya(50) orang tua wali murid SD Islam Citrodiwangsan saat ditemui detiksurabaya.com di rumahnya, Senin (12/4/2010).

Menurut Sulaiman dengan adanya LKS yang materinya salah bisa mempengaruhi pendidikan pelajar di Lumajang tentang pengetahuan lembaga legislatif. "Saya harap pihak penerbit untuk segera menarik LKS ini," ungkap Sulaiman.

Sementara itu, Bupati LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Lumajang, Zainol Abidin mengungkapkan, LKS Lentera Ilmu menjadi acuan untuk soal UTS semester 2 kelas 4.

"Jika dijadikan acuan, apakah guru yang tergabung dalam kelompok kerja guru Guslah 4 Kecamatan Lumajang tidak cek dan ricek ini bisa jadi penyesatan pengetahuan tentang lembaga legislatif," tuturnya.

Dia berharap dinas pendidikan untuk menarik buku dari peredaran. "Dinas pendidikan harus tegas menyikapi soal ini," tandasnya. (wln/wln)

Dihajar Orang Tak Dikenal, Anggota TNI Luka-luka

Rabu, 14/04/2010 11:15 WIB
Dihajar Orang Tak Dikenal, Anggota TNI Luka-luka
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Seorang anggota TNI Batalyon Infanter 512 Malang dihajar dua orang tak dikenal di depan Koramil Klakah. Praka Sidik mengalami luka di bagian belakang kepala, luka robek di mulut dan giginya patah.

"Kejadiannya tadi malam mas, anggota TNI dihajar orang tak dikenal," kata Kapolsek Klakah AKP Sudarminto saat dihubungi, Rabu (14/4/2010).

Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa penganiayaan yang menimpa anggota TNI tersebut terjadi Selasa kemarin pukul 18.30 WIB. Saat itu korban dihubungi oleh adiknya yang akan dikeroyok sekelompok pemuda. Saat korban menunggu di depan koramil, tiba-tiba diserang oleh dua pemuda dan langsung menghajarnya. Kemudian pelaku melarikan diri.

Beruntung warga yang mengetahui ada penganiayaan kemudian menolong korban yang sudah lemas. Kemudian dibawa ke RSUD Dr Haryoto Lumajang.

"Korban sempat diobati di rumah sakit dan dijemput oleh beberapa teman dari kesatuannya," jelas Sudarminto.

Menurut dia, pihaknya sudah memintai keterangan pada korban dan sejumlah saksi mata yang mengetahui peristiwa pengeroyokan. "Meskipun korban tidak melapor ke polisi, sampai saat ini kami masih mencari pelaku," ungkapnya.

Pelaku Penganiayaan Anggota TNI di Lumajang Menyerahkan Diri

Senin, 19/04/2010 12:56 WIB
Pelaku Penganiayaan Anggota TNI di Lumajang Menyerahkan Diri
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Masih ingat anggota TNI Batalyon Infanteri 512 Malang, Praka Sidik yang dihajar orang tak dikenal hingga luka-luka, akhirnya salah satu pelaku bernama Umar (40) warga Mlawang Kecamatan Klakah menyerahkan diri.

"Hasil penyelidikan kami ada 3 pelaku yang menganiaya anggoat TNI dan dikabarkan kabur ke Pulau Madura," kata Kapolsek Klakah AKP Darminto saat dihubungi, Senin (19/0482010).

Informasi yang berhasil dihimpun di Mapolres Lumajang, Umar menyerahkan diri ke petugas asalkan dijemput langsung oleh Kapolres Lumajang. Akhirnya, Kapolres menjemput pelaku di rumahnya tanpa ada perlawanan dan dibawa ke Mapolres untuk penyidikan lebih lanjut.

"Untuk dua pelaku lainya masih dilakukan koordinasi dengan pihak keluarga agar menyerahkan diri," ungkap Darminto.

Peristiwa penganiayaan pada anggota TNI sebenarnya hanya terjadi kesalahpahaman antara adik Praka Sidik dengan pelaku. Para pelaku tidak mengetahui jika yang dihajar adalah anggota TNI. Usai menganiaya ketiganya melarikan diri masing-masing.

"Kami harapkan dua pelaku lainya menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," pungkas Darminto.

Sebelumnya Seorang anggota TNI Batalyon Infanter 512 Malang dihajar dua orang tak dikenal di depan Koramil Klakah. Peristiwa penganiayaan yang menimpa anggota TNI tersebut terjadi Selasa (13/4/2010) pukul 18.30 WIB.

Ponpes di Lumajang Jadi Korban Penipuan

Selasa, 20/04/2010 17:44 WIB
Ponpes di Lumajang Jadi Korban Penipuan
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Sejumlah Lembaga Pendidikan Madrasyah Ibtidaiyah dan Pondok Pesantren di Lumajang menjadi korban penipuan. Rata-rata pondok pesantren ini dijanjikan akan dibantu dana ratusan juta rupiah dari Kanwil Kementerian Agama Jatim. Untuk mendapatkan dana itu, mereka diminta untuk mengajukan proposal dan menyetor uang ke rekening fiktif.

"Sudah ada puluhan pondok pesantren dan lembaga pendidikan madrasyah kena tipu akan dapat bantuan yang mengaku kakanwil Jawa Timur," kata Kasi Pemberdayaan Masyrakat dan Masjid, kantor Kementerian Agama Lumajang, Muhammad Mudhofar, pada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Selasa (20/4/2010).

Menurut dia, para penipu untuk menjalankan aksinya, memberitahu melalui telepon dan surat. Bahkan pelaku meminta untuk mengirimkan proposal ke Kanwil Jawa Timur dan mentransfer uang dari Rp 10 juta hingga Rp 25 juta.

"Bahkan ada salah satu pimpinan pondok pesantren tertipu dengan mengirimkan uang Rp 15 juta, dan baru melapor kesini," ungkap Mudhofar.

Bantuan pembangunan untuk lembaga pendidikan dari Kakanwil Jawa Timur, menurut Mudhofar, biasanya melalui kantor Kementerian Agama dan diteruskan penerimanya.

"Banyak kiai pondok pesantren tertipu, dikarenakan mereka tidak mengkonfirmasi ke kantor kementerian sini. jika mendapat bantuan yang tak jelas," jelas MUdhofar.

Rata-rata para pengasuh ponpes Lumajang yang terkena tipu akan mendapat bantuan dana pembangunan dan sudah mengirim uang jutaan rupiah, kebanyakan enggan melapor ke pihak kepolisian.

"Pak Kiai rata-rata malu melapor ke polisi, jika kena tipu orang ngaku Kakanwil Jawa Timur," pungkasnya.

Batu Seberat 5 Kg Mengapung di Air Diyakini Bukan Batu Apung

Rabu, 21/04/2010 19:17 WIB
Batu Seberat 5 Kg Mengapung di Air Diyakini Bukan Batu Apung
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang - Pemilik batu hitam seberat 5 kilogram yang bisa mengapung di air menolak jika dikatakan batu miliknya itu merupakan jenis batu apung. Batu yang dianggap aneh ini ditemukan setelah mendapat suara ghaib.

"Kalau batu apung saya tahu mas, menurutku ini batu kali," kata Margianto, pemilik batu berwana hitam pada detiksurabaya.com saat ditemui di kolam renang Veteran Lumajang, Kamis (21/04/2010).

Menurutnya, batu apung memiliki warna putih dan coklat muda seperti krem. Sementara batu miliknya merupakan batu kali pada umumnya. Namun dari segi warna dan bentuknya beda.

"Saya pernah didatangi pengunjung, dan dikatakan kalau ini bukan batu apung," tuturnya.

Dari pengamatan detiksurabaya.com, pengujung kolam renang yang mencoba memegang batu hitam itu rata-rata mengatakan jika berat batu itu terasa. Selain terasa berat, batu itu memiliki permukaan yang kasar.

"Kalau tidak percaya silakan pegang," tegas Margianto.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebongkah batu berwarna hitam membuat kagum pengunjung Kolam Renang Veteran Lumajang. Batu seberat 5 kilogram itu ternyata bisa mengapung di air hingga membuat yang melihatnya terheran-heran.

Batu Berbobot 5 Kg Mengapung di Air, Wow!

Batu Berbobot 5 Kg Mengapung di Air, Wow!
Harry Purwanto - detikSurabaya


Batu Hitam yang Terapung/Harry P

Lumajang - Sebongkah batu berwarna hitam membuat kagum pengunjung Kolam Renang Veteran Lumajang. Batu seberat 5 kilogram itu ternyata bisa mengapung di air hingga membuat yang melihatnya terheran-heran.

Batu hitam ajaib itu milik Margianto (45) warga Dusun Krajan 2, Desa Banyuputih Lor, Kecamatan Randuagung, yang rencananya akan dipertontonkan pada masyarakat.

"Batu ini saya dapat setelah saya mendapat suara ghaib mas," kata Margianto, saat ditemui sejumlah wartawan, di Kolam Renang Veteran, Kelurahan Tompokersan, Rabu (21/4/2010). Menurut dia, setelah mendapat suara ghaib di pertengahan tahun 2008 lalu, dirinya kemudian mencari batu itu. Setelah dicari di sekitar rumah, dia akhirnya menemukan batu aneh di kamar mandi.

"Waktu saya temukan batu ini keliatan aneh dan unik. Menurut kakak ini milik bapak yang ditaruh di kamar mandi," tutur Margianto, anak ketiga dari almarhum Wartayub.

Margianto, mengaku sang ayah meninggal dunia saat dirinya berusia 2 tahun. Dia menduga batu hitam sebagai warisan orang tuanya.

"Waktu dibersihan dari lumpur, batu ini mengambang di bak air, dan membuat saya semakin heran," ungkapnya.

Masih menurut Margianto, air yang digunakan untuk merendam batu hitam miliknya itu juga diyakini warga bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Sehingga, hampir setiap hari rumahnya selalu didatangi warga untuk meminta air rendaman batu itu.

"Saya khawatir syirik, saya stop mas, meskipun banyak yang mengaku sembuh dari air itu," tuturnya.

Berbekal Jimat, Pencuri Motor Tetap Roboh Diterjang Peluru

Rabu, 21/04/2010 09:57 WIB
Berbekal Jimat, Pencuri Motor Tetap Roboh Diterjang Peluru
Harry Purwanto - detikSurabaya

Lumajang - Meski berbekal berbagai jimat, namun Mukram Ferry Irawan (30), pelaku pencurian kendaraan bermotor ini tidak kebal peluru. Tubuh Mukram roboh setelah diterjang timah panas petugas.

Kini, jenazah Mukram, warga Desa Purorejo, Kecamatan Tempursari ini terbujur kaku di Kamar Mayat RS Bhayangkara Lumajang. 3 Timah panas polisi itu menembus pada bagian kaki, punggung dan kepala.

Mukram adalah residivis kambuhan yang kerap keluar masuk penjara. Bahkan pelaku ini menjadi otak serangkaian kejahatan curanmor, pembobolan sarang burung walet dan perampokan di jalanan.

Terkahir kali, pelaku, melakukan pencurian sepeda motor Suzuki Smash bernopol N 5565 ZB di Desa Kali Bendo, Kecamatan Pasirian. Polisi yang sulit mengedus keberadaan pelaku usai beraksi, terus melakukan penyilidikan dan pengintai di tempat pelaku biasa mangkal.

"Pelaku terpaksa dilumpuhkan karena sempat melawan petugas menggunakan clurit dan enggan menyerahkan diri," kata Wakapolres Lumajang, Kompol Elijas Hendrajana, saat ditemui detiksurabaya.com di Mapolres jalan Alun-Alun Utara, Rabu (21/4/2010).

Menurut Elijas, setelah dilumpuhkan, di tubuh pelaku ditemukan kunci T dan berbagai macam jimat. Dengan tewasnya otak pelaku curamor dan curas, polisi berharap masyarakat Lumajang Selatan kembali tenang.

Awal Mei Dibuka, Jalur Pendakian Gunung Semeru Dibersihkan

Kamis, 22/04/2010 10:18 WIB
Awal Mei Dibuka, Jalur Pendakian Gunung Semeru Dibersihkan
Harry Purwanto - detikSurabaya



Lumajang - Sebanyak 42 anggota tim SAR Lumajang dan tim Balai TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) membersihkan dan melakukan pembenahan jalur pendakian Gunung Semeru, Kamis (22/4/2010).

Kegiatan ini dilakukan menjelang jalur pendakian ke puncak tertinggi di Pulau Jawa segera dibuka awal bulan Mei.

"Sekalian melakukan pembersihan dan pembenahan jalur pendakian, tim akan memperbaiki dan memasang sejumlah penanda untuk memandu pendaki," kata Komandan SAR Kabupaten Lumajang Nugroho Dwi Atmoko kepada detiksurabaya.com, Rabu (21/4/2010).

Menurut dia, sejumlah penanda untuk pendakian semeru banyak yang hilang dan rusak. Sehingga dengan diperbaharui, tidak ada pendaki yang tersesat dan hilang.

"Kegiatan ini akan berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 22 hingga 24 April," tutur Nugroho.

Dalam pembersihan jalur pendakian Semeru, Tim SAR Lumajang akan dibagi dalam 2 kelompok tim Tnti sebanyak 35 orang dan tim pendukung 7 untuk mempercepat kegiatan. Tim inti yang bergabung dari Polres Lumajang, Polhut dan TNBTS melakukan pembersihan jalur. Sedangkan tim pendukung untuk memasok logistik dan komunikasi

"Tim pembesihan jalur pendakian Gunung Semeru sudah berkumpul di Ranupane," ungkap Nugroho saat akan berangkat ke pos Pendakian Desa Ranupane Kecamatan Senduro.

Diperbaikinya sejumlah penanda atau petunjuk pendakian, dikarenakan banyak pendaki hilang dan tersesat usai turun dari puncak.

"Kami akan pasang sejumlah petunjuk saat pendaki turun dari puncak," jelas Nugroho.

Perlengkapan yang dibawa untuk melakukan pembesihan dan pembenahan jalur pendakian Semeru berupa perlengkapan pribadi, alat komunikasi, parang, sabit, GPS dan perlengkapan SRU.

Saat disinggung kondisi terkini Gunung Semeru, menurut Nugroho, aktivitas vulkanik di puncak Jonggring Saloko sudah keadaan normal. Bahkan informasi dari Badan Vulkanologi, Mitigasi dan Geologi Bandung dan Petugas di Pos Pantau Gunung semeru di Gunung Sawur Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro sudah bisa dilakukan pendakian.

"Dibuka atau tidak pendakian Gunung Semeru menunggu hasil tim dalam melakukan pembersihan jalur dan nantinya TNBTS akan merekomendasi," tutur Nugroho yang juga Kepala Dinas PU Lumajang.